Beberapa hari sebelum menjelang peragaan busana, Yashica terlihat sibuk mempersiapkan untuk esok hari saat ini ia ada di ruangan khusus, di sana tidak ia seorang tetapi ada Ivana & Emma yang membantunya.
"Sudah ku katakan jauh jauh hari Ca, seharusnya kau cari seorang asisten, tapi untunglah ada kami berdua dan kebetulannya lagi kami hari ini free jadi bisa membantu mu untuk persiapan esok hari," ucap Emma.
"Maafkan aku Em, jadi merepotkan kalian berdua, kau tau bukan ini perdana untuk ku, sangking bahagia dan gugupnya sampe sampe aku lupa untuk mencari asisten, he he he," ucap Yashica tak enak hati pada dua temannya .
"Sudah lah Ca tak usah tak enak hati begitu lagi pula kita ke sini juga keinginan kami untuk membantu mu mumpung free, kerjaan juga udah kelar semua," ujar Ivana mencoba menenangkan Yashica yang tak enak hati.
Ivana melirik Emma untuk minta maaf karena kata kata awalnya tadi, Emma yang mengerti isyarat dari Ivana pun menggangguk dan beranjak dari duduknya menghampiri Yashica yang sedang memotong bahan kain.
"Aku yang seharusnya minta maaf Ca, aku tidak bermaksud mengatakan seperti itu tapi kau tau kan mulutku ini seperti apa," ucap Emma sambil memukul mulutnya sendiri.
Yashica hanya tersenyum lembut dan mengenggam lembut tangan Emma.
"Sudah Em, kasihan mulutnya, lagi pula aku tidak merasa tersinggung kok, aku malah seneng kalo ada teman yang mau mengingatkan, akunya saja sangking sibuk dan mungkin seneng, gugupnya sampe sampe gak kepikiran nyari asisten," ujar Yashica sambil terkekeh.
"Tapi kau belum menjawabnya," rengek Emma.
"Menjawab apa?" tanya Yashica binggung.
"Kau belum menjawab maaf dari ku," rengek Emma lagi.
"Hemmm." Yashica mengetuk dagunya sambil berfikir.
"Yashicaaaa," rengek Emma kencang.
"Sudah lah Ca, tidak perlu jail, kasihan itu bocah kayak gak dikasih es krim sama emaknya," ucap Ivana terkekeh.
"Baiklah baiklah aku memaafkan mu, wahai sang putri," ucap Yashica sambil mencolek dagu Emma.
"Aaaa Yashica yang paling baikkkk deh," ucap Emma sambil memeluk erat Yashica.
" Lah trus selama ini aku gak baik gitu," ucap Ivana pura pura ngambek.
"Haissss, ada yang ngambek ternyata," ucap Emma sambil memutar matanyanya. "Kemarilah," ajak Emma.
Ivana pun beranjak menghampiri kedua temannya dan mereka berpelukan dengan bahagia. Sangking bahagianya mereka tak sadar ada seseorang yang mengawasi mereka di ambang pintu dengan tatapan sinisnya lalu berubah menjadi wajah yang tersenyum manis.
"Ekemmm"
Mereka yang tadinya larut dalam kebahagian tiba tiba saja menengok kepintu.
"Wahhh, Glowria," teriak Emma sampe sampe Yashica dan Ivana harus menutup kuping mereka.
"Ayo, sini masuk," ajak Emma sambil menarik tangan Glow untuk masuk.
"Kau sampai kapan, Glow? Katanya di LA sampai 1 minggu?" tanya Ivana.
" Aku sampai dini hari tadi, iya awalnya sampai 1 minggu ternyata kerjaan lebih cepat selesai, ya sudah deh aku langsung pulang buat apa lama lama kalo sudah gak ada kerjaan lagi dari bibi Lu, dan juga aku merindukan kalian," ucap Glow sambil memeluk Emma dan Ivana.
Lalu Glow beralih ke Yashica dan memeluknya, " Selamat ya bestiii esok hari udah mau tampil ajah, apa nih yang perlu aku bantu," ucap Glow menawarkan diri.
"Gak usah Glow, kamu kan baru sampe dini hari pasti capek," ucap Yashica halus.
"Iya tuh betul yang dibilang Yashica, lebih baik kamu istirahat saja buat menonton acara Yashica besok,," ucap Emma membenarkan. Ivana hanya menganggukan kepala.
"Ooo tidak bisa, aku juga ingin bantu, boleh?" mohon Glow.
Akhirnya mau gak mau Yashica mengiyakan karena percuma Glow itu orangnya pantang menyerah.
...****************...
Negara. I
"Pa, beberapa hari ini mama perhatikan ada seseorang yang sedang mengawasi rumah kita," ucap sang istri kepada suaminya.
"Iya pa, benar yang dikatakan mama, jangan jangan mereka mau merampok rumah kita lagi," ujar sang anak.
"Hah, kalian ini terlalu parno, kebanyakan nonton drama jadi pikiran kalian kemana mana," ucap sang kepala keluarga acuh tak acuh.
"Iiiih, papa dikasih tau kok ngeyel," kesal sang istri.
"Pa... Jangan terlalu cuek napa, kalo beneran kejadian gimana coba, kita kan hanya antisipasi kalo kenapa napa," ucap sang anak.
"Hahhh sudahlah sayang ngomong sama papa mu tuh percuma lebih baik kita amankan barang barang yang penting saja," ajak sang mama.
"Papa iiihhh, kalo kejadian baru deh nyesel," ucap sang anak sebelum menyusul mama ke lantai atas.
"Hahhh mereka tuh ada ada saja." gumam sang papa sambil melanjutkan pekerjaannya.
PT. Abraham Jaya Tbk adalah milik keluarga Abraham yang dikelola putra sulung Abraham yaitu ayah dari Yashica, seharusnya perusahaan itu di pegang oleh adik kandungnya setelah kepergiannya. Bibi Yashica, Aurellia Abraham tapi entah bagaimana caranya perusahaan itu bisa jatuh ke tangan Danu Julio dan juga rumah besar milik Arsenio Abraham yang sekarang di tempati keluarga Danu yang seharusnya milik Yashica.
Danu Julio anak pembantu dari istri kedua yang hanya dinikahi siri dan tidak diakui keluarga besar Abraham, karna itu murni kesalahan yang di lakukan oleh istri keduanya. Kaivan Abraham yang sangat mencintai dan mengagungkan istrinya tidak pernah peduli dengan istrinya yang lain walaupun saat itu ia sedang mengandung keturunan Abraham, Kaivan memang menikahinya walau hanya secara siri dan memberinya rumah dan fasilitas tetapi Kaivan tidak pernah menjenguk ataupun menyentuhnya. Apalagi saat Kaivan tau kalo istri keduanya lah yang menjebak ia dengan obat saat penghuni rumah tiada, bertambah dingin lah, apalagi saat Danu lahir Kaivan benar benar acuh tak acuh walaupun anak itu tidak tau apapun tentang kedua orang tuanya, Danu yang semakin tahun bertambah usia ia mulai memahami kalau ia hanyalah anak dari seorang pembantu dikeluarga Abraham dan ayahnya sama sekali tak pernah mempedulikannya, Ayahnya hanya sayang dan peduli dengan dua saudara beda ibu, dan juga saat tetua melarang Danu menggunakan nama Abraham di belakang namannya karena dari awal dikandungan sampai ia dilahirkan Danu bukan anak yang diakui sabagai keturunan Abraham, karena buat keturunan Abraham anak yang lahir di luar pernikahan adalah aib dari situlah mulai muncul sakit hati, iri dengki dan dendam.
Setelah kepergian kedua orang tua Yashica, paman tirinya Danu Julio tiba tiba mengambil alih rumah dan perusahaan milik ayah Yashica, saat Itu usianya masih remaja baru memasuki sekolah menegah atas dan Danu berdalih kalo Yashica masih butuh wali walau sebenarnya yang berhak menjadi wali adalah bibinya Aurellia. Tujuannya adalah untuk menguasai semua harta milik Abraham dan menyengsarakan Yashica.
Yashica remaja sudah tidak bisa menikmati masa masa remajanya lagi karena sebelum berangkat sekolah pagi pagi buta ia harus membersihkan rumah, membuat sarapan untuk keluarga pamannya, ia pun sering tidak kebagian jatah sarapan, makanya berangkat sekolah selalu dengan perut kosong dan uang jajan dijatah hanya untuk pulang pergi sekolah, mereka benar benar menyiksa Yashica dan menyuruh ini itu seperti babu di rumahnya sendiri, di sekolah pun Yashica kerap mendapat perundungan dari teman temannya dan dijadikan kacung oleh sepupu sendiri.
♤♡◇♧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments