5

“Maaf tuan, ini sudah menjadi kesepakatan dari dulu. Lagian, mengingat populasi kita sedikit dibanding manusia, dan saya yakin nantinya manusia akan mencoba memusnahkan kita secara perlahan,” jawabnya dengan opini yang tidak masuk akal. Manusia tidak sebodoh yang mereka pikirkan. Manusia masih punya hati nuranis terhadap semua makhluk hidup, mungkin itu hanya sebagian oknum tertentu yang melakukanya. Dengan alasan hanya karena uang yang ingin didapatkan secara cepat.

“Ity pemikiran yang dangkal. Mereka tidak akan seperti itu jika menganggu. Mungkin itu hanya bagian manusia tertentu yang melakukannya pada kita. Berarti tidak semua manusia akan melakukan seperti yang kau katakan," kata Ashton tegas dan yakin. Semua para pengikut saling melirik dan cukup heran dengan pembelaan Ashton pada manusia.

Mereka bingung harus jawab apa, Ashton terlalu mendominasi menatap mereka. Mulut mereka bekelu untuk menjawab yang sesuai.

“Tapi tuan, ini sudah kesepakatan dari dulu. Kita tidak boleh memasuki area manusia begitu juga sebaliknya. Jika salah satu nekad memasuki area yang satu, maka akan menanggung segala konsekuensinya,” balas salah seorang lagi tidak membenarkan perkataan Ashton.

“Mengapa hanya perjanjian dari dulu yang kalian ambil. Sekarang adalah sekarang, dulu yah dulu! Jangan dikaitkan masa dulu ke masa sekarang!” sentak Ashton tidak terima dengan jawaban mereka. Semuanya kembali tercengang dengan perkataan Ashton. Baru kali ini melihat Ashton hanya karena membela bangsa manusia.

Semuanya diam tidak berani menjawab.

“Jaga mulutmu Ashton!" seru Falton dari arah pintu. Ia masuk denga mata tajamnya pada Ashton.

“Ck, mengapa kau ada di sini? Lebih baik kamu mengerjakan tugasmu, jangan urusi pekerjaanku!” kata Ashton seolah mengusir dan tidak menerima kedatangan Falton secara terang-terangan.

“Kurang ajar kau Ashton!" seru Falton tidak terima. Lalu, ia meraih kerah jakert Ashton, satu pukulan berhasil di wajah Ashton

Bug Bug Bug

Beberapa kali Falton meninju wajah Ashton. Falton yang sudah penuh amarah sedari tadi mendengar rapat yang sedari tadi berdebat bahkan tidak ada saling beradu pikiran, melainkan dengan ego yang meninggi yang berasal dari Ashton.

Pertengkaran Ashton dan Falton tidak ada yang melerai. Pasalnya mereka adalah orang yang paling penting dan orang yang dihormati. Memilih untuk menonton daripada melerai mereka.

Ashton yang tidak terima dengan pukulan Falton dengan sigapnya ia juga memutar balik badan, dan Falton yang berada lingkungannya. Ia juga memberikan beberapa bogeman pada wajah Falton.

“Berhenti!” ucap raja Dalbert menggelar. Kedua manusia serigala itu pun menghentikan pertengkaran mereka. Merek bangun berdiri dan menunduk hormat.

Raja Dalbert melirik para pengikutnya agar mereka keluar dari ruangan itu. Semuanya mengangguk paham dan keluar meninggalkan ketiga manusia serigala yang dihormati.

“Ada apa lagi dengan kalian ha?" tanya raja Dalbert meluapkan kemarahannya pada mereka berdua. Ia tidak tahu masalah apa yang membuat mereka hingga melakukan kekerasan satu sama lain. Raja Dalbert seolah tidak dihargai oleh kedua pemuda itu. Hanya karena ego yang tinggi mampu memecahkan persaudaraan mereka berdua.

“Tanya pada Ashton raja, saya juga sudah muak dengan apa yang dilakukannya," kata Falton penuh penekanan dengan mengintimidasi Ashton.

Ashton malah tersenyum sarkatis, mengejek Falton. Ashton seperti tidak lagi dirinya. Menurut Falton, Ashton banyak berubah. Dan ia tidak mengetahui apa penyebab perubahan Ashton.

“Ashton jawab!” desak Raja Dalbert.

Ashton membuang wajahnya secara kasar. la tidak mau melihat wajah ayahnya, yang seolah telah mempermalukan ayahnya sendiri. Ashton masih tahu rasa hormat, tetapi ia juga tidak mau menjawab pertanyaan sang ayah.

“Maaf yah, Ashton tidak mau mengatakan. Ashton ingin privasi saja.” Ashton menjawab dengan sedikit wajah memohon. Setidaknya menghargai keputusan Ashton.

“Ck, privasi apa? Selama ini kau tidak pernah punya privasi kepadaku. Sungguh ada yang tidak beres,” kata Falton.

"Yah, setidaknya hargai dulu. Sudah ah, aku mau ke kamar.” Ashton melenggang pergi dari ruangan itu. la menghindar agar tidak lagi ditanya oleh ayah dan Dalton. Semakin mengorek maka semakin menimbulkan kecurigaan. Sebaiknya ia harus lebih berhati-hati.

“Raja, maaf sebelumnya. Menurut saya sepertinya ada yang disembunyikan Ashton,” kata Garvin mengadu. Ia yakin memang Ashton sedang menyembunyikan sesuatu.

“Aku juga berpikir seperti itu, tetapi aku juga gak tahu apa yang tengah disembunyikan,” jawab raja sedikit risau dengan Ashton. Ia bingung dengan sikap Ashton sejak beberapa hari yang lalu.

“Tuan, saya menduga ini berhubungan dengan manusia. Tadi, saya mendengar apa yang dibicarakan Ashton dengan para pengikut. Ashton sangat membela manusia dikala para pengikut seolah memojokka bangsa manusia.

Raja Dalbert kaget mendengar penuturan Falton. Apa maksud Ashton membela bangsa manusia? Mencari seolah tidak tahu apa yang dilakukan Ashton sebenarnya.

Dalton semakin menduga dan perlahan menggabungkan dengan perlakuan Ashton beberapa hari ini. Berpikir keras dan akhirnya mendapatkan suautu kesimpulan. Iya, sedikit meyakini namun tidak mau mengatakan pada raja Dalbert. Falton sendiri yang akan mencari tahu, apakah dugaannya benar.

“Ahk, aku bingung dan tidak tahu apa yang harus kulakukan pada anak itu,” kata Dalbert menampilkan wajah risaunya yang bingung mengatakan terkait Ashton.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!