R. Sakit (R.IGD)
Sesampainya di didepan IGD. Callena langsung membawa Yashica masuk untuk di obati sedangkan Alexa sedang mencari tempat parkiran roda 4. Setelah memarkirkan mobilnya Alexa langsung menyusul Callena dan Yashica masuk ke ruang IGD.
"Len, gimana?" Tanya Alexa.
"Di dalam lagi diobati," Jawabnya. "Hah, semoga gak ada yang cidera sama ica," Lanjutnya sedih.
Setelah hampir 30 menit menunggu akhirnya ada salah satu suster yang keluar.
"Keluarga pasien nona Yashica?" Ucap suster.
"Ya, Kami sahabatnya," Ucap Callena.
"Pasien sudah bisa di bawa pulang setelah cairan infus habis," Ujar Suster.
"Ok, Makasih sus," Jawab Alexa.
Setelah kepergian suster, dua sahabat bergegas untuk masuk melihat keadaan Yashica. Di susul dua sahabat lagi yang baru masuk.
"Gila sih itu Melisa sama antek anteknya, bisa bisanya bikin Ica bonyok gini," Ucap Alexa.
"Udah Aku gak pa‐pa ko, lagi pula ini cuman luka kecil," Kata Yashica pelan.
"Whatttt??? Cuman Ca, cuman loe bilang! Kalo cuman luka kecil loe gak akan sampe di infus segala Ca...," Ucap Alexa gregetan.
"Kamu gak ngapa ngapain Melisa sama teman temannya kan Ris?" Tanya Yashica.
"Ohhh god, Ca kamu itu jadi orang terlalu baik makanya banyak orang termasuk Melisa memanfaatkan kebaikan Kamu buat jahat ke Kamu," Ucap Areta sambil melirik Tarissa.
"Gue, gak janji," Ujar Terissa dingin.
Sebelum Yashica membuka suara, Terissa melangkah keluar meninggalkan IGD.
"Sudah Ca, Kamu istirahat aja gak usah mikirin yang lain," Ucap Callena.
Para sahabat pun meninggalkan Yashica untuk istirahat sementara mereka melangkahkan kaki ke kantin untuk menyusul Tarissa.
Beberapa jam setelah urusan Yashica di RS selesai, sekarang mereka ada di depan pintu kosan Yashica.
"Kalian benar gak mau mampir dulu?" Tanya Yashica.
"Enggak, Loe butuh istirahat dan loe gak usah masuk kerja dulu lah. Buat tempat kerja loe biar nanti gue izinin loe ke saudara gue," Ucap Alexa.
"Tapi Lex, Aku gak enak ini kan hari pertama aku kerja," Kata Yashica.
"Udah Loe tenang aja lagian tempat kerja loe itu punya sepupu gue, jadi loe tenang aja gk usah risau gitu," Ucap Alexa menenangkan.
"Iya Ca biar besok juga loe gak usah masuk kelas dulu biar besok gue minta izin buat loe, sekarang gunain waktu loe buat istirahat" Ucap Callena perhatian.
"Gimana sama Mel-
"Suutt, dah kamu gak usah mikirin si ondel dan antek anteknya itu, biar mereka jadi urusannya kita kita," Ucap Areta sambil menyela omongan Yashica. "Dahhh sana masuk, istirahat yang banyak," Lanjut Areta sambil mendorong dan menutup pintu kosan Yashica.
Setelah melihat kepergian para sahabat. Yashica menerima saran mereka untuk istirahat tapi sebelum itu ia mengisi perut yang sedari tadi minta di isi. Yaap saat ini Yashica memilih ngekos atas saran dari mbok Darmi.
●■
"Papa apa-apaan sih ngasih ijin si babu buat ngekos!" Marah tante Della.
"Ya, memang kenapa? Biarkan saja lah lagi pula gak ada dia di sini itu artinya kita bebas dong, bisa menguasai rumah dan perusahaan seutuhnya," Ucap om Danu dengan santai.
"Ya gak bisa gitu dong pa, sama aja dia masih dapat jatah bulanan, Mama gak terima!" Marah Della tak terima.
"Mama tenang aja jatah bulanan dia udah papa kurangin." Ucap Danu menenangkan.
"Seriusan pa," Ucap Bella tiba tiba masuk ruang keluarga.
Om Danu hanya menganggukan kepala.
"Kalo gitu jatah bulanannya Bella bisa kali pa di tambahin," Lanjut Bella merayu.
"Punya Beno juga pa," Ucap Beno.
"Iya, nanti papa tambahin, termasuk punya mama," Ucap om Danu kalem.
"Serius pa," Ucap tante Della kesenangan.
"Hemmm,"
"Walau kita gak bisa nyiksa si babu lagi, tapi ada hikmahnya juga jatah bulanan kita di tambahin mam," Ucap Bella.
"Iya..., Loh Ben mau kemana lagi kamu, baru juga pulang udah mau pergi lagi?" Ucap tante Della saat tak sengaja melihat anak laki lakinya turun dari tangga.
"Ya... Biasa lah mam anak muda ini," Ucap Beno dengan santai.
"Halah, dari pada kamu nongkrong gak ada faedahnya sama sekali mending kamu bantu papa mu kelola perusahaan," Ucap tante Della jengkel.
"Kalo masalah kelola perusahaan itumah gampil, lagi pula Beno mau menikmati masa masa kuliah dulu nongka nongki, kumpul sama teman teman sebelum nanti setelah selesai kuliah di sibukkan sama perusahaan," Ucap Beno yang selalu ada aja jawabnya.
Tante Della yang mendapat jawaban sang putra semakin cemberut apalagi di tambah pembelaan sang Suami.
"Sudah lah mam, namanya juga anak muda masih pengen senang senang," Bela om Danu. " Oya, Ben uangnya udah papa transfer," Lanjutnya.
"Tanks pa, Beno jalan dulu bay," Ucapnya setelah mengecek M-Banking setelahnya berlalu dari hadapan sang ortu dan adik.
"Papa ini gimana sih, bukanya tegas malah manjain, dia itu laki laki pa, bakal jadi pemimpin. Kalo terus terusan di manjain yang ada bakal jadi laki laki gak guna," Ucap tante Della jengkel.
Om Danu yang kena semprot sang istri hanya diam sedangkan Bella sudah kabur masuk kamar sejak sang mama menegur kakaknya. sedangkan Della yang mendapat respon diam dari sang suami semakin jengkel dan meninggalkan suaminya di ruang keluarga sendirian.
...****************...
Setelah para sahabat meninggalkan kosan Yashica, mereka saat ini ada di cafe.
"Ris, bakalan loe apain si ondel dan antek anteknya?" Tanya Alexa.
Si punya nama yang di tanya Alexa hanya diam tak merespon.
"Hah, gue heran sama mereka padahal waktu itu udah dapat peringatan tapi gak di gubris ternyata sama mereka," Ucap Callena.
"Lah, Len bukannya saat Yashica di bully kamu lagi sama dia kan?" Tanya Areta.
"Iya, waktu itu gue sama Ica emang lagi jalan masuk ke kantin, tapi siapa sangka Ica dapat perilaku seperti itu, di situ gue juga kaget belum selesai kaget tiba tiba tangan kanan kiri gue di pengang sama antek anteknya jadi posisi gue gak sempet narik Ica dari si ondel, udah keburu di bawa pergi" Ucap Callen.
"Terus mau loe biarin aja mereka di markas Ris?" Tanya Alexa lagi. "Padahal waktu itu loe dah kasih ancaman tapi mereka pikir ancaman loe itu cuman gertak doang," Lanjutnya.
"Masih gue biarin aja mereka mendekam di ruang bawah tanah, gue belum nemu ide buat eksekusi mereka," Ucap Tarissa dingin.
"Kalo kelamaan di sana yang ada mereka bisa gila," Ucap Callena.
"Lah biarin aja, justru kalo mereka jadi gila kan malah bagus, gak usah mikirin mau ngasih pelajaran apa sama mereka," Ucap Alexa.
Tarissa yang mendengarkan hanya menarik sudut bibirnya tanpa mereka tau.
●■
Setelah beberapa hari istirahat Yashica yang merasa sudah cukup untuk liburnya sekarang sedang bersiap siap untuk berangkat kerja. Sesaat setelah menunggu taksi beberapa menit, sekarang Yashica sudah ada di belakang cafe bersiap untuk masuk. Yashica sudah menganti bajunya dengan baju kerjanya dan ia langsung bergabung bersama teman teman kerjanya yang lebih dulu bersih bersih.
"Pagi semua," Ucap Yashica menyapa dengan ramah.
"Pagi... Loh Shica? Kok udah masuk saja, udah sehat?" Tanya rekan kerjanya.
"Sudah mas Rio, ini makanya masuk kerja, kalo kelamaan badan malah tambah sakit nanti," Ucap Yashica.
"Syukur deh kalo udah sehatan, tapi kalo misal kamu ngerasa masih gak enak mending istirahat aja," Ucap Rio.
"Iya Shica, kalo misal masih sakit jangan di paksakan, istirahat aja. Aku lihat wajah kamu juga masih agak memar walau udah samar," Ucap rekan kerja cewek Yashica.
"Iya, Mbak Rahma tenang aja, Shica udah sembuh kok," Seyum Yashica menenagkan.
"Halah manja!" Ucap rekan kerja cewek Yashica yang baru masuk. "Mentang mentang temenan sama sepupunya bos, trus loe mau seenaknya keluar masuk kerja, ingat loe itu masih karyawan baru, masih baru udah berani minta ijin sakit segala," Lanjutnya sinis.
"Apaan sih kamu Desi, tiba tiba ngomongnya gak enak bangat, Shica kan emang sakit tuh liat aja wajahnya masih memar," Ucap mbak Rahma membela.
Desi yang mendapat teguran dari senior hanya diam sambil melirik sinis Yashica sambil jalan menuju dapur.
"Sudah Ma, masih pagi kok pada ribut, lanjut beres beres aja kita, sebentar lagi pelanggan pada berdatangan," Ucap Rio.
Mereka pun lanjut beres beres, sedangkan Desi yang masih di dalam dapur pun hanya ngedumel.
♤♡◇♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments