Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan

'dulu, saat guruku mengatakan hal itu padaku, aku bertanya-tanya apa kelebihanku? Apa yang harus aku latih? Apa ada hal yang selalu ada di pertarungan yang bisa menjadi kelebihanku?'

Dan setelah beberapa tahun aku mencari, jawaban dari apa yang selalu ada di dalam pertarungan adalah 'celah'.

Lalu apa yang bisa aku latih untuk memanfaatkan celah? Jawabannya adalah serangan 'counter'.

Lalu bagaimana cara menciptakan celah?'

Swoshh!

Kucing hitam melesat dan melompat ke arah Arthur berniat menggigit kepalanya.

Arthur dengan tenang memegang erat golok dengan kedua tangannya, lalu memutar tubuhnya ke kiri, sedikit menunduk.

Dan jawaban dari cara untuk menciptakan celah adalah, Dodge.

Dengan kontrol tubuh sempurna tanpa melangkah sedikitpun, Arthur menghindari gigitan Kucing hitam dan berada tepat di bawah lehernya hingga terciptalah sebuah celah.

Arthur pun menebaskan goloknya ke atas sekuat tenaga, ke arah leher kucing yang masih mengambang di udara.

"Full counter!!!"

Crashhhh!

Dalam kejadian sepersekian detik, Arthur berhasil memotong leher kucing hitam bahkan saat dirinya masih dalam posisi menyerang di udara.

Bruakk!

Badan kucing hitam tersebut pun menabrak rumah yang ada di depannya, sedangkan kepalanya menggelinding di tanah.

"Satu-satunya makhluk yang tak bisa kucari celahnya adalah si bajingan manekin itu."

Arthur pun mengambil cristal yang ada di dalam tubuh kucing tersebut, dan kembali ke rumah dimana Evan berada.

...

Krekkk!

Suara pintu terbuka.

Memperlihatkan Arthur yang penuh darah dengan luka cakaran membentuk 3 garis diagonal di dada kanan hingga perut sebelah kiri. Darah terus mengalir dari luka tersebut membasahi bajunya.

"A-arthur? Kau terluka?" Ucap Evan yang baru saja siuman.

"Akhirnya kau sadar sialan. Sepertinya kau tidur pulas sekali ya ..." Ucap Arthur langsung duduk menyandar di tembok dengan dada penuh dengan darah.

"T-tunggu sebentar, aku ambilkan kain."

Evan pun mengacak-acak lemari baju dari pemilik rumah tersebut dan menemukan sebuah selendang. Evan pun memberikan sebuah selendang, dan kaos pada Arthur.

Arthur pun membuka bajunya, lalu membersihkan luka di dadanya, dan menutupnya dengan selendang dengan erat. Untungnya saat menjadi adapter luka akan jauh lebih cepat sembuh dibanding sebelumnya, karena saat menjadi adapter, mereka bisa dibilang menjadi manusia super.

Setelah menutup lukanya menggunakan selendang, Arthur pun memakai kaos yang Evan berikan.

"Nih, cristal shard dari zombie yang kau kalahkan. Itu bisa mempercepat penyembuhan mu. Aku akan pergi ke kamar lainnya."

"Mau apa?"

"Mempercepat penyembuhan."

Arthur pun pergi ke kamar lainnya, dan mengeluarkan Cristal berwarna ungu kehitaman, langsung saja, ia memakan cristal tersebut.

...

Satu Minggu kemudian...

Terlihat Arthur yang sudah melepas selendang yang ia gunakan untuk menutup luka di dadanya dan saat ini mengenakan kaos, jaket kulit berwarna coklat, dan celana jeans serta sepatu trekking yang ia temukan di sebuah rumah didesa.

Luka yang di berikan oleh Blood Night Cat juga sudah tertutup sempurna, bahkan keadaanya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Karena ia sudah hampir menerobos dan menjadi adapter tahap kedua!

'hanya tinggal mendapatkan jantung dari unique zombie tingkat 2 aku akan menerobos ke adapter tahap kedua,' batin Arthur.

Selama satu Minggu ini, mereka hanya berkeliling berburu zombie dan berlatih meningkatkan kekuatan secara perlahan dengan cristal shard, meskipun dalam satu Minggu ini mereka tak menemukan zombie spesial.

Mereka juga berlatih tanding setiap hari untuk mengasah skill bertarung, terutama Evan yang tak memiliki dasaran bertarung. Namun ia sudah setengah jalan untuk menjadi adapter tahap kedua.

"Sepertinya sudah saatnya untuk pergi lebih dalam ke kota."

"Apakah kita akan ke tengah kota?"

"Tidak, lihat ini, saat berkeliling di rumah-rumah, aku menemukan peta kota, mari bagi kota ini menjadi 3 bagian, bagian hijau, kuning, dan merah. Tengah kota merupakan daerah merah dan belum waktunya kita untuk kesana. Sedangkan kita sekarang berada di area hijau dimana ini adalah pinggiran kota.

Kita akan pergi meninggalkan pinggiran kota dan masuk ke area yang lebih padat yaitu bagian kuning pertengahan antara area hijau dan merah."

"Hmm, jadi begitu... Tapi apa yang akan kita lakukan?"

"Target utama tentu saja untuk bertambah kuat, namun kali ini kita akan mencari sebuah markas tetap."

"Begitu ya ... Baiklah, kita juga punya persediaan yang cukup."

Mereka pun bersiap-siap peralatan mereka sudah sepenuhnya berbeda, dari ransel yang merupakan ransel yang jauh lebih besar, senjata yang terawat, hingga pakaian yang hangat, jauh lebih siap dibanding sebelum datang ke desa ini.

Setelah bersiap, mereka pun memulai dengan jalan kaki seperti biasa menuju area yaang lebih padat di dalam kota.

Setelah 3 km berjalan, Arthur dan Evan menemukan jalan menuju ke arah tol, dan mereka pun masuk ke sana. Seperti biasa banyak sekali mobil-mobil yang sudah rusak dan hancur, ada juga beberapa zombie normal di sekitar tol.

Namun bisa di habisi dengan mudah oleh mereka berdua. Berjalan melalui jalan tol, membuat perjalanan menjadi semakin singkat. Dan setelah 2 jam berjalan. Mereka pun tiba di area bagian kuning.

Terlihat gedung-gedung tinggi yang tak mereka lihat di pinggiran kota. Namun pemandangan di sini sama atau lebih buruk dari pinggiran kota, dimana bau busuk dan anyir darah jauh lebih menyengat.

Berjalan melewati bangunan-bangunan besar, Arthur dan Evan melihat banyak orang yang bersembunyi di gedung-gedung tersebut , mereka tampak kurus dan tak terawat, terlebih tatapan mereka semua seperti orang yang sudah menerima kematian mereka. Terlihat sangat menyedihkan!

Saat masuk lebih dalam lagi, mereka bertemu dengan sekumpulan orang yang membawa beberapa senjata seperti pedang dan tombak, juga perisai terlihat sedikit lebih baik dibanding milik Arthur.

"Siapa kalian?" Ucap seorang pria berambut coklat pendek.

"Kalian sendiri siapa?" Tanya balik Arthur.

"Kami dari kelompok White Union."

"White union? Nama yang naif."

"Apa katamu? Sembarangan sekali kamu berbicara, apa kau tahu berapa orang yang terselamatkan karena kelompok kami?"

"Maksudmu orang-orang di dalam gedung-gedung itu? Kau berfikir sudah menyelamatkan mereka?"

"Tentu saja! Jika bukan karena kelompok kami, mereka sudah tewas."

Mendengar hal tersebut Arthur tak sanggup menahan tawanya.

"Bhahahahaha!"

"Menyelamatkan? Lihatlah tatapan dan tubuh mereka? Sudah seperti orang yang menerima kematian bukan? Kalian bukan menyelamatkan namun menyiksa mereka, orang yang awalnya bisa mati dengan tenang, namun dengan embel-embel 'menyelamatkan', kalian membiarkan mereka melihat dan merasakan penderitaan itu jauh lebih lama lagi hingga akhirnya mereka mati."

"A-apa kau bilang?"

"Kau mau menentang? Coba lihat, mereka bahkan tak terlihat seperti manusia yang masih hidup, apa itu cara kalian 'menyelamatkan' mereka?"

"Minggir, aku tak mau berurusan dengan orang naif seperti kalian. Jika ada yang menghalangi, bersiaplah untuk berlumuran darah."

Bersambung>>

Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!