...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Kau sekalinya bicara sungguh nyolot ya?"Ucap Leo menyindir.
Glek
Reflek Liliana menelan ludahnya dengan kasar, karena mengetahui kebodohannya yang sering kali keceplosan. ia jadi ingat kenapa dirinya di bully hanya karena salah bicara soal rencana perjodohannya dengan seorang Pria yang bernama Sama dengan Pria yang ada di hadapannya.
Flashback On
"Lili kemari lah, Mom ingin menunjukkan sesuatu!"Ucap Nyonya Laura Turner kepada Putrinya.
"Ada apa mom?"Lili dengan tidak semangat mendekat ke arah mommy nya yang sejak tadi senyumnya tidak luntur sedikit pun.
Bruk
Lili mendudukan bokongnya tepat di samping sang Mommy agar lebih mudah mendengar apa yang akan di ucapkan Mommy nya."Ada apa?"Lagi-lagi Lili harus mengulangi pertanyaannya setelah duduk dan menghadap ke mommy nya.
Mom Laura tersenyum seraya mengelus Surai panjang sang Putri. Ada rasa bangga di hatinya jika Putri kecilnya bisa menikah dengan Pria baik Putra dari sahabat mereka yang ada di Jakarta. tempat di mana dulu dirinya kabur membawa Putra pertamanya dengan Sang suami Arkana Turner. "Sayang, Mom ingin kau melihat ini!"Ucap Mom Laura sembari menyerahkan satu Amplop coklat ke tangan sang Putri.
Liliana menerimanya dengan sekilas menatap kearah Amplop itu dengan mengerutkan kening. Sekilas ia membaca sebuah nama aneh yang ada di atas Kertas coklat Itu yang bertuliskan "Kalendra Eleo White" "Nama yang aneh!"Batin Lili mencibir sembari menahan rasa ingin tertawa.
"Apa yang kau tertawakan?"Sahut seorang Pria Muda Nan tampan yang baru saja Turun dari tangga dengan mengancingkan Jasnya.
"Eh Putraku yang tampan akhirnya Turun juga! Apa hari ini kau akan bekerja juga? kau kan baru datang nak, jangan terlalu keras bekerja! kau juga harus istirahat juga!" Ucap Mom Laura sembari bangkit dari duduknya guna menghampiri sang Putra yang sudah mengoles Roti tawar dengan selai kacang. Mom Laura begitu sangat khawatir dengan kesehatan Putra Pertamanya yang bernama Rakharna Turner. nama yang sama-sama Aneh dengan nama yang tertulis di atas amplop yang saat ini di pegang Liliana.
"I'm oke mom. terimakasih!"Ucap Rakha dengan tersenyum sopan. sementara itu Liliana terlihat komat Kamit tidak jelas dan kegiatannya itu terpantau jelas saat Rakha nampak melirik pada Adik bungsunya.
"Ingat Adik kecil, Buka Amplop itu! karena di dalam sana ada masa depanmu."Ucap Rakha Ambigu, lalu tanpa pikir panjang ia menggigit Roti yang ia pegang dengan tersenyum Smirk.
"Masa depanku. Apa maksudmu kak?"Lilian bangkit dari duduknya seraya menatap ke arah Sang kakak yang tengah asih memakan rotinya.
"Hei kembalikan roti ku!"Kesal sekali Rakha yang tengah asik menikmati makannya malah di ganggu. siapa lagi pelakunya kalau bukan Liliana yang sejak tadi menatapnya kesal.
"Tidak sebelum kakak menjelaskan padaku apa maksud ucapan kakak tadi! apa hubungannya masa depan ku dengan amplop tadi?"Agaknya Liliana benar-benar di buat penasaran dengan apa yang sebenarnya tidak ia ketahui? kenapa semua orang nampak enggan menjelaskan padanya?.
"Cih dasar bodoh. masa begitu saja kamu tidak mengerti?"Lagi-lagi sang kakak mencibir nya sembari mengambil kembali roti yang sempat di rebut oleh Lili. ia menjeda ucapanya guna kembali menggigit roti karena sangat lapar.
"Ck. menyebalkan."Sindir Lili sembari menghentakkan kedua kakinya ke lantai Karena emosi. ia memutuskan untuk berangkat saja ke sekolahnya dari pada menanggapi sang kakak.
"Jangan lupa adik kecil. lihat apa yang ada di dalam Amplop itu, karena itu adalah foto calon suamimu!"Lagi-lagi sang kakak membuatnya sebal karena berbicara dengan cara berteriak. sampai-sampai Lili tidak perduli dengan apa yang di ucapkan ya barusan.
sampai sini dulu ya cerita flashback nya, kalau mau tau kenapa Lili bisa terdampar di Jakarta next cerita berikutnya😁.
Flashback Off
"Malah melamun! apakah kebiasaan anak muda jaman sekarang adalah melamun? aku heran, sudah berapa kali mereka berdua bengong hari ini?"Lagi-lagi Leo di buat kesal dengan sikap kedua Gadis muda yang ada di depannya.
"Sebentar-sebentar, Siapa nama om tadi?"Liliana berucap dengan penuh percaya diri.
Semua orang yang ada di sana nampak tercengang dengan Panggilan yang di sematkan Lili ke pada Leo.
"Apa tadi kau bilang? Kau memanggilku apa?"Ucap Leo dengan nada yang meninggi.
Liliana yang tidak merasa bersalah pun mengulangi Sebutan apa yang ia rasa pas untuk Leo."OM, OM dan Om. sudah jelas kan? kalau belum jelas aku akan ucapkan di sebelah telingamu agar aku tidak perlu mengulangnya lagi!"Ucap Liliana sembari beranjak dari duduknya untuk mendekat ke arah Leo yang berdiri tepat di sampingnya. "Om____"Liliana berucap tepat di samping telinga leo dengan berteriak kencang hingga membuat seluruh orang yang ada di Lestoran cepat saji itu sampai menutup telinga. tidak terkecuali Leo yang berada di dekatnya, ia juga sampai menutup telinga hingga memejamkan matanya karena kaget dengan keberanian yang di tunjukkan gadis remaja itu.
"Heii aku tidak tuli gadis nakal."Ucap Leo Di sela-sela rasa kagetnya. "Gila gadis ini benar-benar bar-bar"Batin Leo bergumam. lalu tanpa pikir panjang ia langsung menjewer telinga gadis remaja yang berani sekali berbicara mengunakan nada tinggi di hadapannya sejak tadi. "Kau ini benar-benar nakal ya?berani sekali kau memanggilku dengan sebutan itu? dan siapa yang mengajarimu bersikap tidak sopan di hadapan orang yang lebih tua darimu?"Cecar Leo tanpa ampun.
"Lepaskan Om sakit!"Kilah Lili sembari memukul-mukul tangan Leo.
"Am Om am Om. siapa yang kau panggil om? Kapan aku menikah dengan Aunty mu? memangnya aku ini adik ayah atau ibumu? dasar bocil."Ucap Leo sembari bergerak seperti ingin memukul Lili walau hanya sekedar gaya saja.
"Ck. pakai di absen semua seluruh keluarganya!"Cibir Felix dengan memutar bola matanya malas.
"Diam kau!"Bentak Leo dengan nada kesal.
Felix langsung menutup bibirnya menggunakan dengan kedua tangannya.
Sementara Felicia dan Liliana malah tertawa cekikikan karena melihat Felix yang ketakutan saat di bentak oleh Leo tadi.
"Apa yang kalian berdua tertawakan?"Leo merasa geram dengan dua gadis remaja yang malah tertawa, bukannya menyesali perbuatannya.
Seketika itu pula Felicia dan juga Liliana langsung terdiam dengan wajah yang merenggut.
Tatapan Leo sangat tajam hingga membuat kedua gadis itu menundukkan kepala karena takut.
Felix pun ikut menatap ke arah adiknya dengan tajam, ia sungguh tidak terima sudah di tertawakan oleh adik kecilnya itu.
"Ehem" Leo berdehem guna menetralkan emosinya. "Begini ya Bocil, aku jelaskan padamu! aku ini masih sangat muda. usiaku baru 21 tahun oke. jadi panggil aku Tuan! ingat itu, T.U.A.N."Ucap Leo penuh penekanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments