Flasback
Yashica remaja
Seperti hari hari biasa Yashica harus bangun pagi buta untuk membersihkan seluruh rumah dan memasak untuk penghuni rumah sebelum melakukan aktifitas sekolah.
"Non, sudah biar mbok saja yang masak, non Yashica lebih baik mandi dan siap siap karena udah mau jam 6 itu," Ucap si mbok Darmi.
"Tapi mbok, Ica -," Ucap Yashica ragu.
"Sudah sudah gak ada tapi tapian non, mumpung penghuni rumah belum pada bangun lebih baik non Ica bergegas mandi lalu siap siap berangkat sekolah, nanti sebelum berangkat ke kamar mbok dulu ya non," Sela mbok Darmi.
"I.. Iya, Makasih ya mbok," Ucap Yashica yang langsung lari ke kamar belakang tepatnya di gudang yang di sulap menjadi kamar layak pakai.
"Hahhhh, kasihan si non," Gumam mbok Darmi sambil melanjutkan memasak yang sempat tertunda.
Beberapa menit kemudian Yashica sudah memakai seragamnya dan mbok Darmi juga sudah menyajikan masakan di meja makan, sebelum berangkat sekolah Yashica ingat pesan si mbok, bergegas ia ke kamar si mbok.
Tok tok tok...
"Mbok ini Ica, Mbok," Bisik Yashica.
Klik, suara pintu terbuka.
"Masuk non," Mbok Darmi langsung menarik Yashica. "Nih buat non Ica, mbok sudah pisahkan tadi dan ini mbok ada sedikit uang buat non buat jajan," Lanjut mbok Darmi.
"Mbok...," Ucap Yashica dengan mata hampir menangis. "Terimakasih mbok," Lanjut Yashica dengan senyum haru.
"Iya non sama sama, dah sekarang non Ica cepat berangkat mumpung lagi pada sarapan tuh, jangan lupa bekalnya di masukan ke tas ya non," Ucap mbok perhatian.
"Iya, sekali lagi makasih ya mbok, Ica pamit mbok," Ucap Yashica salim tangan mbok & segera berlalu lewat halaman belakang.
R. Makan
"Icaaaa, Yashicaaaa," Teriak tante Della.
Mbok yang mendengar teriakan nyonya lari tergopoh gopoh.
"I... Iya nyah," Ucap mbok.
"Lohhh ko mbok, Sayakan manggil si Ica, mana Ica nya!" Sentak tante Della.
"Anu nyah, non Ica tadi sudah berangkat sekolah," Ujar mbok Darmi takut takut.
"Lah kok, kan saya belum izinin dia berangkat, itu kolam renang belum di bersihkan, dasar," Marah tante Della.
"Sudah mam, biar si Ica di kasih hukuman aja pas pulang sekolah,"Ucap Bella menenangkan sekaligus provokasi sang mama.
"Betul juga kata kamu," Ucap tante Della tersenyum senang.
"Eummm biar mbok saja nyah, yang bersihin kolamnya, kalo nyonya mau di pake siang ini," Ujar mbok.
"Sudah, Kamu balik aja ke dapur, urusan kolam biar jadi urusan saya," Ucap tante Della sambil mengusir mbok.
"Baik nyah," Ucap mbok sambil berlalu ke dapur.
Sang kepala keluarga yang sedari tadi hanya diam kini beranjak dari meja makan untuk berangkat ke kantor begitupun dengan anak sulung ke kampus dan anak bungsu ke sekolah.
"Papa berangkat dulu," Ucap Danu melangkah ke luar rumah di ikuti anak dan Istri.
"Iya ma, kita juga mau berangkat," Ucap bebarengan Beno dan Bella.
"Iya, Kalian hati hati," Ucap tante Della yang ikut mengantar suami dan anak.
...****************...
High school Dominic Ind.
Saat ini Yashica sedang berjalan di koridor sekolah, sekolahan masih sepi hanya ada beberapa siswa dan siswi itu pun mereka anak beasiswa. Yashica bukannya berbelok ke kelasnya tetapi ia berbelok ke halaman belakang yang jarang di jamah para murid, konon desas desusnya halaman itu angker di tambah lagi ada pohon beringin maka bertambah seramlah, makannya tidak ada yang berani berkunjung hanya yang punya nyali besar. Sebenarnya nyali Yashica pun menciut tapi mau gimana lagi hanya halaman ini lah yang bisa membuatnya sarapan dengan tenang ia tak mungkin makan di kelas ataupun di kantin takut tiba tiba ada yang mengganggunya.
"Hahhh, mau gimana lagi makan di kelas tak mungkin apa lagi di kantin, hanya halaman ini satu satunya yang aman dari pengganggu dan aku bisa sarapan dengan tenang," Ucap Yashica agak ngeri memasuki halaman yang jarang di bersihkan itu. "Lebih baik sarapan sekarang mumpung belum banyak yang datang," Lanjutnya sambil membuka bekal yang sudah di siapkan mbok Darmi.
Yashica sudah menyelesaikan sarapannya, sekarang sedang menuju ke kelas, setelah masuk kelas ia langsung duduk di belakang paling pojok dekat tembok, hari ini ia selamat dari pengganggu karena masuk pagi, biasanya setiap masuk kelas mereka akan menunggu Yashica di depan kelas untuk di bully.
"Hah, hari ini selamat," Ucap Yashika. "Hem tapi entah kalo esok hari," Lanjutnya sendu.
Beberapa menit sebelum bel masuk murid murid berbondong bondong memasuki kelas masing masing begitupun kelas Yashica yang sudah penuh oleh para murid kelas XII IPA 2.
"Eeh eh, udah pada ngerjain pr dari bu Rinda belum?" Tanya Nabila pada teman sebangku dan di depannya.
"Eeee iya gue belum, gimana donkkk, bisa kena hukuman kita," Keluh teman sebangku Nabila.
"Kita juga belum nih," Ucap Tania yang duduk di depan Nabila. " Kemana tuh si babu belom nongol juga," Lanjutnya.
Saat Dara teman sebangku Nabila menoleh kebelakang ia melihat Yashica yang sudah duduk di bangkunya sedang membaca buku.
"Vik, tuh si babu udah ada di bangkunya," Ucap Dara.
Vika yang juga menoleh ke belakang berdiri dari duduknya untuk menghampiri Yashica.
Bruk
"Heh babu kerjain Pr gue, gue kasih 5 menit sebelum bel masuk!" Perintah Vika sambil berlalu ke bangkunya kembali.
sedangkan teman teman Vika meminta kerjain Pr ke anak beasiswa yang lain.
Yashica mau gak mau mengerjakan Pr milik Vika, kalo dia menolak pasti Vika akan merundungnya habis habisan.
5 menit kemudian Nabila yang di suruh Vika untuk menggambil buku Prnya pun melangkah ke meja Yashica.
"Babu, Pr Vika udah belom, cepat bawa sini 2 menitan lagi bel nih," Ucap Nabila kasar.
sebelum Yashica menyerahkan buku Pr Vika ke Nabila terdengar bel masuk.
"Cepat." Bentak Nabila. Buku sudah di tangan Nabila. "Lamban, dasar babu," Lanjutnya melengos pergi ke bangkunya.
Mata pelajaran pertama sudah berlalu dari 5 menit yang lalu, Yashica masih duduk di bangkunya ia tidak ke kantin seperti yang lain walaupun mbok Darmi memberi uang lebih untuk jajan tapi tidak ia gunakan karena sayang biar ia tabung. Saat Yashica sedang asik membaca buku.
Byurrr
Ha ha ha haaa
Anak yang sudah ada di kelas bukannya membantu Yashica tapi ikut menertawakan apa yang di perbuat oleh teman teman Vika.
"Ups soryy, Tangan gue terpeleset," Cemoh Dara.
Yashica yang tiba tiba mendapat guyuran melihat bajunya yang sudah berubah warna coklat bergegas lari ke toilet untuk menghilangkan noda.
Saat sudah sampai toilet tiba tiba ada cowok yang menghalangi Yashica.
"Ca, baju kamu kenapa?" Tanya cowok itu.
Yashica yang tiba tiba mendapat pertanyaan itu hanya diam.
"Pasti mereka lagi kan," Kamu tunggu sini aku ke koperasi dulu beliin kamu seragam," Lanjut cowok tadi.
Beberapa saat kemudian, cowok itu datang membawa seragam baru untuk Yashica.
"Nih...," Ucap cowok itu sambil menyerahkan segaram baru ke tangan Yashica.
"Makasih," Ucap Yashica, lalu bergegas masuk ke bilik toilet untuk mengganti seragamnya.
Sesaat setelah bersih semua ia pun bergegas untuk ke kelas karena sebentar lagi mata pelajaran ke dua akan di mulai, tetapi saat Yashica hendak keluar dari toilet ia kaget karena cowok yang menolongnya masih di depan.
"A...alan kamu masih disini?. Tanya Yashica kaget.
Cowok yang menolong Yashica adalah Alan Wijaya, cowok populer tak hanya itu dia juga ketua basket dan ketua osis, ketampanannya banyak yang menggilainya & menghayal untuk menjadi kekasihnya. Termasuk Vika & Bella sepupu Yashica.
"Ahhh, itu aku hanya memastikan aja kalo kamu gak di ganggu lagi sama mereka," Ucap Alan sambil menggosok kepala belakangnya. " Ayo Aku antar," Lanjut Alan.
"Gak perlu Lan, Aku gak enak," Tolak Yashica.
"Gak enak sama siapa?" Tanya Alan.
"Emmm -,". "Sama para fans kamu," Lanjutnya di batin.
"Sudah ayo, bentar lagi mau pelajaran ke dua," Ajak Alan.
Mau tak mau Yashica mengikuti langkah Alan untuk mengantarnya ke kelas. Sesampainya di depan kelas, anak anak IPA 2 pada heboh ngeliat pangeran sekolah mereka mengantar Yashica sampai di depan kelas.
Vika yang sedang rebahan di mejanya dicolek. "Vik bangun," Ucap Tania.
"Apaan si Nia guru belum datang kan, jangan ganggu deh," Sewot Vika yang masih memejamkan matanya.
"Vik, bangun dulu coba elo liat di depan kelas," Ucap Dara yang mencolek punggung Vika dari belakang.
Vika dengan berat mengangkat kepalanya dari meja untuk melihat di depan pintu kelas ada siapa. Setelah ia melihat kalo ada Alan sang pangeran sekolah incarannya sedang mengantar Yashica, hatinya mulai memanas.
"B*r*ngs*k," Gumam Vika marah dengan mengepalkan ke dua tangannya.
"Wahhh kayaknya si babu udah berani nunjukin taringnya nih, Vik," Ucap Tania memprovokasi.
"Guys, pulang sekolah seret si babu ke gudang," Perintah Vika.
"Okeh," Jawab Nabila.
"Hemmm," Dehem Dara.
Tania hanya menganggukan kepalanya.
♤♡◇♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments