Semua orang sudah berkumpul untuk menyambut para pejabat pemerintah daerah dan pejabat dinas terkait yang akan secara resmi membuka acara peletakan batu pertama atas project pembangunan jembatan penghubung di daerah tersebut.
Acara ini adalah sebagai penanda bahwa project pembangunan akan mulai digarap.
Berdiri tenda yang cukup besar disana dengan jejeran kursi yang rapi serta panggung kecil sederhana yang tingginya hanya satu undakan kaki saja.
Antusiasme penduduk setempat sangat tinggi terhadap pembangunan ini,, karena jembatan yang akan dibangun adalah jembatan penghubung antar kecamatan dan desa desa sekitar yang akan memudahkan mereka dalam berkegiatan sehari hari dan berniaga.
Tampak personel keamanan dari TNI dan Polri telah bersiaga untuk menjaga acara agar berjalan dengan aman dan damai.
Selain para pegawai dan staff dari rekanan, aparat pemerintahan setempat pun telah hadir disana,, termasuk Anjar yang sejak pagi telah berada di lokasi tersebut untuk meninjau langsung kinerja para anak buahnya.
Seremonial ini dilakukan karena anggaran project berasal dari pemerintah dan digarap oleh perusahaan rekanan yang telah memenangkan tender.
Kasak kusuk para staff perusahaan , bahwa bos yang akan datang kali ini adalah seorang wanita, selain masih muda dan cantik , dia juga seseorang yang perfeksionis dalam hal pekerjaan. Tak ayal isu tersebut membuat mereka penasaran dengan sosoknya.
*
*
Iring-iringan mobil telah terlihat mendekat ke tempat acara...ternyata semua rombongan datang secara bersamaan...
Dari kepala daerah, para pejabat dinas serta wakil perusahaan tiba dengan disertai pengawalan tentunya.
Dari sekian banyak orang yang turun dari kendaraan, selain kepala daerah, ada dua sosok yang berhasil mencuri perhatian mereka yang hadir disana, yaitu sosok seorang wanita cantik dengan pakaian casual nya beserta seorang laki-laki tampan yang berpenampilan necis dan rapi.
Tak terkecuali Anjar,sosok wanita itu benar benar mencuri perhatiannya juga...
Bukan hanya karena paras atau penampilannya, tetapi wajah yang serasa begitu familiar baginya.
Tak berani menduga duga, ia hanya memperhatikan dalam diam serta sesekali mencuri curi pandang... dan dalam beberapa kali kesempatan pandangan mereka saling beradu satu sama lainnya.
Tatapan Ara yang dingin dan tajam, melemahkan dan mematahkan dugaan nya, bahwa wanita ini jauh sekali berbeda dengan sosok yang ia bayangkan.
***
"Bu, yang duduk disebelah pak Camat adalah orang yang kita bahas kemarin saat menuju hotel".
Dengan sedikit mencondongkan tubuhnya, Alwin berbisik pada Ara.
" Iya saya tau, tadi baca nametag juga saat bersalaman."
"Terus gimana Bu, apakah dia orangnya?"
"Sepertinya siih begituu."
Dengan datar Ara menjawab.
" Waaahh"
Seketika Alwin tersenyum lebar mendengar jawaban dari Ara.
"Kenapa kamu..?"
"Nggak, gapapa... seperti yang ibu bilang kemarin, kalau itu adalah dia yang ibu kenal, berarti keberadaan kita disini akan menarik dan penuh dengan cerita."
"Hmmm"... Ara mencibir sambil membetulkan posisi duduknya ke semula, karena obrolan bisik bisiknya membuat badannya agak merapat kearah Alwin.
Tak sadar interaksi keduanya tak luput dari sepasang mata Anjar yang memperhatikan sejak tadi.
Hatinya terasa gelisah melihat pemandangan itu.
Siapakah dia,, apakah dia adalah seseorang yang telah mematikan rasa di hatinya..?
Sekilas wajahnya memang mirip, tapi setelah diperhatikan banyak sekali perbedaan diantara mereka...
Seseorang yang ia kenal adalah seorang yang cantik juga siih, tapi dia lugu, sedikit pendiam dan berpenampilan sederhana.
Sedangkan wanita yang kini tengah mencuri perhatiannya adalah sosok yang bisa dibilang sempurna... Cantik, modis, seksi, dan menarik... Terlebih dia adalah seorang bos dari perusahaan kontruksi besar yang terkenal di Jakarta...Belum lagi dia terlihat pintar dan sangat profesional dalam pekerjaannya, serta sangat luwes dan santai dalam menghadapi para pejabat pemerintah.
"Aaarrgghh".... Anjar mengusap wajahnya sambil menghela nafas kasar...
Entah kenapa ia merasa sangat kesal melihat kedekatan wanita itu dengan pria di sebelahnya.
"Siapa laki-laki itu ?..mengapa mereka terlihat begitu dekat..?” hatinya dipenuhi dengan pertanyaan dan pikiran pikiran rumit yang mengganggunya...
Hingga tanpa sadar kini sudah di penghujung acara.
***
Setelah semua acara selesai, kepala daerah dan jajarannya telah kembali beserta rombongannya.
Yang tertinggal hanyalah pejabat pemerintah setempat, yang melanjutkan ramah tamah bersama para pegawai, tokoh dan penduduk yang ada di sana.
Ara menyalami mereka semua dan tak lupa mengucapkan terimakasih serta meminta dukungan dan do'a dari mereka agar pembangunan ini bisa selesai tepat waktu serta berjalan dengan lancar dan tanpa kendala apapun.
Terakhir Ara menyalami Anjar, dengan datar dan santai ia mengulurkan tangan untuk berjabat..
Anjar tersenyum tipis, ia segera menyambutnya dan akhirnya mereka berjabat tangan.
" Terimakasih atas bantuan Anda selama ini, saya dengar dari staff dan pegawai disini katanya anda adalah orang yang banyak sekali membantu kami dari sejak awal."
"Tidak juga, saya hanya semata-mata menjalankan tugas agar tercipta kerukunan antara penduduk lokal dan para pegawai yang kebanyakan berasal dari luar daerah".
Deg..
Suara itu sedikit mampu menggetarkan sudut hatinya... ya, suara yang begitu berat dan dalam, suara khas dari seorang Satria Anjar yang ia kenal.
####
Ah ini mah alamat betah neng Ara tinggal di Aceh...
💃💃💃 Syalala syalala
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
ZettA
Terimakasih kakak.. 🙏
mohon dukungannya dengan terus mengikuti kisah Ara yang sulit sulit manjahh ini yah kakak
2024-03-08
0
HitNRUN
Gak nyangka! 😱
2024-03-08
1