Yashica sudah memulai perkuliahannya dan seiringnya waktu yang tadinya kelompok sekarang mereka menjadi sahabat.
Bagian Kantin.
"Ini kelasnya Ica sama Lena udah kelar belum sih, tadi di kirim pesan katanya 5 menitan lagi, lah ini udah hampir 10 menit belum nonggol juga tuh anak dua," Dumel Alexa.
"Ya sabar aja Lex, mungkin dosennya masih nerangin materi atau apa," Ucap Areta sabar.
Sedangkan sang ketua masa bodo yang penting selama makan tidak ada yang menganggunya dia mah di bawa santai apalagi dengan salah satu kaki sambil naik ke kursi behhh nikmat mana yang kau dustakan. Semenjak Tarissa menjadi ketua kel 3 sampe sekarang sahabat sahabatnya tetap memanggil dia ketua padahal Rissa sudah berkali kali jengkel dan protes tapi dari mereka sama sekali tak ada yang menghiraukan mau gak mau Rissa terima nasib saja.
Di kelas Desainer Fashion.
"Ayo Ca, Aku yakin banget pasti si Alexa lagi misuh misuh dia, karna kita hampir 10 menitan padahal tadi aku perkirakan kelar kelas lima menitan doank," Ucap Callena sambil memasukan buku kedalam tas.
"Ya udah ayo, Aku udah siap nih," Ucap Yashica sambil menunggu Lena menutup tasnya.
Mereka pun berjalan sambil bergandengan menuju kantin. Yashica sangat bersyukur di masa masa kuliahnya dia mempunyai teman malah di luar ekspektasinya, mereka sahabat yang sangat mengerti, saling membantu dan banyak lagi, sebelumnya dia sudah tidak mengharapkan adanya teman walaupun minim 1 orang buat dia sangat syukur. Kini ia mempunyai sahabat 4 sekaligus kalo dia kena rundungan ke 4 sahabatnya adalah garda terdepan untuk menolong dan membela terutama Tarissa yang di kenal dingin, irit bicara, tomboy dan pastinya bed girl pasti langsung pake otot kalo dia tau Yashica di bully.
Yashica & Callena sudah hampir menuju pintu kantin tiba tiba.
Byurrrr!
Ha ha haaa haaa
Terdengar hampir 1 kantin menertawakan Yashica yang tiba tiba di siram air minum sama Melisa kakak tingkat.
Callena terdiam karena kaget, Melisa tiba tiba menyiram Yashica tanpa sebab. Sedangkan di dalam kantin Areta, Alexa dan Tarissa tidak mengetahui insiden yang terjadi sama sahabat mereka karena mereka duduk di pojokan kantin.
"Kak Mel apa apaan, kenapa tiba tiba nyiram Yashica tanpa sebab," Marah Lena yang melihat sahabat di bully di depannya.
Yashica yang di siram hanya diam karena kaget.
"Ini gak ada urusannya sama lo, mending lo gak usah ikut campur," Ucap Melisa angkuh.
Melisa memberi kode ke salah satu anteknya untuk memegang Yashica lalu ia dan anteknya menyeret Yahica ke gudang dan menyuruh sisanya memegang Lena supaya tidak mengikuti mereka. Melisa pikir mumpung tidak ada cewek jadi jadian yang melindungi sahabatnya makanya dia berani ambil tindakan, sebenarnya belum tau aja kalo para sahabat Yashica yang lain ada di dalam kantin. Callena yang kaget tangannya di pegang erat tidak bisa mengejar sang sahabat yang di seret paksa sama Melisa. Merasa sudah jauh dan aman Angel dan Sera melepas pegangan tangan Lena dan sengaja mendorong Lena ke belakang lalu mereka lari menyusul Melisa dan Jeni. Lena yang merasa sudah bebas lekas berdiri dan lari ke dalam kantin untuk memberitahu yang lain.
"Hosh... hosh... hosh... To... to... tolong guys," Ucap Callena terbata bata.
"Duduk, nih minum dulu baru ngomong yang jelas, ada apa?" Tanya Areta.
"Iya lo kenapa sih Len kayak habis di kejar kejar setan aja, trus mana Ica kok gak bareng sama lo?" Tanya Alexa.
Seperti biasa sang ketua hanya melirik tingkah Callena. Setelah Lena menghabiskan 1 gelas Areta, baru dia cerita. Setelah mendengar cerita Lena yang belum selesai.
Brakkk !
Meja di pukul kencang oleh Tarissa sampai sampai mereka yang masih di kantin menoleh ke meja Rissa. Lalu Rissa langsung jalan tergesa tergesa di ikuti para sahabat untuk mencari Melisa dan antek anteknya membawa sang sahabat.
"Mampus," Ucap salah satu anak yang melihat kejadian Yashica di bully.
"Kenapa sih," Ucap yang lainnya.
"Lah, elo gak tau apa tadi di depan pintu kantin si Melisa tiba tiba nyiram Yashica sama minuman, trus langsung di seret sama antek anteknya entah kemana," Ucapnya.
"Melisa yang kakak tingkat kan?" Tanyanya.
"Iya," Ucapnya.
"Lah emang kenapa?" Tanyanya heran.
"Hadehhhh, elo gak tau apa? Yashica itu kan sahabatan sama Tarissa apa lagi bekingannya si Rissa itu bukan kaleng kaleng lagi, bekingannya Melisa aja masih kalah jauh," Ucap yang lainnya.
"Bueh... Gue yakin banget si Tarissa gak bakalan diam aja ngeliat si Yashica di bully dia bakalan buat Melisa sama antek anteknya babak belur kayak yang lalu lalu dan para dosen gak bakalan bisa ngebantu," Ucap yang di seberang meja.
"Lah boro boro dosen dia yang ponakan dekan aja gak bisa bantu apalagi si rektor di jamin dah ancur itu si Melisa di tangan Tarissa si cewek bar bar," Ucap yang lainnya lagi.
Saat ini Rissa sedang menuju gudang belakang kampus yang terbengkalai, entah kenapa firasatnya mengatakan kalo Ica ada di gudang itu. Areta, Alexa dan Callena mengikuti langkah besar Tarissa dengan tergopoh gopoh.
Di dalam Gudang.
Plak!
Plak!
"Ini akibatnya berani ngedeketin cowok incaran gue, dari awal gue udah kasih peringatan tapi tetap bebel ya loe !" Marah Melisa lalu tiba tiba ngejambak rambut Yashica.
Akhh!
"S...sakit... tolong kak, salah aku apa?" Tanya Ica sambil merintih kesakitan.
"Si*lan, Loe tetap gak tau salah loe dimana, dasar *lang!" Teriaknya marah.
"Udah Mel, kasih hajar aja, biar tau diri dia," Ucap Sera provokasi.
Melisa yang masih ngejambak rambut Yashica pun langsung menampar pipi Yashica berkali kali sampai sudut bibir Ica berdarah dan memar.
Plak! Plak!
Plak! Plak!
Plak! Plak!
Plak! Plak!
Para antek anteknya yang melihat Melisa terus terusan menyiksa Yashica tertawa bahagia tidak ada satu orang pun dari mereka mau menolong Yashica ataupun menghentikan perbuatan Melisa. Mereka masih di ambang tawa bahagia, mereka belum sadar kalo akan ada sang predator sedang berjalan ke arah mereka.
Saat ini Tarissa dan yang lainnya sudah dekat dengan gudang yang sudah tidak di gunakan lagi, mereka mendengar jeritan Yashica dan juga suara tamparan, mendengar itu mereka bergegas apalagi Tarissa langsung lari dan loncat untuk menendang pintu gudang sampai benar benar hancur.
Brak!
Sesaat mereka semua terpaku, terutama para sahabat Yashica yang melihat keadaan sang sahabat yang mengenaskan, tidak ingin berlama lama berdiam diri Rissa langsung menendang kepala Melisa sampai terpental. Callena dan Alexa yang melihat Yashica sudah tidak di pegangi kesempatan mereka untuk menyelamatkan sang sahabat sedangkan Areta membantu Tarissa mengurus antek anteknya Melisa.
●■
Tiba tiba
Brak!
Mereka yang sedang menyiksa Yashica di buat kaget saat pintu gudang yang sudah mereka kunci dengan gampang di bobol Tarissa sampai hancur lebur. Apalagi dengan kejadiannya yang begitu cepat tau tau Melisa di buat tak sadarkan diri karna ulah tendangan maut Rissa. Mereka yang melihat ganasnya Rissa apalagi melihat Melisa di buat pingsan hanya sekali tendangan membuat mereka setengah mati ketakutan.
"Ku*anga*ar, berani kalian nyiksa sahabat gue, ternyata udah pada bosen hidup kalian!" Marah Tarissa sesaat melihat keadaan sang sahabat yang sekarang sedang di bawa Callena dan Alexa ke rumah sakit.
"Dari awal kan sudah ku bilang Ris, gak perlu ngasih kesempatan mereka buat menghirup udah bebas udah sikat aja, kalo di kasih kesempatan bakalannya ngelunjak, kebuktikan sekarang mereka gak ada takut takutnya sama ancaman kamu, apalagi si bosnya yang udah kamu buat pingsan," Ucap Areta panjang lebar dengan santainya menduduki badan Melisa yang tengkurap.
Para antek anteknya sekarang sedang dalam ikatan, mereka tidak bisa kabur kemana mana. Sesaat Tarissa menelpon seseorang. Tarissa dan Areta belum beranjak dari gudang karena mereka sedang menunggu orang suruhan Rissa untuk membawa Melisa dan antek anteknya ke markas sang kakek.
Beberapa saat kemudian orang kepercayaan Tarissa dan anak buahnya datang dari belakang kampus, mereka langsung menuju gudang yang sudah di tunggu sang nona muda.
"Siang nona muda," Ucap sang suruhan sambil membungkuk.
"Hemmm, bawa mereka dan kurung di ruang bawah tanah." Perintah Rissa dingin.
"Tidakkk, Rissa kami minta maaf, jangan bawa kami, ka... kami... cuman di suruh sama Melisa, kami khilaf, maafin kami," Ucap Angel.
"I... i... iya benar, kami cuman di suruh," Ucap yang lain menimpali.
"Hehhh, Khilaf emang ada orang yang suka ngebully pake khilaf??? Kemarin di kasih kesempatan tapi di sia siain, sekarang aja bilang khilaf, bilang di suruh, lucu kalian ini," Kekeh Areta.
Tarrisa hanya memandang datar mereka yang minta pengampunan, tanpa banyak bicara suruhan Rissa bergegas menggangkat Melisa & antek anteknya sesaat mendapat lirikan sang Bos.
Ini masih flashback ya...
♤♡◇♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments