Shaera

Eren memegang tangan Shaera yang masih memeluk pinggangnya dan melihat ada banyak luka di tangan berjari lentik itu. Eren melirik ke belakang dan tampak gadis itu memejamkan matanya, entah pingsan atau tidur, Eren tidak tahu.

Akhirnya mereka tiba di rumah nomaden Eren dan Imron yang melihat tuannya datang tidak sendirian, langsung menghandle Barq yang tampak kelelahan akibat dipacu Eren. Imron memegang Shaera saat Eren turun dari Barq lalu pria itu menggendong tubuh Shaera yang tidak sadarkan diri.

"Urus Barq, Imron. Nona ini biar aku yang urus ..." ucap Eren sambil berjalan ke tendanya.

"Baik tuanku..."

"Panggil dokter Ali !"

"Baik tuanku ..."

Eren lalu meletakkan Shaera ke atas kasurnya yang terdapat selimut dari bulu domba dan seprai dari katun lembut. Pria itu lalu melepaskan jaket Shaera yang sobek-sobek akibat kecelakaan dan melihat banyaknya memar disana sini di sekujur lengannya yang putih. Wajah cantiknya pun tidak luput dari luka-luka.

Eren tertegun saat memperhatikan wajah Shaera. Ya Allah ... cantik sekali. Dada pria itu berdesir karena baru kali ini dia tertarik dengan seorang gadis yang ternyata sangat badass. Eren tidak menyangka gadis ini sanggup menembak dari atas kuda terlepas kena atau tidak ke para penyamun tadi.

"Tuanku... " Seorang dokter pria yang sudah tua datang ke tenda Eren.

"Dokter Ali... Tolong gadis ini. Dia mengalami kecelakaan di dekat bukit Salah ... " pinta Eren.

Dokter itu pun memeriksa Share dan bernafas lega karena selain memar, semuanya baik-baik saja. Tidak ada tulang yang retak dan patah.

"Bagaimana gadis secantik ini mengalami kecelakaan?" tanya Dokter Ali sambil memberikan salep Ke luka-luka Shaera.

"Sepertinya kelompok penyamun yang tinggal disana mengincar mobil gadis ini dan barang bawaannya..." jawab Eren.

"Tuanku... Saya kok sepertinya mengenali wajah ini..." gumam Dokter Ali. "Sangat familier..."

"Apakah dia terkenal?" tanya Eren.

"Sepertinya..." Dokter Ali menatap Eren. "Apakah tuanku jadi..."

Eren meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. "Dinding ini bisa mendengar..." bisik Eren.

"Maafkan saya tuanku..." senyum Dokter Ali. "Ini obat anti nyeri dan obat sakit kepala. Saya yakin Nona ini akan merasa pusing nanti kalau bangun."

"Apakah dia akan mengalami gegar otak?"

"Kita baru mengetahuinya jika nona ini sudah sadar. Oh, saya nanti akan menyuruh Siti membawakan beberapa baju bersih untuk ganti nona ini ..." Dokter Ali pun bangkit. "Tolong dijaga gadis ini... Aku tidak mau paman mu mengincarnya..."

Eren mengangguk. Pamannya memang memiliki banyak istri dan jika dia melihat gadis ini, sudah pasti akan dikawinnya juga.

Tidak akan aku biarkan !

***

Dubai, UAE

"Shaera hilang ?" seru Damian saat mendapatkan laporan dari kepolisian Saudi Arabia yang mendatangi kejadian perkara. Dua jam setelah kecelakaan, sebuah rombongan bis pembawa rombongan jemaah yang hendak umroh, melihat bangkai mobil yang terbalik.

"Iya tuanku Emir... Princess Shaera tidak ada disana. Hanya ditemukan jenazah Jacques, Mika, Ashraf dan Lian... " jawab Gafar, pengawal Damian pengganti Dahir.

Damian berjalan mondar mandir di ruang kerjanya. "Kirim jenazah Jacques dan Mika ke keluarganya... Bagaimana mereka bisa kecelakaan?"

"Sepertinya mereka diserang oleh penyamun karena lima mayat penyamun ditemukan disana ..." jawab Gafar.

"Cari Shaera ! Aku tidak perduli kita harus mengobrak Abrik semua gurun di UAE asalkan Sher ketemu !"

***

Nefa Blair yang sedang berjalan ke kamarnya, terkejut saat mendengar ucapan Damian sesaat Gafar hendak menutup pintu ruang kerja tuannya.

"Gafar ! Apa yang terjadi ?" tanya Nefa sambil menghampiri pengawal berwajah dingin itu.

"Princess Shaera hilang..."

"Haaaahhh? Dimana? Riyadh? Dia terakhir pemotretan disana kan?" cecar Nefa.

"Yes Princess Nefa. Permisi..." Gafar pun pergi hendak mengadakan rapat darurat ke semua pengawal keluarga Blair.

Nefa pun mengetuk pintu ruang kerja Oomnya dan masuk. "Oom, Sher hilang ?"

"Nefa... Ini GPS Sher ada di lokasi kejadian..." ucap Damian yang melacak keberadaan putrinya.

Nefa menatap layar monitor. "GPS Sher ada di gelangnya Oom. Kemungkinan lepas saat kecelakaan itu." Nefa lalu mengambil ponselnya. "Halo sayang. Kamu jadi liburan ke Dubai?... Good ! Aku butuh bantuanmu..."

***

Somewhere around the desert in Riyadh ...

Shaera menger@ng dan merasakan tubuhnya sakit semua. Perlahan matanya pun terbuka dan Eren bisa melihat mata biru yang indah hingga membuat jantungnya berdebar kencang. Belum pernah dia merasakan sesuatu seperti ini.

"Di ... Where am I...?" tanya Shaera. "'Ayn 'ana ? Dimana aku ?" Mata birunya menatap liar ke sekelilingnya.

"Di tendaku ... Apakah kamu ... Ingat sesuatu, nona ?" tanya Eren.

"Mika !" seru Shaera sambil berdiri mendadak dan setelahnya dia merasakan pusing yang teramat sangat dan Eren langsung menahan tubuh gadis itu. "Aduh ... Kepalaku ... " Shaera memegang kepalanya dan merasakan semuanya berputar.

"Imron ! Panggil Dokter Ali !" teriak Eren ke pengawalnya yang berada di depan tenda. "Are you okay princess? Hal anat bikhayr ( kamu baik-baik saja )? Apakah kamu ingat namamu ?" tanya Eren lembut.

"Shaera ..."

"Shaera? Shaera....Oh my God ... Kamu Shaera Blair?" bisik Eren tertahan.

Shaera mengangguk dalam pelukan Eren.

Tak lama dokter Ali pun datang dan Eren dengan lembut meletakkan tubuh Shaera diatas kasur. Dokter tua itu mulai memeriksa kondisi Shaera dan tersenyum lega. "Anda mengingat semuanya nona ?"

"Namaku Shaera Blair, aku mengalami... Kecelakaan... Dan hanya ingat naik kuda bersama dia ... Menembak para penyamun..." jawab Shaera sambil mengingat sekelebatan bayangan yang muncul di matanya.

"Beristirahatlah princess... Tuan Eren akan menjagamu ..." senyum dokter Ali.

Shaera mengangguk dan tak lama gadis itu pun terlelap kembali.

"Tuanku, dia adalah Shaera Blair. Putri Damian Blair..." bisik Dokter Ali. "Jangan sampai paman anda ..."

"Aku tahu, Dokter Ali. Paman ku itu tidak bisa tidak jika melihat ada wanita cantik apalagi dia putri salah satu penguasa Dubai...." Eren menatap wajah cantik Shaera. "Aku akan menikahinya agar bisa melindungi dari paman Qabil. Aku tidak akan membiarkan dia semena-mena dan membuat keluarga Blair mengajak perang..."

Dokter Ali menepuk bahu Eren. "Pelan-pelan Eren. Kita akan membalas Qabil ..."

Eren mengangguk. "Dikiranya aku tidak mengingat kejadian masa kecil aku ... Aku sudah mengetahui semuanya dan hanya tinggal menunggu waktu bisa mengambil alih semuanya..." ucapnya geram.

Introducing Eren Al Sharif

***

Dubai UAE

Nefa datang menjemput kekasihnya, Park Joon-seo yang datang dengan wajah dingin khasnya di bandara Internasional Dubai tapi yang membuat Nefa terkejut, di belakang agen FBI itu terdapat Brinda Dewanata dan Lee Yoo Joon yang juga datang.

"Ada apa ahli forensik dan pengusaha Korea Selatan datang ke Dubai?" tanya Nefa sambil memeluk Park Joon-seo yang mencium pipinya.

"Membantu mencari Shaera. Brinda bisa mencari tahu dari barang bukti, aku gabut tapi kepo ..." senyum Lee Yoo Joon sambil mencium pipi Nefa.

"Astaghfirullah ... Kalian itu..." kekeh Nefa.

"Oom Damian maunya silent searching kan? Karena takut Sher akan disembunyikan oleh penculiknya ..." ucap Brinda yang juga salah satu keturunan Blair dan Giandra, sama dengan Nefa dan Shaera.

"Yup. Kita langsung ke Riyadh. Pesawat Blair sudah siap."

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

🍾⃝ Wͩᴀᷞɴͧɢᷡɪͣ

ceritanya seru

2024-05-08

1

🥰

🥰

seru kak..

2024-04-25

1

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Ya ampun pas baca ini aku langsung merinding. Berasa nonton film pula.

2024-04-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!