Bab 14 : Hitungan

Tidak lama setelah pintu di tutup, pintu terbuka kembali setelah beberapa ketukan. "Anda memanggil Saya, Tuan Kepala Keluarga?" Dengan postur tubuh yang kikuk, Harish masuk dengan leher tertunduk.

"Lupakan formalitasnya, aku di sini sebagai kakekmu sekarang."

"Ah... baik, Kek."

Arnold menghela napas saat melihat tubuh menggigil cucu tertuanya, padahal dia sudah mengatakan bahwa dia adalah kakeknya, bahkan tersenyum untuknya. Namun, sepertinya itu tidak ada gunanya.

"Meskipun kamu tidak jadi menghadiri rapat kali ini, kamu pasti sudah tahu dan mempersiapkan pendapatmu sendiri, kan?"

Harish terbatuk kecil dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan senyum bodoh di wajahnya. Memaksa Arnold untuk membandingkannya dengan Arthur yang tegar dan teguh bahkan sampai menceramahinya. Apa keturunannya harus patah hati dan hampir mati dulu baru mentalitas mereka akan berubah? Arnold habis pikir.

"Aku bertanya sebagai kakekmu, bukan sebagai kepala keluarga Mahesa. Jawablah dengan jujur, bagaimana pendapatmu tentang masalah ini?"

Harish merasa terkejut oleh pertanyaan tersebut. Topik itu telah menjadi perbincangan panas dalam beberapa minggu terakhir, dengan berbagai pendapat dan perspektif yang berbeda.

Harish merasa ragu, tahu bahwa pendapatnya hanya berasal dari dokumen yang sudah disiapkan oleh ayahnya untuknya. Terlebih, dia tidak menghadiri rapat itu. Jadi, dia tidak dapat menyontek pendapat lain dan membandingkannya. Dia merasa buntu.

"Ka-karena pemerintah pusat mengerahkan pasukan militer. Para demonstran mungkin akan semakin tidak terkendali. Melihat bahwa selama tujuh tahun terakhir demo ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus terjadi, mungkin kali ini mereka bisa runtuh melalui jalur suara rakyat."

Harish berkata dengan hati-hati mencoba menghindari kesalahan sedikitpun yang ia bisa. Namun, dia gagal memahami maksud sang kakek yang sedang mengujinya.

Keraguan, pendapat yang mirip dengan ayahnya, berbelit-belit, gagap, tertekan, dan pendapat yang berdasarkan pada mungkin iya atau tidak. Senyum palsu yang Arnold pasang pun runtuh ketika mendengarnya.

"Jadi, menurutmu Pangeran Pertama akan jatuh?"

"Benar. Sepertinya Pangeran Kedua yang akan naik tahta dan Pangeran Ketiga akan menjadi komandan tertinggi di militer."

Arnold sangat ingin menyudahi pembicaraan ini dan menyesal sudah merencanakannya. "Tadi kata 'Mungkin', sekarang 'Sepertinya', apalagi yang akan muncul setelah ini?" Pikirannya penuh dengan perbandingan antara Arthur dengan Harish yang padahal usianya terpantau empat tahun lebih tua.

"Berarti sebagai kakekmu, aku akan mempercayai pendapatmu dan mendukung Pangeran Kedua, kan?"

"Apa?"

"Ya, kan?"

Mendapatkan intimidasi yang kuat dari wajah datar kakeknya, Harish tidak bisa membuka mulutnya lagi. Bahkan saat dia memaksa rahangnya untuk bergerak, tidak ada suara yang keluar dari sana. Diam seolah bisu. Dia tidak siap akan risikonya dan takut bahwa jawabannya akan menjatuhkannya. Dia menarik pandangannya ke arah jendela seolah-olah ada daya tarik tersendiri di sana.

Arnold menghela napas berat. Dia menanyakan pertanyaan yang sama kepada si bungsu, dan anak itu dengan berani mengguruinya. Namun, ketika pertanyaan yang sama ia lemparkan kepada si sulung, hasilnya malah seperti ini. Dia memalingkan wajahnya dan menyuruh cucu tertuanya itu pergi.

"Hah... kado tahun ini sangat aneh...."

***

Setelah menghadiri perjamuan makan, Bendahara Keluarga Mahesa, Ramiel, menemukan pintu kantornya terbuka dan tanpa penjagaan. Dia bergegas masuk dan amat terkejut ketika mendapati Tuan Muda Arthur ada di dalamnya. Bersandar pada meja dengan tenangnya.

Dengan lengan kurusnya yang pucat, Arthur mengangkat laporan keuangan dari rencana pembelian barang yang belum diselesaikan oleh Ramiel dan membacanya.

"Seratus kilogram lada hitam, dua ratus kilogram gula, dua ratus lima puluh kilogram garam, sepuluh kereta kuda, lima ribu gulungan linen, dan seribu gulungan sutra. Ada enam puluh tujuh jenis barang dan total seluruhnya menjadi tiga puluh lima ribu enam ratus delapan puluh barang. Semuanya menjadi lima ribu delapan ratus tiga puluh koin emas."

Bendahara Ramiel tercengang, dia sebelumnya juga sudah menghitung jumlah barang dan menyimpan catatan di lengan bajunya. Jumlahnya sangat tepat, dan si bungsu ini menghitungnya dalam hitungan detik. Tidak hanya itu, Arthur juga sampai menghitung jumlah anggaran keseluruhan, dan itu sangat luar biasa. Cukup untuk membuat rasa penasaran Ramiel membumbung tinggi.

"Bagaimana caranya Anda menghitung dengan cepat dan akurat? Guru Saya yang dipanggil Master Hitung saja tidak sehebat Anda?"

Arthur dengan senyum di wajahnya menaruh dokumen itu kembali ke tempatnya. Dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya, orang-orang di dunia ini berhitung dengan menggunakan swipoa dan ada juga yang menerapkan metode latis. Itu reaksi yang wajar ketika melihat orang yang menggunakan matematika modern.

"Pertama-tama, tolong izinkan aku meminta maaf karena sudah masuk tanpa izin ke dalam kantormu." Arthur dengan tulus menundukkan kepalanya.

"Ti-tidak masalah, selama Anda bersedia mengajarkan kepada Saya metode hitung yang Anda gunakan...." Hati Ramiel seolah membuta. Apa yang ada di dalam pikirannya sekarang hanyalah tentang hitung menghitung, dan karena mengetahui hal ini juga lah Arthur dengan berani menerobos ke kantornya.

Berkat jalur dagang yang ditutup sementara dan terhubungnya jalur dagang dengan Kekaisaran Suci, secara alami rumah dagang Mahesa menjadi semakin sibuk, dan seiring dengan itu, pekerjaannya juga semakin berat. Terlebih, permintaannya untuk merekrut asisten ditolak oleh Kepala Keluarga karena beliau tidak percaya dengan orang lain.

Mempelajari metode hitung yang lebih cepat akan meringankan bebannya.

Namun, Arthur tidak bisa mengajarkan matematika modern padanya. Arthur sadar dengan bakatnya sendiri, dia hebat dalam mempelajari, tetapi buruk dalam mengajar. Sebagaimana ada yang bisa memasak dan ada juga yang hanya bisa makan, seperti inilah nilai 'Bakat' yang dimiliki oleh orang biasa. Lucunya, dunia ini akan terlihat adil jika mengecualikan beberapa genius dan mereka yang terlahir sebagai Pahlawan.

"Terimakasih, tetapi aku tidak tahu bagaimana harus mengajarimu tentang ilmu Matematika, dan aku tidak punya cukup keyakinan bahwa kau akan mengerti apa yang aku katakan." Arthur menatap Bendahara Ramiel dengan mata yang turun dan ekspresi tubuh meremehkan. Dia dengan sengaja memancing kesombongan Pria itu.

"Apa?" Bendahara Ramiel terkekeh saat dia membusungkan dadanya. "Bukankah Saya sudah sering mengatakan hal ini pada Anda tentang rahasia Saya atau Anda melupakannya? Tuan Muda, Saya adalah sarjana yang pernah menolak menjadi Bendahara Kerajaan, dan setiap tahunnya, ada saja tawaran dari Pemerintah Pusat untuk bekerja dengan mereka. Anda mengetahui hal itu dengan baik Tuan Muda, bagaimana bisa Anda meremehkan Saya seperti ini? Hahaha, sekarang bisakah Anda katakan bagaimana caranya Anda menghitung banyak barang sekaligus?"

Arthur menghembuskan napas dan dengan tenang mencoba menjelaskannya, "Jumlah barangnya memang banyak dan beragam, tetapi selama tahu cara memfaktorkan polinomial, menghitungnya menjadi perkara yang mudah."

"Poli.... Apa?"

Arthur menepuk dahi dan memelototi Ramiel yang memalingkan wajah darinya. "Matematika terlalu rumit dan aku tidak memiliki keterampilan yang baik untuk mengajari seseorang, menyerah saja." Dengan itu Ramiel hanya bisa menggigit bibirnya saat sinar yang ia pikir adalah harapan nyatanya keputusasaan.

Arthur kemudian berpura-pura memasukkan tangannya ke saku, mengeluarkan Kalkulator Cerdas dari penyimpanan, dan meletakkannya ke atas meja. "Tidak perlu bersedih, bisakah kau melihat ini?"

"Ini? Tuan Muda, apa ini sebuah artefak!?"

"Bukan, ini hanya alat magis yang bisa membantu masalah perhitungan."

Episodes
1 Bab 01 : Iblis Amarah
2 Bab 02 : Arthur Al Mahesa
3 Bab 03 : Rumah Bordil
4 Bab 04 : Salah Sangka
5 Bab 05 : Terlalu Jauh
6 Bab 06 : Kontrak
7 Bab 07 : Sistem
8 Bab 08 : Orang Tua Arthur
9 Bab 09 : Aura
10 Bab 10 : Pahlawan
11 Bab 11 : Sandiwara
12 Bab 12 : Ini Adalah Sihir!
13 Bab 13 : Pendapat
14 Bab 14 : Hitungan
15 Bab 15 : Aliran Uang
16 Bab 16 : Tamu Agung
17 Bab 17 : Pionir Haynes
18 Bab 18 : Ketidaksukaan Hans
19 Bab 19 : Goyah
20 Bab 20 : Duel
21 Bab 21 : Pil Kehidupan
22 Bab 22 : Melawan Pahlawan
23 Bab 23 : Barbarian Dari Timur
24 Bab 24 : Teritorium
25 Bab 25 : Hasil Duel
26 Bab 26 : Konstelasi Muda
27 Bab 27 : Wanita Misterius
28 Bab 28 : Anvil Emas
29 Bab 29 : Bimbingan Ksatria
30 Bab 30 : Kemarahan Seorang Penyihir
31 Bab 31 : Pertaruhan
32 Bab 32 : Mustahil Menang
33 Bab 33 : Bengkel
34 Bab 34 : Kontrak Kerja
35 Bab 35 : Generasi
36 Bab 36 : Kertas Toilet
37 Bab 37 : Pihak Yang Memimpin
38 Bab 38 : Kuda Perang
39 Bab 39 : Kesetiaan
40 Bab 40 : Keserakahan
41 Bab 41 : Mata Dewa Perang
42 Bab 42 : George Trailer
43 Bab 43 : Pengadilan Pertunangan
44 Bab 44 : Keserakahan Arthur
45 Bab 45 : Barang Bukti
46 Bab 46 : Novel
47 Bab 47 : Sastra Erotis
48 Bab 48 : Efek Kupu-kupu
49 Bab 49 : Lembaga Hukum
50 Bab 50 : Rasa Iri Hati
51 Bab 51 : Hak Cipta
52 Bab 52 : Fitnah
53 Bab 53 : Korban
54 Bab 54 : Tumbal
55 Bab 55 : Cincin
56 Bab 56 : Selesai
57 Bab 57 : Hadiah Bermasalah
58 Bab 58 : Kediaman Barat
59 Bab 59 : Penerus
60 Bab 60 : Bakat Baru
61 Bab 61 : Negosiasi
62 Bab 62 : Tiga Serangan
63 Bab 63 : Potensi
64 Bab 64 : Nomor Enam
65 Bab 65 : Divine Hand Strike
66 Bah 66 : Situasi Panas
67 Bab 67 : Bintang Sembilan
68 Bab 68 : Efek Samping
69 Bab 69 : Salah Makan?
70 Bab 70 : Pengajaran
71 Bab 71 : Surat Kabar
72 Bab 72 : Menelan Atau Ditelan
73 Bab 73 : Penjahat Terburuk
74 Bab 74 : Dikodekan
75 Bab 75 : Parasit
76 Bab 76 : Shirley Dawn
77 Bab 77 : Penghuni Hutan
78 Bab 78 : Ledakan
79 Bab 79 : Kota Elves
80 Bab 80 : Janji
81 Bab 81 : Mata Merah
82 Bab 82 : Raja
83 Bab 83 : Penghuni Ilegal
84 Bab 84 : Jus
85 Bab 85 : Respon Picik
86 Bab 86 : Aristokrat
87 Bab 87 : Rasa Ragu
88 Bab 88 : Hukuman
89 Bab 89 : Pemanggilan Spirit
90 Bab 90 : Ritual
91 Bab 91 : Koin Emas
92 Bab 92 : Supreme Spirit
93 Bab 93 : Sendawa
94 Bab 94 : Emas
95 Bab 95 : Bangsa Idiot
96 Bab 96 : Defiania
97 Bab 97 : Hasrat
98 Bab 98 : Puiff
99 Bab 99 : Bar
100 Bab 100 : Palsu
101 Bab 101 : Blackthorn
102 Bab 102 : Nasib
103 Bab 103 : Murka Elves
104 Bab 104 : Malaikat Maut
105 Bab 105 : Variabel
106 Bab 106 : Berbeda
107 Bab 107 : Sidang
108 Bab 108 : Kantung
109 Bab 109 : Hantu
110 Bab 110 : Tetes Terakhir
111 Bab 111 : Efek Samping
112 Bab 112 : Jormungandr
113 Bab 113 : Wadah
114 Bab 114 : Skoll Dan Hati
115 Bab 115 : Bola Air
116 Bab 116 : Claymore
117 Bab 117 : Dewa Iblis
118 Bab 118 : Kejatuhan
119 Bab 119 : Empathy Of Sylvana
120 Bab 120 : Arthurian Merlin
121 Bab 121 : Perang Hutan
122 Bab 122 : Segel
123 Bab 123 : Akar
124 Bab 124 : Inkarnasi Pohon Dunia
125 Bab 125 : Terminal Lucidity
126 Bab 126 : Jantung
127 Bab 127 : Tidak Ada Artinya (End)
128 Pengumuman S2!
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Bab 01 : Iblis Amarah
2
Bab 02 : Arthur Al Mahesa
3
Bab 03 : Rumah Bordil
4
Bab 04 : Salah Sangka
5
Bab 05 : Terlalu Jauh
6
Bab 06 : Kontrak
7
Bab 07 : Sistem
8
Bab 08 : Orang Tua Arthur
9
Bab 09 : Aura
10
Bab 10 : Pahlawan
11
Bab 11 : Sandiwara
12
Bab 12 : Ini Adalah Sihir!
13
Bab 13 : Pendapat
14
Bab 14 : Hitungan
15
Bab 15 : Aliran Uang
16
Bab 16 : Tamu Agung
17
Bab 17 : Pionir Haynes
18
Bab 18 : Ketidaksukaan Hans
19
Bab 19 : Goyah
20
Bab 20 : Duel
21
Bab 21 : Pil Kehidupan
22
Bab 22 : Melawan Pahlawan
23
Bab 23 : Barbarian Dari Timur
24
Bab 24 : Teritorium
25
Bab 25 : Hasil Duel
26
Bab 26 : Konstelasi Muda
27
Bab 27 : Wanita Misterius
28
Bab 28 : Anvil Emas
29
Bab 29 : Bimbingan Ksatria
30
Bab 30 : Kemarahan Seorang Penyihir
31
Bab 31 : Pertaruhan
32
Bab 32 : Mustahil Menang
33
Bab 33 : Bengkel
34
Bab 34 : Kontrak Kerja
35
Bab 35 : Generasi
36
Bab 36 : Kertas Toilet
37
Bab 37 : Pihak Yang Memimpin
38
Bab 38 : Kuda Perang
39
Bab 39 : Kesetiaan
40
Bab 40 : Keserakahan
41
Bab 41 : Mata Dewa Perang
42
Bab 42 : George Trailer
43
Bab 43 : Pengadilan Pertunangan
44
Bab 44 : Keserakahan Arthur
45
Bab 45 : Barang Bukti
46
Bab 46 : Novel
47
Bab 47 : Sastra Erotis
48
Bab 48 : Efek Kupu-kupu
49
Bab 49 : Lembaga Hukum
50
Bab 50 : Rasa Iri Hati
51
Bab 51 : Hak Cipta
52
Bab 52 : Fitnah
53
Bab 53 : Korban
54
Bab 54 : Tumbal
55
Bab 55 : Cincin
56
Bab 56 : Selesai
57
Bab 57 : Hadiah Bermasalah
58
Bab 58 : Kediaman Barat
59
Bab 59 : Penerus
60
Bab 60 : Bakat Baru
61
Bab 61 : Negosiasi
62
Bab 62 : Tiga Serangan
63
Bab 63 : Potensi
64
Bab 64 : Nomor Enam
65
Bab 65 : Divine Hand Strike
66
Bah 66 : Situasi Panas
67
Bab 67 : Bintang Sembilan
68
Bab 68 : Efek Samping
69
Bab 69 : Salah Makan?
70
Bab 70 : Pengajaran
71
Bab 71 : Surat Kabar
72
Bab 72 : Menelan Atau Ditelan
73
Bab 73 : Penjahat Terburuk
74
Bab 74 : Dikodekan
75
Bab 75 : Parasit
76
Bab 76 : Shirley Dawn
77
Bab 77 : Penghuni Hutan
78
Bab 78 : Ledakan
79
Bab 79 : Kota Elves
80
Bab 80 : Janji
81
Bab 81 : Mata Merah
82
Bab 82 : Raja
83
Bab 83 : Penghuni Ilegal
84
Bab 84 : Jus
85
Bab 85 : Respon Picik
86
Bab 86 : Aristokrat
87
Bab 87 : Rasa Ragu
88
Bab 88 : Hukuman
89
Bab 89 : Pemanggilan Spirit
90
Bab 90 : Ritual
91
Bab 91 : Koin Emas
92
Bab 92 : Supreme Spirit
93
Bab 93 : Sendawa
94
Bab 94 : Emas
95
Bab 95 : Bangsa Idiot
96
Bab 96 : Defiania
97
Bab 97 : Hasrat
98
Bab 98 : Puiff
99
Bab 99 : Bar
100
Bab 100 : Palsu
101
Bab 101 : Blackthorn
102
Bab 102 : Nasib
103
Bab 103 : Murka Elves
104
Bab 104 : Malaikat Maut
105
Bab 105 : Variabel
106
Bab 106 : Berbeda
107
Bab 107 : Sidang
108
Bab 108 : Kantung
109
Bab 109 : Hantu
110
Bab 110 : Tetes Terakhir
111
Bab 111 : Efek Samping
112
Bab 112 : Jormungandr
113
Bab 113 : Wadah
114
Bab 114 : Skoll Dan Hati
115
Bab 115 : Bola Air
116
Bab 116 : Claymore
117
Bab 117 : Dewa Iblis
118
Bab 118 : Kejatuhan
119
Bab 119 : Empathy Of Sylvana
120
Bab 120 : Arthurian Merlin
121
Bab 121 : Perang Hutan
122
Bab 122 : Segel
123
Bab 123 : Akar
124
Bab 124 : Inkarnasi Pohon Dunia
125
Bab 125 : Terminal Lucidity
126
Bab 126 : Jantung
127
Bab 127 : Tidak Ada Artinya (End)
128
Pengumuman S2!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!