...****************...
Kalendra Eleo White baru saja pulang di antar oleh Sang Asisten Pribadi yang selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi.
Brak
Tubuh Kalendra Eleo White pun limbung hingga tersungkur di atas lantai marmer yang dingin.
"Ya ampun Tuan, Anda baik-baik saja?" Pekik Pria muda yang bernama Felix . Ia adalah asisten pribadi Leo yang sangat setia. Buru-buru felix membantu Leo untuk berdiri, tapi suara bentakan yang baru saja terdengar membuatnya mengurungkan niatnya untuk membantu Tuan mudanya.
"Lepaskan Dia!"Ucap Tuan Kalandra White.
Tup Tup Tup
Suara derap langkah kaki seseorang Tuan Kalandra White menggema di halaman Mansion Utama keluarga White."Bangun Pria muda!"Kalandra membangunkan Putra semata wayangnya dengan menendangnya menggunakan kaki.
Glek
Felix menelan ludahnya dengan sangat kasar, ia terjebak dalam situasi yang tidak memungkinkan dirinya untuk bebas kali ini.
Nyatanya Leo tak bergeming sedikitpun dari posisinya yang terkapar tak berdaya karena sangat mabuk parah.
"Kenapa kau diam saja? Cepat ambilkan Air dan siram dia di sini!"Ucap Tuan Kalandra tidak main-main.
Felix yang paham, menganggukkan kepalanya dan langsung berlari untuk melaksanakan Tugas dari Mantan atasan Sang Daddy (Asisten Lee). Di sepanjang jalan Felix hanya Menggerutu karena berfikir apakah nasibnya juga sama saja dengan yang di alami Ayahnya dulu? "Apa Daddy dulu juga di perlakukan seperti ini?Kenapa Tuan kalandra Itu menyebalkan sekali sama dengan Putranya?"
Setelah mengambil selang dari dalam Garasi mobil, buru-buru Felix berlari memberikan selang itu pada Tuan Kalandra yang sudah menunggu dirinya."Ini Tuan!"Ucap Felix dengan menyodorkan selang ke arah Tuan besar.
"Untuk apa?"Kalandra malah bertanya balik ke pada bawahan Putranya tentang fungsi Selang air itu.
"Nah bukannya Tuan tadi menyuruh saya untuk mengambil Air? Nah ini airnya!"Ucap Felix yang lagi-lagi menyodorkan Selang itu semakin dekat pada Tuan Kalandra.
"Ck. Kau ini sama saja dengan Daddy mu!"Kalandra memijit keningnya yang terasa nyeri, kejadian seperti ini bukan hanya kali ini saja terjadi, tapi sudah untuk kesekian kalinya setelah perceraian yang terjadi antara Putranya dengan sang mantan istri, yang memilih kabur bersama Pria lain yang menurutnya lebih kaya. "Lix aku memintamu untuk mengambil Air bukan selang airnya kau gotong kemari! Kau pikir aku mau mencuci mobil hingga selang kau tarik kesini?"Omel kalandra kesal setengah mati.
"Tapi Tuan, apa bedanya? bukanya ini juga penghasil air? Kita bisa menancapkannya ke kran air dan Crot muncrat lah air dari dalamnya! Aku benar Kan Tuan?
Gubrak
Kalandra sampai oleng karena perbuatan Putra mantan Asistennya itu. Sumpah demi apapun, kalandra ingin sekali tertawa melihat tingkah konyol Putra Asisten Lee yang sudah di anggapnya seperti anaknya sendiri. "Ya ampun Lix, jika Daddy mu tau kerjaan mu tidak jelas seperti ini, aku yakin dia akan menarik mu kembali ke Korea!"
"Jangan!"Felix merentangkan kedua tangannya kedepan dadanya dan tidak sengaja melepaskan Selang yang tadi ia bawa, hingga terjatuh tepat mengenai Kakinya.
Buk
"Auuuuuuuu"Pekik Felix sembari berjingkrak-jingkrak memegangi kakinya yang terasa Linu.
"Tepat."Ucap Kalandra sembari memutar bola matanya malas. Ia lebih memilih berbalik badan dan ingin kembali ke dalam kamarnya guna menemui sang istri yang sejak tadi marah padanya."Lebih baik aku menemui Areta saja dari pada menghadapi Dua bocah tidak jelas itu."batin kalandra bergumam sendiri. Namun sebelum langkahnya menjauh, Kalandra menyuruh pria muda yang berstatus sebagai Asisten pribadi putranya, sekaligus Keponakannya itu untuk membangunkan Putranya dan segera menemuinya di Ruang keluarga.
"Ku beri kau waktu 10 menit, ambil air dari ember dan siram ke wajahnya! Ucap Kalandra menginterupsi sembari menunjuk tepat di wajah sang Putra.
"Apa?"Pekik Felix yang merasa sudah di kerjain. Ia langsung buru-buru melihat ke arah Jam tangannya guna melihat sudah jam berapa ini?"What? Gila, mana mungkin aku bisa membangunkannya secepat ini? Namun karena sudah terlanjur Paranoid dengan sikap Unclenya membuat Felix buru-buru ingin menyelesaikan Tugas."CK, menyusahkan saja!"Gerutunya kesal.
Melihat Tuan Felix yang tengah sibuk menunggu kran air yang mengisi sebuah bak kosong, membuat salah satu pengawal di rumah besar itu penasaran dan mulai bertanya. "Kenapa Tuan? Mabok lagi?"Ucapnya dengan menahan tawa. Buru-buru ia menutup mulutnya agar tidak keceplosan hingga membuatnya mendapat hukuman dari atasannya.
"Kau mau mati ya?"Umpat Felix dengan nada mengintimidasi. Ia sedang memperagakan gerakan sedang menyembelih korban dengan memotong lehernya saat ini.
Deg
Pengawal itu terbelalak lebar, ia tau Atasannya itu paling tidak suka di ajak bercanda ataupun main-main. Sikapnya yang cenderung kaku membuatnya sangat di takuti dan di segani. Beda dengan Tuan Kalendra Eleo White yang sangatlah manja dan Juga Arogansi. "Ti___Tidak Tuan, jangan!"Ucapnya sembari menyengir kuda.ia Bergidik ngeri dengan ancaman Atasannya yang ingin memotong leher tadi. Pengawal itu langsung mengambil langkah seribu karena takut dengan ancaman Tuannya.
"Ck. Sial harga diriku benar-benar sudah jatuh di mata anak buahku sendiri!"Ucap Felix sembari memijit keningnya yang terasa pening.
Felix mengangkat bak air dengan expresi wajah di tekuk, namun tetap saja ia melaksanakan perintah Unclenya bila tidak ingin di laporkan ke pada Daddynya.
Byurrr
Felix menyiram Tubuh Leo tepat di atas kepalanya, hingga membuat sepupunya itu gelagapan karena ulahnya.
"Mampus!"Umpat Felix dengan wajah puas. Hanya di saat sepupu sekaligus Atasnya itu mabuk saja ia bisa bebas melakukan sesuka hatinya. "Bangunlah Leo, sampai kapan kau akan mabuk terus seperti ini?"Sindir Felix dengan nada kesal. Ia menarik tangan Leo ke atas dan menaruh tangan kekar itu di pundaknya untuk dia bopong masuk ke dalam Mansion.
"Rara kau kah itu?"Ucap Leo yang masih juga belum sadar.
"Ck. Menyusahkan saja. Lagi-lagi kau mengingat wanita rendahan itu! Memangnya apa kelebihannya hingga kau begitu mencintai nya? wanita yang hanya bisa mengangkangkan kakinya saja kau sampai tergila-gila?"Sindir Leo kesal.lalu dengan sedikit kasar Felix mendorong Sepupunya itu kedepan hingga tersungkur ke lantai, tepat di bawah kaki Unclenya yang sedang berdiri menatap mereka.
Brukk
"Ada apa ini?"Tiba-tiba saja Nyonya Areta muncul dari atas tangga dengan menatap Ke arah mereka ber 3 nyalang.
Glek
Kali ini ketiganya menelan ludahnya bersamaan, bahkan Leo tadi yang sempat linglung, kini sudah sadar karena mendengar suara Momnya yang menggema di seluruh ruangan.
"Tamatlah riwayatku kali ini?"Batin Leo.
Tidak beda jauh dari Leo. Felix dan juga Tuan Kalandra pun juga meratapi nasibnya setelah ini.
...****************...
"Kenapa semua diam? Aku tanya sekali lagi, ada apa ini Tuan Kalandra White yang terhormat. Kenapa Kau ingin menghukum Putraku?"Cecar Nyonya Areta yang baru saja Turun Dari tangga, Ia langsung saja mencecar ke pada Suaminya ketimbang bertanya ke pada Keponakannya apalagi Putranya yang selalu saja membuat Ulah.
Leo merasa mendapatkan angin segar, Ia yakin Mommy nya akan membelanya kali ini!"Mom, Dad Sudah menyuruh Felix untuk menyiram kepala ku dengan Air. Aku tidak tau kenapa Daddy begitu suka menghukum ku mom, Tolong aku!"Ucap Leo yang sudah ada di samping Momnya dengan memeluk tangannya Manja.
"Lepaskan Tangan Wanitaku!"Teriak Kalandra yang semakin kesal karena Putranya lagi-lagi memonopoli Perhatian Sang Istri."Lepaskan Leo!"Ucap Kalandra sembari memukul-mukul tangan Putranya yang nakal.
"Ck. Dasar Posesif!" Leo mencebikkan bibirnya kesal. Namun tetap melakukan perintah Daddynya dari pada kena amukan lagi?
Felix nampak tak bergeming, kakinya seakan Seperti jeli yang kendur."Ya Tuhan Mom, tolong Putramu ini! Lihatlah Baru saja hampir lepas dari Serangan harimau, aku sudah terjebak lagi dengan Anaconda betina di sini! Kali ini aku tak mungkin bisa lepas, karena Aunty Areta pasti akan melilit ku (Seperti anaconda) dengan segala cara agar sama-sama di hukum bareng dengan Putranya yang Arogan ini!"Batin Felix menyesali nasibnya.
"Halo anak Muda, Kenapa kau dia saja? Apa kau tidak mau menyapa Aunty malam ini?"Sapa Areta kepada Keponakan kesayangannya Felix Aberto.
"Eh Aunty, Se___selamat Ma___lam Aunty Areta. Senang bertemu lagi dengan Aunty ku yang cantik Ini!"Ucap Felix sedikit terbata, agaknya ia ingin menjilat Areta kali ini.
Kalandra terbelalak lebar mana kala mendengar ucapan Keponakannya yang berani menggoda sang istri."Eh jangan merayu istriku!"Tegur Kalandra dengan hati yang kesal dan cemburu.
"Ya jangan menjilat Mommy ku!"Leo ikut menimpali.
"Ck. Kumat lagi!"Cibir Felix dengan memutar bola matanya malas. Selalu saja seperti ini jika ia ingin membela diri di depan Sang Aunty, pasti Unclenya dan juga sepupunya itu akan berbuat segala cara agar dirinya menemani mereka untuk di hukum.
Areta tersenyum smirk melihat perdebatan yang terjadi di antara 3 Pria dewasa yang selalu saja terjadi hampir setiap malam, akibat ulah Putranya yang selalu mabuk-mabukan. Setelah puas menatap ketiganya dengan nyalang, kali ini Areta memfokuskan tatapannya ke arah sang Putra semata wayang.
"Kali ini apalagi yang kau lakukan Tuan Muda Kalendra Eleo White?"Ucap Areta Dengan nada penuh penekanan serta mengintimidasi.
Glek
Jantung Leo berdetak dengan sangat cepat dan Mulai menelan ludahnya dengan sangat kasar, karena sang Mommy sudah mulai Curiga lagi padanya. Mau tidak mau Leo harus menjawab, dari pada Mommynya mengamuk lagi! Daddynya saja tidak bisa menangani apalagi dirinya?."Mom, aku____"
"Stop"Areta merentangkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Putranya yang ingin menjelaskan duduk masalahnya."Tidak perlu kau jelaskan Lagi Tuan muda, dari bauk mulutmu saja sudah ketauan apa kesalah mu dan alasan kenapa Daddy mu sampai menghukum mu!" Nyonya Areta tersenyum smirk setelah mengucapkan itu.
Deg
Leo terbelalak lebar, kali ini ia yakin jika Mommynya tidak akan melepaskannya lagi seperti ya g sudah-sudah. Karena terakhir kali ia membuat ulah, sang mommy sudah membuat janji jika saat itu tiba maka Sang Mommy tidak akan berdiri di belakangnya untuk membelanya lagi. Leo melemas, wajahnya pucat pasi. Agaknya tubuhnya mulai sakit kali ini.
"Cih, jangan berakting di depan ku anak muda? Kau itu sama saja dengan Daddy mu yang hoby sekali membuat drama dan menipuku dengan akting murahannya!"Cibir Areta kesal.
"Sayang kenapa kau libatkan aku dalam masalah ini?Putramu sendiri yang membuat ulah, tapi kenapa aku yang kena getahnya?"Kalandra mendekat ke arah sang istri untuk merayunya agar tidak mendapat hukuman lagi, sudah cukup hari ini ia tidak bisa masuk ke kamarnya karena ulah Putranya kemarin malam."Sayangku Areta Aberto, tolong maafkan Suamimu ini ya? Jangan libatkan aku lagi dalam dosa yang di perbuat Putra manja mu itu! Dia memang keras kepala seperti Mommynya tapi dia tampan seperti Daddynya."Ucap Kalandra tanpa sadar malah menghina istrinya.
"Apa katamu? Coba ulangi Lagi!" Nyonya Areta mulai kesal.
"Yang mana?"Kalandra bingung dengan maksud sang istri.
"Yang terakhir kali!"
"Oh itu, Putramu itu memang keras kepala seperti Mommynya dan _________"Kalandra tak lagi melanjutkan ucapannya, ia lebih memilih menatap Istrinya yang juga menatapnya dengan tatapan murka."Maaf sayang, aku tidak sengaja!"Ucapnya sembari menutup mulutnya menggunakan kedua tangan.
"Kalian bertiga Tidur di luar malam ini dan jangan berani masuk rumah jika tidak mau menambah hukuman!"Ucap Nyonya Areta sembari tersenyum Smirk. Lalu ia mulai berbalik berjalan kembali menuju ke arah tangga dan berjalan ke lantai dua di mana kamarnya berada.
Tidak ada yang berani membantah jika sang Nyonya besar mansion White itu sudah membuat keputusan. Kalandra menggeram kesal lalu mulai mengamuk ke pada dua pria muda yang tidak langsung sudah menambah masa hukumannya yang belum juga berakhir. "Kalian berdua ikut aku!"Sentak Kalandra sembari berlalu keluar dari ruangan menuju Ke arah halaman belakang.
Felix dan juga Leo nampak bergeming, mereka saling tatap dalam diam, seakan bisa mengobrol melalui telepati keduanya nampak menggelengkan kepala dan menganggu g secara bersamaan.
"Leo, Felix apa yang kalian Tunggu? Cepat kemari!"Ucap Kalandra dengan meninggikan suaranya.
"Bagaimana ini?"Ucap Lee dengan merangkul tangan sepupunya. "Kali ini apa yang akan di lakukan Daddynya itu padanya? Leo benar-benar menyesali perbuatannya yang sudah melanggar aturan yang di buat kedua orang tuanya sekali lagi."Tau akan begini aku tidak akan mabuk-mabukan lagi!"Agaknya Leo sudah mulai menyesal dengan sikapnya yang berubah Arogan hanya karena urusan Cinta.
"Apa kau baru sadar dengan kebodohanmu itu? Kau tau, kau yang berbuat kesalahan tapi aku yang terkena imbasnya. Tau begini aku langsung pulang saja tadi, menyesal aku mengikuti mu!"Kesal tentu saja Felix sangat kesal ke pada sang Sepupu yang selalu saja membuang-buang waktunya.
"Hei jangan lupa aku ini atasanmu, jaga batasanmu itu ya? Aku tidak suka jika kau berani melanggar aturan dariku, yaitu di larang Protes oke!" Ucap Leo sembari menghempas tangan Sepupunya dengan kesal.
"Ya Tuhan berikan aku kesabaran yang besar agar bisa terbebas dari hukuman Uncle nanti. Mom bantu anakmu ini! Sampai kapan Daddy menghukum ku dengan menjadi baby sister untuk Sepupu laknat ku itu?" Gerutu Felix meratapi nasibnya sendiri.
Setelah Puas meratapi nasibnya, ia melangkah gontai mengikuti Sepupunya untuk menuju Taman belakang Mansion White guna menemui Uncle Kalandra yang pastinya siap mengamuk.
...****************...
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
"Empat"
Ucap Leo dan juga Felix secara bergantian. Saat ini posisi keduanya sedang push up, melaksanakan hukuman dari Tuan Kalandra White yang murka.
"Ingat jangan sampai berhenti sebelum dapat 100x putaran!"Tuan Kalandra mulai memberikan peringatan. Setelah puas memberikan hukuman bagi Putra dan juga keponakannya, Tuan Kalandra memutuskan naik menuju kamarnya guna merayu sang istri.
Tok tok tok
"Sayang buka pintunya? Tega sekali menyuruhku untuk tidur di luar. Aku sudah menghukum mereka agar tidak melakukan hal-hal yang tidak istriku suka, jadi mari bicara Sayang!" Kalandra masih dalam Mode merayu Areta agar mau memaafkannya.
Ceklek
Tiba-tiba saja pintu terbuka lebih dulu sebelum Tuan Kalandra mengetuk pintu untuk kedua kalinya.
"Sayang akhirnya kau keluar juga aku________"Kalandra kaget setengah mati karena tiba-tiba saja Nyonya Areta menarik kerah bajunya untuk masuk ke dalam kamar tanpa aba-aba. Hatinya berdebar hebat kala mengira jika istrinya sudah tidak sabar ingin mengajaknya bercinta."Ya ampun sayang sabar dong, buru-buru sekali sih?"Ucap Dad Kalandra penuh percaya diri. Ia bahkan mulai ingin membuka kancing kemejanya, hingga membuat Mom Areta nampak mengerutkan Keningnya heran.
"Apa yang ingin kau lakukan?"Tanya Mom Areta yang nampak menatap suaminya aneh.
"Bukannya istriku ini sudah tidak sabar untuk mengajakku bercinta?" Ucap Dad Kalandra dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Cih, percaya diri sekali!"Ucap Mom Areta sembari bergidik geli, buru-buru ia berjalan ke arah meja di samping ranjangnya untuk mengambil sebuah amplop kecil dan langsung memberikannya ke pada sang suami."Bukalah dan pilih salah satu!"Ucap Mom Areta sembari bersedekap dada.
Dad Kalandra merengut bingung, tapi Ia tetap melakukan apa yang di perintahkan oleh Istrinya. Saat Dad Kalandra membuka Amplop itu, Dad Kalandra semakin di buat terbelalak Karena yang ia dapati adalah beberapa foto Gadis muda yang nampak cantik dan seksi."Sayang kau serius dengan Ini?"Ucap Dad Kalandra dengan berbinar.
"Tentu saja, apa ada yang kau sukai salah satunya? Jika ia berikan padaku, setelah itu aku akan menghubunginya. Kebetulan mereka adalah putri dari teman arisanku, jadi masalah bebet, bibit, bobot sudah terjamin lah!"Ucap Mom Areta sembari berjalan ke arah ranjangnya.
Kalandra semakin di buat tercengang dengan kejutan dari sang istri, benarkah sang istri mengizinkannya menikah lagi? Agaknya Dad Kalandra sudah salah paham dalam hal ini. 🤣
"Sayang sebenarnya aku tidak mau melakukan ini, tapi jika kau memaksa apa boleh buat, aku ikut maumu saja! Aku janji akan berbuat adil pada kalian berdua."Ucap Dad Kalandra dengan berbinar, ia sudah membayangkan betapa indahnya punya istri dua.
Nyonya Areta langsung Bangkit dari duduknya dengan mata yang terbelalak Lebar. "Apa Maksudmu Tuan Kalandra White,Kenapa kau bicara seperti itu? Apa kau ingin menikah lagi?"Agaknya Nyonya Areta mulai paham jika suaminya salah tanggap. pantas saja bicaranya tidak nyambung dari tadi!
"Loh, bukannya ini memang maumu? Makanya kau memberikan foto-foto ini padaku!"Agaknya Tuan Kalandra belum sadar juga dengan ucapannya. Tiba-tiba saja Tuan kalandra berteriak kesakitan karena Pinggangnya di cubit dengan keras Oleh Nyonya Areta yang marah.
"Beraninya kau ingin menikah lagi hah, itu adalah pilihan untuk calon menantumu, bukan calon maduku! Awas saja jika kau berani berulah lagi, maka aku tidak akan segan-segan meninggalkanmu untuk selamanya. Ingat itu!"Mom Areta langsung melepaskan cengkeramannya setelah puas melampiaskan emosinya. Buru-buru ia merebut amplop itu dari tangan sang suami dan turun ke bawah untuk menemui Putranya dan menunjukkan seluruh foto-foto itu.
...****************...
"Buka Itu dan pilihlah" Ucap Mom Areta sesaat setelah memanggil Putra dan keponakannya untuk duduk di luar keluarga.
"Apa lagi ini mom, aku masih lelah!"Ucap Leo yang baru duduk di sofa dengan nafas tersengal-sengal setelah selesai melaksanakan hukumannya.
"Jangan banyak alasan, jika kau tidak mau memilih satu di antara wanita yang ada di foto itu, maka kau harus mencarinya sendiri. Mom beri kau waktu Satu Minggu, jika kau tidak kunjung datang membawa calon istrimu maka Mom yang akan memilihkannya untukmu dan segeralah menikah!" Mom Areta tidak main-main dengan ucapannya.
"Mom, apa mom pikir mencari istri bisa semudah itu? Aku belum siap menikah lagi mom. Ku mohon mengerti lah!"Ucap Leo penuh hati-hati.
"Mau sampai kapan kau meratapi perceraian mu dengan wanita jalang itu hah? Mom malu Leo, semua orang mengira kau bercerai karena Kau itu belok alias kaum pelangi karena terlalu sering jalan berdua dengan sepupumu itu!"Ucap Mom Areta dengan nada kesal. ia juga sampai menunjuk ke arah Keponakannya yang nampak shock saat ini.
"Ya tuhan aku kenak lagi! Sebenarnya dosa apa aku di masa lalu hingga harus hidup di keluarga ini?"Batin Felix meratapi nasibnya yang malang.
_
_
Keesokan harinya, Saat mengunjungi gerai Pakaian milik Perusahaan Retro.Corp dan juga Gerai minuman kemasan Milik White tea.Company tak sengaja ia melihat ada kerumunan di dalam gerai. Entah apa yang terjadi sehingga terjadi keributan di sana?, jujur saja Leo merasa tidak perduli dan memilih untuk segera masuk dan mengecek apakah ketersediaan barang sudah terpenuhi dan bisa sampai Basar berakhir. Saat asik melihat-lihat koleksi yang ada di gerainya, tiba-tiba saja ada seorang gadis berpakaian seragam SMA yang memeluknya dari belakang.
Grep
"Honey I Miss you!"Pekik Gadis itu di sela-sela pelukannya, bahkan Leo dapat merasakan detak jantung milik gadis kecil yang tiba-tiba saja memeluknya.
"Hei lepaskan Dia!"Ucap Felix yang baru saja tiba dengan tergopoh-gopoh karena mendapat laporan dari Pengawalnya jika Tuan Leo tiba-tiba di peluk oleh seseorang, Awalnya Felix sangat takut jika perempuan itu adalah Rara mantan istri Leo. Nyatanya saat ia lihat, gadis yang memeluk atasan sekaligus sepupunya itu adalah Seorang gadis kecil yang masih memakai baju SMA.
Felix terus menatap Aneh ke arah sepupunya yang hanya diam saja di peluk oleh seorang wanita asing yang tiba-tiba saja memeluknya, bahkan Leo juga sampai memejamkan kedua matanya seakan menikmati pelukan itu. "Hei lepaskan aku bilang!"Lagi-lagi Felix lah yah berteriak tak terima dan berusaha melepaskan pelukan gadis itu ke pada sepupunya.
"Mana Dia Liliana?"Tiba-tiba saja datanglah beberapa gadis lain yang berpakaian SMA masuk ke dalam gerai milik Keluarga Aberto.
Deg
Mata Liliana membola, ia tau betul itu suara siapa? Suara dari anak-anak nakal yang selalu membully dirinya karena di anggap aneh. liliana yang berparas bule membuat semua temannya merasa iri padanya dan ingin sekali menyakiti dirinya."Tuan tolong aku!"Ucap Liliana dengan berbisik ke pada Leo dan Felix.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!