Eren Mencoba Melindungi Shaera

Eren tetap menemani Shaera di sisinya sampai salah satu pelayan membawakan makanan dan baju bersih untuk gadis itu.

"Terimakasih..." ucap Eren tanpa melirik pelayan yang bernama Siti itu menatapnya lembut.

"Saya permisi dulu tuanku" pamit Siti.

Eren tidak menjawab, hanya mengangguk sambil terus memandangi Shaera. Siti pun keluar dengan perasaan sebal karena Eren sama sekali tidak meliriknya.

Tak lama Shaera terbangun karena mencium harum kopi dan mata birunya menatap wajah tampan yang sedang memandang dirinya cemas.

"Hai ... Mau bahasa Arab atau Inggris?" tanya Eren.

"Apa saja ... Aku mencium bau kopi ..." gumam Shaera.

"Sorry princess... Kamu habis minum obat dari infus jadi... No coffee..." senyum Eren.

"Siapa nama kamu?" tanya Shaera sambil berusaha bangun dan dibantu Eren sampai gadis itu bisa duduk tanpa pusing.

"Eren."

"Eren...?"

"Just Eren."

Shaera mengerenyitkan dahinya. "Oke macam Cher, Adele, Madonna, Bono, Sting, Björk, Beck begitu?" Mata biru Shaera menatap Eren penasaran.

"Short of... Shaera, aku tahu kamu putri siapa tapi maaf... Aku tidak bisa mengembalikan kamu ke ayahmu..." ucap Eren sendu.

"Kenapa...?" Shaera terkejut saat Eren tiba-tiba mencium bibirnya bertepatan Qabil masuk ke dalam tendanya.

"Whoah ! Easy tiger ... " ucap pria tua itu. "Aku dengar kamu dapat seorang wanita..."

Eren melepaskan bibirnya dari bibir Shaera dan menatap tajam ke Qabil. "Ya, dan ini adalah wanitaku ! Aku akan menikahinya !"

Shaera melongo. Whaaaatttt ?

***

Entah apa yang dibicarakan oleh Eren di luar tenda tapi Shaera bisa mendengar nada penuh kemarahan antara Eren dan pria tua tadi. Tak lama Eren pun masuk ke dalam tenda dan langsung menguncinya. Wajahnya tampak gusar dan setelahnya dirinya mondar mandir sambil mengumpat.

"Eren ... Bisa kamu jelaskan, apa yang terjadi ?" pinta Shaera dengan nada lembut. Shaera banyak belajar dari ibunya Izzy, yang selalu berbicara lembut saat ayahnya Damian, sedang emosi.

"Shaera..."

"Sher ... Biasa aku dipanggil begitu ..." potong Shaera.

"Maafkan aku yang mendadak harus menikahi dirimu..." Eren menghampiri tempat Shaera duduk. "Maaf aku mencium kamu karena itu harus aku lakukan..."

"Satu persatu penjelasannya..." ucap Shaera sambil tersenyum manis.

"Oke ... Orang tadi itu adalah pamanku, Qabil Al Sharif ... Dan dia adalah womanizer punya harem ... Jika dia tahu kamu lajang dan putri Damian Blair, dia langsung ingin menikahi kamu dan berharap mendapatkan kekuatan dari keluarga Dubai."

Shaera melongo. "Aku ? Sama kakek tua itu?" desisnya.

Eren mengangguk. "Maka dari itu aku langsung klaim dirimu ..."

"Apakah kamu sudah menikah?" tanya Shaera yang sangat antipati dengan poligami.

Eren menggelengkan kepalanya. "Aku belum pernah menikah dan aku tidak suka poligami. Bagiku istri hanya satu dan selamanya, tidak ada simpanan atau apapun."

"Tunggu ... Kita menikah tidak sungguhan kan?"

"Secara agama saja karena tujuan aku untuk melindungi kamu ..." ucap Eren serius. "Aku tidak akan menyentuh kamu tapi yang tadi ... Terpaksa..."

Shaera bergidik membayangkan dia sama kakek tua itu. Setelahnya dia baru sadar kalau gelangnya tidak ada. What ? Duh bagaimana Daddy bisa melacak aku ? GPS aku disana.

"Ada apa Sher ? Kamu tidak mau kita bekerjasama?" tanya Eren melihat wajah panik Shaera.

"No, aku mau bekerjasama denganmu tapi gelang aku hilang !" ucap Shaera panik sambil merogoh saku baik celana jeans nya maupun jaketnya yang sobek-sobek.

"Memang ada apa dengan gelang itu?" tanya Eren.

"Disana ada... " Shaera menggelengkan kepalanya. "Ada ... Namaku pemberian mommyku..."

"Shaera ..."

"Dengar Eren ... Aku tahu kamu berusaha melindungi aku tapi pernikahan ini tidak sah karena daddyku masih hidup ..." ucap Shaera.

"I know. Tapi demi kamu ..."

"Eren ! Jika wanita itu tidak mau menikah denganmu, berikan saja pada pamanmu ini ! Hahahaha ..." suara Qalib terdengar di luar tenda Eren membuat Shaera menatap tajam ke arah pintu tenda.

"Je vais le tuer ( aku akan bunuh dia )!" desis Shaera geram dalam bahasa Perancis.

"Obtenez une ligne ( antri )!" balas Eren.

Shaera menoleh ke pria itu. "Aku mau menikah dengan kamu. Hanya sebagai perlindungan dari Paman kamu. Tapi jika dia macam-macam denganku, jangan harap dia akan hidup !" Mata biru Shaera berkilat marah.

Eren terkejut melihat wajah galak Shaera. "Sher..."

"Jangan dikira aku wanita lemah, Eren ! Tidak ada sejarahnya keturunan Pratomo, Blair dan Giandra tidak mampu menghajar kakek peyot macam dia !" omel Shaera dengan bahasa Perancis.

"Wait, kamu terlalu cepat bicaranya aku tidak paham..." ucap Eren.

"Intinya pamanmu macam-macam, aku potong anunya !"

Eren melongo. Ya ampun .... Gadis ini katanya model terkenal dan kalem ternyata ...

Introducing Shaera Blair

***

Riyadh Saudi Arabia

Rombongan agen FBI yang sedang libur, calon pengacara, ahli forensik dan pengusaha asal Korea Selatan pun tiba di Riyadh dan disambut oleh Sheikh Abdul bin Faisal. Pria yang seumuran dengan Damian itu sudah menunggu bersama dengan para polisi disana.

"Paman Abdul..." salam Nefa sambil Salim ke Abdul.

"Nefa. Maaf kita harus bertemu dengan situasi tidak enak seperti ini..." ucap Abdul. "Siapa saja ini Nefa?"

"Paman Abdul, perkenalkan ini sepupuku, Brinda Dewanata dan dia juga keturunan Blair, lalu ini tunangan aku Park Joon-seo dan ini pacarnya Brinda, Lee Yoo Joon, pengusaha dari Seoul. Kami ingin mencari Shaera dengan cara diam-diam karena tidak mau penculiknya curiga ..." jawab Nefa dengan bahasa Arab yang membuat ketiga orang itu melongo.

"Ayo ikut paman. Katanya pacar kamu agen FBI?" tanya Abdul.

"Iya tapi lagi liburan... " senyum Nefa sambil menoleh ke arah Park Joon-seo. "Ini kita kemana paman?"

"Laboratorium Forensik."

***

Brinda langsung memeriksa barang-barang yang ada di dalam mobil yang sudah didokumentasikan sebelum dikeeluarkan semua. Diatas terpal putih, Brinda memeriksa satu persatu bersama dengan Hajar, ahli forensik Saudi Arabia.

"Aku tidak bisa bahasa Arab jadi kita bahasa Inggris ya..?" pinta Brinda. "Bisa kan?"

"Bisa miss Dewanata. Aku dengar anda ahli forensik NYPD ?"

Brinda mengangguk. "Ini barang-barang milik Jacques?" tanya Brinda sambil melihat laptop dan kamera yang sudah pecah.

"Ya miss... "

"Panggil Brinda saja. Apakah sudah bisa dibuka semuanya ?" ucap Brinda sambil mengambil SD Card dari kamera DSLR itu dan memasukkan di MacBooknya. "Sher ..." bisiknya yang melihat semua foto-foto Shaera mengenakan gamis.

"MacBook nya sudah kami coba tapi belum berhasil."

Brinda tersenyum. "Aku tahu siapa yang bisa..."

***

Park Joon-seo melongo melihat MacBook milik Jacques pecah monitor nya dan berharap mother board nya tidak rusak.

"Ya ampun, sayang. Aku itu hendak liburan sama kamu tapi kenapa jadi kerja sih?" gerutu Park Joon-seo sambil membongkar MacBook itu dengan peralatannya yang memang selalu dibawa kemana saja.

"Ini namanya liburan anti-mainstream, Junjun..." kerling Nefa sambil melihat rekaman satelit Jang Corp.

Park Joon-seo menggelengkan kepalanya. "Aku sudah diberi tahu oleh Scott soal keluarga kalian yang sering beyond your imagination, ternyata memang diluar planet bumi !"

***

Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

🥰Siti Hindun

🥰Siti Hindun

yg sabar Junjun, tenang pasti nanti ada hadiah'y😅

2024-04-25

1

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Praktis bukan? 😁

2024-04-11

2

Masumi Hayami

Masumi Hayami

jangan2 ntar gara2 si Siti ini si Qabil tau klo ada wanita cantik di tenda nya Eren.
hanya karena sakit ati n kesal klo ada wanita lain d hati nya Eren.
musuh dalam selimut kayaknya nih si Siti.

2024-03-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!