18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan

Baru memasuki area ijab kabul, Elmer sudah deg-degan. Tubuhnya panas dingin menahan gugup. Apalagi hampir semua mata sudah langsung memperhatikannya. Selain itu, kini juga bukan menjadi ijab kabul pertamanya. Karena sebelumnya, ia juga pernah melakukannya dengan Zoya. Meski karena sederet kekurangan yang Zoya tudingkan kepadanya, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian.

“Haaaaiii!” Seorang pria tua berusaha mengagetkan Elmer, tapi malah terjatuh menggelundung akibat kain jarit yang dipakai. Blangkon di kepalanya sampai terlempar hingga kepalanya yang mulai botak, jadi kelihatan.

Kenyataan jatuhnya pria itu juga yang jauh lebih membuat Elmer terkejut, daripada mendadak disapa dengan suara keras. Hampir semuanya yang sempat terkejut, jadi tertawa. Namun karena terlalu khawatir, Elmer sengaja menghampiri kemudian membantunya bangun.

“Daddy ih, ... mirip anak paud!” ujar Rain mengambil alih. Membuat Elmer tak jadi membopong pria tua yang memang tidak lah lain pak Ojan.

“Daddy penasaran banget sama calon ipar Daddy lh, Rain. Walah sekali lihat ... tubuhnya mirip gapura kabupaten! Tegap begini, ... selera Hyera mirip sama seleranya mami brokoli. Sukanya yang tegap-tegap mirip gapura kabupaten,” ucap pak Ojan sambil memijat asal lengan, dada, maupun punggung Elmer.

Elmer yang sudah sampai jongkok, jadi menahan senyumnya. Padahal baru saja, ia bertanya-tanya. Siapa pria tua yang Rain panggil daddy di hadapannya. Karena dari tampang saja, keduanya tidak mirip.

“El, ... kamu pasti bingung, saya siapa?” ucap pak Ojan sambil berusaha duduk. Ia tak lagi mengeluh kesakitan akibat sakitnya.

“Saudaranya Hyera yang mana lagi?” batin Elmer. Di hadapannya, pak Ojan sudah duduk sila di lantai.

“Perkenalkan, kalau mas Brandon kembaran sama mas Boy. Saya ini kembarannya mas Aqwa. Eh, maksudnya kembaran bapaknya Aqwa,” ucap pak Ojan, benar-benar serius sambil mengangsurkan tangan kanannya. Ia siap menjabat tangan kanan Elmer.

“Maksudnya, kembaran yang lahir duluan, ya, MBAH?” balas Elmer dengan jujurnya sambil menyalami tangan kanan pak Ojan yang ia panggil “Mbah”. Ia menyalami tangan pak Ojan dengan sangat takzim.

Rain, Hasan, dan juga pak Helios yang baru datang, langsung tertawa dan memang menertawakan pak Ojan. Apalagi sejauh ini memang sangat jarang yang memanggil pak Ojan mbah, meski panggilan tersebut memang mendukung. Mengingat usia maupun penampilan pak Ojan memang sudah memasuki era sepuh.

“Sini, El. Mbah Ojan itu,” ucap pak Helios di sela tawanya. Ia berusaha menuntun Elmer untuk bangun.

“Papi ... kok malah panggil aku mbah juga!” rengek pak Ojan dan pak Helios makin menertawakannya.

“Udah, biarin saja. Si Ojan memang gitu. Efek IQ dia triliunan Celsius, jadi cara berpikirnya bisa bikin emosi orang panas dingin,” ucap pak Helios sambil menuntun Elmer untuk menyalami sekaligus berkenalan dengan anggota keluarganya yang sudah ada di sana.

Ketika Elmer sudah langsung pak Helios bimbing mengenal keluarganya, rombongan ibu Chole sengaja menyambut rombongan keluarga Elmer.

“Papanya anak-anak memang paling paham cara melakukan pendekatan ke orang asing termasuk menantu. Lihat saja si Elmer, sudah langsung klop dan panggil ke papanya anak-anak saja, sudah Papa," batin ibu Chole.

Di dalam kamar, Hyera yang awalnya sibuk bercermin menggunakan cermin pink, terusik oleh kehadiran saudara perempuannya. Mereka siap memboyongnya ke lokasi ijab kabul. Namun ternyata, yang menuntunnya itu saudara laki-lakinya.

Air mata haru tumpah membanjiri pipi setiap dari mereka. Hingga Hyera jadi tersedu-sedu. “Ini aku mau menikah loh, bukan mau transmigrasi. Kok malah ditangisi! Nanti make up aku luntur!” rengek Hyera.

Boy menjadi orang pertama yang menghampiri kemudian memeluk Hyera. Ia yang mewarisi sifat lembut sang mama, memeluk Hyera sangat lama. Kemudian baru Kim, dan terakhir Brandon. Sementara Calista dengan telaten mengelap air mata mereka menggunakan tisu kering.

Hyera berpikir, dirinya akan jalan dan hanya dikawal. Namun ternyata, Kim membopongnya. Para ponakan sampai heboh menyoraki Hyera.

“Ini beneran harus ada adegan begini? Ih aku malu ih!” ucap Hyera heboh berbisik-bisik.

“Kalau Hyera masih protes, lempar saja ke kebun sawit dekat rumahku Mas!” sergah Brandon yang memang paling irit bicara maupun ekspresi.

Hyera ngakak dan langsung diam ketika dengan perhatiannya, Boy meminta Kim untuk melempar Hyera ke kandang buaya saja.

“Biar jauh lebih bermanfaat kan? Tulang-tulangnya pun bisa bikin kenyang para buaya!” yakin Boy dan membuat yang lain sibuk menahan senyun.

Kedatangan rombongan Hyera sudah langsung menyita perhatian mereka yang ada di lantai bawah. Ketika akhirnya sampai di anak tangga terakhir, Hyera diturunkan dengan sangat hati-hati. Para kakak perempuan termasuk kakak ipar, segera merapikan pakaian Hyera. Kemudian, giliran si kembar Boy dan Brandon yang mengapit Hyera dari kanan kiri. Hyera mendekap keduanya dan siap diantar hingga meja Elmer menunggunya.

Suasana yang sudah dihiasi iringan musik gamelan khas Jawa, menjadi makin takzim atas kedatangan Hyera. Semua mata makin fokus kepada Hyera. Hyera yang kepalanya disanggul, memakai aksesori sanggul lengkap. Dari cunduk mentul, gunungan, chentung, termasuk juga dengan paes. Rangkaian bunga melati juga membuat penampilan Hyera makin anggun. Hingga mereka apalagi Elmer yang baru melihat, sampai tidak bisa berkata-kata.

“Hari-hari biasa saja sudah seanggun itu. Sekarang ... aku sampai tidak bisa berkata-kata,” batin Elmer yang berangsur bangun lantaran Hyera nyaris ada di hadapannya. Ia sengaja menarikan kursi di sebelahnya dan memang untuk Hyera.

Akan tetapi, pak Ojan yang sudah menyertai Hyera, malah duduk di tempat duduk Hyera. Kenyataan tersebut pula yang membuat suasana jadi heboh oleh jeritan dan juga tawa.

Elmer yang sempat syok dan turut tertawa, berangsur menuntun Hyera untuk duduk di tempat duduknya.

“Loh, berati kamu berharap saya yang menikahi Hyera?” todong pak Ojan dan langsung membuat Elmer bingung.

Ekspresi bingung dari Elmer juga yang membuat pak Ojan tidak tega. “Nggak tega aku Pi. Polos banget mirip masa mudaku,” ucap pak Ojan yang berangsur meninggalkan tempat duduknya.

“Berarti kamu mengakui kalau sekarang, kamu sudah tua, Jan?” tanya pak Helios yang memang sudah duduk di sana. Karena biar bagaimanapun, ia akan menjadi wali pernikahan Hyera.

Alih-alih menjawab, pak Ojan malah terbahak. Sementara yang terjadi pada Elmer dan Hyera, Elmer kembali menuntun Hyera duduk ke posisi semula.

“Deg-degan banget, padahal baru digandeng,” batin Hyera belum berani sekadar melirik kedua mata Elmer. Namun dari penampilan Elmer, bisa Hyera pastikan bahwa calon suaminya terlihat jauh lebih tampan dari biasanya. Karena memang tidak beda dengan Elmer yang begitu mengaguminya, sebenarnya setelah hubungan mereka mendapat restu dari pak Helios, Hyera yang mulai mengawasi Elmer dengan saksama, juga jadi mengagumi Elmer.

“Baru menggandeng, tapi sudah sangat deg-degan,” batin Elmer berangsur duduk di kursinya. Kini ia sungguh siap menjalani tahap selanjutnya dan itu ijab kabul. “Semoga ini yang terakhir. Ya Allah, izinkan kami bahagia. Hamba tidak berharap muluk-muluk. Cukup satukan kami dengan komitmen untuk terus bersama-sama hingga akhir, meski terkadang akan ada perselisihan kecil,” batin Elmer.

Terpopuler

Comments

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Semoga Hyera dan Elmer bisa menjadi pasangan samawa

2024-03-18

0

Raden Roro Natasya

Raden Roro Natasya

duuh kok jd ikutan deg deg an juga ya.... semoga lancar ijab kabul nya

2024-03-18

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sudah mulai saling jatuh cinta nih Hyera dan Elmer sepertinya💘💘💘

2024-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Awal Mula
2 2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3 3 : Terasa Sangat Nyata
4 4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5 5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6 6 : Membuat Hati Terenyuh
7 7 : Suami Pilihan Papa
8 8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9 9 : Secuil Rahasia Elmer
10 10 : Tak Karuan
11 11 : Mama Kandungnya Elmer
12 12 : Masih Cantik Banget!
13 13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14 14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15 15 : Makin Kompak
16 16 : Keluarga Elmer
17 17 : Sebelum Ijab Kabul
18 18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19 19 : Akhirnya Sah
20 20 : Mulai Romantis
21 21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22 22 : Rasa Setelah Menikah
23 23 : Pindah Rumah
24 24 : Seru!
25 25 : Eksploita—si
26 26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27 27 : Menyesal
28 28 : Mantannya Elmer
29 29 : Secuil Masa Lalu
30 30 : Kamu Tetap yang Utama!
31 31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32 32 : Sampai Alam Barzah
33 33 : Sakit Hati
34 34 : Restoran Keluarga Hyera
35 35 : Benar-Benar Marah
36 36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37 37 : Jadi Canggung
38 38 : Masih Merasa Bersalah
39 39 : Mengenai Kehamilan
40 40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41 41 : Hamil
42 42 : Kegelisahan Elmer
43 43 : Doa-Doa Elmer
44 44 : Firasat Seorang Istri
45 45 : Kabar Terbaru Chelline
46 46 : Disidang Dadakan
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Pengumuman
50 Nasi Kebuli
51 Marah Bahkan Kecewa
52 Setelah Kejadian...
53 Situasi yang Mulai Nyaman
54 Kebahagiaan Mereka
55 Saling Sayang Setelah Menikah
56 Kelahiran Elra
57 Pacarnya Elra
58 Sudah Lima Tahun
59 Hubungan yang Sangat Manis!
60 Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1 : Awal Mula
2
2 : Malam Ini, Kamu Milikku!
3
3 : Terasa Sangat Nyata
4
4 : Elmer yang Tetap Ingin Tanggung Jawab
5
5 : Kekhawatiran Keluarga Hyera
6
6 : Membuat Hati Terenyuh
7
7 : Suami Pilihan Papa
8
8 : Elmer Akan Menikahi Hyera
9
9 : Secuil Rahasia Elmer
10
10 : Tak Karuan
11
11 : Mama Kandungnya Elmer
12
12 : Masih Cantik Banget!
13
13 : Trauma Hubungan Toxi.c
14
14 : Persiapan Sebelum Pernikahan
15
15 : Makin Kompak
16
16 : Keluarga Elmer
17
17 : Sebelum Ijab Kabul
18
18 : Belum Apa-Apa Sudah Deg-Degan
19
19 : Akhirnya Sah
20
20 : Mulai Romantis
21
21 : Insecure, Tapi Langsung Ekse.kusi
22
22 : Rasa Setelah Menikah
23
23 : Pindah Rumah
24
24 : Seru!
25
25 : Eksploita—si
26
26 : Emran : Duri Dalam Rumah Tangga Elmer Dan Zoya
27
27 : Menyesal
28
28 : Mantannya Elmer
29
29 : Secuil Masa Lalu
30
30 : Kamu Tetap yang Utama!
31
31 : Hujan Dan Permintaan Hyera
32
32 : Sampai Alam Barzah
33
33 : Sakit Hati
34
34 : Restoran Keluarga Hyera
35
35 : Benar-Benar Marah
36
36 : Permintaan Maaf Dan Permohonan Elmer
37
37 : Jadi Canggung
38
38 : Masih Merasa Bersalah
39
39 : Mengenai Kehamilan
40
40 : Di Rumah Sakit yang Sama
41
41 : Hamil
42
42 : Kegelisahan Elmer
43
43 : Doa-Doa Elmer
44
44 : Firasat Seorang Istri
45
45 : Kabar Terbaru Chelline
46
46 : Disidang Dadakan
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Pengumuman
50
Nasi Kebuli
51
Marah Bahkan Kecewa
52
Setelah Kejadian...
53
Situasi yang Mulai Nyaman
54
Kebahagiaan Mereka
55
Saling Sayang Setelah Menikah
56
Kelahiran Elra
57
Pacarnya Elra
58
Sudah Lima Tahun
59
Hubungan yang Sangat Manis!
60
Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
61
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!