Setibanya di lokasi yang dikatakan Joshua, Helena keluar dari mobilnya dan tidak membuang waktu lagi, dia menunjuk tanda pengenal miliknya dan berjalan masuk kedalam rumah yang sudah dipenuhi para polisi dan dokter forensik.
Untuk memastikan tidak ada petunjuk yang rusak di sini, Helena perlu mengenakan alas kaki khusus dan sepasang sarung tangan medis.
Tepat di waktu yang sama ia selesai mengenakan sarung tangan medis, Joshua yang keluar dari area ruang makan langsung senang begitu melihat kedatangan Helena.
Dia dengan cepat menghampiri Helena dan menyapanya dengan gembira:
" Kapten, kau akhirnya datang. Aku pikir kau akan membutuh waktu lebih lama lagi untuk datang kemari. "
" Ok, sudah cukup untuk berbasa-basi, dimana mayatnya? "
" Ada di ruangan makan, silakan ikuti kapten aku akan mengantarmu. " Setelah mengatakan itu, Joshua segera mengantar Helena ke ruang makan yang mana ketika mereka masuk.
Helena di kejutkan oleh pemandangan aneh di depannya. Kenapa di sebut aneh? Karena ketika pertama kali Helena mendengar Dahlia Hitam kembali berulah, hal pertama yang ia pikirkan pasti korban di bunuh dengan cara sadis sama seperti yang terakhir kali.
Tapi ternyata tebakan nya salah, karena mayat satu keluarga yang terdiri pasangan suami istri dan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun di depannya, ternyata sama sekali tidak tewas secara tragis.
Karena tidak di temukan ada darah atau luka di sekujur tiga korban ini.
Mereka bertiga hanya di buat duduk di sekitar meja makan dengan peralatan makan yang lengkap di atas meja, seakan-akan satu keluarga ini tidak mati melainkan sedang menikmati makan malam mereka.
Jika bukan karena bunga Dahlia Hitam yang ada di atas meja, mungkin Helena akan meragukan apa perbuatan kasus pembunuhan kali benar di sebabkan oleh Dahlia Hitam yang sama kejam dan bengis yang selama ini ia kenal.
'Ini membingungkan. Teknik pembunuhan kali ini tidak terlihat seperti cara orang itu membunuh biasa nya. Apa orang gila itu mulai merubah metode pembunuhan nya lagi? Mengingat betapa banyak metode pembunuhan yang dilakukan orang itu selama ini, bukan tidak mungkin kalau dia dapat melakukan nya. Tapi jika analisis ku benar, ini akan menjadi semakin rumit...'
Terlepas semua pikiran itu, Helena memutuskan untuk memikirkan di lain waktu dan mulai fokus melakukan penyelidikan.
Dia berjalan menghampiri salah mayat yang sedang duduk di atas meja, lalu dengan tangan yang sudah memakai sarung tangan medis. Dia menyentuh wajah serta mulut mayat yang sedang duduk ini dengan ekspresi serius.
Helena: " Seperti nya sebelum korban ini meninggal, dia tidak menerima air atau makanan sedikitpun. "
Menanggapi perkataan Helena, salah satu dokter forensik yang terdekat segera mulai menjelaskan kondisi para mayat ini kepada Helena.
" Kapten Helena benar, menurut hasil identifikasi kami. Telah di temukan bahwa sebelum korban ini tewas, setidaknya lebih dari seminggu dia belum makan ataupun minum." Jelas dokter forensik yang sebenarnya cukup terkejut dengan hasil penyelidikan nya sendiri.
Sementara itu Helena yang mendengar ini mengerutkan kening dan matanya melirik ke arah mayat yang lain, lalu bertanya lagi pada dokter forensik tadi:
" Apa semua korban meninggal dengan alasan yang sama? "
Dokter forensik mengangguk dan menatap ketiga mayat yang duduk di meja makan:
" Kondisi kematian korban yang lain juga sama, hanya ada satu perbedaan dari mereka, yaitu para korban mati diwaktu yang berbeda-beda."
Helena berdiri dan menghela nafas, dia melihat ke sekeliling ruangan sejenak, sampai mata nya berhenti pada satu foto keluarga yang terpanjang di dinding.
Helena: " Lalu apa ada makanan disini? "
Joshua mengangguk kepala: " Ada makanan disini."
Helena menurunkan kelopak matanya dan menatap Mayat yang duduk di sekitar meja makan, berkata:
" Kalau ada makanan disini, lalu bagaimana bisa mereka mati kelaparan?"
Saat mengatakan itu, Helena mengangkat dagu menunjuk ke tiga mayat di sekitar meja makan.
Mendengar pertanyaan ini, baik Joshua dan dokter forensik di sekitar sama-sama terlihat malu dan ragu-ragu untuk berbicara.
Sampai akhirnya Joshua berkata dengan ekspresi bersalah, " Maaf kapten, aku juga bingung soal ini. Kami akan segera mencari tahu nya."
Helena melambaikan tangannya tidak mempermasalahkan hal itu,dia hanya berjalan mengelilingi ruangan ini sambil matanya tidak henti-hentinya memperhatikan seluruh benda yang ada disekitar.
Tiba-tiba saja Helena memikirkan sesuatu dan berbalik kembali menatap ketiga mayat di sekitar meja makan, lalu bertanya pada dokter forensik yang sebelumnya berbicara pada tentang kondisi mayat ini.
" Sebelum nya kau bilang, kalau para korban ini sudah meninggal lebih dari seminggu, kan? "
" Ya." Meskipun dokter forensik itu bingung mengapa Helena menanyakan ini, dia tetap menjawab nya dengan patuh.
" Lalu kenapa aku tidak mencium aroma busuk dari mayat mereka? Mereka sudah mati lebih dari seminggu, tidak mungkin tidak ada aroma busuk yang tercium dari tubuh mereka. Selain itu kondisi tubuh mereka masih terlihat baik, ini tidak terlihat seperti orang yang sudah mati lebih dari seminggu.
Tidak pembusukan atau kerusakan seakan-akan mereka sudah di awetkan seperti mumi. Apa itu benar?"
" Kapten Helena benar, memang ketiga mayat ini sudah di awetkan dengan teknik pembalseman. Tapi untuk mengetahui lebih jelasnya, kami masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. " Jelas dokter forensik.
" Aku mengerti, kau bisa melanjutkan urusan mu dan Joshua. "
" Ya, kapten! " Joshua yang sedang mencari petunjuk di sekitar, langsung bergegas menghampiri Helena begitu mendengar nya memanggil.
" Joshua tolong selidik indentitas satu keluarga ini. Mengingat mereka sudah mati lebih dari seminggu dan tidak ada laporan orang hilang atau yang mencari mereka, bahkan para tetangga di sekitar tidak ada yang tahu. Pasti ada yang tidak beres dengan ini, cari tahu soal itu dan lihat juga apa rumah ini di atas nama mereka.
Jangan lupa untuk menyelidiki siapa saja yang dekat dengan korban ini sebelum meninggal. "
" Aku mengerti kapten, aku akan kembali ke kantor untuk mulai menyelidiki nya."
" Bagus, kalau begitu aku bisa pergi, biarkan tempat ini aku yang urus. "
"Um." Joshua mengangguk dan berbalik pergi meninggalkan rumah ini.
Sementara itu Helena dan para petugas penyelidik di sekitar, mulai melakukan pencarian dengan teliti.
Mereka mencari petunjuk di rumah ini dengan hati-hati, bahkan tidak melewatkan satu tempat yang bisa di curigai seperti bawah lemari atau di atas rak buku.
Mereka semua selidiki dengan hati-hati, sehingga ketika mereka sadar waktu sudah menunjukkan ke jam dua pagi yang artinya mereka sudah menghabiskan waktu sekitar enam jam untuk melakukan penyelidikan di rumah ini.
Melihat hari sudah larut dan para dokter forensik sudah membawa semua mayat disini, akhirnya Helena memutuskan mengakhiri penyelidikan hari ini dan membiarkan semua pulang.
Sebelum pergi, dia meminta beberapa polisi di biarkan untuk tetap tinggal untuk berjaga-jaga di sekitar TKP, jangan sampai ada orang yang masuk dan merusak barang bukti yang ada di dalam.
...----------------...
Gift 🌹🌹☕☕ Like 👍 Vote 🎟️ KOMEN FOLLOW
NO SIDER 🚫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
RJ 💜🐑
apakah pelaku utama nya adalah dokter? 🤔
2024-04-29
1