Didalam halaman salah satu rumah di dalam komplek perumahan, terdapat satu plang besar bertuliskan PT KUSUMAH JAYA...
Perusahaan yang sedang membangun di daerah tersebut.
Ada beberapa rumah yang disewa oleh perusahaan untuk dijadikan kantor serta tempat tinggal para staff juga pegawai yang ditugaskan disana. Hampir satu blok ditempati mereka semua yang bekerja dibawah naungan PT KUSUMAH JAYA.
Hal itu sengaja dilakukan agar mudah melakukan koordinasi antar staff, para tenaga ahli dengan pegawai serta konsultan yang menangani project tersebut.
Ara menempati salah satu rumah disamping kantor bersama Alya, seorang staff perempuan yang menjadi kepala bagian administrasi , sekaligus dijadikan sekretaris dadakan Ara selama disana.
Sedangkan Alwin memilih untuk tinggal bersama pak Ardi, kepala pegawai yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di lapangan.
Hari itu jadwal Ara meninjau lokasi untuk melihat langsung perkembangan progres, sekalian menghadiri acara sukuran kecil kecilan yang di gagaskan pak Ardi untuk kelancaran pembangunan katanya.
Tadi malam Alya memberitahunya tentang acara tersebut.
"Besok sepertinya akan ramai Bu dilokasi. "
"Ramai..? bukannya setiap hari juga memang seharusnya ramai..?"
dengan raut heran Ara menjawab.
"Pak Ardi kan mengadakan acara sukuran,, mau bikin kambing guling katanya, warga sekitar yang mengurus segala keperluannya. "
"Ooh itu besok rupanya,, serasa baru kemarin saya acc proposal pengajuannya. "
"Pak Ardi itu memang paling the best dalam segala hal,, selalu gercep. "
"Yaa, selama disini saya mendengar banyak hal tentang dia. "
"Selain tentang tanggung jawab pekerjaan, beliau juga bisa bergaul dengan baik disini... pintar bersosialisasi dengan penduduk lokal, dan selalu berhubungan baik dengan aparat setempat,, jadi kita para pegawai merasa aman dan nyaman dalam bekerja, padahal kebanyakan dari kita berasal dari luar pulau semua. ".... Alya menjelaskan sosok pak Ardi panjang lebar.
" Tak salah kalau waktu itu pak Wiranata meminta untuk menugaskan dia disini. "
Setelah makan malam dan sesi ngobrol ngobrol santai selesai, mereka masuk ke kamarnya masing masing untuk beristirahat.
*** ***
Siang itu Ara memilih mengendarai motor trail untuk menuju lokasi...
Mau tidak mau Alwin pun harus mengendarai motor trail juga untuk mendampingi Ara kesana.
"Ada ada aja nih si bos, segala pengen pake motor beginian lagi,, memangnya beliau bisa gitu pak..? "
Tanya salah satu pegawai yang sedang ngelap ngelap motor pada Alwin yang sedang bersiap siap dihalaman kantor. Terlihat raut mukanya yang khawatir.
"Jangankan motor gini pak, motor balap juga beliau bisa. "
"Oh ya..?.. motor yang gede gede itu yang suka balapan di sirkuit itu pak..? "
" Iya! ”... jawab Alwin yakin.
"Waaaahh keren banget si bos yah, segala bisa... padahal perempuan loh,, dikampung saya mah perempuan itu hanya bisa masak, ngurus anak ngurus rumah dan suami, itu sudah paling top. "
"Beda jaman sekarang mah pak, perempuan itu harus setara dengan kita para lelaki,, jangan mau kalah. "
"Iyaa sih ya jaman sekarang mah beda sama jaman dulu, tapi kalau dikampung saya masih banyak perempuan tempo dulunya pak. "
"Dimana memangnya pak..,? " basa basi Alwin menanggapi.
"Cilacap pak, jauuh. "
Obrolan mereka terputus ketika Ara datang menghampiri mereka dengan menenteng helm ditangannya.
Pegawai yang sedang mempersiapkan motor yang akan ditunggangi Ara sampai melongo melihatnya.
Kostum yang dikenakan Ara dalam setiap kegiatan yang akan ia lakukan,, selalu pas mengikuti temanya.
"Oke Win kita berangkat sekarang. "
Ara berkata sambil melihat lihat motor yang berjejer disana.
"Siap bu, itu motor ibu dan saya yang ini. "
Sambil menjawab Alwin menepuk jok motor tunggangannya.
"Kondisinya baik semua kan ini..? "
Setelah memakai helmnya Ara segera menaiki sepeda motor yang ditunjuk Alwin. "
"Semuanya baru bu, InsyaAllah tidak akan ada masalah apapun di jalan. "
Pegawai yang tadi ngelapin motor menimpal.
***
Ada lima orang yang mengendarai motor menuju ke lokasi, dengan satu mobil yang mengikuti dari belakang.
Posisi Ara berada di tengah tengah rombongan diantara para lelaki yang berangkat bersamanya.
Dua orang pegawai berada di depan sebagai juru medan, setelahnya Ara di barisan ketiga dan Alwin diposisi belakang Ara, sedangkan satu lainnya bersama satu mobil dibelakang Alwin..
Jalanan yang rusak juga berlubang sana sini tak menjadikan Ara kesulitan, sebaliknya ia terlihat expert mengendarai motornya dan sangat menikmati pemandangan yang ia lewati sepanjang perjalannya menuju lokasi.
Kebun kebun sawit yang mengapit di kiri kanan jalan, rumah rumah penduduk yang jarang jarang dan saling berjauhan, serta pesisir pantai yang putih bersih, menjadi daya tarik tersendiri bagi Ara yang selama ini tinggal di ibu kota dan jarang jarang melihat pemandangan seperti itu.
Setelah menempuh hampir dua jam perjalanan dengan kecepatan relatip santai, akhirnya mereka sampai di lokasi proyek.
Di sana pak Ardi sudah bersiap menyambut kedatangan mereka.
Hampir semua mata tertuju kearah kedatangan mereka, selain suara bising dari motor motor trail, mereka juga sangat tertarik pada para pengendaranya.
Saat itu dilokasi sedang jam istirahat makan siang, terlihat warung warung warga yang berada disekitaran penuh oleh para pekerja proyek yang sedang istirahat sambil ngopi.
Ara memarkirkan motornya di jejeran pemotor lainnya, ia segera membuka helm dan sarung tangan yang dipakainya.
"Selamat datang bu,, waah saya tidak menyangka ibu datang bawa motor sendiri, saya kira tadi pakai mobil yang di belakang. "
Pak Ardi yang sebelumnya menuju mobil menghampiri Ara yang sedang mengikat rambutnya.
"Iya pak, lebih seru pake motor ternyata, semua pemandangannya hebat disini... kemarin saya tidak begitu memperhatikan karena capek mungkin. "
" Itu belum seberapa bu, masih banyak lagi tempat tempat yang lebih bagus disini. "
"Oh ya..? "... Ara antusias
" Iya bu, nanti saya tunjukan kalau hari libur, kita bisa jalan jalan sambil kulineran."
"Mmm." .. Ara tersenyum sambil
mengangguk.
"Mari bu disebelah sini.. "
Pak Ardi berjalan sambil menunjukan arah menuju ketempat yang sudah dia persiapkan untuk Ara.
Terlihat ada beberapa orang yang sedang duduk duduk disana, dua di antaranya sudah tidak asing bagi Ara.
"Selamat siang ibuu selamat datang , masih saja kelihatan segar di cuaca yang seterik ini.. hehehe. "
Ternyata Eris sudah stanby dilokasi bersama seseorang yang pastinya sangat ia kenal, seseorang yang sedang menatapnya dengan sedikit salah tingkah.
"Terimakasih pak, sudah lama..? "
Seraya menjawab Ara menyalami Eris,, lalu ia beralih mengulurkan tangannya pada orang disebelah Eris yang tak lain adalah Anjar.
"Kami berdua baru saja datang Bu, beberapa menit sebelum anda lah... iya kan mas bro..??
Eris menengok pada Anjar, yang ditengok hanya mengangguk.
Ara menyampirkan jaketnya di sandaran kursi, setelahnya ia duduk santai di samping tempat duduk Anjar.
***
## Eehh awas ada yang salah tingkah tuuuh
siap siap para netizen negeri khayalan,, temani ibu peri eksekusi kambing guling di bab selanjutnya yah 💃💃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments