Bab 12 : Pembantaian Sepihak

Malam hari pun tiba, terasa seperti malam pada umumnya, mereka tak tahu bahwa malam ini akan menjadi malam terakhir bagi mereka.

Karena hilangnya sumber listrik, saat malam hari, mereka hanya bisa mengandalkan barang yang menggunakan baterai sebagai pencahayaan.

Dan karena itu, mereka tak bisa menyinari seluruh tempat karena hanya menggunakan senter sebagai pencahayaan. Yang akan menjadi alasan mereka terbantai malam ini.

Kai sebenarnya berniat untuk langsung menyerang dari depan. Sedangkan Arthur menolak cara itu, dan memberikan sebuah rencana yang mudah untuk di pahami. Rencananya sendiri tak terlalu rumit, Kai bertugas sebagai pengecoh, sedangkan Arthur berperan sebagai pengeksekusi.

Di depan pabrik, setidaknya ada 10 orang yang berjaga, sambil terus berkeliling ke kanan dan kiri. Jarak diantara mereka juga tak terlalu jauh. Karena itu, Arthur punya rencana yang cukup gila.

"Kai, mulailah."

Arthur dan Kai sudah berada di depan pabrik dan sedang bersembunyi di sebuah bangkai truk. Mendengar ucapan Arthur, Kai pun percaya padanya dan melakukan apa yang dia suruh.

Kai langsung menampakkan dirinya secara terang-terangan, dan melempar sebuah pisau dan dengan tepat mengenai kepala salah satu penjaga.

Karena jarak diantara para penjaga tak terlalu jauh, penjaga lain pun menyadari salah satu temannya telah tewas, bersamaan dengan sosok yang membunuh rekannya tersebut juga terlihat. Langsung saja mereka menembaki Kai dari jauh.

Namun Kai selangkah lebih cepat dan bersembunyi lagi di tempat yang berbeda dengan Arthur.

'Semoga kau bisa menangani 9 orang itu Kai,' pikir Arthur karena ia juga memiliki tugas lain.

Para penjaga pun mengejar Kai yang lari bersembunyi, meninggalkan salah seorang yang tetap berjaga.

Di kegelapan malam, Arthur menyatu dengan kegelapan, dan dengan mudah menyelinap kebelakang penjaga dengan senyap.

Crashhh!

Darah merah pertama jatuh kembali ke bajunya, setelah sekian lama sejak Arthur berganti pakaian.

Setelah membunuh satu-satunya penjaga yang tersisa, Arthur pun mengambil senapan yang penjaga itu gunakan.

'sembilan orang itu urusanmu, sedangkan seluruh gedung ini, akan menjadi bagian ku.'

Arthur pun langsung menyelinap ke pabrik rokok yang gelap itu nan sunyi itu.

"Apa ada sesuatu yang terjadi di depan? Aku mendengar tembakan dari depan." Ucap salah seorang anggota geng tersebut berbicara pada rekannya.

Dengan kegelapan yang merajalela di dalam pabrik, membuat Arthur semakin senang, karena ia bisa dengan bebas bergerak dan menyelinap kemana saja.

Mendekat ke arah sumber suara, Arthur dengan katana nya muncul di belakang mereka dan mengayunkan tangannya dengan kuat, memotong 3 leher sekaligus. Saat orang ke empat melihat tiga rekannya terbunuh, ia langsung ditembak mati oleh Arthur tak mempedulikan kebisingan yang tercipta.

Dar! Dar! Dar!

Dan karena itulah suasana di dalam pabrik mulai ramai. Semua orang terbangun, dan mencari pelaku dari pembunuhan para anggota kelompok.

Saat itulah Arthur meninggalkan tempatnya, menuju ke arah ruangan-ruangan para petinggi yang pastinya tidur di tempat yang nyaman.

Brakk!

"Haloo, sepertinya kau bersenang-senang dengan baik ya, pak tua ..."

"S-sia-"

Crashh!

Sesaat setelah Arthur membuka salah satu ruangan, di sana sudah ada pria tua yang sedang berhubungan ba*an dengan seorang perempuan cantik yang mereka culik.

Namun ...

Crashh!

Arthur membunuh keduanya tanpa ampun, tak meninggalkan satupun saksi mata. Berkeliling ke banyak ruangan tanpa diketahui, Arthur membunuh semua orang yang ditemuinya.

Saat para anggota geng sedang mencari dirinya di depan, ia sudah berada di tempat dimana para petinggi kelompok mereka tidur dengan nyenyak, dan saat Kai sudah menyelesaikan tugasnya mereka semuanya akan mati dengan mengenaskan.

Beberapa menit kemudian ...

'ini sudah ruangan terakhir ... Mari kita lihat apa yang ada di belakang sana.' batin Arthur melihat ke arah ruang gudang.

Krakkkkk!

Suara pintu dibuka dengan paksa, dan saat terbuka, memperlihatkan para perempuan, dan anak-anak yang disekap. Sepertinya mereka sudah diperk*sa dengan sangat buruk, tak satupun dari mereka mengenakan pakaian bahkan sehelai kain pun.

"B-bunuh kami ..." Ucap salah seorang wanita.

Mendengar hal itu, sudut bibir Arthur terangkat, sambil berkata,

"Sesuai yang kalian mau ..."

....

Jauh di luar pabrik.

Terlihat sosok Kai yang berdiri di sekitar sembilan mayat manusia dengan tubuh terpotong-potong menjadi beberapa bagian, baru saja menyelesaikan pertarungannya. Terlihat sangat buruk.

"Saatnya menjalankan rencana utama ..." Ucap Kai sambil melihat ke arah zombie di bangunan-bangunan sekitar.

Beberapa saat kemudian ...

"Bagaimana? Apa dia sudah ditemukan?"

"Belum, dia menghilang seperti ditelan bumi, kami bahkan tak menemukan satupun jejaknya, yang ada hanyalah mayat dari orang yang menjadi korbannya, tak ada jejak kaki, darah, atau apapun yang bisa menuntun kita pada pelaku."

"Sial! Sebenarnya siapa baj*ngan itu, bagaimana dia bisa melakukan semua ini sendirian, jika para petinggi tahu, aku bisa mati. Cepat cari dia di seluruh pabrik ini."

Sesaat setelah pria itu berbicara, suara hentakan kaki yang sangat ramai terdengar dari luar.

"Hmm? Apa itu!? Apa orang-orang dari Black Star menyerang?" Ucapnya panik.

Namun, yang datang bukanlah anggota Black Star atau kelompok apapun, hanya seorang pemuda berjubah, dengan ratusan zombie normal dibelakangnya.

"Misi selesai ..." Ucapnya pemuda berjubah yang tentunya adalah Kai.

Suara puluhan orang yang dimakan hidup-hidup oleh para zombie terdengar, teriakan mereka sangat mengerikan, penuh dengan penderitaan. Namun, entah mengapa di telinga Kai suara teriakan itu bagaikan lagu yang terdengar indah.

Tak lama, Kai pun masuk menjelajahi pabrik lebih dalam serta mencari kakaknya. Ia banyak menemukan mayat berserakan dengan kepala yang sudah terpisah dari badannya, tentu ia tahu perbuatan siapa itu.

Kai terus berjalan hingga tiba di sebuah tempat dimana ia melihat Arthur yang menunduk dengan tatapan sedih, dimana ada 4 mayat tergeletak dibawahnya, mereka adalah mayat anggota kelompok geng yang mati dibunuhnya.

"Ada apa? Apa kau sudah menemukan kakakku?"

Melihat ke arah Kai, Arthur tersenyum masam, menandakan hal buruk telah terjadi.

"Maaf, sepertinya kita sudah terlambat ..."

Mendengar ucapan Arthur, Kai buru-buru melihat ke arah gudang, dan ia sangat terkejut karena semua orang yang ada di dalam gudang entah wanita, anak-anak, tak terkecuali kakaknya sudah tewas dengan tubuh berlubang karena peluru.

Melihat mayat kakaknya yang terbunuh tanpa busana, membuat hati Kai menjadi lebih hancur. Mengetahui bahwa sebelum bertemu kematian, kakaknya telah menerima perlakukan tak manusiawi dari orang-orang yang ada di sini, membuat Kai sangat frustasi.

"Sepertinya empat orang ini yang membunuh mereka semua ..."

Merasa semakin kesal, Kai berteriak dengan kencang ...

"AAARRGGGGGGG!!!"

Melampiaskan semua kekesalannya, ia memukul dan beberapa kali membenturkan kepalanya ke tembok hingga darah merah kehitaman mengalir di wajahnya.

Arthur hanya melihat dengan sunyi, tak melakukan apapun dan membiarkannya melampiaskan amarahnya.

Hingga Kai jatuh, kehilangan kekuatan di kakinya karena terlalu menyiksa diri, Arthur menghampirinya sambil menjulurkan tangan.

"Kai, sudah cukup ... Sekarang kita berdua sudah tak memiliki siapa-siapa lagi, bergabunglah denganku dan kau akan menjadi saudaraku. Kita akan bertahan di dunia yang gila ini, dan memberantas para manusia busuk yang masih berkeliaran diluar sana dengan kedua tangan dan kaki kita sendiri," ucap Arthur sambil menjulurkan tangannya pada Kai yang berlutut.

Tap!

Kai menggapai tangan Arthur dan berdiri, lalu ia berkata pelan,

"Terima kasih ...

Kak."

"Hmm, rasanya aneh ketika kau memanggilku kakak, tapi tak apa.

Kalau begitu mari memberikan penghormatan pada mereka yang telah mati dalam kesengsaraan," ucap Arthur.

Tak lama, mereka pun membakar pabrik rokok itu bersamaan dengan para zombie di dalamnya. Hingga terjadi rentetan ledakan yang meratakan pabrik tersebut.

'sungguh hari yang membahagiakan sekaligus melelahkan,' batinnya.

Bersambung>>

Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
58 Bab 58 : Perkembangan Black Order
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama
58
Bab 58 : Perkembangan Black Order

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!