Bab 19 Selalu menemani

..."Ya Allah, ijinkan aku bahagia bersamanya. Aku mau menjalani ibadah seumur hidupku hanya bersamanya."...

...~Qila~...

"mas, kok aku deg-deg an ya. Aku malu.." Sudah berada di depan ruangan tempat mereka konsultasi namun Qila justru enggan untuk masuk. Entah kenapa tiba-tiba kepercayaan dirinya turun drastis.

"Nggak apa-apa sayang, nggak perlu takut. Justru kita kesini untuk berikhtiar. Kita cari jalan keluar untuk kesembuhan." Rasya lagi-lagi harus menguatkan Qila kembali. Dia hanya ingin istrinya segera terbebas dari rasa traumanya.

"Mas.. Jangan tinggalin aku ya." Qila menjadi melow. Dia bahkan sudah berkaca-kaca sambil memegang erat lengan Rasya.

"I will always be with you." Rasya mengecup kening Qila sambil tersenyum.

"Yuk, sudah ditunggu loh." Rasya pun kembali menuntun Qila menuju ruangan konsultasi.

Akhirnya mau tak mau Qila pun menurutinya.

Dengan terus menggenggam tangan Rasya kini Qila memasuki ruangan itu. Bayangan Qila akan menegangkan dan dia akan tertekan namun begitu mereka memasuki ruangan itu tampaknya tidak seperti yang dia bayangkan.

"Selamat sore, hai Rasya dan Qila kan?" sapa seorang wanita yang berusia empat puluh tahunan.

"Sore Mbak Ratna, maaf kami sedikit telat." ucap Rasya.

"Oke tidak apa-apa kebetulan aku juga santai. Ini Qila pasti ya? cantik sekali istri kamu. Kenalin aku Ratna." Sapa wanita yang berprofesi sebagai psikiater itu.

"Saya Qila mbak. Senang bertemu mbak Ratna." Qila masih malu-malu namun pembawaan Ratna yang ramah dan santai lama kelamaan membuatnya nyaman.

Mereka bertiga pun melanjutkan sesi konsultasinya. Awal-awal Rasya yang memulai pembicaraan itu karena Qila masih takut untuk bercerita.

Namun lama kelamaan akhirnya Qila mulai berani mengungkapkan isi hatinya. Dengan suara yang gemetar Qila menceritakan kejadian mengerikan itu.

Rasya yang mendengarnya hanya bisa diam sambil mengeratkan genggaman tangannya. Dia ikut sedih, marah dan kesal namun sebisa mungkin dia tahan.

"Sudah ya, kalau nggak kuat jangan diteruskan." ucap Ratna.

Qila langsung menangis di pelukan Rasya. Dan dengan penuh kasih sayang Rasya membelai lembut punggung Qila.

"Memang awal konsultasi begini akan cukup berat namun jangan memaksakan diri karena kita bisa melakukannya pelan-pelan. Qila, bersyukurlah kamu dikelilingi orang-orang yang sangat menyayangimu. Kamu memiliki suami yang begitu perhatian dan menyayangimu. Jangan takut lagi ya, semua akan baik-baik saja." Ratna menenangkan Qila.

"Benar kata mbak Ratna, semua akan baik-baik saja." Rasya pun menimpali.

Setelahnya Qila sudah lebih tenang dan mulai bisa menerima keadaanya. Dia merasa lega setelah melakukan konsultasi ini. Rupanya benar apa kata suaminya jika dia memang butuh konsultasi dengan psikiater.

"Qila, jika berkenan selanjutnya kita bisa mengobrol saja sebagai sesama perempuan ya. Mau kan?' ujar Ratna.

Qila tak langsung menjawab. Dia menatap Rasya terlebih dahulu seolah meminta persetujuan.

"Aku akan tetap temani kesini tapi kalian bisa saling mengobrol berdua." Jawab Rasya dengan sabarnya.

"Iya Mas.."

Keduanya kini akhirnya menyelesaikan konsultasinya.

"Mau kemana ini sayang? cari cemilan yuk." tawar Rasya.

"Hmm.. boleh, aku lagi pengen makan ketoprak di jalan Juanda." ucap Qila manja.

"Baiklah. Kita kesana." Rasya pun melajukan mobilnya ke tempat yang Qila inginkan.

"Bener ini tempatnya?" Rasya sudah sampai di tempat tujuan dan melihat sebuah gerobak penjual ketoprak dikerumuni banyak pembeli.

"Bener Mas, tapi kok rame banget ya?" keluh Qila.

"Ya berarti itu beneran enak. Kamu mau makan disini apa dibungkus saja?" tanya Rasya.

"Sebenarnya enak makan disini tapi kursinya sudah penuh. Kalau mas kelamaan mending kita cari makan yang lain saja." Qila memang nawarkan untuk mencari makanan lain namun dari sorot matanya dia tentu masih menginginkan ketoprak itu.

"Sayang kamu tunggu sini saja biar aku yang beli. Tunggu sebentar ya." Tanpa berlama-lama Rasya langsung turun dai mobil dan bergabung dalam kerumunan antrian itu.

"Padahal aku sudah menawarkan makan yang lain tapi masih saja nekat buat beli. Nggak capek apa seharian kerja." Qila bergumam sendiri.

Dia merasa heran kenapa bisa sebaik ini padanya. Bahkan tak peduli dengan keadaannya yang lelah bekerja justru dia tetap memprioritaskan keinginan Qila.

Sejenak Qila merenungkan diri atas semua kejadian yang dia alami. Dari semua kejadian pahit yang dia alami nyatanya Tuhan selalu menghadirkan hikmah baik setelahnya.

"Allah menghadirkan pria yang tak pernah aku sangka akan sebaik ini menjaga dan menyayangiku. Dari semua rasa sakitku Mas Rasya selalu berusaha menghapusnya dan menggantikannya dengan kebahagiaan." Qila menatap suaminya yang sesekali mengecek dirinya yang berada di dalam mobil. Bahkan pria itu selalu mengulas senyum saat  memandang  Qila.

"Ya Allah, ijinkan aku bahagia bersamanya. Aku mau menjalani ibadah seumur hidupku hanya bersamanya." Gumam Qila dalam hati.

Karena merasa kasian membiarkan suaminya mengantri sendiri akhirnya Qila memutuskan keluar dari mobil dan ikut menemani Rasya.

"Loh kok turun dari mobil? ini kurang sebentar lagi." ucap Rasya saat Qila tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

"Nggak apa-apa pengen temani Mas mengantri." Qila tersenyum manis sambil menggenggam tangan Rasya.

Mendapatkan perlakuan manis dari Qila tentunya membuat Rasya begitu senang. Dia pun membalas genggaman tangan Qila dan mengecup tangan lentik itu.

"Duduk di sana saja ya sayang, nanti capek loh berdiri terus." Rasya pun menuntun Qila agar duduk di salah satu bangku plastik yang kosong. Setelahnya Rasya kembali mengantri karena gilirannya sebentar lagi.

"Duh, pasti ini pengantin baru lagi anget-angetnya ya. Mesra sekali." celetuk salah seorang ibu-ibu yang sedang mengantri juga.

"Alhamdulillah bu," jawab Qila sambil tersenyum.

"Suaminya ganteng istrinya cantik. Pasti anaknya nanti cakep banget. Oh apa jangan-jangan sudah hamil ya? Mbaknya lagi ngidam ketoprak?" celetuk ibu-ibu itu lagi.

"Emm.. saya belum hamil bu." Qila menjawabnya dengan sedikit tak enak hati.

Qila menatap Rasya dengan rasa sungkannya. Bagaimana bisa hamil jika berhubungan suami istri saja belum pernah. Hal itu pula yang membuatnya merasa tertekan karena belum bisa menjadi istri yang baik untuk Rasya.

"Ya sudah saya doakan cepat hamil ya mbak, sayang loh lagi anget-angetnya begini pengantin baru. Apalagi suaminya cakep, sekarang banyak pelakor mbak, banyak penggoda kalau nggak pinter-pinter istri menggoda suami bisa kegoda orang lain nanti." celetukan ibu-ibu itu rupanya cukup mengusik hati Qila.

Dia menatap Rasya dan memperhatikan sekitar. Benar saja suami tampannya memang selalu jadi pusat perhatian banyak orang. Sedang mengantri begitu saja banyak perempuan yang curi-curi pandang ke arahnya.

"Benar juga kata ibu itu, kalau aku nggak bisa menyenangkan suamiku lama-lama dia disenangkan wanita lain." batin Qila dongkol.

Sampai akhirnya ketoprak mereka sudah siap kini Rasya membawanya pada Qila. Keduanya memakan ketoprak itu di bangku yang kebetulan sudah kosong.

"Bener sayang ketopraknya enak banget, nggak rugi meskipun harus mengantri." ujar Rasya dengan menikmati ketoprak itu dengan lahap.

"Maaf ya mas, harus repotin begini sampai antri." Ucap Qila tak enak hati.

"sayang, nggak perlu minta maaf begini. Aku senang kalau lihat kamu senang." Rasya menjawabnya dengan tersenyum manis.

"Oh ya di rumah ada yang suka ketoprak nggak sayang apa mau sekalian dibungkusin aja?" tanya Rasya.

"SEmua suka sih kalau ketoprak ini. Apalagi Papa."

"Yaudah bentar aku bungkusin dulu ya." Rasya dengan semangatnya kembali memesan ketoprak lagi.

Setelah selesai membungkus ketoprak kini keduanya pulang ke rumah. Benar saja semuanya begitu lahap menikmati ketoprak itu. Senyum bahagia terus mengembang di wajah tampan Rasya. Hal itu pula tak pernah lepas dari perhatian Qila.

"Umma, boleh aku tanya sesuatu?" ucap Qila saat membantu Ummanya membereskan piring bekas makan.

"Ada apa sayang?" jawab Umma Nizma.

"Umma bagaimana sih caranya menggoda suami?"

...****************...

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

buka hati mu Qila hilngkn rasa trauma ny

2024-04-15

0

ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

Cieeee Qilla,,, mulai termakan omongan tuhh emak² takut Rasya ditikung pelakor,,, tapi kamu harus yakin kalo Rasya bukan type laki² yang mudah dirayu.. sudah terbukti kan kalo selama ini dia masih sendiri Karena hatinya hanya ada nama kamu qilla

2024-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!