12 : Masih Cantik Banget!

“Enggak tahu kenapa,” ucap ibu Chole sambil melangkah buru-buru menuju kamarnya, tanpa bisa menyembunyikan kegelisahannya lagi.

“Apa lagi ...?” lembut pak Helios yang memang jadi tertinggal. Mereka baru sampai rumah. Namun sebelumnya, mereka sengaja mengantar Aqwa kepada orang tuanya. Bocah itu ketiduran sejak di perjalanan. Terlebih, Aqwa memang akan jadi mirip orang sakit di setiap bocah itu berinteraksi berlebihan dengan mahkluk tak kasatmata.

Ibu Chole berangsur menghela napas pelan seiring ia yang menoleh sekaligus menatap sang suami.

“Kan sudah Papa bilang. Papa yang comblangin Hyera dan El. Minggu depan mereka ijab kabul dulu. Resepsinya nyusul tiga bulanan lagi. Karena Papa ingin resepsi yang berkesan.”

“Apalagi biar bagaimanapun, ini akan menjadi resepsi pernikahan terakhir dari anak kita,” ucap pak Helios sambil mengunci pintunya kamarnya.

“Paling nanti, ... sekalian nyun.at Aqwa. Kalau anak angkat kesayangan kita juga pengin sunat, ya sekalian saja biar punya dia habis!” Pak Helios yang masih menyikapi dengan santai, mengakhiri ucapannya dengan tersenyum geli.

Ibu Chole mengembuskan napas panjang, melalui mulut. Kemudian, ia yang berhenti melangkah, berangsur fokus menatap kedua mata suaminya. “Firasat Mama enggak enak.”

“Mengenai mamanya El, ... dari kita di mobil, sejak Aqwa menjelaskan jejak masa lalu mamanya El, loh Pa,” lirihnya.

“Yang akan menikah dengan Hyera itu, El. Nanti Papa didik El, ... percaya ke Papa, El bisa.” Pak Helios menepuk-nepuk pelan pipi ibu Chole menggunakan kedua tangannya.

“Selebihnya biar menjadi bagian dari pendewasaan Hyera. Nanti kita sama-sama bimbing. Yang penting diarahkan, pelan-pelan. Mereka pasti ngerti,” lanjut pak Helios. “Jangan lupa perjuanganmu untuk membuatku seperti yang sekarang. Enggak ada yang menyangka, kan? Sementara El—”

“Malah lebih serem yang kayak El, Pa. El terlalu lembut, dia sabar banget! Tipikal yang gampang bikin baper. Para lakors pasti langsung sibuk ngintilin dia!” sergah ibu Chole geregetan sendiri jika sudah membahas wanita perebut pasangan orang. Termasuk kepada ibu Ami, sebenarnya ia juga was-was.

Pak Helios berangsur menggeleng tegas. “Enggak ... yang begitu agak sulit sih. Soalnya kalau Papa lihat, El itu kagum banget ke Hyera.”

“Terus mengenai materi. Sepertinya, El juga belum mapan.” Ibu Chole menunduk sedih.

“Nanti biar Elmer turun urus dua restoran bareng Hyera. Sementara untuk tempat tinggal, jika memang belum ada, ... beli rumah subsidi juga enggak ada salahnya,” ucap pak Helios.

“Mas Brandon saja masih hidup bahkan sangat bahagia, meski dia dan keluarga kecilnya, tinggal di rumah subsidi. Yang begini-begini bakalan bikin mereka punya banyak pengalaman sekaligus kenangan indah.”

“Sekelas Hasan yang clengean saja, bisa sampai punya pikiran buat hidup sederhana. Dia tanam-tanam di halaman, masak bareng istrinya.”

“Intinya, tinggal di rumah subsidi yang meski dianggap sempit, itu jauh lebih baik ketimbang mereka tinggal menumpang.”

“Kalau mau egois, Papa cukup minta mereka buat tinggal di sini. Namun jika itu yang terjadi, mereka pasti jadi kurang punya cerita buat mengisi lembaran hubungan mereka.”

“Ibaratnya, setelah anak-anak menikah, ... rumah kita ibarat vila yang akan sigap menampung mereka. Mereka membawa keluarga mereka, buat liburan keluarga,” tutup pak Helios sambil tersenyum hangat.

Kedua mata ibu Chole yang menatap sendu kedua mata pak Helios, menjadi berkaca-kaca. “Sedahsyat ini yah, ketakutan orang tua kepada nasib anak-anaknya.”

“Sepertinya, Allah memang sengaja menciptakan rasa dahsyat itu, untuk para orang tua!” ucap pak Helios mendadak melow.

Keesokan harinya, di sekitar pukul delapan malam, Elmer datang ke rumah Hyera. Sebelumnya, mereka memang sempat janjian. Namun karena Hyera sempat kecewa di janjian mereka yang kemarin, Hyera tak melakukan persiapan spesial.

Hyera yang memakai masker dan rambut panjangnya dicepol asal, baru sampai di lantai bawah kediaman orang tuanya. Bertepatan dengan itu, dari ruang depannya dan itu merupakan ruang tamu utama, malah ada Elmer. Elmer yang melangkah mengikuti pak Helios, langsung bengong khas orang syok. Seperti biasa, pria itu akan memandangi Hyera dari ujung kaki hingga ujung kepala.

“Aduh ... ini aku harus gimana? Kabur enggak mungkin, ... maju pun makin malu-maluin! Ah, si Om El. Kok kenal kamu jadi bikin aku kayak punya sawan!” batin Hyera masih berdiri di tempat tanpa bisa menyudahi kegelisahannya.

“Nah, ini orangnya,” ucap pak Helios sambil mengawasi Hyera juga. “Sayang, masker kamu aman, kan? Papa pengin ngobrol bareng kamu dan El!” lanjutnya.

“Mmm ....” Hyera mengangguk-angguk sambil menghindari tatapan Elmer. Ia menggunakan kedua jemari tangannya untuk menutupi wajahnya. Ia sengaja melakukannya untuk membatasi pandangan Elmer yang masih sibuk mengawasinya.

“Ya sudah, sini,” sergah pak Helios membimbing Hyera maupun Elmer ke sofa yang ada di ruang keluarga.

Suasana kediaman pak Helios memang jadi sangat sepi. Karena saudara Hyera sudah pulang ke rumah masing-masing. Namun satu hari sebelum Elmer dan Hyera ijab kabul, semuanya akan kembali datang.

“Pakai masker saja masih cantik banget!” ucap Elmer berbisik-bisik kepada Hyera.

Hyera yang mendengar bisikan Elmer, langsung batuk-batuk lantaran tersedak ludahnya sendiri. “Setelan pabrik Om El memang begini mungkin ya?” batinnya.

“Ayo duduk,” lembut Elmer berusaha menu tun Hyera tanpa benar-benar menyentuhnya.

Hyera sengaja memilih duduk di sofa tunggal sebelah sofa tunggal pak Helios duduk. Elmer yang awalnya mengira Hyera akan duduk di sofa panjang, agar mereka bisa duduk bersebelahan, memilih duduk di sofa tunggal persis di depan pak Helios.

Pak Helios yang masih menangkap gelagat canggung Hyera, refleks tersenyum. Namun, ia segera memulai pembicaraan mereka. Ini mengenai obrolan yang sebelumnya sudah pak Helios bahas dengan sang istri.

“Hyera, ... kamu tidak apa-apa, kita tinggal di rumah subsidi? Namun kalau boleh jujur, konsep yang papa kamu berikan, memang akan bikin kita jadi pasangan mandiri. Karena kalau bisa, saya juga tidak mau bergantung kepada siapa pun, bahkan itu kepada orang kita!” lembut Elmer sambil menatap Hyera penuh keseriusan.

Hyera terdiam sejenak.“ Tinggal sendiri di ru.ah subsidi yang kebanyakan mungil. Kok seru, ya?” batin Hyera.

“Yang penting jangan tetanggaan sama Hasan. Soalnya tadi, papa sempat bahas Hasan juga. Enggak kebayang kalau aku beneran tetanggaan sama si Hasan!” ucap Hyera yang kemudian menunduk dalam.

Mendapati itu, diam-diam pak Helios maupun Elmer, kompak menahan senyum. Memang semudah itu meyakinkan Hyera. Asal dilakukannya penuh kelembutan. Insya Allah, Hyera pasti mau!

Terpopuler

Comments

Nurmalina Gn

Nurmalina Gn

setuju banget pak Helios.
biarkan rumah tangga anak2 tumbuh dengan perjuangan yg kuat,
dengan begitu mereka memiliki pondasi yg kokoh dalam rumah tangga.
kemandirian mereka akan menjadi kekuatan utk saling mencintai dan menjaga hati.

2024-03-28

0

Santi

Santi

Nolak tetanggaan sma Hasan,tahu2nya emng jdi tetangga ya,,hihihihi

2024-03-27

1

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Ternyata ketakutan Hyera menjadi nyata dia tetanggaaan sama Hasan

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3 3 : Terasa Sangat Nyata
4 4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5 5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6 6 : Membuat Hati Terenyuh
7 7 : Suami Pilihan Papa
8 8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9 9 : Secuil Rahasia Elmer
10 10 : Tak Karuan
11 11 : Mama Kandungnya Elmer
12 12 : Masih Cantik Banget!
13 13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14 14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15 15 : Makin Kompak
16 16 : Keluarga Elmer
17 17 : Sebelum Ijab Kabul
18 18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19 19 : Akhirnya Sah
20 20 : Mulai Romantis
21 21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22 22 : Rasa Setelah Menikah
23 23 : Pindah Rumah
24 24 : Seru!
25 25 : Eksploita—si
26 26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27 27 : Menyesal
28 28 : Mantannya Elmer
29 29 : Secuil Masa Lalu
30 30 : Kamu Tetap yang Utama!
31 31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32 32 : Sampai Alam Barzah
33 33 : Sakit Hati
34 34 : Restoran Keluarga Hyera
35 35 : Benar-Benar Marah
36 36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37 37 : Jadi Canggung
38 38 : Masih Merasa Bersalah
39 39 : Mengenai Kehamilan
40 40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41 41 : Hamil
42 42 : Kegelisahan Elmer
43 43 : Doa-Doa Elmer
44 44 : Firasat Seorang Istri
45 45 : Kabar Terbaru Chelline
46 46 : Disidang Dadakan
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Pengumuman
50 Nasi Kebuli
51 Marah Bahkan Kecewa
52 Setelah Kejadian...
53 Situasi yang Mulai Nyaman
54 Kebahagiaan Mereka
55 Saling Sayang Setelah Menikah
56 Kelahiran Elra
57 Pacarnya Elra
58 Sudah Lima Tahun
59 Hubungan yang Sangat Manis!
60 Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3
3 : Terasa Sangat Nyata
4
4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5
5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6
6 : Membuat Hati Terenyuh
7
7 : Suami Pilihan Papa
8
8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9
9 : Secuil Rahasia Elmer
10
10 : Tak Karuan
11
11 : Mama Kandungnya Elmer
12
12 : Masih Cantik Banget!
13
13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14
14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15
15 : Makin Kompak
16
16 : Keluarga Elmer
17
17 : Sebelum Ijab Kabul
18
18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19
19 : Akhirnya Sah
20
20 : Mulai Romantis
21
21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22
22 : Rasa Setelah Menikah
23
23 : Pindah Rumah
24
24 : Seru!
25
25 : Eksploita—si
26
26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27
27 : Menyesal
28
28 : Mantannya Elmer
29
29 : Secuil Masa Lalu
30
30 : Kamu Tetap yang Utama!
31
31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32
32 : Sampai Alam Barzah
33
33 : Sakit Hati
34
34 : Restoran Keluarga Hyera
35
35 : Benar-Benar Marah
36
36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37
37 : Jadi Canggung
38
38 : Masih Merasa Bersalah
39
39 : Mengenai Kehamilan
40
40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41
41 : Hamil
42
42 : Kegelisahan Elmer
43
43 : Doa-Doa Elmer
44
44 : Firasat Seorang Istri
45
45 : Kabar Terbaru Chelline
46
46 : Disidang Dadakan
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Pengumuman
50
Nasi Kebuli
51
Marah Bahkan Kecewa
52
Setelah Kejadian...
53
Situasi yang Mulai Nyaman
54
Kebahagiaan Mereka
55
Saling Sayang Setelah Menikah
56
Kelahiran Elra
57
Pacarnya Elra
58
Sudah Lima Tahun
59
Hubungan yang Sangat Manis!
60
Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!