Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover

Setelah memberikan kedua senjata itu, Arthur pun mengeluarkan senjata miliknya, yang ia beli di toko emas, senjata yang bisa dibilang sangat curang di awal apocalypse.

Sebuah heavy sword tua, dengan bilah yang terlihat hampir rusak dengan banyaknya goresan dan retakan disana. Gagang besi yang hanya di bungkus kain tipis, terlihat akan menyakiti tangan apabila menggunakannya.

Namun, nama dari pedang tua tersebut adalah, Giant slayer. Pedang dari seorang legenda yang telah membunuh ribuan raksasa selama hidupnya, pedang legenda yang membelah raksasa hanya dengan satu tebasan.

_________

[Nama] : Giant Slayer

[Tipe] : Senjata.

[Info] : Pedang yang telah merenggut nyawa ribuan raksasa, milik seorang legenda yang rumornya dapat membelah tubuh raksasa hanya dalam sekali tebas.

[Pasif] : Ketika menghadapi musuh yang ukurannya jauh lebih besar, mendapatkan efek penetrasi ganda, peningkatan daya rusak, sekaligus meningkatkan resistensi terhadap rasa sakit.

________

Karena rata-rata zombie tingkat 2 memiliki ukuran yang melebihi manusia biasa, artinya efek dari pasif pedang tersebut akan terus aktif dan mendapat efek penetrasi ganda yang sangat berguna melawan makhluk yang memiliki kulit atau pertahanan kuat.

Arthur merasa puas, tapi entah mengapa sepertinya Evan dan Kai menunjukkan wajah sebaliknya.

"Emm, Arthur kalau kau mau kamu bisa ambil saja pedangku, aku tak masalah menggunakan senjata lama. Mungkin pedang ini akan lebih berguna jika kau yang memakainya," ucap Evan iba melihat pedang Arthur yang terlihat usang dan bisa hancur kapanpun.

Tak berhenti di situ, Kai juga ikut menawarkan senjatanya.

"Jika mau, kau juga bisa mengambil satu golokku kak. Aku juga bisa menggunakan satu golok."

"..."

"Ha? Hentikan omong kosong kalian, ayo segera pergi," Arthur mengabaikan mereka dan pergi sendiri keluar dari area perumahan mewah.

Evan dan Kai yang bingung hanya menurut dan ikut berjalan di belakang Arthur.

Saat keluar dari area perumahan, mereka sudah di sebut dengan pemandangan zombie yang wujudnya seperti zombie tingkat 1 namun ada satu hal yang berbeda.

Mulut dari zombie tersebut menyerupai sebuah corong yang cukup besar, namun memiliki tubuh kurus kering.

'itu zombie pemanggil.'

Tiba-tiba saat zombie tersebut melihat mereka bertiga, ia langsung mengeluarkan bunyi yang mirip seperti terompet namun memiliki suara yang sangat berat.

Hooooou!

Evan dan Kai yang melihat hal tersebut pun menjadi waspada, sedangkan Arthur sudah siap bertarung dari tadi.

"Hati-hati, zombie itu adalah zombie tingkat 2. Dia bisa memanggil zombie-zombie lain di sekitar," ucap Arthur memperingati Evan dan Kai.

Benar saja, tak lama kemudian terdengar suara gemuruh yang cukup kuat dari segala arah. Hingga terlihat ratusan zombie tingkat 1 datang berbondong-bondong seperti melihat emas.

'sayang sekali, diantara mereka tak ada yang berukuran besar, aku jadi tak bisa melihat potensi penuh dari senjata ini.'

"Kalian berdua, lindungi sisi kanan dan kiri ku, sedangkan aku akan langsung menuju ke arah zombie tingkat 2 itu."

"Baik," ucap mereka berdua serentak.

Swoshh!

Arthur langsung melesat lurus menuju ke zombie pemanggil, diikuti Evan dan Kai di kedua sisinya. Menerjang ke arah para zombie!

Slashh! Slashh!~

Mereka berdua menebas dengan kuat, melindungi Arthur yang tetap melesat ke depan. Pandangan mereka benar-benar terhalang oleh banyaknya zombie yang ada.

Bahkan Arthur sendiri tak bisa melihat dimana zombie pemanggil berada sekarang.

'cih!'

Arthur pun memposisikan pedangnya menghadap kebelakang, dan sesaat kemudian mengayunkannya secara horizontal dengan kuat kedepan.

Swoshh! Brasshhhh!

Suara tebasan yang membelah belasan tubuh zombie menjadi dua bagian terdengar seperti air yang jatuh dari ketinggian. Terdengar renyah.

Tak hanya sekali Arthur terus-menerus menebaskan pedangnya seperti itu dan dengan cepat melibas semua zombie di depannya. Hingga ia bisa melihat zombie pemanggil dengan jelas.

"Jadi di situ kau."

Arthur berancang-ancang layaknya seorang pelempar lembing, namun bedanya sekarang ia akan melempar sebuah pedang besar yang sangat berat.

Namun karena kekuatan Arthur saat ini sudah jauh melebihi manusia normal, pedang seberat itu melesat lurus menembus tubuh zombie pemanggil hingga membuatnya tewas.

"Zombie yang merepotkan ..."

Beberapa saat kemudian, akhirnya seluruh zombie yang dipanggil oleh zombie pemanggil telah di bersihkan sepenuhnya. Terlihat kalau mereka bertiga sudah bermandikan cairan hitam yang merupakan darah dari para zombie.

Serta ada hal aneh yang terjadi pada golok Kai. Yaitu warna dari golok tersebut berubah menjadi merah sepenuhnya, dia juga merasa kalau tubuhnya terasa jauh lebih ringan dan kuat dibanding sebelumnya.

Sepertinya itu adalah pasif dari golok milik Kai. Sedangkan Evan juga sangat puas, pedang yang ia miliki sangat mudah digunakan, ia bisa mengayunkan pedang tersebut bagaikan anggota tubuhnya sendiri karena keharmonisan dan stabilitas pedang tersebut yang sempurna.

Tak menghiraukan lagi cristal shard zombie tingkat 1, Arthur langsung menuju ke tubuh zombie pemanggil dan mengambil cristal shard nya.

"Tak perlu mengambil cristal zombie tingkat 1 lagi, itu sudah tak berguna sekarang," ucapnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka, mencari zombie tingkat 2, namun tak seperti yang mereka bayangkan, zombie tingkat 2 yang mereka cari-cari ternyata sangat mudah ditemukan.

Bahkan di depan mereka saat ini, terlihat dua muscle zombie yang berada di sebuah taman, tampak tak jauh seperti muscle zombie di pusat perbelanjaan.

"Sepertinya kita sudah menemukan target selanjutnya, kalian berdua hadapi satu sisanya aku sendiri sudah cukup."

Sesaat, mereka berdua mengangguk dan langsung melesat menuju ke arah zombie tersebut.

Saat berhadapan dengan muscle zombie tersebut, tiba-tiba Arthur merasa pedangnya semakin ringan, dia pun langsung tahu kalau pasif pedang tersebut telah aktif.

Langsung saja, ia menebaskan pedangnya dengan kuat ke arah muscle zombie.

Swoshh!

Tebasan tersebut sangat kuat hingga menimbulkan suara kuat di udara, namun sayang zombie tersebut berhasil menghindari tebasan tersebut.

"Heh, meskipun besar, kau lincah seperti biasa."

Muscle zombie yang berhasil menghindari serangan Arthur pun mencoba memberikan counter attack saat posisi Arthur tak stabil menggunakan tinju kuatnya.

Wung!

Saat menyerang, Arthur yang masih dalam kondisi tak stabil itu memutar tubuhnya ke kiri menghindari pukulan muscle zombie, dan dengan kekuatan penuh, Arthur mengayunkan pedangnya vertikal dari bawah ke atas.

Slashh!

Dengan pedang sebesar itu, Arthur berhasil membelah tubuh muscle zombie menjadi 2 bagian semudah memotong tahu.

'dulu untuk menggoresnya saja sulit, namun karena pedang ini memiliki penetrasi ganda, satu tebasan sudah cukup untuk mengakhiri hidupnya,' batin Arthur puas dengan pedangnya. Itulah kenapa menjadi overgeared itu menyenangkan.

Bersambung>>

Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
58 Bab 58 : Perkembangan Black Order
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama
58
Bab 58 : Perkembangan Black Order

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!