Mata Helena tiba-tiba berhenti di satu meja yang terletak di dekat jendela kaca restoran yang besar.
Di meja itu, terdapat seorang pria tampan yang mencolok di antara para tamu di sekitar, pria ini mengenakan jas hitam dan celana bahan yang berwana sama, serta kemeja putih polos yang di kancing sampai ke leher.
Pria itu juga tidak mengenakan aksesoris apapun di tubuhnya dan hanya memakai dasi merah cerah di dadanya yang menambah kesan elegan dan anggun.
Penampilan pria ini juga tidak kalah menariknya, dia punya sepasang alis dan mata yang tajam, penuh kedinginan tapi aneh justru terlihat lembut jika di gabungkan dengan senyum tipis di wajahnya.
Dia tangan kirinya juga terdapat jam tangan merek Patek Philippe yang terkenal, yang mana biasanya punya harga cukup fantastis untuk sebuah jam tangan.
Secara keseluruhan penampilan pria ini sangat tampan, di tambah temperamen di sekeliling yang lembut seperti musim semi membuat orang yang melihatnya. Bisa mengabaikan, kalau pria ini punya wajah vampir yang berdarah dingin.
Seakan merasakan tatapan penuh perhatian Helena, pria yang tampak seperti bangsawan kuno tiba-tiba mengangkat kepalanya dan bertemu dengan mata Helena yang indah.
Ketika pria itu bertemu tatapan Helena, ada sedikit keterkejutan di matanya. Namun itu segera hilang dan di gantikan senyum lembut yang ramah.
" Selamat sore kapten Helena, silakan duduk. " Pria itu dengan hangat menyambut kedatangan Helena dan mempersilahkan nya untuk duduk di depan.
Setelah itu, dia melirik Andrian dengan samar untuk mengisyaratkan untuk memanggil pelayan agar segera mulai mencatatkan pesanan mereka.
Memahami maksud pak walikota, Andrian segera mengangguk dan mulai pergi mencari pelayan restoran untuk mencatat pesanan mereka.
Di sisi lain setelah kepergian Andrian, Helena dengan sopan menyapa.
"Halo pak walikota, terima kasih telah mau meluangkan waktu untuk berbicara dengan ku."
Walikota tertawa dan berkata: " Kau terlalu sopan, kapten Helena, aku sudah mendengar banyak hal tentang mu dari pak komisaris. Dia juga memuji mu dan mengatakan betapa pintar serta berbakat nya dirimu."
"Itu terlalu di lebih-lebih kan, aku tidak sekuat itu. " Jawab Helena rendah hati.
"Kau terlalu rendah hati kapten Helena. Ngomong-ngomong aku belum memperkenalkan diri ku secara resmi padamu, kenalkan namaku Ethan Silverwood, kau bisa memanggilku Ethan dan berhenti memanggilku pak walikota. Karena itu membuat ku terdengar sangat tua. " Ungkap Ethan dengan nada bercanda.
"Silverwood? Apa itu nama asli belakang mu?" tanya Helena.
" Iya, ada apa? Apa nama belakang ku terdengar aneh? Memang sih ada banyak orang yang mengatakan nama belakang ku cukup aneh, tapi aku tetap bangga memiliki nama belakang ini karena ini satu-satunya cara agar aku bisa mengingat keberadaan orang tua ku. " Ketika Ethan mengucapkan kalimat terakhir ada sedikit kesedihan di matanya, tapi ini segera ia sembunyikan dengan berpura-pura menyesap secangkir kopi.
"Mengenai orang tuamu, kebetulan aku datang ke sini untuk bertanya lebih lanjut tentang kasus kematian mereka. Kau tidak keberatan kan, untuk menceritakan ini padaku? Aku yakin kau juga ingin segera menangkap pelaku sebenarnya," ucap Helena, jarang sekali menunjukkan sedikit kebaikan dan keramahan.
Tentu saja tidak masalah. Aku mengerti betapa pentingnya informasi ini untukmu. Aku tidak keberatan menceritakannya. Jadi, berapa banyak yang ingin kau ketahui tentang ini?" Ethan meletakkan cangkir kopi kembali dan menangkup kedua tangannya di atas meja, lalu menatap Helena dengan pandangan serius, tapi juga membawa kelembutan di matanya.
"Kalau begitu, ceritakan semuanya. Aku ingin mendengar semuanya dari awal hingga akhir, tanpa ada yang tertinggal atau disembunyikan," kata Helena, sambil mengeluarkan ponselnya untuk merekam percakapan mereka.
Melihat tindakan Helena, Ethan tersenyum dan berkata, "Cerita ini sangat panjang. Bagaimana kalau kita makan malam dulu? Restoran ini memiliki hidangan lezat yang sangat terkenal. Jadi ayo kita makan dulu dan kebetulan aku juga belum makan."
Khawatir Helena akan menolak tawaran nya untuk makan malam, Ethan dengan sengaja menambah kalimat terakhir yang menekankan kalau dia belum makan.
Sehingga Helena yang ingin membuka mulut langsung tidak jadi dan hanya bisa mengangguk mengiyakan.
Mendapatkan persetujuan Helena, Ethan tersenyum lebih lembut dan mengangkat tangan untuk membiarkan pelayan yang sudah di panggil Adrian sebelumnya untuk mulai mencatat pesanan mereka.
"Aku ingin yang ini, ini dan ini. " Ethan menunjukkan ke setiap hidangan yang tertulis di menu dan membiarkan pelayan di sampingnya mencatat, setelah itu ia menutup buku menunya dan menatap Helena yang masih melihat-lihat. " Kapten Helena, aku sarankan kau memasang steak tenderloin di restoran ini. Mereka punya kualitas dan rasa daging yang tinggi, kau mungkin akan menyukainya. "
"Tidak terima kasih, aku tidak begitu menyukai daging. Tolong bawakan aku pasta cabonara saja, terima kasih. " Kata Helena kepada pelayan yang mencatat pesanan mereka.
"Kapten Helena tidak menyukai daging? Ini sungguh informasi yang baru untuk ku, Aku belum pernah mendengar hal ini dari pak komisaris.Kalau boleh tahu, apa ada alasan khusus kenapa kau tidak menyukai daging? " Tanya Ethan dengan wajah penasaran dan ingin tahu.
"Tidak ada alasan khusus, aku hanya tidak menyukainya. " Jawab Helena yang terlihat tidak ingin terlalu membahas hal ini, tapi tampaknya Ethan tidak berpikir demikian dia masih dengan penasaran bertanya padanya.
"Apa ini terkait dengan profesi mu sebagai kapten Tim kriminal? Aku dengar orang biasa yang melihat mayat dengan cara tragis biasanya akan mengembangkan respon negatif terhadap daging, terutama yang masih berdarah. Apakah itu benar?"
"Kenapa kau sangat penasaran tentang hal ini? Aku yakin Tuan walikota kita tidak begitu santai, mencampuri urusan warganya kan? " Ketika Helena mengatakan itu ada kedinginan di kedua matanya, dia juga memandang pria di depannya dengan pandangan waspada.
Seolah merasakan kewaspadaan Helena, Ethan tertawa sehingga wajah yang sudah tampan semakin memukau orang lain yang melihatnya.
Dia tersenyum kepada Helena, dan berujar,
"Kapten Helena tidak perlu waspada padaku, aku hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang mu. Maaf jika apa yang ku tanyakan tadi menyinggung perasaan mu, aku merasa karena kita sudah saling memperkenalkan diri dan apalagi kita akan makan malam bersama nanti.
Jadi aku berharap hubungan kita bisa jauh lebih dekat, di bandingkan sekedar seorang detektif dan informan. Bagaimana menurutmu? "
Helena mengerutkan kening dan menatap pria di depannya dengan pandangan aneh, jelas saat ini Helena tidak mengerti mengapa pria di depannya begitu bersikeras untuk lebih dekat dengannya.
Dia merasa tidak ada sesuatu yang spesial dari nya yang dapat menarik perhatian seorang pria yang memiliki jabatan yang sangat tinggi dan berparas rupawan seperti Ethan ini.
Maka tak heran dalam otak Helena saat ini, dia terus berspekulasi buruk tentang niat Ethan yang ingin berhubungan dekat dengan nya.
...----------------...
Apa pendapat kalian tentang penampilan FL dibawah ini 👇
Tiga gambar di atas semua nya orang sama, ini irine dari idol grup Korea.
Menurut kalian gimana cocok gak? kalau gak, apa kalian punya gambaran yang cocok untuk Ratu Es Helena.
...----------------...
Gift 🌹🌹☕☕ VOTE 🎟️ LIKE 👍 KOMEN FOLLOW
NO SIDER 🚫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
RJ 💜🐑
cocok kok 👍🏻
2024-04-29
1