"Baby, hari ini mommy pulang terlambat gapapa yah, setelah pulang kantor mommy langsung rapat sama om Tama dan om Alwin."
Pagi ini Ara menyiapkan sarapan roti goreng kesukaan Kayden, saat pagi pagi seperti inilah kesempatan ia untuk bisa mengobrol dengan anaknya dan memberi perhatian lebih, karena setelah berada di kantor semua perhatiannya akan tercurah untuk pekerjaannya saja.
" Ok mom, don't worry about me, aku sudah bukan anak kecil lagi yang harus menunggu ibunya untuk ditemani tidur."
Kayden langsung menjawab dengan mulut penuh roti.
Dengan tatapan penuh kasih Arra tersenyum mendengar Kayden yg langsung menjawabnya tanpa ragu.
"Thanks baby, terimakasih atas semua pengertian kamu sama mommy."
Ara beranjak memeluk Kayden dengan air mata yg mengambang d sudut matanya, kalau saja tidak ada Kayden entah apa yang akan terjadi dengan dunianya saat ini.
*
*
Derrrt derrrtt suara HP yg ada di meja membuyarkan lamunannya yang jauh menembus ke masa lalu, masa masa indah saat bersama Jade dulu.
"Ya, kenapa Win??" ternyata Arwin, asisten Tama
"Maaf Bu, segera ditunggu di mall xxx, klien kita yang dari hongkong agak sulit kali ini Bu."
"Loh bukannya udah acc, pak Tama kemarin bilang hari ini tinggal bahas kontraknya aja."
Dengan santainya Arra menjawab sambil meminum mineral water yang ada di mejanya.
"Justru itu Bu semua bahasannya jadi muter kembali lagi ke nol, pak Tama dan saya kerepotan makanya butuh bantuan Ibu, yah bu yah, kami tunggu segera."
Tutt telepon dimatikan secara sepihak dari ujung sana.
Ara yg berdiri mematung hanya bisa menghela nafas, beginilah kalau punya julukan queen of lobi lobi, harus bertanggung jawab menyelesaikan semua masalah yang tidak berjalan sesuai rencana.
"Oke, it's show time," bisiknya dalam hati seraya menyambar tas yang ada di atas meja dan segera berganti sandal teplek kebesarannya yang khusus selalu ia pakai didalam ruangannya, dengan high heels yang ia pakai dari rumah.
"Sil, kita ke mall xxx ada pertemuan mendadak disana."
Tanpa menoleh dan dengan ekspresi dinginnya ia berlalu melewati meja Sisil, sekretaris pribadinya yang sedang fokus pada layar komputer didepannya.
"Iy iya Bu,, tapi sebentar lagi kita harus rapat dengan pk Wiranata, gimana dong Bu?"
Sisil segera berlari kecil mengejar bosnya itu sambil bersiap dengan iPadnya.
"Mundurkan, bilang kalau saya sedang membantu pak Tama menangani klien yang dari hongkong."
Seperti biasa perintahnya jelas dan tegas, membuat karyawan lain yang sama sama mau masuk lift menunduk tak berani menatapnya berlama lama, padahal dibelakang mereka selalu menjadikan Ara bahan obrolan yang menarik.
Bagaimana tidak, Arra yang terkenal dengan kesempurnaannya dari mulai parasnya yang cantik aseli Indonesia tanpa permakkan, tubuhnya yang seksi tidak berlebihan tapi selalu tertutup rapi dengan pakaian pakaiannya yang sopan, hingga statusnya saat ini yang notabene seorang janda.
Serta pencapaiannya dalam karir yang selalu berhasil dengan project project yang ia tangani selama ini. Semua itu menjadi daya tarik tersendiri dari seorang Arasya Winston.
Terlebih lagi ia masuk ke perusahaan secara tiba tiba dan langsung menempati posisi yang tinggi, yakni sebagai pimpinan sekretaris direksi.
Kedekatannya dengan direktur yang tidak lain adalah Pratama Wira sang pewaris dari perusahaan tersebut, tak ayal menjadikannya sebagai superwoman yang disegani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments