Bab 17 : Tutorial Selesai

16 Hari Kemudian.

Terlihat Arthur sedang melihat ke langit yang cerah, diam sambil terus mengamati dengan baik. Tiba-tiba,

Drrrrr!

Tanah bergetar hebat, tak hanya di sekitar markas Arthur, tapi saat ini seluruh dunia sedang bergetar, karena ...

Langit sedang terbelah!

Robekan besar berwarna biru keunguan di langit, memperlihatkan pemandangan horor dengan di iringi gempa, seakan-akan dunia akan runtuh.

'jadi sudah dimulai ya ... Game sebenarnya.'

Tak lama, dari belakang sosok Evan bersama istri dan anaknya datang bersama Kai ke kamar Arthur. Saat masuk, wajah mereka terlihat ketakutan dengan apa yang terjadi.

"Arthur! Sebenarnya apa yang terjadi!?" Ucap Evan dengan wajah panik.

...

Arthur masih diam dalam lamunannya sambil melihat ke arah langit yang terbelah. Menatap dengan serius!

Karena di abaikan oleh Arthur, Evan pun berjalan ke arah Arthur dan menepuk pundaknya.

"Hei-"

Ucapan Evan terhenti saat melihat langit yang terbelah dari jendela, dari belahan tersebut, muncul siluet makhluk yang sangat besar, dengan tubuh yang diselimuti asap hitam, tak menampakkan wujudnya, hanya bentuk siluet raksasa berwarna hitam.

"A-apa itu?"

"Outer God," ucap singkat Arthur.

Siluet yang diselimuti asap tersebut membentangkan kedua tangan, semua orang di dunia bisa melihat sosoknya, dan sesaat kemudian, langit berubah menjadi gelap, dan turun hujan berwarna hitam.

Setelah hujan turun, sosok tersebut menghilang, dan sobekan di langit tertutup perlahan.

Dengan tatapan setajam silet, Arthur berbalik menghadap ke arah kawan-kawannya, dan berkata,

"Tutorial selesai ..."

***

Setelah kejadian tersebut, selama 3 hari Arthur terus-menerus berburu zombie untuk mengambil cristal yang ada di dalam tubuhnya. Selama 2 Minggu lebih kemarin mereka juga selalu berburu, namun selama 3 hari ini mereka berburu tanpa henti, hanya berhenti untuk makan sejenak.

Alhasil, ada ribuan cristal dari zombie tingkat 1, dan ratusan cristal zombie spesial tingkat 1.

Melihat kalau kristal yang mereka kumpulkan sudah memenuhi satu ruangan, Evan tak bisa tak bertanya.

"Arthur, sebenarnya untuk apa semua cristal ini? Bukankah ini sudah terlalu banyak?"

Mendengar hal itu, Arthur menjawab dengan singkat,

"Jual beli."

???

Sontak jawaban Arthur membuat Evan kebingungan, namun Arthur segera melanjutkan,

"Seribu cristal shard zombie tingkat 1, akan aku gunakan untuk memanggil trader. Sedangkan cristal zombie spesial, akan aku gunakan untuk membeli barang-barang yang dia jual."

"..."

Setelah itu, Arthur pun menyuruh Evan keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Arthur sendirian bersama tumpukan Cristal shard.

Setelah itu, Arthur melukai telapak tangannya, dan mencoret-coret lantai dengan darahnya membentuk suatu lambang bintang.

Tak lama, seribu cristal zombie tingkat satu tiba-tiba mengambang dan masuk ke dalam lambang yang dibuat Arthur, hingga lambang mengeluarkan cahaya merah kehitaman.

Tak lama, setelah semua cristal terserap, muncul sosok asap hitam yang membentuk siluet manusia berjubah, dan ia segera menyambut Arthur yang berdiri di hadapannya.

"Welcome," ucapnya halus.

"Aku ingin membeli sesuatu, tunjukkan barangmu."

Wungg!

"Karena kau orang pertama yang berhasil memanggil kami, para trader, aku akan memberimu akses spesial. Berbahagialah, kau mendapat akses untuk membuka toko emas."

Tiba-tiba, sebuah layar hologram berwarna emas muncul di udara, memperlihatkan banyak sekali barang-barang yang dimiliki trader.

Namun Arthur meminta trader untuk menunjukkan toko normal karena ada barang yang ia ingin beli di sana.

...

"Hmm, kenapa Arthur lama sekali?" Ucap Evan menunggu di luar ruangan.

Karena sudah lelah menunggu, Evan pun sengaja membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Eh?"

Ia terkejut, karena ruangan tersebut sudah menjadi sangat berbeda, ia seperti berada di dalam awan hitam, tembok, lantai dan atap seluruhnya hanya berupa asap hitam, dengan sosok berjubah hitam di sudut ruangan, bersama Arthur yang berdiri di depannya.

"Evan? Bukankah sudah aku suruh untuk menunggu didepan?" Ucap Arthur menoleh ke arah Evan.

"M-maaf, aku masuk karena penasaran, tapi kenapa ruangan ini jadi seperti ini?"

Melihat ke sekeliling, Arthur menjawab.

"Ruangan ini sudah terdistorsi dengan dunia yang dibuat trader. Intinya sekarang kita tidak berada di bumi, melainkan dunia lain yang terhubung dengan bumi."

"..."

"Kau serius?"

"Ya."

Beberapa saat kemudian, Arthur membeli sebuah kantong kecil, dan mengarahkannya ke tumpukan cristal zombie spesial tingkat 1, dan dengan ajaib seluruh cristal tersebut terserap kedalamnya, bahkan jika ukuran kantong sangat kecil.

Evan melongo, tak percaya jika hal-hal seperti yang ada di dalam game terjadi di dunia nyata.

"Itu kantong inventori?" Tanya Evan melihat kantong hitam yang dibawa Arthur.

"Oh, pintar juga kau, nih berikan satu juga ke Kai, kantong ini memiliki ukuran 5 meter persegi, cukup besar untuk menyimpan senjata dan makanan." ucap Arthur menyerahkan 2 kantong lagi ke Evan.

"Woah, aku juga dapat satu?"

"Simpan barang-barang mu di situ, kita akan mulai berburu zombie tingkat 2 nanti."

"Ya, kalau begitu aku pergi dulu," jawab Evan senang karena mendapat kantong inventori juga.

"Hahh, dia sudah punya istri tapi kelakuannya seperti anak kecil ketika dikasih permen."

Arthur pun kembali membuka toko trader, dan membeli beberapa barang di toko emas.

"Ini semua sudah cukup, berapa total semuanya?"

"Ho-ho-ho, kau membeli cukup banyak barang, karena itu aku akan memberi diskon 10% untukmu, jika menggunakan cristal zombie spesial tingkat 1, totalnya 500 cristal shard," ucap Trader.

Arthur pun membayar semua barang yang ia beli, menyisakan 20 cristal shard zombie spesial tingkat 1.

"Senang berbisnis denganmu. Kau bisa memanggilku lagi hanya menggunakan 20 cristal shard. Tentunya akses spesial ke toko emas akan terus berlaku, hanya untukmu," ucap trader sebelum menghilang, dan mengembalikan ruangan menjadi seperti semula.

"Hmm, aku tak menyangka akan mendapatkan akses spesial seperti itu. Bahkan di kehidupan ku sebelumnya tak pernah kudengar tentang akses toko emas," ucap Arthur melihat ke arah kantong inventorinya dimana barang-barang yang ia beli dari toko emas disimpan.

...

"Kalian sudah siap?"

Terlihat Arthur yang datang ke halaman rumah, dimana Evan dan Kai berada.

"Kita benar-benar akan mencari zombie tingkat 2 kak?" Tanya Kai.

"Ya, jangan khawatir, kali ini akan sepenuhnya berbeda, kalian jauh lebih kuat dibanding 20 hari yang lalu. Tak perlu khawatir dan lakukan seperti biasa."

Setelah mengatakan hal itu, Arthur merogoh kantong inventori dan mengeluarkan sepasang golok sepanjang 50cm yang memiliki bilah putih kemerahan dengan gagang hitam.

"Pakai ini, senjata normal seperti itu sudah tak efektif untuk melawan zombie tingkat 2," ucap Arthur memberikan sepasang golok tersebut.

"Golok apa ini? Kenapa panjang sekali?" Tanya Kai terkejut.

"Golok itu bernama Red Snow, terbuat dari baja merah yang memiliki ketahanan dan ketajaman yang tinggi. Jika kau masih ragu, coba benturkan golok milikmu dengan Red Snow itu. Kau akan tahu perbedaanya."

Mendengar ucapan Arthur, membuat Kai semakin penasaran. Ia pun memegang golok red snow di tangan kanan, dan golok miliknya sendiri di tangan kiri. Lalu dia pun membenturkan kedua golok itu.

Klangg!

Terbelah, dengan kekuatan ayun yang terbatas, golok Red Snow mampu membelah golok miliknya menjadi 2 dengan cukup mudah dan halus.

Bahkan tak menimbulkan efek apapun di golok red snow setelah benturan tersebut.

"Kak, kau benar-benar memberiku senjata seperti ini?"

"Ya, aku tak mau lagi melihatmu berbaring sekarat sementara aku sedang bertarung habis-habisan, aku harap kau bisa membantuku dalam pertarungan."

Melihat golok milik Kai, membuat Evan tak bisa mengendalikan tatapannya. Membuat Arthur semakin risih.

"Evan, bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?"

"Hehe? Kau tak melupakan sahabatmu ini kan?"

"..."

Melihat kelakuan Evan, membuat Arthur menghela nafas panjang lalu kembali merogoh kantong inventorinya. Mengeluarkan sebuah pedang berbilah putih, dengan gagang hitam, tampak seperti pedang yang digunakan oleh para tentara kerajaan dimasa lalu.

Tampak biasa saja!

"Ini milikmu."

Melihat pedang tersebut membuat Evan merasa bersemangat. Penasaran dengan kelebihan pedang tersebut.

"Pedang apa ini? Tidak ada yang aneh dari penampilannya."

"Ini pedang bagus," ucap Arthur singkat dengan wajah datar.

"Eee, bisakah kau menjelaskan kelebihan pedang ini?" Ucap Evan canggung sambil menggaruk kepalanya.

"Tajam dan kuat."

"..."

"Kau serius?"

"Ya."

Melihat reaksi Arthur yang sangat dingin membuat Evan hanya menerimanya dengan ekspresi murung merasa pedangnya tak terlalu spesial seperti Red Snow.

'aku yakin kau akan suka dengan itu ...'

_________

[Nama] : Templar Sword.

[Tipe] : Senjata.

[Info] : Pedang baja yang ditempa oleh blacksmith terbaik kerajaan Yolian sebagai senjata para Templar Knight. Memiliki bilah yang tak akan tumpul selama seribu tahun, serta keseimbangan yang tak tergoyahkan.

________

Bersambung>>

Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!