Pagi itu Rombongan sudah bersiap, mobil jeep terlihat berjejer di sepanjang jalan komplek perumahan,, para anggota yang akan ikut pun telah berkumpul di halaman kantor KUSUMAH JAYA untuk berdoa bersama sebelum berangkat.
Mata Anjar tak henti hentinya mencuri pandang pada Ara yang nampak begitu cantik paripurna walaupun tanpa riasan yang berlebihan. Dia mengenakan Celana loreng cargo yang dipadukan dengan crop top warna hitam ketat serta sepatu gunung, membuatnya terlihat bersinar seperti matahari yang baru saja terbit di pagi ini.
Kaos crop top ketat berkerah V yang rendah, membuat belahan di dadanya terlihat jelas,, rambutnya yang diikat tinggi menambah kecantikannya yang terlihat begitu sempurna.
Ara adalah satu satunya wanita yang ikut dalam rombongan itu, membuat Anjar sangat khawatir akan keberadaan Ara di tengah tengah para lelaki yang kebanyakan seumuran dengannya dan tampak tampan tampan.
Terlebih ia merasa tidak nyaman melihat kedekatan Ara dengan Tama.
Menurut penglihatannya, ada hubungan istimewa yang terjalin diantara mereka berdua.
"Baiklah teman teman,, kini kita bersiap untuk keberangkatan kita.... yok kumpul dulu yok..!!"
Om Dani berseru pada semua anggota yang akan berangkat.
"Teman teman semua,, kita akan melakukan kegiatan kali ini dengan estimasi dua hari satu malam... Dua hari untuk perjalanan pulang pergi, satu malam untuk perburuan...
Semalam kita sudah bagi bagi kelompok kan,, tidak akan ada yang mau berganti formasi..?? tidak yah,, tetap dengan posisi semula..?? ”
" Yaa paling nanti lihat sikon dilapangan Om,, spot mana yang banyak buruannya, kita pindah ke kelompok itu.. hahaha.. "
Ucap tama yang di iringi tawa dari anggota lainnya...
"Yaah bisa diatur lah ituu,, pokoknya semua harus kebagian .. " jawab Om Doni
Setelah sesi berdo'a selesai akhirnya mereka berangkat ber iringan.
Mereka semua menggunakan jeep yang bentuk dan penampakannya sudah berubah, semuannya terlihat gahar,, mengingat medan yang akan menjadi tujuan adalah kawasan perkebunan warga yang harus menembus hutan terlebih dahulu.
Kira kira setelah tengah hari, mereka sampai di sebuah desa yang terdapat rumah makan lumayan agak besar,, disana mereka beristirahat untuk makan siang dan melaksanakan sholat dzuhur bersama di area mushola yang tersedia ditempat itu.
Tak lama setelah makan dan sholat,, perjalanan mereka segera di lanjutkan untuk mempercepat waktu agar tidak kemalaman sampai di hutan nanti.
Sepanjang perjalanan Anjar benar benar merasa tidak nyaman dengan perasaannya.
Ia kerap menghela nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.
Kopral Jae yang memperhatikannya sejak dari keberangkatan tadi, tidak berani bertanya walaupun ia begitu penasaran dengan apa yang tengah menjadi beban pikiran dari komandannya tersebut.
***
Akhirnya setelah menempuh perjalanan hampir seharian, rombongan tiba di titik lokasi perburuan yang merupakan perkebunan milik pemerintah yang digarap oleh warga sekitar... Katanya didaerah tersebut,, hama babi hutan merupakan hama perusak paling ekstrim untuk tanaman yang ada di kebun.
Maka dari itu warga sangat mendukung kegiatan berburu kali ini, mereka berharap bisa mengurangi populasi hama babi di daerah mereka.
"Ara, Ara... sini...!! "
Om Dani berseru pada Ara yang sedang bersiap bersama rombongannya menuju spot yang telah ditentukan.
"Iyaa Om.. kenapa..?!" jawab Ara sambil berlari kecil menuju Om Doni.
"Kamu disini deh,, disana mah ada si Arya, udah lama dia ngincer kamu... hahaha."
Ujar Om Dani seraya tertawa.
"Yee Om Dan gimana sih,, semalem kan Om sendiri yang ngatur pembagian grup. "
Jawab Ara cemberut.
"Iya iya saya lupa,, udah sini aja.. lebih aman ada komandan nih...,, lagian spot Om adalah yang terbaik,, spot pilihan tau.."
Perintah Om Dani setengah berbisik sambil menunjuk Anjar yang ada disebelahnya.
Ara menatap Anjar dingin,, yang ditatap balik menatap dengan tajam tanpa menampakan ekspresi apapun.
"Nanti grup sana kekurangan orang dong Om,, grup sini malah lebih.. "
Ara masih bertahan.
"Tukeran nih sama Heru,, jadi tetep imbang."
Om Dani keukeuh dengan keputusannya.
"Si Alwin gak ada yang jagain lagi takut kenapa napa.. " Ara berucap lagi.
"Loh harusnya Alwin yang jagain kamu,, bukan malah sebaliknya, gimana sih ..!! "
"Kalo soal kerjaan dia memang handal Om,, boleh dibilang gak ada duanya deh,, tapi kalo soal ginian haduuhhh payaah.. saya takut dia malah kena seruduk nanti.. "
Ara masih beralasan,, berusaha untuk menolak permintaan Om Doni.
"Udah jangan khawatir , disana ada Tama kok.. biarin aja dia yang jagain Alwin.. hahaha kan sama sama bosnya juga. "
Ujar Om Dani kekeuh maksa Ara untuk pindah grup.
"Yaudah deh Om, bentar saya bawa perlengkapan saya dulu.. "
Akhirnya Ara menyerah, sadar bahwa permintaan Om Doni tidak akan bisa ia tolak.
Anjar yang mendengar perdebatan antara Om Doni yang pemaksa dengan Ara yang banyak alasan,, tersenyum tipis dengan perasaannya yang berbunga bunga karena akan berada dekat dengan Ara sepanjang perburuan nanti malam.
Ara datang dengan berselendang senjata di bahunya... ia datang bersama Tama, disusul Alwin yang membawakan sebagian perlengkapan milik Ara.
"Om, kok formasinya dirubah rubah gini sih,, gak asik,, males ah sama Heru dia tuh berisik, nanti yang ada malah pada kabur babinya. "
Tama protes sambil merenggut.
"Om lupaa kalo Heru tuh berisik, makanya sengaja om tukar sama Ara.. hahaha. "
Om Doni kembali berbisik bisik dan di akhiri dengan tawanya yang selalu terbahak.
"Tau aja lagi yang dipilihnya sengaja penembak jitu.. nih tukeran sama Alwin aja deh. "
Ucap Tama menunjuk pada Alwin .
"nggak enggak ah nanti saya malah repot. "
"Kok repot,, memangnya kenapa dengan saya pak..?? mendengar namanya di bahas Alwin segera nimbrung.
" Kata bos kamu ini,, kamu tuh suka merengek ngajak pulang... hahaha" Jawab Om Doni pada Alwin
"Itu mah waktu naik gunung Pak,, gunung Cikuray yang di Garut itu loh,, Anda tau kan tanjakan nya kayak apa,, bikin lutut serasa mau rontok, apalagi saat itu trek yang dilalui sangat licin karena habis hujan gede banget.. "
Alwin menjelaskan panjang lebar,, agar tidak dikira cemen.
"Lagian waktu itu juga saya sampai ke puncak kok gak jadi turun di tengah tengah... Yakan bu.. "
"Iyaa sampai sih tapi dengan seribu keluhan.."
Ara menjawab sambil mencibir.
"Yaudah yaudah,,... Tama, Om tau yang ada dipikiran kamu,, Ara aman bersama saya gak usah khawatir,, ditambah ini ada kapten Anjar yang mendampingi grup saya."
Om Doni segera mengakhiri perdebatan diantara mereka yang memperebutkan Ara.
"Ya sudah Om kalau gitu saya titip Ara yah, kalau ada apa apa segera beritahu saya...
Titip dia yaa kep,, mohon diperhatikan."
Tama menatap Anjar sambil tersenyum.
"Oh iya, tentu tentu, jangan khawatir.."
Jawab Anjar seraya membalasnya dengan senyuman juga.
"Ck, apaan sih pake dititip titip segala, gk bakalan hilang juga kali. "
Ara kesal pada para lelaki ini yang membahas tentang penjagaan terhadap dirinya,, tanpa harus dijaga siapapun dia bisa melindungi dirinya dengan baik,, begitu pikirnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments