Helena menatap foto-foto kasus pembunuh berantai bunga Dahlia Hitam yang ia tandai dengan benang merah yang saling terkait antara satu paku ke paku payung lain nya.
Benang merah terhubung ke seluruh foto hingga berhenti di tengah yang menunjuk tanda tanya hitam besar.
Helena mengangkat tangannya dan mengusap tanda tanya ini, lalu berbisik dengan suara lembut," Tunggu, mari tunggu sebentar lagi. Aku pasti akan menangkap dan mengirim mu ke penjara untuk di adili."
Ketika dia mengatakan itu ada ketegasan dan keyakinan matanya, dia menurunkan kembali tangannya dan berjalan keluar dari ruang rahasia yang di penuhi foto kasus pembunuh berantai bunga Dahlia hitam.
Malam panjang yang melelahkan berlalu...
Keesokan paginya, di kantor polisi yang berada di pusat kota Twilight sudah ramai oleh para detektif dan polisi yang sudah mulai bekerja.
Ketika Helena tiba dan duduk di mejanya, Joshua yang duduk di ujung meja lain segera menyapa nya,
"Selamat pagi kapten. "
"Pagi, dimana berkas untuk kasus semalam? "
"Aku sudah menaruhnya di meja mu, kapten." Joshua dengan sopan menunjuk sisi meja Helena yang terdapat map berwarna putih dengan cap RS Forensik di tengahnya.
Helena melirik arah yang di tunjuk Joshua dan mengangguk untuk mengisyaratkan dia mengerti, lalu ia mulai membaca isi laporan forensik tentang kasus pembunuh semalam.
Selagi Helena serius membaca laporan ini, beberapa detektif yang santai mulai menyalakan TV dan untuk menonton saluran berita yang sedang mengabarkan tentang pembangunan gedung sekolah gratis di setiap kota Twilight, dan pembangunan ini di pimpin langsung oleh pak walikota yang mengawasi nya agar tidak terjadi kecurangan dalam pengeluaran dana.
" Semenjak pak walikota menjabat, kota kita semakin maju dan berkembang. " Ungkap salah satu detektif tua yang menghela nafas saat melihat perbuatan hebat dari sang walikota di tv.
"Aku setuju, sangat sulit menemukan seorang pemimpin yang jujur dan baik hati seperti pak walikota saat ini. " Tambah seorang detektif lain.
"Sayangnya sekali orang yang begitu baik seperti walikota punya masa lalu yang tragis." ucap detektif tua lagi, tapi kali ini dengan ekspresi sedih dan penuh kekecewaan.
"Masa lalu apa? Kenapa aku tidak tahu? " Seorang detektif muda dan orang-orang yang duduk di sekitar segera pergi berkumpul disekeliling detektif tua, dan bertanya apa yang terjadi pada masa lalu pak walikota.
"Kejadian itu sudah sangat lama....mari lupakan saja." kata detektif tua.
Namun, ketika detektif tua hendak pergi, beberapa orang menahannya dan meminta agar ceritanya dilanjutkan.
"Ayolah jangan membuat kami penasaran begitu pak, apa kau tega melihat kami penasaran dan tidak fokus berkerja karena memikirkan ini? Jadi cepat katakan saja dan berhenti bersikap misterius."
"Ya, ya, cepat katakan pak. Kami berjanji akan menutup mulut dan tidak akan pernah membicarakan ini lagi." Kata seorang detektif lain yang di jawab angguk kompak orang di sekitarnya juga.
"Kalian benar-benar ingin tahu...? " Tanya detektif tua dengan ekspresi hati-hati.
Semua orang mengangguk dan berkata, "Ingin!"
"Baiklah aku akan memberitahu kalian, tapi sebelum itu sebaiknya kalian tepati janji kalian untuk tidak membahas hal ini di tempat lain. Pak walikota kota adalah orang sangat baik dan berhati dermawan, aku tidak ingin karena masa lalu nya dia akan di plot oleh lawan politiknya. Apa kalian mengerti? " Detektif tua mengatakan ini dengan ekspresi sangat serius.
"Jangan khawatir pak, masalah ini akan kami simpan sampai ke liang kubur. Bahkan jika seseorang memaksa kami untuk mengatakan nya, kami tidak akan membuka mulut." Ungkap seorang detektif muda dengan ekspresi penuh keteguhan dan keyakinan.
Setelah mendengar janji lisan ini, detektif tua menghela nafas dan mulai menceritakan apa yang ia ketahui tentang masa lalu pak walikota.
"Sebenarnya aku juga mendengar ini dari diskusi komandan polisi lain, aku dengar..." Tiba-tiba detektif tua berhenti bicara dan mengisyaratkan agar semua orang pindah ke tempat paling pojok, yang mana tempat yang mereka pindah kebetulan berada di dekat meja Helena.
Baru setelah mereka pindah, detektif tua kembali melanjutkan perkataannya yang sempat terhenti.
"Aku dengar pak walikota adalah salah satu korban dari pembubuh berantai Dahlia hitam. "
Semua: " ! ! !"
Mata semua orang terbelalak terkejut mendengarnya, bahkan Helena yang sedang membaca laporan forensik juga ikut terhenti saat mendengar pembicaraan detektif tua.
"Pak, kau tidak sedang bercanda kan? Bagaimana mungkin....pak walikota juga korban dari insiden ini? " Ketika dia mengucapkan kalimat terakhir nada sengaja dikecilkan, karena takut ada orang lain yang mendengar nya.
"Apa menurutmu mungkin aku bercanda tentang hal seperti ini? Berani sekali aku berbohong seperti ini, aku seorang polisi bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kode etik kepolisian? " Pernyataan serius dan ekspresi penuh teguran membuat beberapa detektif yang jauh lebih muda dari detektif tua, menundukkan kepala dengan ekspresi bersalah.
Melihat diam nya semua orang, detektif tua kembali melanjutkan ceritanya.
"Aku tidak akan berani bercanda tentang ini, apa yang aku katakan benar-benar pernah ku dengar dari komandan polisi langsung. Aku dengar orang tua pak walikota di temukan tewas terbunuh di vila mereka, dan lagi ini bukan kasus pembunuhan biasa karena di temukan juga bunga Dahlia hitam di sekitar TKP.
Jadi sekarang sudah jelas siapa orang yang membunuh orang tua pak walikota, orang itu adalah tersangka pembunuh berantai yang selama ini kita cari selama sepuluh tahun."
Semua orang mendengarkan ini dengan ekspresi terdiam, mereka tidak menyangka di balik temperamen penuh kelembutan dan kedermawanan yang luar biasa dari pak walikota, tersembunyi masa lalu yang kelam.
Sementara itu Helena yang menguping pembicaraan ini, juga mulai berhenti membaca laporan forensik dari kasus semalam dan sedang memutar pulpennya di jari dengan pikiran sudah melayang kemana-mana.
" Jika karena ini semua menjadi masuk akal." Ujar tiba-tiba seorang dan langsung menarik semua orang di sekitarnya untuk menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Begini, pak Roy (detektif tua) barusan mengatakan kalau orang tua pak walikota juga merupakan salah korban dari Dahlia hitam juga, pantas saja pak walikota mendanai langsung proyek penyelidik kita dan mendukung Depertemen kriminal untuk terus menyelediki kasus Dahlia hitam ini sampai sepuluh tahun lamanya.
Jika bukan karena dukungan lisan dan uang pak walikota, penyelidikan kita mungkin tidak bisa bertahan sampai saat ini. Mungkin juga kasus ini akan di tutup dan berubah menjadi kasus yang tidak akan terpecahkan." lanjut nya yang menjelaskan.
Roy juga setuju dengan perkataan detektif ini dan berkata, " Apa yang kau katakan tidak sepenuhnya salah, memang hampir semua dana penyelidikan Depertemen kita di biayain langsung oleh pak walikota dengan dana pribadinya. Karena itulah aku merasa sangat di sayangkan apabila orang sebaik pak walikota harus mengalami masa lalu kelam seperti itu. "
...----------------...
GIFT 🌹🌹☕☕ VOTE 🎟️ LIKE 👍 KOMEN FOLLOW
No SIDER 🚫
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
누르 알리야 하지카( Alya_Hzqh )😉😆😁
author TKP tu singkatan untuk ape 🤔
2024-12-07
1