14 : Persiapan Sebelum Pernikahan

Satu hal yang Elmer syukuri di acara persiapan pernikahannya. Ia dan Hyera tak hanya berdua. Mereka ditemani ibu Chole. Tak terbayang andai Elmer benar-benar hanya berdua dengan Hyera, sedangkan mereka belum Sah, Elmer tidak yakin dirinya akan baik-baik saja.

Hampir seharian menjadi sopir untuk persiapan pernikahannya, akhirnya Elmer menghentikan mobilnya di depan sebuah gerbang rumah KPR berlantai dua. Elmer segera turun dan sengaja membukakan pintu untuk ibu Chole lebih dulu. Karena dari awal kebersamaan, itulah yang Hyera arahkan kepadanya. Ibu Chole dulu yang dibukakan pintu mobil karena Hyera akan melakukannya.

“Ih, ... di sebelah sudah ditanami pohon jambu air, mangga, sama jambu biji kristal. Bagus banget,” lirih Hyera yang tak segan melihat-lihat.

Hyera yang kali ini memakai setelan panjang warna putih sekaligus mengikat tinggi rambutnya yang diikal gantung, tetap membuat Elmer terpesona. Malahan di beberapa kesempatan ketika tak sengaja melihat Hyera, Elmer akan diam—hanyut memandangi wajah Hyera.

“Rumah kami yang ini, kan, Ma?” ucap Hyera sambil menunjuk gerbang rumah yang ada di belakang calon suaminya.

“Iya, ... papa sudah beli ini dari kapan ya. Sudah mau lima tahun, tapi memang jarang dicek. Awalnya kan mau buat Mbak, tapi tagihannya terlalu besar. Eh kebetulan kalian butuh tempat tinggal siap huni,” ucap ibu Chole sembari mendekati gerbang rumah sebelah. Rumah yang sebelah gerbangnya dihiasi tiga pohon buah.

“Ini buah kayaknya memang tidak asing deh,” pikir Hyera jadi deg-degan. Ia terlalu tegang bahkan takut. Terlebih, sang mama sampai menekan bel gerbang sebelah rumahnya.

“Ma, ... Ma. Firasat aku jadi enggak enak deh. Aku kayak enggak asing dengan buah-buah itu,” ucap Hyera sambil buru-buru lari dan bersembunyi di belakang punggung calon suaminya.

“Ada apa?” lembut Elmer heran dengan tingkah Hyera. Hyera terkesan sengaja bersembunyi di belakang punggungnya.

“Firasatku enggak enak, Om! Takutnya di sebelah memang rumahnya si Hasan,” ucap Hyera berbisik-bisik.

Sambil tetap melongok wajah Hyera, Elmer berkata lembut, “Kata papa kamu, rumah kita memang bersebelahan dengan rumah Hasan. Biar ada rame-ramenya. Namun papa kamu meminta saya untuk tidak mengabarkannya dulu ke kamu.”

“Hah?!” refleks Hyera mendadak seperti disambar petir di siang bolong.

Hyera sungguh tidak siap jika harus bertetanggaan dengan saudara laki-lakinya yang super jail, dan terus saja memperlakukannya layaknya bayi.

“Harusnya sih seru, kan? Namun jika kamu tidak mau, nanti pelan-pelan aku nabung buat bangun apa beli rumah pribadi yang lain,” lembut Elmer.

“Bukan itu masalahnya, Om,” lirih Hyera belum apa-apa sudah ngenes. Terlebih setelah suara Hasan juga sampai terdengar dan sudah langsung berisik.

“Wah akhirnya ... sebentar lagi aku punya tetangga! S—sayang, sini. Onty Chole sama Hyera sudah datang. Calon manten sudah datang nih!” heboh Hasan. Pria tampan itu segera membukakan pintu gerbangnya.

Ketika ibu Chole menanggapi dengan ceria dan tak segan memetik jambu air di sebelah gerbang, tidak dengan Hyera dan Elmer yang jadi bertatapan.

“Bener, ... rame!” ucap Elmer sambil menahan tawanya.

Lain dengan Elmer dan bagi Hyera tidak bisa untuk tidak menertawakan kebersamaan, Hyera malah cemberut.

“Rame apaan, ... berisik iya. Ini baru satu, nanti kalau lagi kumpul, berasa lagi nonton konser atau malah pertandingan bola yang fansnya sudah garis keras,” ucap Hyera lemas, tapi Elmer malah kelepasan tertawa.

“Kak Kei ihhh, suami kamu. Jail banget ini,” rengek Hyera.

Sepanjang kebersamaan, yang namanya Hasan sungguh tidak bisa diam. Pria yang kiranya seumuran dengan kakak kembar Hyera, terus saja jail sekaligus gemas kepada Hyera. Keina yang tak lain merupakan istri Hasan, sampai menggetok kepala Hasan menggunakan gagang sapu.

Rumah Hyera dan Elmer masih kosong, belum ada barang satu pun. Keadaannya pun masih ko.tor. Hingga datangnya mereka di sana juga langsung bersih-bersih. Elmer yang bersih-bersih dibantu oleh Hasan. Elmer tak mengizinkan Hyera ikut serta. Karena jangankan kepada cecak, kecoa, dan serangga lainnya. Sekadar ke sarang laba-laba yang tak sengaja jatuh saja, Hyera kerap ketakutan mirip orang kena sawan. Sementara alasan ibu Chole tidak Elmer izinkan membantu, memang sebagai wujud rasa hormatnya. Kendati demikian, mengingat waktu yang akhirnya makin petang, Hyera tetap bantu-bantu mengepel lantai ruang depan.

“Semangat Hyera! Ngepel itu butuh tenaga! Keluarin tenaganya!” ucap Hasan yang baru beres mengepel lantai atas.

Hasan juga membawa ember pel lengkap dengan pel tongkatnya. Hyera yang telanjur kesal kepada Hasan, tak segan memu.kul tongkat pelnya ke kepala Hasan.

“Nah, kayak gitu saja!” ucap Keina sengaja memberi dukungan. Ia yang sengaja masak-masak di teras bersama ibu Chole, langsung tertawa bahagia dengan Hyera.

“Enggak sangka, bakalan seseru ini!” batin Hyera yang kemudian menoleh ke belakang.

Hyera mendengar langkah cepat yang disertai aroma parfum calon suaminya. Akan tetapi, keputusannya itu malah membuatnya nyaris linglung. Iya, melihat Elmer yang berkeringat parah dan lengan panjang sampai disingsing hingga siku—bagi Hyera, itu juga keren parah!

“Amankan jantungmu, Hyera. Jaga pandangan kamu karena tuh orang lebih berbahaya dari covid!” batin Hyera menyemangati dirinya sendiri. Terlebih sejak awal menjadi semakin dekat meski mereka memulainya dengan kecelak.aan, Elmer memperlakukannya dengan sangat baik. Lembut sekaligus penuh perhatian layaknya sekarang. Elmer langsung mengambil alih tongkat pel maupun ember yang Hyera pakai.

“Duduk ... duduk saja,” lirih Elmer.

Ibaratnya, satu sampai sepuluh, ketika suara Hasan bisa melebihi sepuluh, sejauh ini suara Elmer tidak pernah lebih dari dua.

“Semoga, selamanya tetap lembut begini,” batin Hyera sambil diam-diam mengawasi Elmer yang mengambil alih pelnya. Masih ada satu ruang kecil dan itu merupakan ruang tamu yang tengah Elmer pel. Ruangan pertama di kediamannya, setelah teras rumah.

Beres bersih-bersih, mereka tinggal makan-makan sambil istirahat. Setelah di awal kedatangan mendadak memborong alat kebersihan, kini mereka tengah membahas isi rumah.

“Tiati loh, Om! Nanti semuanya serba warna pink! Terus dikasih pernak-pernik mungil menggemaskan serba pink juga! Bisa-bisa, bentar lagi Om juga diseragami pink!” ucap Hasan yang kemudian menghabiskan sisa makanan di piringnya.

Ibu Chole dan Keina jadi sibuk menahan senyum mereka. Karena memang sudah bukan rahasia umum, bahwa Hyera sangat menyukai apa-apa serba pink. Pernak-pernik mungil berwarna pink yang Hasan maksud juga benar adanya. Yang mana, Hyera memang mewarisi kegemaran serba pink sangat feminin itu, dari ibu Chole sebelum ibu Chole menikah dengan pak Helios.

“Nanti kalau punya anak cowok pun kayaknya dipakein serba pink! Ah, mirip masa kecil Rain!” lanjut Hasan.

Kali ini, Hyera yang duduk di sebelah Elmer dan mereka duduk di tikar, tertawa. Tawa yang juga menular kepada Elmer, meski sampai detik ini, Elmer melakukannya masih dengan malu-malu. Namun ketika tatapan mereka bertemu, baik Elmer maupun Hyera jadi diam sekaligus canggung. Mereka terlalu gugup di tengah dada mereka yang jadi berdegup tak karuan.

Terpopuler

Comments

Royani Arofat

Royani Arofat

waaah..istri hasan keina adik keenan suaminya mbak khalisa mbak mbi - mas aidan

2024-05-02

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Hasan sangat iseng kepada Hyera

2024-03-18

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳☠ᵏᵋᶜᶟ♋ɳҼCђαηᏦ͢ᮉ᳟ᶥⁱᵒⁿ

ditunggu bucin nya ya

2024-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3 3 : Terasa Sangat Nyata
4 4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5 5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6 6 : Membuat Hati Terenyuh
7 7 : Suami Pilihan Papa
8 8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9 9 : Secuil Rahasia Elmer
10 10 : Tak Karuan
11 11 : Mama Kandungnya Elmer
12 12 : Masih Cantik Banget!
13 13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14 14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15 15 : Makin Kompak
16 16 : Keluarga Elmer
17 17 : Sebelum Ijab Kabul
18 18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19 19 : Akhirnya Sah
20 20 : Mulai Romantis
21 21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22 22 : Rasa Setelah Menikah
23 23 : Pindah Rumah
24 24 : Seru!
25 25 : Eksploita—si
26 26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27 27 : Menyesal
28 28 : Mantannya Elmer
29 29 : Secuil Masa Lalu
30 30 : Kamu Tetap yang Utama!
31 31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32 32 : Sampai Alam Barzah
33 33 : Sakit Hati
34 34 : Restoran Keluarga Hyera
35 35 : Benar-Benar Marah
36 36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37 37 : Jadi Canggung
38 38 : Masih Merasa Bersalah
39 39 : Mengenai Kehamilan
40 40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41 41 : Hamil
42 42 : Kegelisahan Elmer
43 43 : Doa-Doa Elmer
44 44 : Firasat Seorang Istri
45 45 : Kabar Terbaru Chelline
46 46 : Disidang Dadakan
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Pengumuman
50 Nasi Kebuli
51 Marah Bahkan Kecewa
52 Setelah Kejadian...
53 Situasi yang Mulai Nyaman
54 Kebahagiaan Mereka
55 Saling Sayang Setelah Menikah
56 Kelahiran Elra
57 Pacarnya Elra
58 Sudah Lima Tahun
59 Hubungan yang Sangat Manis!
60 Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3
3 : Terasa Sangat Nyata
4
4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5
5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6
6 : Membuat Hati Terenyuh
7
7 : Suami Pilihan Papa
8
8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9
9 : Secuil Rahasia Elmer
10
10 : Tak Karuan
11
11 : Mama Kandungnya Elmer
12
12 : Masih Cantik Banget!
13
13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14
14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15
15 : Makin Kompak
16
16 : Keluarga Elmer
17
17 : Sebelum Ijab Kabul
18
18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19
19 : Akhirnya Sah
20
20 : Mulai Romantis
21
21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22
22 : Rasa Setelah Menikah
23
23 : Pindah Rumah
24
24 : Seru!
25
25 : Eksploita—si
26
26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27
27 : Menyesal
28
28 : Mantannya Elmer
29
29 : Secuil Masa Lalu
30
30 : Kamu Tetap yang Utama!
31
31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32
32 : Sampai Alam Barzah
33
33 : Sakit Hati
34
34 : Restoran Keluarga Hyera
35
35 : Benar-Benar Marah
36
36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37
37 : Jadi Canggung
38
38 : Masih Merasa Bersalah
39
39 : Mengenai Kehamilan
40
40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41
41 : Hamil
42
42 : Kegelisahan Elmer
43
43 : Doa-Doa Elmer
44
44 : Firasat Seorang Istri
45
45 : Kabar Terbaru Chelline
46
46 : Disidang Dadakan
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Pengumuman
50
Nasi Kebuli
51
Marah Bahkan Kecewa
52
Setelah Kejadian...
53
Situasi yang Mulai Nyaman
54
Kebahagiaan Mereka
55
Saling Sayang Setelah Menikah
56
Kelahiran Elra
57
Pacarnya Elra
58
Sudah Lima Tahun
59
Hubungan yang Sangat Manis!
60
Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!