Bab 16 : Membuat Markas

Ibu Aira mendekat ke arah Arthur bersama Evan dan Aira. Lalu sambil tersenyum wanita cantik yang terlihat seperti masih berumur 24 tahun padahal sebenarnya sudah lebih dari 29 tahun berkata,

"Anda tuan Arthur?" Tanya wanita itu.

Arthur pun mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Terima kasih banyak sudah menyelamatkan saya dan Aira," ucapnya sedikit menunduk menghormati Arthur.

"Tak perlu berterima kasih, aku hanya berusahalah menolong sahabatku saja, juga bukan aku yang menyelamatkan mu tapi adikku ini, Kai."

"Bagaimana pun saya berterima kasih kepada kalian bertiga, selama saya sakit sudah menjaga Aira dengan baik. Saya tak tahu harus membalas dengan apa."

Arthur pun membalas dengan santai,

"Kau hanya perlu membalas usaha kami dengan menjaga Aina, dia anak yang baik dan kuat. Kau juga Evan, jaga istri dan anakmu baik-baik."

"..."

Mendengar ucapan Arthur yang terakhir membuat semua orang terdiam, sedangkan wajah Evan dan ibu Aina terlihat memerah tersipu malu.

"Hm? Kenapa kalian malah malu-malu begitu? Kau bilang akan mengangkat Aina sebagai anakmu? Otomatis ibunya juga akan menjadi istrimu bukan?"

...

Evan menatap mata ibu Aina, begitupun sebaliknya, sekilas mereka mengangguk dan sesaat kemudian Evan berkata dengan tegas sambil mengepalkan tangannya.

"Ya! Aku pasti akan menjaga istri dan anakku."

...

Melihat Evan, Aina berkata dengan polosnya,

"Papa Evan aneh."

"..."

"Ehkm-ehem, ya ... Kau tenang saja, aku pasti akan menjaga mereka." Tiba-tiba Evan bersikap sok dingin setelah mendengar ucapan anaknya.

Arthur yang melihatnya juga merasa kalau tadi itu terlihat cukup norak.

"Hahhh, jadi kau akan menetap di kelompok ini atau bagaimana?" Tanya Arthur.

Mendengar hal tersebut, Evan pun dengan cepat langsung berkata dengan ekspresi panik.

"T-tentu saja aku akan ikut denganmu."

Melihat reaksi cepat Evan, membuat Arthur ingin menggodanya sedikit.

"He? Kau takut sendirian bukan?"

Dengan gugup, Evan mencoba menyangkalnya, dan malah memberi alasan yang buruk.

"H-ha? Mana mungkin? Aku hanya tak mau meninggalkan sahabat lamaku, bagaimana jika kau kenapa-kenapa saat tak ada aku."

Mendengar alasan Evan, membuatnya langsung meliriknya dengan tatapan heran.

"Kau serius?"

"..."

"Tidak maaf ... Aku memang takut."

...***...

Beberapa saat kemudian, mereka pun berniat langsung pergi dari markas The Jack, tak lupa, Evan berpamitan pada Thomas karena ia sudah beberapa kali membantunya saat Arthur tak ada selama 2 hari.

Setelah itu, baru mereka keluar dari markas The Jack, menuju ke tempat yang Arthur sudah rencanakan dari awal.

Saat perjalanan, Arthur bertanya kepada Evan siapa nama istrinya itu, karena tak lama mereka akan tinggal di satu tempat juga, dan akan sering bertemu.

Dan Evan pun berkata kalau nama istrinya itu adalah Eliza, dengan nama panggilan Eliz.

Setelah berjalan cukup lama, mereka melewati perempatan dimana jalan ke kiri adalah tempat dimana pusat perbelanjaan berada. Tentu Arthur tak bodoh setelah hampir mati di sana, dan memilih untuk terus lurus. Melewati banyak mobil-mobil rusak.

Namun di depan mereka sudah nampak banyak kerumunan zombie tingkat 1 yang sudah siap menyambut mereka jika mendekat.

Tentu saja, Arthur dengan ikhlas menerima sambutan mereka yang cukup meriah. Tapi Kai mengajukan diri, dan ingin mengurusnya sendiri.

"Ah, serahkan saja para zombie lemah itu padaku."

"Kau yakin? Sepertinya cukup banyak."

"Heh, asal tidak sekuat zombie yang kita temui kemarin aku bisa dengan mudah membersihkan mereka."

Swoshh!

Kai melesat dengan kecepatan penuh menuju ke arah para zombie dengan kedua golok andalannya.

Zrazhhh!

Kai berputar-putar seperti mesin penggiling daging, namun daging yang saat ini ia gilas adalah tubuh zombie yang masih hidup dan bergerak.

Bermandikan darah hitam zombie, Kai malah semakin bersemangat, dan dalam sekejap dia menghabisi para zombie, tak menyisakan satupun yang masih hidup.

Melihat hal itu, membuat Arthur berfikir,

'sepertinya red death tetaplah red death mau di masa sekarang maupun masa depan, sama-sama memiliki cara bertarung yang brutal.'

Evan yang pertama kali melihat Kai bertarung terdiam dalam lamunan, tak percaya dengan apa yang ia lihat. Anak yang jauh lebih muda darinya memiliki kemampuan bertarung jauh lebih gila dibanding dirinya, setidaknya jika Evan yang melawan semua zombie itu membutuhkan belasan menit.

Namun hanya dalam waktu kurang dari semenit, semua zombie sudah tergerus dengan sadis oleh Kai.

'sepertinya aku tahu kenapa Arthur tak memiliki niatan menjadikanku sebagai saudaranya,' pikir Evan melihat orang yang diangkat adik oleh Arthur, tampak tak terlalu berbeda dengan kakaknya.

...

Perjalanan mereka menempuh jarak yang cukup jauh, banyak halangan dan rintangan dari para zombie, bahkan mereka beberapa kali bertemu dengan zombie spesial tingkat 1 yang cukup kuat, hanya setingkat lebih rendah dibanding Blood Night Cat.

Namun pada akhirnya mereka bisa sampai di tempat yang Arthur tandai untuk di jadikan sebuah markas.

Tempat tersebut adalah sebuah perumahan besar milik miliarder yang cukup sepi, dimana tempat tersebut lengkap dengan pagar tinggi, halaman yang sangat luas, space antara rumah tersebut dengan rumah lainnya juga cukup jauh, sekitar 100 meter.

Juga di perumahan ini total hanya ada 5 rumah saja. Apalagi di belakang rumah hanya ada pepohonan-pepohonan lebat dengan jenis yang beranekaragam. Banyak juga yang cukup berguna, seperti pohon pisang, mangga, bahkan rambutan.

Suasana sepi yang tenang, dengan hawa segar dari pepohonan di sekitar membuat tempat ini cocok untuk di jadikan sebuah markas. Kekurangannya adalah tempat ini cukup jauh dengan perkotaan padat, jadi untuk mencari makan hanya ada dua pilihan, dengan makan buah-buahan di sekitar, atau pergi ke kota padat untuk menjarah toko makanan.

"Baiklah, kalau begitu kita akan tinggal di sini. Cukup luas, jadi mungkin butuh waktu lama untuk membersihkan tempat ini. Untuk sekarang kalian bersihkan dulu kamar kalian, terserah mau pilih yang mana."

Setelah Arthur berkata seperti itu, mereka semua pun segera memilih kamar, dan membersihkannya agar layak di tinggali.

...

Keesokan paginya, terlihat sosok Arthur yang tengah memegang sebuah batang kayu bersama dengan Evan, dan Kai yang terlihat sekarat dengan nafas yang tak beraturan.

"Hahh-hahh~"

"Kau harus belajar menahan diri dengan sahabat mu sendiri, aku kira kau akan benar-benar membunuhku, padahal ini hanya latihan," ucap Evan berbaring di tanah dengan keringat yang sudah membanjiri tubuhnya.

Mendengar keluhan Evan, Arthur pun menghela nafas, dan mulai menjelaskan.

"Latihan paling efektif adalah saat lawanmu benar-benar ingin membunuhmu kau tahu? Lagi pula kita tak memiliki waktu untuk berlatih dalam waktu yang lama, karena lawan kita juga terus bertambah kuat setiap harinya. Jadi ... Selama 2 Minggu ini, aku akan melatih kalian hingga kalian sendiri akan terkejut betapa cepat perkembangan kalian."

Bersambung>>

Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
58 Bab 58 : Perkembangan Black Order
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama
58
Bab 58 : Perkembangan Black Order

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!