Bab 20

 Arga dan Ayumi telah sah menjadi pasangan suami istri. Tak ada pesta mewah seperti para orang-orang terpandang lainnya.

Setelah acara pernikahan selesai, Arga telah pergi entah kemana. Bahkan, sampai hari telah menjelang sore pun, ia tak terlihat.

" Selamat ya, sayang. Sekarang kamu telah jadi menantu di keluarga Pramana." ujar Mami Sita.

" Iya, Mi."

" Kamu sudah periksa kandungan lagi?" tanya Mami Sita, sambil mengelus-elus perut Ayumi.

" Belum Mi, aku lupa kapan terakhir kali jadwal cek kandungan." sahut Ayumi jujur.

" Tidak apa, nanti Mami akan daftarkan kamu pada salah satu teman Mami, yang seorang dokter kandungan." ujar Mami Sita.

" Iya Mi,"

Obrolan Mami Sita, dan Ayumi harus terhenti karena sebuah panggilan video masuk ke ponsel Ayumi.

" Nikah nggak minta restu, sekarang malah enak-enak honeymoon!" ujar Ayumi merajuk.

" Maaf kak, semuanya terjadi begitu cepat. Jangan ngambek gitu dong, nanti aku belikan oleh-oleh." bujuk Desi.

" Iya-iya deh, kok kamu sendiri? Dimana Tom?" tanya Ayumi.

" Nggak tau," sahut Desi.

" Kok, nggak tau?" tanya Ayumi.

" Em, maksud aku, dia ke toilet. Ya, toilet," sahut Desi mengelabui.

" Oh, selamat ya, Des. Semoga kamu dan Tom selalu bahagia." ujar Ayumi.

" Iya kak, dan kakak juga. Udah dulu ya kak, nanti aku telpon lagi." ujar Desi.

" Oke,"

Panggilan keduanya pun berakhir, Desi menghela nafas berat. Sebenarnya, ia tengah sendiri di negara orang saat ini. Ia memang datang bersama Tom, tapi Tom hanya sekedar mengantarnya. Ia ditinggalkan seorang diri.

" Gimana mau bahagia? Orang pernikahan aja, hanya diatas kertas." gumam Desi.

...----------------...

Malam sudah semakin larut, dan Arga baru memasuki kediamannya. Kondisi Arga sangat kacau, pakaian yang tadi dipakainya sangat rapi, kini sudah sangat berantakan.

Arga melangkah menuju kamarnya, ia membuka pintu, dan perhatiannya tertuju pada seseorang yang tertidur pulas di atas ranjangnya. Ia langsung mendekat ke ranjang, dan merebahkan tubuhnya di sisi yang kosong.

Baru beberapa saat memejamkan mata, ia meresa terusik dengan pergerakan di sampingnya. Arga kembali membuka matanya. Netranya menangkap Ayumi yang bergerak tak nyaman di sebelahnya.

" Tidak bisakah, kau tidur dengan tenang?" tanya Arga dingin.

" Em, ma-maaf Tuan." ujar Ayumi.

Ayumi langsung membalik tubuh, membelakangi Arga. Ia berusaha untuk tetap tenang, meski rasa tak nyaman menderanya. Ia belum menemukan posisi tidur yang pas. Hingga, ia merasakan sebuah pelukan hangat.

Arga memeluk Ayumi dari belakang, sembari mengelus-elus perut Ayumi dengan lembut. " Apakah sudah nyaman?" tanya Arga memastikan.

" Hm," Ayumi menjawabnya, hanya dengan sebuah deheman.

" Tidurlah, jangan sampai kamu membuat anak-anak saya kurang tidur juga." ujar Arga asal, karena ia juga sudah sangat mengantuk.

" Shh, akh!" teriak Ayumi. Ia mencengkram kuat tangan Arga yang bertengger di perutnya.

Arga kembali membuka mata, " Kenapa?!" tanya Arga panik. Ia membalik tubuh Ayumi. Dan tampaklah raut wajah Ayumi yang sedang menahan sakit.

" Sa-sakit Tuan," keluh Ayumi.

" Apanya yang sakit?"

" Pe-perut. Se-sepertinya saya akan melahirkan." ujar Ayumi terbata.

" Apa?! Melahirkan?!" teriak Arga.

" Tolong Tuan, ini sangat sakit. Hiks..hiks..hiks." keluh Ayumi menangis.

" Ba-baik, tunggu sebentar disini. Saya akan panggil Mami!" Arga langsung meloncat turun, dan saat ia hendak berlari, ia tiba-tiba terjatuh. Karena celana yang ia pakai melorot.

" Argh! Celana sialan!" maki Arga, ia langsung melepas celana panjangnya dan melemparnya asal.

Arga berlari keluar menuju kamar Mami Sita. Sesampainya disana, Arga langsung menggedor-gedor pintu. " Mami! Mami! Bangun Mi!" teriak Arga.

Tak berselang lama, Mami Sita membuka pintu. " Ada apa Arga? Kenapa kamu teriak-teriak?" tanya Mami Sita sambil mengucek mata.

" Ayumi, Twins, Ayumi dan Twins-,"

" Bicara yang jelas Arga! Ada apa dengan Ayumi dan Twins?" sentak Mami Sita.

" Anu, anu Mi. Ayumi mau melahirkan!" sahut Arga panik.

" Apa?!" teriak Mami Sita.

Arga dan Mami Sita langsung membawa Ayumi ke rumah sakit. Jo mengemudi, Mami Sita duduk di kursi penumpang depan. Sementara Arga dan Ayumi, mereka duduk dibelakang.

" Sakit Tuan," keluh Ayumi.

" I-iya, sabar. Kita akan segera sampai di rumah sakit." ujar Arga menenangkan. Ia terus menggenggam erat tangan Ayumi, dan satu tangannya lagi, mengelus perut Ayumi, atau sesekali menghapus keringat di wajah Ayumi.

Akhirnya, mereka sampai di rumah sakit. Ayumi langsung mendapat penanganan. Arga dan Mami Sita, menunggu dengan gelisah di luar ruang bersalin.

Lama mereka menunggu, hingga pintu ruang bersalin terbuka, dan menampakkan seorang perawat wanita. " Keluarga pasien?" tanya perawat.

" Iya, saya!" sahut Arga dan Mami Sita berbarengan.

Perawat itu, memperhatikan Arga dan Mami Sita dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak? Arga memang memakai kemeja, tapi bawahannya, ia hanya memakai boxer bergambar spongebob. Dan kakinya, Arga hanya memakai kaos kaki, tanpa menggunakan sendal ataupun sepatu. Sementara Mami Sita, ia masih menggenakan piyama tidur bermotif bunga. Serta rambut Mami Sita yang berantakan, tak tertata rapi.

" Bagaimana Sus?!" tanya Arga dan Mami Sita, menyadarkan sang perawat.

" Em, selamat. Ibu dan kedua bayinya sehat. Dan bayinya, kembar sepasang." sahut perawat.

Mami Sita mengucap syukur, sementara Arga, ia langsung menerobos masuk.

Arga menatap kedua bayi yang ada di kedua sisi kanan dan kiri Ayumi. Jantung Arga berdetak cepat tangannya bergemetar. Sungguh dirinya tak menyangka, akan menjadi seorang ayah secepat ini.

" Anakku..." lirih Arga.

Ia mendekat ke sisi kanan Ayumi, yang dimana tempat baby boy. " Welcome in the world, baby Ken." bisik Arga, sembari memberi kecupan singkat di kening dan kedua pipi baby Ken.

Lalu Arga beralih ke sisi kiri Ayumi, tempat baby girl. " Welcome in the world, baby Zia." bisik Arga, ia pun melakukan hal yang sama pada baby Zia.

" Permisi Tuan, saya akan bawa bayi anda dulu. Setelah Nyonya dipindahkan keruang rawat biasa, saya akan kembali mengantarnya." izin Dokter.

" Iya Dok, silahkan."

Arga mendekati Ayumi yang masih tertidur karena lelah. Ia menyentuh tangannya Ayumi. " Terima kasih Ayumi," ujar Arga. Walaupun Ayumi tak dapat mendengar apa yang ia ucapkan.

Terpopuler

Comments

LISA

LISA

Slmt y utk Arumi..twins debaynya udh lahir..

2024-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!