12

Semua yang mendengar hal itu sontak saja semakin terkejut. Sangat menegangkan dan takut jika pada akhirnya berujung pada kematian. Itu berarti pulopulasi mereka juga akan semakin berkurang.

Ashton yang sedari tadi diam, mencoba berpikir apa tujuan Carrinton datang ke sini. Ia juga mencoba situasi dengan gerak-gerik Carrinton.

Ashton juga sudah menduga dari awal, bahwa mereka yang terbaring akan berujung kematian. Hanya saja ia tidak ingin menakut-nakuti situasi di ruang pemulihan.

“Apa tujuanmu datang ke sini" tanya Ashton dengan raut wajah dingin.

“Oj, putramu ternyata sudah semakin dewasa saja. Lumayan juga auranya sangat mendominasi. Hai nak, ini aku pamanmu,” sapanya sok dekat. Namun tetap dihalangi oleh para pengikut untuk tidak membiarkan Carrington menyentuh mereka.

“Kamu bukanlah pamanku. Mulutmu tidak pantas bersilat lidah padaku. Bagiku kamu adalah pengkhianat sebenarnya, dan ambisimu ingin menjadi raja tidak akan pernah terjadi. Karena apa? Karena memang kamu tidak pantas disebut raja.” Mulut yang semakin tajam dalam melawan perkataan musuh sangatlah mudah bagi Ashton. Wajah dingin yang sangat mendominasi itu mampu membuat Carrington marah seketika.

Kata tidak pantas menjadi raja membuat Carrinton merasa sudah sangat direndahkan. Netra mata Carrinton memancarkan cahaya hitam, gigi taring memanjang dan menajam, seolah siap mencabik-cabik Ashton.

“Apa kamu marah? Masa seorang raja, eh calon raja, atau bahkan belum jadi raja sudah banyak tingkah. Percuma kau datang ke sini, kalau hanya akan mendapatkan cacian dari kami,” kata Falton memancing amarahnya lebih dalam. Falton sudah sangat muak pada Carrinton yang terus membuat ulah. Seolah peperangan akan terus dikibarkannya, namun usahanya akan gagal lagi.

"Jaga bicara kalian! Tunggu saja hari itu datang, aku sendiri yang akan jadi raja di sini! Kau putra dari Dalbert, tunggu pembalasanku!" katanya penuh penegasan. Ia membenci Ashton kali ini. Ia akui Ashton sungguh pintar melawannya.

"Aku tunggu hari itu datang. Karena bagiku kau tetap akan lemah dan tidak mampu melawanku!" kata Ashton menyombong diri. Mendengar itu membuat Falton mencebik dan menyikut Ashton. Ia tidak setuju dengan perkataan Ashton yang seolah dia hebat. Meski sebeu begitu, namun Falton tidak akan pernah mengakui kehebatan Ashton karena nantinya

Ashton semakin di atas awang-awang jika dipuji.

Carrinton membuang pandangannya ke sembarang arah. Baru saja melawan seperti bocah yang dianggapnya, kini sudah kalah telak dalam lawan bicara. Sungguh rendah bukan harga dirinya, tidak berkutik sama sekali.

"Cepat Carrinton, kau dan rombonganmu keluar dari wilyahku!" usir raja Dalbert yang sudah muak dengan Carrinton.

“Cih, orang seperti kalian tidak pantas mengusirku. Tetapi tujuanku datang ke sini ingin memberitahu, bahwa aku tersedia penawar racunnya. Virus yang kusebarkan berupa virus CRV. Virus ini mematikan karena aku memang sengaja membuatnya untuk pengikutmu. Tunggu saja tinggal hitungan menit, mereka akan mati.”

“Baiklah, sepertinya urusanku telah selesai. Aku pergi,” akhirnya Carrinton beserta pengikut pulang.

Raja Dalbert semakin kalang kabut. Ia tidak tahu bagaimana lagi mengatasi masalah ini. Ashton melihat sang ayah juga merasakan bersalah. Baru kali ini, dirinya tidak berguna untuk melakukan sesuatu.

Lama berpikir, Dalbert membuat keputusannya. Semoga ini keputusan terbaiknya dan tidak merugikannya siapapun.

“Lebih baik kita ke wilayah Carrinton, untuk meminta penawarnya."

“Tapi yah, nanti dia akan meminta kedudukan ayah," kata Ashton.

"Tidak apa nak, jika memang itu yang diinginkannya. Dari pada mereka mati."

Jasmine menggeleng, menolak dengan suaminya. Entah mengapa hatinya merasakan takut jika akan terjadi sesuatu besar.

"Ashton, Falton, ikut ayah! Bawa sebagian para pengikut kita. Kita pergi sekarang sebelim terjadi sesuatu yang buruk,”

Ashton mengusap wajahnya kasar. Ia tidak setuju dengan perkataan ayahnya. Namun di sisi lain tidak ada cara lain selain itu. Baru kali ini Ashton tidak dapat berpikir jernih, seolah hal-hal buruk ke depannya akan menghantui mereka.

Ayah yang dihormati selaku raja, harus turun tahta. Jujur Ashton ingin sekali membunuh Carrinton, hanya saja ayahnya selalu melarang keras. Alasan yang klasik hanya sekadar populasi mereka sedikit.

Mereka akhirnya pergi menuju daerah kekuasaan Carrinton. Pertama yang mereka lihat adalah berbagai para pengikut yang dilatih keras untuk melatih tenaga dan fisik mereka. Sungguh kejam bukan, Carrington dengan segala keeogisannya, bahkan melakukan hal yang di luar malas lagi.

Memang para penfiku sudah terbiasa akan latihan itu. Tetapi sebagian besar diantar mereka adalah anak muda. Entah dari mana Carrinton mendapatkan mereka. Ada niat yang terselubung ingin mengetahui semuanya. Nanti, Ashton yang mencari tahu sendiri bagaikan Carrinton mendapatkan anak muda itu.

Para anak muda itu melihat mereka dengan tatapn sinis. Mereka yakin, bahwa mereka bukan berasal dari daerah itu.

Seketika para anak muda itu mengelilingi mereka. Raut wajah yang berhati-hati siapa tahu musuh yang menguap masuk.

“Siapa kalian?" tanya salah satu anak muda itu.

“Kami ke sini ingin bertemu Carrinton. Izinkan kami masuk menemuinya,” jawab Dalbert masih bernada sopan.

Mereka melirik satu sama lain. Salah satu mengangguk dan mengerti langsung melesat pergi menghadap tuannya.

“Tunggu sebentar,” katanya.

Dalbert tersenyum tulus pada mereka. Dalbert yakin, mereka adalah manusia yang telah memasuki hutan ini dulunya. Melihat jiwa-jiwa muda yang pilih Carrinton masih segar. Hatinya sedih melihat mereka yang sepertinya terbebani menjadi manusia serigala. Belum lagi keluarga yang mereka tinggalkan, pasti merasa kehilangan mereka.

Carrinton sama sekali tidak pernah berpikir akan pengikut-pengikutnya Ambisinya menutupi segala kehidupan sekitarnya.

Datanglah Carrinton dengan wajah yang meremehkan. Terukir senyum mengejek untuk Dalbert, Ashton, dan Falton.

“Raja Dalbert, barusan saya ke tempatmu. Belum ada beberapa menit kamu menemuimu, ada apa?"

“Kami ke sini meminta penawarnya,” tegas Ashton mewakilkan. Ia tidak suka berlama-lama di daerah Carrinton.

“Oh, rupanya karena penawarnya. Aku mikir dulu, mau ngasih atau tidak?” Carrinton berpura-pura menimbang namun dapat dibaca oleh mereka.

“Akan aku berikan, tetapi Dalbert kau harus di sini!” katanya menunjuk Dalbert.

Ashton dan Dalton bingung dengan apa yang dikatakan Carrinton. Bukankah kekuasaan yang ia inginkan? Mengapa Dalbert harus di sini?

“Apa yang kau pikirkan? Jangan pernah menyuruh ayahku tinggal bersamamu!!” sentak Ashton.

“Aku masih perlu negoisasi bersamanya satu hari. Berilah waktu untuk kami, anak muda. Kami juga perlu reunian, mengingat masa muda kami,” katanya seolah memohon dengan wajah yang masih meremehkan.

Ashton melirik ayahnya, berharap tidak setuju, Dalbert masih diam. “Baiklah, jika itu yang kau mau."

“Yah, jangan bisa saja dia ingin mencelakai ayah,” kata Ashton memberitahu. Ashton seolah tahu ada niat terselubung jahat yang direncanakan Carrinton.

“Bagus. Ini penawarnya. Berikan tiga tetes saja pada air,”kata memberikan sebotol penawarang dibuatnya.

“Dan kau Dalbert. Mari kita bersenang-senang,” katanya sumringah. Seolah mendapatkan harta Karun berharga.

“Jaga mamamu. Jangan beritahu mamamu tentang hal ini!” “Tapi yah-"

“Pergilah! Berikan penawarnya pada mereka. Semoga mereka cepat sembuh. Titip salam pada mama. Katakan, ayah sedang ada kerjaan," katanya dengan tenang. Sejujurnya ia juga takut hal apa yang akan dilakukan Carrinton padanya. la tahu sendiri, Carrinton pasti sudah merencanakan hal-hal yang tidak terduga.

Dalbert yang merasa tidak akan kembali lebih baik memberikan peringatan atau wejangan yang baik. Setidaknya pengikutnya aman di bawah kepemimpinan Ashton.

“Ashton, ayah harap kau urus dulu wilayah kita, dan Falton selalu berikan dia nasehat, agar tidak abai lagi,” nasihatnya pada mereka berdua, seolah mereka tidak akan bertemu lagi.

"Ayah, aku akan datang secepatnya menjemputmu! Jangan kau artikan ini sebagai perpisahan! Karena aku anakmu, putra satu-satunya tidak akan perna membuat ayah dalam bahaya,” ucapnya penuh penekanan menatap wajah paru baya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!