...----------------...
"Lili sini!"Felicia berusaha memberi kode lambaian tangan pada teman sekolahnya untuk mendekat padanya, walau sebenarnya mereka tidak berteman baik. lili adalah korban bullying di sekolahnya akibat kehaluan nya yang berujar jika dirinya adalah seorang keturunan Turner yang notabene keluarga kaya raya dari Amerika. ia juga selalu berbohong mengenai kekasihnya yang Bernama Kalendra Eleo White adalah kekasihnya. maka dari itu Felicia Alberto tidak menerima perbuatannya itu.
Lili hanya mengangkat dagunya sebagai Ungkapan tanya, ia tidak mengerti maksud dari Felicia yang sejak tadi berbisik memanggil namanya. "Apa?"Ucap Lili di sela-sela kebingungan.
"Dasar gadis bodoh, apa dia benar-benar tidak mengenali siapa yang ada di depannya?jika ingin berbohong harusnya lihat dulu dong siapa yang dia akui pacar, masa iya bohong ketara banget begini? dia bilang dia pacaran sama kak leo, walaupun itu tidak benar harusnya dia tau seperti apa wajah kak leo!"Hati Feli benar-benar di buat kesal hingga bibirnya mengerucut tajam.
"Kau kenapa?"Felix yang sejak tadi menatap ke arah adiknya dengan tatapan penuh tanya.
"Dia itu bodoh kak, makanya aku sangat kesal padanya!"Ucap Felicia spontan karena keceplosan.
"Kenapa?"Lagi-lagi Felix malah mengerjai adiknya yang ceroboh untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia mengaku-ngaku sebagai kekasih kak Leo, dia juga mengaku sebagai Putri dan sahabat Daddy yang kaya raya asal Amerika. benar-benar gadis pendusta!"Cibir Feli yang lagi-lagi belum sadar dengan perbuatannya.
"Menarik."Bukan Felix yang berucap, melainkan Leo sendiri yang saat ini memegangi tangan Liliana yang nampak tersenyum kaku kepadanya karena sudah ketauan.
"Mampus. lepas dari kandang serigala, malah masuk ke kandang singa!"Pikir Lili
"Kalian pergi sana, kali ini kalian bebas! awas saja jika aku melihat kalian berkeliaran di jam sekolah maka aku tidak akan segan melaporkan kalian ke pihak sekolah dan memberitahu orang tua kalian soal ini. kalian mengerti?"Felix memberikan peringatan kepada sahabat adiknya untuk tidak membolos lagi. dan pada akhirnya gadis-gadis ABG (Anak baru gede) itu mau pergi walau hatinya dongkol setengah mati.
"Oke Back to topik Nona muda.sekarang kalian berdua ikut aku!"Ucap Leo sembari menarik tangan Liliana entah mau di bawa ke mana gadis itu.
beda beda jauh dengan Leo, Felik juga menarik tangan adiknya dengan kasar dengan hati yang geram.
Liliana beserta Felicia sampai menelan ludah dengan sangat kasar akibat merasa gugup. Felicia takut akan hukuman yang akan ia terima jika sampai kedua orang tua nya tau kalau dia sudah berani bolos lagi hari ini. apalagi ulahnya itu langsung di pergoki oleh kakaknya!
"Kak Ampuni aku, aku khilaf kak!"Lagi-lagi Felicia berusaha merayu.
"Cih, khilaf katamu? sudah berapa kali kau mengatakan itu tapi masih saja kau ulangi lagi? ingat Feli, mom and Dad sedang menunggumu saat ini!"Felix tersenyum Smirk setelah mengucapkan itu pada Adik perempuan nya.
Felicia langsung lemas seketika. ia baru ingat jika bukan hanya kakaknya yang marah akan ulahnya, rupa juga mom and Dad nya yang pasti akan mengamuk setelah ini!
Sementara Lilian sejak tadi tidak lepas memandang wajah Leo yang tampan."Sebentar-sebentar dia tadi bilang apa? Siapa namanya? kok kayanya familiar ya di otak dan telingaku!"Otak kecil Lili berusaha mengingat nama dari pria yang sejak tadi menari tangannya.
Brak
"Ayu" Pekik Lili yang merasa sakit pada pantatnya.
"Duduk di sini!"Ucap Leo yang baru saja menghempaskan tangan Lili untuk duduk di sebuah Bangku yang ada di Lestoran cepat saji.
Leo nampak menatap Lili tajam, posisi mereka yang terlalu dekat membuat Lili sangat tidak nyaman. posisi Leo yang meletakkan kedua tangannya di sisi meja dan kursi yang di duduki oleh tubuh Lili, membuatnya semakin resah.
Lili sama sekali tidak berani menatap ke arah Pria yang sejak tadi menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan dirinya. "Apa ada yang ingin kau tanyakan Nona muda?"Leo bertanya dengan seringai licik di wajahnya.
"Mampus lah kau Liliana, tamatlah sudah riwayatmu!"Lagi-lagi Lili mengumpat dirinya sendiri.
"Duduk!"Felix mendudukkan tubuh Felicia dengan sangat lembut di atas kursi yang berada di samping Lili.
"Hei itu tidak adil. kenapa Feli di perlakukan semanis itu sementara aku kasar sekali?"Lili mulai protes..
"Hey kau tidak berhak Protes, wajar saja jika mereka baik padaku! mereka adalah kakak ku."Ucap Feli dengan nada sewot.
"Apa?"Lagi-lagi Feli lupa dengan fakta itu, padahal baru saja mereka mengatakannya! entah fakta apa lagi yang sudah ia lupakan? yang jelas posisinya saat ini sangat tidak nyaman.
"Jangan bilang kau melupakannya?"Felicia Menujuk ke arah Feli penuh selidik, ia mendekatkan wajahnya guna menatap teman sekelasnya itu agar lebih jelas, karena posisi Lili saat ini tengah menundukkan wajahnya."Seperti nya dugaan ku benar, kau sudah melupakan fakta itu! padahal baru saja kau tau. Dasar gadis ceroboh!"Cibir Feli sembari tersenyum mengejek.
"Apa maksudmu?"Ucap Leo yang sejak tadi menyimak pembicaraan antara kedua gadis belia yang nampak tidak akur itu. saat ini dia sudah mengubah posisinya menjadi berdiri tegak dengan bersedekap dada.
"Jelaskan!"Felix mentoyor Pundak Sang adik agar menjawab pertanyaan Sepupunya.
"Ck. kasar sekali sih kak? kenapa kakak sekali galak padaku? tidak sepeti kak leo yang baik!"Ucap Feli yang berusaha mengalihkan pembicaraan agar tidak terus di interogasi.
"Jangan banyak alasan gadis muda, cepat katakan apa yang membuat kalian selalu berdebat sejak tadi!"Bukan Felix yang berucap, melainkan Leo yang sejak tadi menatap mereka dengan tajam! Lagi-lagi kedua gadis remaja itu menelan ludahnya dengan sangat kasar, akibat aura dingin dan mencekal yang di keluarkan Leo.
"Kau saja yang bicara!"Felicia menyenggol lengan Liliana sembari berbisik.
"Enak saja. kan kau yang di tanya. kenapa harus aku?"Ucap Lili dengan ketus.
Brak
Leo menggebrak meja karena sudah tidak sabar lagi untuk mendapatkan jawaban. tapi bukannya menjawab, Dua gadis remaja yang ada di hadapannya itu malah berdebat sendiri.
"Oh ya Tuhan."Leo bergumam sembari berkacak pinggang seraya mengusap wajahnya dengan kasar."Jam berapa ini Fe?'Leo bertanya pada Felix.
"Baru jam 11"Jawabnya singkat setelah menatap ke arah jam tangan mewahnya.
"Ya Tuhan dosa apa aku hingga harus mengamuk sepagi ini?"Lagi-lagi Leo bergumam tidak jelas, di barengi dengan pijitan di area pangkal hidungnya.
"What pagi? Ini sudah jam 11 siang, itu tandanya ini menjelang siang Tuan!"Tiba-tiba Liliana memberanikan diri untuk Protes. hingga membuat semua orang melongo tak terkecuali Felix yang beranggapan bahwa gadis ini sungguh unik, sementara leo menganggap gadis ini adalah gadis barbar dan ceroboh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments