Bab. 03 Menjadi pengganti

Qila masih duduk diam sambil menatap cermin di hadapannya. Entah kenapa perasaan gusar terus menghantuinya sejak tadi. Di sampingnya ada Zaina dan Zaira sang adik yang menemani dirinya. Sedang yang lain berada di ballroom untuk menyaksikan akad. Qila akan dipanggil keluar saat akad telah selesai.

Sementara di luar tepatnya di ballroom tempat acara berlangsung kini sedang terjadi ketegangan sengit antara Papa Bagas dengan Alvian sang calon menantu.

"Katakan Alvin bahwa ini semua tidak benar. Katakan yang sejujurnya." ucap Papa Bagas berang.

"Pak.. ini bisa dibicarakan dengan baik-baik. Putra saya past tidak mungkin melakukan hal itu." ujar orang tua Alvian mencoba merayu Papa Bagas.

"Saya bertanya pada Alvian bukan kalian." sergah Papa Bagas. Jangan ditanya bagaimana perasaannya saat ini jelas sangat marah apalagi ini menyangkut putri kesayangannya.

"i-ini benar.. saya memang melakukannya." ucap Alvian akhirnya.

Papa Bagas yang sudah dilanda emosi langsung menghampiri Alvian dan meraih kerah bajunya hendak melayangkan bogem mentah ke wajahnya. Namun dengan cepat orang-orang mencegahnya termasuk Papa Sean yang sedari tadi berada di antara mereka.

"Bagas.. tenang jangan emosi." Papa Sean mengingatkan.

"Dia mau mempermainkan putriku. Aku tidak bisa diam saja." Papa Bagas berucap nyalang.

"Abang istighfar ya.. jangan pakai kekerasan." Umma Nizma juga ikut menenangkan suaminya meski tak dipungkiri hatinya pun juga ikut kecewa dan sakit.

"Alvian.. apa-apaan sih kamu. Sudah mama bilang nggak usah bahas-bahas ini, kalau batal nikah gimana?" Mama Alvian terus mengomeli putranya. Dia sangat berharap Alvian menikah dengan Qila an mengabaikan kesalahan yang dibuat putranya.

"Ma, tapi dia memang mengandung darah dagingku, nggak mungkin aku menelantarkan dia. Mama sih selalu menghalangiku untuk bicara jujur pada Qila." Alvian yang tak mau disalahkan pun membela diri.

"Oh, jadi kalian sudah tahu semuanya. Dan kalian sengaja menutupi hal itu dari kami. Astaghfirullah bu padahal kami sangat mempercayai anda." Rasa kecewa Umma Nizma tak dapat dibendung lagi. Sebagai seorang ibu jelas sakit hati mendengar putrinya akan di khianati.

"Bu Nizma, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya sayang pada Qila dan tak ingin pernikahan ini batal. lagi pula ini hanya masalah kecil bisa diatasi kok." Ibu dari Alvian masih saja kekeuh minta pernikahan ini tetap berjalan.

"Masalah kecil anda bilang? sejak awal saja sudah ada kebohongan begini anda bilang kecil?" Umma Nizma tak terima.

Sementara Rasya ang sedari tadi menyaksikan kehebohan itu pun sebenarnya ikut geram dan marah. Namun dia sadar posisi bahwa dia hanya seorang tamu yang tak patut untuk ikut campur terlalu dalam. Yang ada di dalam pikirannya hanyalah Qila, gadis itu pasti sakit hati melihat ini semua.

Dan apa yang dipikirkan Rasya ternyata terbukti juga. Qila yang menunggu dipanggil sedari tadi merasa penasaran arena proses akad yang begitu lama. Bahkan dia juga mendengar suara keributan di luar jadi tanpa disuruh Qila pun keluar sendiri untuk memastikan.

Qila yang awalnya bingung hanya menyimak semua kekacauan itu hingga lama-kelamaan dia menangkap semua masalah itu bahwa ALvian sang calon suaminya telah berselingkuh bahkan dengan mahasiswinya sendiri.

"Jadi semuanya ini benar Mas Vian?" suara Qila langsung membuat semua orang tertuju padanya.

Gadis antik dengan balutan kebaya dan riasan khas pengantin yang sudah berdiri di tengah-tengah kerumunan.

"Qila.. sayang.." Umma Nizma langsung menghampiri putrinya.

"Mas Alvian jawab aku.." Qila yang sudah tak sabar dengan jawaban Alvian pun sedikit meninggikan suaranya.

Alvian pun mengangguk pasrah, mau mengelak juga percuma karena kebenaran sudah di depan mata.

"Qila.. mama mohon kamu tidak gegabah ya nak. Ini banyak orang loh, apa kamu tidak malu jika batal menikah?" Mama dari ALvian justru semakin membuat keadaan semakin rumit.

"Alvian hanya khilaf dan setelah ini pasti dia berubah. Tolong ya nak maklumi saja." imbuhnya.

"Anda bilang memaklumi putra anda? Maaf ya putri saya bukan sembarangan menerima seorang apalagi itu untuk pasangan seumur hidupnya." Umma Nizma yang tak terima langsung menyahut.

Sementara Qila hanya bisa menangis terisak meratapi nasibnya saat ini. Pernikahan sudah di depan mata justru harus kacau seperti ini.

"Bu Nizma, tapi Alvian putra saya ini bukan orang sembarangan loh. Dia mapan dan berpendidikan tinggi. Meski saya tahu Qila juga memiliki pendidikan tinggi tapi putra saya jelas bibit, bebet, dan bobotnya bukan seperti Qila yang masih dipertanyakan." cibir Mama Alvian.

"Apa maksud anda seperti itu?" Umma Nizma semakin tidak mengerti dengan ucapan Mama Alvian.

"Saya tahu kok Qila hanya anak pungut kalian. Dan itu benar adanya. Orang tua Qila itu tidak jelas keberadaannya kan?" dengan bersungut-sungut. Dia hanya ingin membela diri agar putranya tak terlalu kelihatan belangnya.

Mendengar perkataan dari Mama Alvian yang semakin tak terkendali membuat emosi Papa Bagas memuncak akhirnya.

"SAYA BATALKAN ACARA PERNIKAHAN PUTRIKU DENGAN PUTRAMU DAN SEKARANG JUGA KALIAN ANGKAT KAKI DARI SINI." Dengan lantang Papa Bagas mengusir pihak Alvian beserta keluarganya.

Alvian yang sudah hilang muka mau tak mau harus undur diri dari tempat itu. Mamanya yang hendak melayangkan protes segera dia tarik pergi sebelum menambah masalah baru. Dia juga sempat melihat Qila yang menangis dalam pelukan Umma nya. Ini benar-benar kesalahan fatal yang telah dia perbuat. Karena kecerobohannya maka ia gagal menikahi wanita pujaannya.

Semua tamu yang merupakan kerabat dekat dan keluarga besar dari keluarga Papa Bagas dan Umma Nizma hanya bisa ikut sedih meratapi sang pengantin yang gagal menikah.

Rasya menatap Qila yang bersedih pun ikut merasakan sakit. Wanita cantik  yang biasanya ceria kini terlihat sendu dengan air mata yang terus membasahi wajahnya.

Hati Rasya tergugah untuk menenangkan Qila. Sebagai sahabat lamanya Rasya berinisiatif untuk menenangkan Qila. Dia mengambil sebotol air mineral dan tissue lalu diberikannya pada Qila.

"Minum dulu Qila." ucap Rasya sembari memberikan dua barang itu. Qila menerimanya dengan tangan yang tampak gemetar.

Rasya pun duduk di kursi yang ada di samping Qila. Dia hanya ingin memastikan sahabatnya minum dengan benar.

"Makasih ya Rasya.." ucap Qila sambil menyeka air matanya.

"Aku tau kamu wanita yang kuat. Percayalah dibalik semua musibah pasti ada hikmah baik yang menunggu." Rasya pun mencoba untuk menghibur Qila.

"Ya, aku tahu. Tapi aku hanya kasian pada Papa dan Umma. Mereka sudah menyiapkan acara ini. Undangan juga sudah disebar, pasti mereka sangat malu menghadapi para tamu yang kecewa." Qila kembali terisak.

"Tapi bagaimana dengan perasaan kamu sendiri?" tanya Rasya.

"Saat ini aku tidak peduli dengan perasaanku. Aku hanya peduli dengan kedua orang tuaku. Bagaimana caranya untuk membantunya dari masalah ini. Aku benar-benar merasa seperti anak yang tak berguna." ucap Qila nelangsa.

Rasya terdiam sejenak. Melihat situasi yang ada memang hal ini akan berdampak rugi besar untuk Papa Bagas apalagi sosoknya yang merupakan pengusaha besar tentu namanya akan menjadi pertaruhan dan buah bibir.

"Qila, jika ini membantu  maka ijinkan aku untuk menikahi kamu saat ini juga. Kamu bilang ingin membantu kedua orang tua kamu kan? yang penting pernikahan ini tetap berlangsung." ucap Rasya akhirnya.

"Tapi Rasya, aku tidak mau mengorbankan kamu atas masalahku." Qila tentu terkejut dengan keputusan nekad Rasya.

"Aku tidak keberatan Qila. Kita sudah kenal lama dan kamu tahu bagaimana aku. Pantang untuk mengingkari ucapanku." Rasya terus mencoba meyakinkan Qila.

"Rasya.. apa ini nggak apa-apa?" Qila masih merasa dilema. Satu sisi merasa tak pantas melibatkan Rasya tapi di sisi lain tak tega melihat kesedihan orang tuanya.

"Jawabannya hanya ya atau tidak. Tentukan itu Qila." Rasya menatap Qila dengan penuh keyakinan.

Qila tak langsung menjawab dan ada setitik keraguan. Namun saat penghulu yang menunggu tampak akan pergi barulah dia mengangguk.

"Baik Rasya, nikahi aku sekarang juga." ucap Qila akhirnya.

Rasya langsung menghela nafas lega. Entah ini bisa dibilang kesempatan dalam kesempitan namun nyatanya Rasya tak main-main akan keputusannya ini. Dan dia rasa ini adalah jawaban dari Tuhan atas doa-doa yang selama ini dia Langitkan.

"Om Bagas, Tante Nizma. Ijinkan saya menikahi putri anda saat ini juga, Saya bersedia menjadi calon suami untuk Qila." ucap Rasya tegas.

Tentu saja semua orang langsung terkejut dengan pernyataan Rasya, begitu pula dengan kedua orang tuanya.

"Rasya, kamu beneran dengan keputusanmu? jangan main-main ini pernikahan adalah ibadah yang sakral." tegur Papa Sean yang takut putranya hanya melakukannya tak sepenuh hati.

"Insyaallah aku yakin pa. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku." Rasya pun meyakinkan papanya.

"Bagas, bagaimana?" Papa Sean pun akhirnya bertanya pada Papa Bagas soal keputusan Rasya.

"Rasya, om hanya nggak mau kamu melakukannya karena terpaksa." Papa Bagas tentu tak mau merugikan orang lain dalam masalah ini.

"Aku sama sekali tidak merasa dipaksa siapapun. Ini semua karena memang murni inisiatif ku sendiri. Jika om ragu, aku akan jelaskan bahwa aku masih single dan perjaka om. Bahkan duniaku selama ini hanya seputar pekerjaan dan tidak ada menjalin hubungan dengan wanita manapun." Rasya dengan apa adanya mengungkap tetang dirinya pada Papa Bagas.

Sementara Papa Bagas kini mendekat pada putrinya, dia ingin tahu pendapat putrinya secara langsung.

"Sayang, bagaimana dengan tawaran Rasya? apa kamu mau menerimanya? Kita sudah tahu bagaimana Rasya tapi itu semua kembali pada kamu yang menjalaninya. Papa tidak memaksa." ujar Papa Bagas.

"Insyaallah.. aku menerima Rasya menjadi calon suamiku pa." jawab Qila tanpa paksaan.

"Baiklah kalau begitu, Pak penghulu tolong nikahkan mereka berdua."

...****************...

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

akhirny raysa dn qilq menikah juga

2024-04-08

0

༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

ciieeee Rasya..kesempatan dalam kesempitan ya..😁😁

2024-03-21

0

༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻

astaga orangtua alvian tega banget dah tau anaknya hamilin anak orang dianggap masalah sepele,, dan tega menghina qila hanya karena anak pungut.

2024-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!