10

“Kumohon lepaskan aku! Kita berbeda,”pekik Greisy. la menolak semuanya terkait identitas Ashton.

Ashton melesat untuk mendekap Greisy. Ia memeluk erat Greisy yang sudah ketakutan dan gemetaran.

“Apa tidak ada cinta lagi untukku di hatimu?” tanya Ashton lirih, dan Greisy dengan mudahnya menganggukkan kepalanya.

Ashton seketika emosi, netra matanya kembali memancarkan cahaya merah, gigi taringnya yang memanjang, kuku jari jemarinya ikut memajang, dan pergelangan tangan itu sudah dipenuhi. Sontak saja itu membuat Greisy mundur dan menatap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Ashton tidak membendung rasa amarahnya, ingin rasanya melampiaskan tetapi melihat Greisy ketakutan, gemetaran dan sudah meneteskan air mata di pipinya, ia kembali mengontrol emosi itu.

Melesat dan langsung mendekap Greisy.

Kumohon jangan terlalu takut padaku! Aku tidak akan pernah menyakitimu,” katanya penuh keyakinan.

“Greisy perlahan sedikit memberikan jarak. Sekujur tubuhnya sudah dipenuhi keringat, air matanya berembes jatuh dan itu membuat Ashton mencolos hatinya.

“Aku mohon akhiri semuanya ini!” pintanya lagi. Ashton membalas menggeleng kepalanya.

“Aku tidak akan pernah melepaskanmu! Kamu sudah berjanji akan tetap bersamaku, setelah menceritakan semuanya. Apa kamu mengingkarinya?” kata Ashton tidak menyetujui permintaan Greisy. Ia ingin Greisy tetap di sisinya.

“Kita berbeda Ashton, kumohon!" kata Greisy menangis terisak-isak. Perasaannya sekarang kecewa, takut, dan pikirannya melayang dengan berbagai keburukan yang terjadi jika Ashton tetap menjadi kekasihnya.

“Aku tidak akan melepaskanmu, Greisy! Camkan itu!” sentak Ashton, dan itu semakin membuat Greisy ketakutan.

Greisy tidak tahan, ia berlari menjauh dari Ashton. Pikirannya sekarang, harus menjauh dari Ashton, dan keluar dari tempat itu. Ashton melihat itu cukup kecewa, ternyata Greisy berniat menjauhinya. Hubungannya sekarang tengah kacau, yang jelas Ashton tidak melepaskan Greisy.

Sadar dengan pikirannya, dan hari semakin subuh, sudah saatnya ia mengantar Greisy. Takut jika Greisy akan dicari oleh temannya. Ashton menghampiri Greisy dengan penuh lesatan hingga Ashton menghamburkan diri memeluk erat Greisy.

Greisy masih dengan isakan tangis, ia juga memukul bidang dada Ashton. la kecewa dengan kehidupan yang telah dijalaninya.

“Sudaj jangan menangis! Sudah saatnya aku mengantarmu ke desa. Tetapi kamu harus ingat, aku tidak akan pernah melepaskanmu! Karena sudah sangat mencintaimu,” tuturnya penuh penekanan dan mengecup ujung kepala rambut Greisy. Ashton tidak akan pernah membiarkan hubungannya bersama Greisy musnah. Ashton akan perlahan mendekati Greisy dan membuat Greisy bergantung dengannya. Dengan begitu, ia akan selalu dicintai oleh Greisy.

Ashton mengangkat badan Greisy, Greisy langsung melilitkan kedua tangannya ke leher Ashton. Ashton menatap wajah alami dengan air mata yang selalu merembes. Sedangkan Greisy memutuskan kontak mata dengan Ashton, ia seolah tidak peduli lagi dengan Ashton. Ia menutup mata dan seperti biasa juga Ashton tetap akan menyuruhnya menutup mata.

“Kamu sudah tahu semuanya, sebaiknya buka matamu!" perintah Ashton yang baru kali ini ditentang Ashton. Greisy menggeleng, lebih baik seperti biasanya. Dan lagu Ashton merasakan sakit hati atas penolakan Greisy. Apa mungkin setelah kebenaran jati dirinya, membuat Greisy membencinya? Ashton tidak dapat menebak, yang jelas ia sakit hati melihat Greisy menolak akan dirinya.

Mereka tiba di kontrakan. Ashton langsung menyelinap masuk kek mar Greisy. Greisy nampak sudah lelah memikirkan apa yang telah terjadi, dan kini ia ketiduran dalam dada Ashton.

Ashton meletakkan perlahan. Kemudian ia menyelipkan rambut yang sedikit berantakan ke Dau telinga Greisy. Jari-jemarinya mengusap perlahan tetesan iar mata yang di pipinya. Kemudian ia kembali menuliskan sesuatu untuk Greisy di secarik kertas. Setelah itu, meletakkan di samping Greisy, dan ia pun pergi dari tempat itu.

Sementara di daerah Dalbert yang baru dibangun, terlihat ada segerombolan manusia serigala tengah melakukan penyerangan secara habis-habisan. Sontak saja membuat mereka yang tidak siap membuat kewalahan dan kalah dalam penyerangan tersebut. Terlihat jelas di belakang penyerangan Carrinton tersenyum sumringah melihat kekalahan para pengikut Dalbert. Puas akan kinerja para pengikutnya.

Sesuai rencana, saat melakukan perlawanan dan sedikit ada celah langsung di bukanya botol kecil itu hingga disiramkan ke tubuh para pengikut Dalbert. Mereka perlahan terkulai lemah, tidak berdaya.

Salah satu pengikut Dalbert telah melaporkan hal ini ke raja Dalbert. Semua kalang kabut dengan penyerangan Carrinton yang tiba-tiba. Dalbert saat ini mempercayakan Falton mengatasinya. Karena mereka sudah mencari Ashton yang entah kemana, namun tidak ditemukan. Falton segera memburu ke lokasi penyerangan. Dan benar saja tidak ada lagi pengikutnya yang nampak sehat. Semua terlihat membiru dan terkapar di tanah. Emosinya bergejolak saat melihat Carrinton duduk di seberang sana tanpa rasa bersalah.

“Apa yang kamu lakukan ha?" tanyanya menggelar di hadapan Carrinton.

la tidak dijawab namun tatapan meremehkan. Falton langsung menghantam satu pukulan di wajah Carrinton. Pengikutnya hendak menolong namun di ladang Carrinton dengan kode telapak tangan mengadah.

“Pukulanmu kuat juga anak muda. Tetapi sayang, masih terliaht lemah dibandingkan dengan aku,” katanya dengan nada meremehkan. “Di mana rajamu? Aku hendak bertemu dengannya.”

“Rajaku tidak Sudi bertemu dengan bajingan sepertimu pengkhianat!!” sentaknya dengan penuh emosional. Nafasnya memburu tidak beraturan, ingin rasanya menghajar kembali.

“Diam mulutmu, bocah ingusan. Aku tidak berurusan denganmu!" sentak Carrinton membalas lagi. Cukup rasanya ia dicaci maki oleh Falton.

“Cih, tunggu pembalasan dariku, Carrinton brengsek, pengkhianat. Dasar lemah!" tutur Falton penuh penekanan tepat di wajah Carrinton.

Falton meludah secara kasar di tempat Carrinton berdiri. Ia pergi meninggalkan tempat itu, dengan emosi yang berapi-api. Falton tidak munkin melawannya sendiri. Ia cukup tahu dan masih berpikir matang melawan Carrinton tidak mungkin sendiri.

Satu persatu para pengikut Dalbert menolong yan terkapar di tanah. Fokus mereka tidak akan melawan dulu, melainkan menyembuhkan.

Dalbert juga tidak akan menemui Carrinton. Baginya Carrington akan memanfaatkan situasi ini dengan gaya licik dan tipu muslihatnya. Carrinton akan menyingkirkan sementara para pengikutnya tidak sembuh.

Di ruangan pemulihan mereka tengah di baringkan. Wajah mereka semua pucat membiru. Dalbert semakin bingung entah virus apa yang dibuat oleh Carrinton. Ia kalang jabut, tidak bisa berbuat apa-apa.

Lain itu, Ashton sedari tadi tidak menunjukkan batang hidungnya. Dalbert tidak bisa berbuat selain dari arahan putranya. Putranyalah yang diberikan kelebihan dalam hal mengobati.

Dalber mondar-mandir, memikirkan hal ini semua di ruang pemulihan. Jasmine istrinya dirundung ketakuta yang luar biasa melihat yang terbaring.

“Di mana Ashton raja?" tanya Falton bertanya, raut wajahnya juga sudah dirundung ketakutan.

“Aku juga tidak tahu di mana nak,” jawab Raja.

Falton berjalan, mengedarkan pandangannya mencari manusia serigala yang mengesalkan itu. Tidak tahukah dirinya di saat gentingnya, sedang ada masalah yang luar biasa. Ia juga mencari di penjuru hutan. Namun sayang tidak juga ditemukan.

Ashton memasuki mansion dengan raut wajah sedih. Pikirannya berkecamuk akan Greisy yang menolaknya. Hatinya begitu sakit mendengar penolakan dari Greisy. Langkah kakinya hendak memasuki mansion, salah satu pengikut datang menemuinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!