Bab 5 : Zombie Spesial

Setelah membunuh sekiranya semua zombie di sekitar lantai satu, Arthur dan Evan pun menjarah cristal shard yang ada di dalam tubuh zombie.

Awalnya Evan sedikit ragu, karena tak tega membelah tubuh manusia, namun Arthur memaksanya dan mengatakan kalau dirinya harus bisa melakukan hal itu. Setelah beberapa kali mencoba, Evan pun akhirnya terbiasa.

Alhasil, mereka mendapatkan sekitar 22 cristal shard. Jauh lebih sedikit dari jumlah zombie yang mereka bunuh. Karena memang tidak semua zombie memiliki cristal shard ditubuhnya, hanya ada beberapa saja.

"Ughhh ... Karena terkena banyak darah zombie, membuat tubuhku berbau busuk," ucap Evan menggerutu.

Setelah itu, mereka pun kembali ke atap, karena Evan akan melakukan evolusi dan menjadi adapter tahap satu.

"Ingat Evan, apa yang kau makan adalah virus zombie, karena itu lah kau akan mendekati perubahan menjadi zombie. Namun karena virus yang ada di dalam cristal itu lemah, maka hal itu sudah seperti sebuah vaksin bagi kita. Tapi tidak menutup kemungkinan kau akan gagal dan berubah menjadi zombie sepenuhnya.

Jika kau berhasil, kau akan menjadi adapter tahap pertama, dan mendapat penguatan. Kau akan merasakan peningkatan kekuatan fisik, indra, dan reflek jauh melampaui manusia pada umumnya. Aku akan memberikan arahan dari sini, jadi fokuslah dan dengarkan suaraku."

"Baiklah, tapi apa yang terjadi jika aku berubah menjadi zombie?"

"Kau menanyakan hal yang konyol, Tentu aku akan membunuhmu."

"..."

"Oh ... oke," jawab Evan pelan.

Setelah itu Evan pun menelan cristal shard dan segera memejamkan mata. Tak lama, ia merasakan rasa panas di tengah dadanya, rasa panas tersebut perlahan pulai merambat ke seluruh badannya melalui pembuluh darah, dan saat itulah rasa sakit mulai terasa.

"Kugkkk ..."

"Tenanglah ... Kau harus bisa menahan rasa sakit itu, jangan sampai pingsan, jika kau pingsan dan kehilangan kesadaran, kau akan berubah menjadi zombie."

Evan terus menahan rasa sakit, dia tak mengira rasanya akan sesakit ini, jika dilihat dari ekspresi Arthur beberapa waktu yang lalu terlihat seperti tak terlalu menyakitkan. Ia tak berfikir perbedaan toleransi rasa sakitnya akan jauh berbeda dengan Arthur.

Satu jam kemudian.

"Hahh-hahh~"

"Kerja bagus. Kau berhasil menembus tembok pertama dan menjadi adaptor tahap pertama. Sekarang kau juga tak perlu khawatir jika terkena gigitan zombie."

"Tahap pertama? Jadi ada tahap selanjutnya?"

"Tentu saja,"

"Kita memiliki banyak cristal shard, bagaimana kalau langsung menuju tahap selanjutnya saja?"

"Ha? Kau pikir menembus ke tahap selanjutnya itu mudah? Jika menggunakan cristal shard dari zombie normal, setidaknya kau membutuhkan 200 cristal shard untuk menembus tahap kedua. Juga masih ada beberapa syarat lagi untuk mencapai tahap kedua. Batas maksimal kau bisa mengonsumsi cristal shard juga hanya 3 biji perharinya."

"Apa!? Sebanyak itu?"

"Tentu ada cara yang lebih cepat, yaitu dengan menemukan jenis zombie yang lebih kuat dari pada zombie normal, dan mengambil cristal shard nya."

"Kau baru saja menembus tahap pertama, terlalu dini untuk membicarakan tahap selanjutnya, lebih baik kau lihat dulu apa yang terjadi pada tubuhmu."

"Tubuhku? Ada yang aneh dengan tubuhku?"

Evan pun segera berdiri dan ia merasa tubuhnya sangat ringan, ia pun coba memukul beton sama seperti yang Arthur lakukan, dan hasilnya mengejutkan, tak hanya membuat retakan, ia bahkan berhasil membuat lubang di beton tersebut.

"A-arthur! Aku berhasil! Aku bisa menghancurkan beton! Hahaha!" Ucapnya kegirangan.

Melihat Evan yang bertingkah seperti anak kecil membuat Arthur hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sekarang aku juga sudah sekuat dirimu, aku tak akan kalah lagi seperti sebelumnya," ucapnya dengan percaya diri.

"Iya-iya ..."

Karena hari sudah sore, mereka pun memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu, dan besok pagi, mereka akan langsung menuju ke kota.

***

Keesokan paginya.

Evan pun berganti pakaian dengan baju tidur yang ia bawa kemarin, karena baju sebelumnya benar-benar berbau busuk karena darah zombie.

Sedangkan Arthur yang sudah bermandikan darah zombie tetap setia dengan pakaiannya. Karena ia sudah terbiasa dengan bau busuk yang tak seberapa itu.

"Kau benar-benar akan pergi ke kota dengan pakaian tidur itu?"

"T-tentu, meskipun terlihat aneh setidaknya aku tak berbau busuk, aku masih memiliki 4 set baju lagi, kau bisa memakainya juga jika mau."

"Tidak terimakasih," jawab Arthur dengan cepat.

Mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke kota, mereka masing-masing membawa ransel untuk membawa barang dan makanan. Arthur membawa persediaan makanan, minum dan senjata, sementara Evan membawa pakaian ganti dan beberapa makanan serta minuman kaleng yang mereka temukan di dapur villa kemarin bersamaan dengan menjarah tubuh zombie.

Setelah semuanya siap, mereka pun segera pergi dari villa tersebut dengan berjalan kaki.

"Kita harus segera ke kota dan mencari senjata yang layak, apalagi pisau pemotong tulang yang aku gunakan sebelumnya sudah patah," ucap Arthur.

Dikarenakan tubuh zombie jauh lebih keras dibanding manusia biasa, membuat daya tahan pisau yang ia gunakan menurun secara drastis, dan setelah bertarung dengan puluhan zombie kemarin, membuat pisaunya rusak dan hingga patah.

Salah satu tujuan mereka pergi ke kota juga adalah mencari senjata yang setidaknya memang dikhususkan untuk bertarung tidak seperti pisau memasak yang mereka gunakan sekarang.

"Arthur, kenapa kita tidak naik mobil saja?" Ujar Evan melihat banyak mobil di sekitar villa, termasuk mobil miliknya.

"Kau mau menjadi pusat perhatian para zombie?"

"Ayolah, toh mereka juga tak akan bisa mengikuti kecepatan kita."

Melihat Evan yang meminta sambil menunjukkan kunci mobilnya, Arthur pun menerimanya dengan suatu syarat.

"Baiklah, tapi 100 meter sebelum keluar dari area pegunungan ini kita sudah harus berjalan kaki."

"Deal."

Mereka pun pergi dari villa menggunakan mobil mewah milik Evan, dan pergi ke kota.

Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya turun dari mobil, dan mulai berjalan kaki di pinggir jalan menuju ke kota. Tak lama, mereka tiba-tiba diserang oleh seekor rusa hitam dengan corak-corak putih di kakinya.

Rusa tersebut memiliki kecepatan yang hebat, jika dia berlari sekuat tenaga, kecepatannya bisa mencapai 80 hingga 90 kilometer per jam. Membuat Evan terkejut.

Swoshh! Prakk!

Evan terpental beberapa meter kebelakang hingga terjatuh.

'zombie spesial tahap pertama, dengan tipe kecepatan?' batin Arthur heran, karena baru hari ke 2 sejak wabah terjadi tapi dia sudah bertemu dengan zombie tipe spesial.

Arthur pun mengeluarkan pisau biasa dan sebuah pisau pemotong roti yang bilahnya bergerigi. Melesat dengan kecepatan penuh ke arah rusa tersebut.

Saat sudah dekat dengan rusa, ia pun mengayunkan lengannya. Menebas ke arah tubuh rusa.

Tangg!

Serangan Arthur terpental kebelakang, ia merasa seperti menebas bongkahan besi yang kuat.

'bukan hanya tipe kecepatan tapi juga pertahanan?'

Swoshh!

Sadar dirinya di serang, rusa tersebut berbalik dan melesat ke arah Arthur.

Melihat ke arah rusa yang melesat ke arahnya, Arthur berdiri di depan sebuah pohon, dan saat rusa tersebut akan menyeruduk dirinya, Arthur menghindar kesamping.

Bruakkk!

Rusa tersebut terpental kebelakang, dan terhuyung-huyung setelah menabrak pohon dengan kecepatan tinggi. Tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, Arthur langsung menikam leher rusa dengan pisau biasa.

Jlebb!

Pisaunya berhasil menembus kulit rusa, namun tak cukup dari situ, Arthur langsung menimpa tubuh rusa dan menggo*ok leher rusa dari atas menggunakan pisau yang memiliki bilah bergerigi.

Krokk! Krokk! Krokk!

Tak lama, rusa tersebut pun diam tak bergerak menandakan bahwa dia telah mati.

Setelah rusa hitam itu mati, Arthur pun membuka isi badannya dan menemukan cristal shard kecil, yang memiliki warna kuning kehijauan dan agak transparan.

Ukuran cristal, menandakan tingkatan zombie tersebut, semakin besar cristal semakin kuat zombie. Sedangkan warna dapat menandakan tipe dari zombie tersebut yang biasanya hanya dijumpai di zombie tipe spesial.

'bagus, Cristal ini mungkin setara puluhan cristal biasa.'

Bersambung>>

Terpopuler

Comments

Hades

Hades

Lanjut thorr, Jagan hiatus

2024-03-19

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Bad Ending
2 Bab 2 : Takdir Busuk
3 Bab 3 : Bencana Dimulai
4 Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5 Bab 5 : Zombie Spesial
6 Bab 6 : Kenyataan Pahit
7 Bab 7 : Blood Night Cat
8 Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9 Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10 Bab 10 : Tanggung Jawab
11 Bab 11 : Red Death
12 Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13 Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14 Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15 Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16 Bab 16 : Membuat Markas
17 Bab 17 : Tutorial Selesai
18 Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19 Bab 19 : The King's
20 Bab 20 : Diburu?
21 Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22 Bab 22 : Terlalu Kuat?
23 Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24 Bab 24 : Evolusi Kai
25 Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26 Bab 26 : Kesepakatan
27 Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28 Bab 28 : Tiba Di Pantai
29 Bab 29 : Giant Steel Crab
30 Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31 Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32 Bab 32 : Kemampuan Evan
33 Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34 Bab 34 : You Are Mine
35 Bab 35 : Mountain Cloud
36 Bab 36 : Nathaniel Carter
37 Bab 37 : Mengulik Informasi
38 Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39 Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40 Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41 Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42 Bab 42 : Rencana
43 Bab 43 : Dua Divisi
44 Bab 44 : Makhluk Aneh
45 Bab 45 : Shadow Hound
46 Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47 Bab 47 : Permintaan Evan
48 Bab 48 : Membagi Tim
49 Bab 49 : Seorang Jenius
50 Bab 50 : Kedatangan Nats
51 Bab 51 : Berpisah
52 Bab 52 : Tempat Pelatihan
53 Bab 53 : Perjalanan Evan
54 Bab 54 : Pria Misterius
55 Bab 55 : Mencari Kebenaran
56 Bab 56 : Bimbang
57 Bab 57 : Tujuan Utama
58 Bab 58 : Perkembangan Black Order
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1 : Bad Ending
2
Bab 2 : Takdir Busuk
3
Bab 3 : Bencana Dimulai
4
Bab 4 : Adapter Tahap Pertama
5
Bab 5 : Zombie Spesial
6
Bab 6 : Kenyataan Pahit
7
Bab 7 : Blood Night Cat
8
Bab 8 : Melanjutkan Perjalanan
9
Bab 9 : Bersikap Baik Bagi Yang Pantas
10
Bab 10 : Tanggung Jawab
11
Bab 11 : Red Death
12
Bab 12 : Pembantaian Sepihak
13
Bab 13 : Pusat Perbelanjaan
14
Bab 14 : Titik Jatuh Umat Manusia
15
Bab 15 : Darah Setengah Zombie
16
Bab 16 : Membuat Markas
17
Bab 17 : Tutorial Selesai
18
Bab 18 : Don't Judge A Book By its Cover
19
Bab 19 : The King's
20
Bab 20 : Diburu?
21
Bab 21 : Poisonous Brown Spider
22
Bab 22 : Terlalu Kuat?
23
Bab 23 : Tak Sadarkan Diri
24
Bab 24 : Evolusi Kai
25
Bab 25 : Bukan Manusia Sempurna
26
Bab 26 : Kesepakatan
27
Bab 27 : Mengambil Alih Red Dragon
28
Bab 28 : Tiba Di Pantai
29
Bab 29 : Giant Steel Crab
30
Bab 30 : Pertahanan Tak Tertembus
31
Bab 31 : Menembus Tahap Kedua
32
Bab 32 : Kemampuan Evan
33
Bab 33 : Sesama Setengah Zombie
34
Bab 34 : You Are Mine
35
Bab 35 : Mountain Cloud
36
Bab 36 : Nathaniel Carter
37
Bab 37 : Mengulik Informasi
38
Bab 38 : Tamu Tak Terduga
39
Bab 39 : Merekrut Dewa Perang
40
Bab 40 : Melatih Anggota Baru
41
Bab 41 : Menyebarkan Berita Palsu
42
Bab 42 : Rencana
43
Bab 43 : Dua Divisi
44
Bab 44 : Makhluk Aneh
45
Bab 45 : Shadow Hound
46
Bab 46 : Insting Bertahan Hidup
47
Bab 47 : Permintaan Evan
48
Bab 48 : Membagi Tim
49
Bab 49 : Seorang Jenius
50
Bab 50 : Kedatangan Nats
51
Bab 51 : Berpisah
52
Bab 52 : Tempat Pelatihan
53
Bab 53 : Perjalanan Evan
54
Bab 54 : Pria Misterius
55
Bab 55 : Mencari Kebenaran
56
Bab 56 : Bimbang
57
Bab 57 : Tujuan Utama
58
Bab 58 : Perkembangan Black Order

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!