"Oooh Cianjur toh, tapi kok tidak seperti orang Sunda yaah,, saya kira aseli Jakarta.. malah sebelumnya saya mengira kalau anda dari luar negeri karena looks dan namanya ke barat baratan.. hehehe... maaf yah Bu. "
Eris mengutarakan ke penasaranan nya dengan mimik yang sedikit kaget.
"Hm,, gapapa pak, anda bukan orang pertama yang mengira seperti itu. "
"Kemarin habis bubar dari acara, ibu tidak merasakan apa apa kan Bu..? " Eris bertanya kembali
"Tidak, kenapa memangnya pk..? "
"Yaa barangkali saja kupingnya terasa panas gitu,, soalnya banyak sekali orang yang membicarakan anda. "
"Membicarakan saya,, kenapa..? "
"Mereka kira anda berdua ini pasangan artis dari ibukota katanya... hahaha. "
"Mmm ada ada saja. " datar Ara menanggapi
"Selesai acara, bahkan anak buah saya dikantor pada heboh membahas itu,, mereka bilang pada awalnya mereka tidak percaya kalau anda adalah bos yang mewakili perusahaan,, setelah Anda bicara diatas panggung baru mereka percaya... hehehe.. saya sendiri juga mengiranya seperti itu Bu. "
Ara hanya tersenyum lebar mendengar penuturan dari Eris.
"Mas Alwin juga,, gadis gadis disana banyak yang bisik bisik Mas".... Eris beralih pada Alwin yang sedang menggulir layar iPad.
" Hahh,, saya juga pak"... lalu Alwin menyimpan iPadnya
"Iyaa, mereka kira anda itu Al Ghazali katanya,, anaknya Ahmad Dhani itu loh Mas."
"Hahaha... emang iyaa pk betul sekali,, banyak yang bilang seperti itu sama saya. "
Alwin tertawa sambil membetulkan kerah bajunya.
Ara melirik pada Alwin, sedikit mencibir tapi tidak berkata apapun.
"Anda tidak bercanda kan bu kalau benar benar dari Cianjur..?.. Eris beralih pada Ara dan kembali bertanya.
" Iya Pak, saya aseli Cianjur"... papar Ara.
"Bukan Indo..? maksud saya ada darah campurannya gitu loh. "
"Tidak"...
Ara menggeleng... Menjawab dan menanggapi pertanyaan Eris dengan senyuman tipis.
"Winston adalah nama belakang dari suami saya, dan memang saya lama tinggal di luar negeri jadi mungkin air disana sedikit banyak agak mengikis ke Indonesia an saya Pak. "
Ara melanjutkan penuturannya.
"Ooohh begitu rupanya,, iya iya iya"....
Eris manggut manggut seraya ber ooh ria kembali... tapi sejurus kemudian dia melanjutkan perkataannya...
" Eh Cianjur toh Mas, Cianjur"... sambil berkata Eris menoleh pada Anjar dan mencoleknya....
"kalau nggak salah Itu kan kampung halamannya sampean Mas, eehh jangan jangan kalian satu daerah lagi, atau siapa tau kalian tetanggaan... hahaha".
Eris tertawa, merasa lucu dan excited dengan analisa dan penuturannya sendiri.
"Uhuk..uhuk... maaf.. maaf. "
Anjar yang sedang minum tiba tiba saja tersedak minumannya.
Eris dan Anjar menatapnya khawatir,, kecuali Ara... dia hanya menoleh sebentar lalu kembali menghisap r*k*knya dengan santai.
"gapapa toh Mas..? "....Eris bertanya pada Alwin.
" nggak apa apa, nggak apa apa pk,, saya cuma kaget ternyata kita semua sama sama orang sunda".... Alwin nyengir malu malu
"Kalian yang orang Sunda,, kalau saya dari Jogja Jawa Tengah Mas bukan orang Sunda."
"Iyaa orang Jawa maksudnya pak,, sama sama satu pulau kita".
Alwin mengelak tak mau kalah.
*** **
Akhirnya sesi makan siang selesai,, setelah obrolan yang seru di warung makan, mereka bubar menuju kantornya masing masing.
Setibanya di kantor, Anjar duduk bersandar di kursinya dan kembali melamun...
Pertemuannya dengan Ara barusan sungguh tidak disangka sangka,, dan dari pertemuannya juga,, jadi banyak hal yang ia ketahui tentang wanita itu.
Tidak berbeda dengan yang lain, sebelumnya ia mengira kalau Ara dan Alwin adalah pasangan kekasih yang sama sama bekerja di perusahaan yang sama, karena se penglihatannya mereka begitu sangat dekat.
Setelah tadi ia melihat dari dekat interaksi antara mereka berdua, ia baru paham bahwa Alwin adalah asisten pribadinya (PA) Ara.
Lebih jauh lagi ia pun akhirnya tau bahwa ternyata Ara adalah wanita yang sudah bersuami dan suaminya seorang bule dari luar negeri.
Dalam hati ia berterimakasih pada Eris, kepala Polisi yang menjadi teman dekatnya selama di Aceh,, karena berkat ke kepo-annya Eris,, ia juga mengetahui bahwa Ara dan dia berasal dari daerah yang sama yaitu sama sama dari Cianjur Jawa Barat.
Dari semua hal yang baru saja ia ketahui tentang Ara, ada satu hal yang membuatnya kaget dan mengganggu pikirannya.
Fakta bahwa Ara berasal dari satu daerah yang sama dengannya, itu adalah fakta yang sangat mencengangkan untuknya.
Dari sini Anjar berpikir,,,,,, "kalau ditarik benang merah kayaknya nyambung nih.."... ucapnya dalam hati.
Bagaimana tidak,, kok bisa terjadi seperti sesuatu yang kebetulan...
Pikirannya tambah dalam.
Ingatannya kembali ke masa masa belasan tahun yang lalu,, ketika ia masih remaja dan sekolah di kampung halamannya yaitu Cianjur.
Ketika ia duduk di kelas dua Sekolah Menengah Atas,, ia begitu tertarik pada wanita yang baru saja dilihatnya di lapangan alun alun saat upacara bendera 17 Agustus di kota kecamatannya.
Waktu itu ia adalah anggota Paskibra yang bertugas sebagai pengibar bendera dalam upacara tersebut.
Dan wanita yang dilihatnya adalah siswa yang mengikuti upacara dari sekolah lain yaitu Sekolah Menengah Pertama.
Kampung halamannya adalah salah satu kota kecil di sana yaitu kota kecamatan yang hanya memiliki masing-masing satu sekolahan Negeri dalam setiap tingkatannya. adapun sekolah sekolah lain itu tidak termasuk sekolah negeri karena hanya sekolah sekolah islam seperti madrasah Tsanawiyah dan madrasah Aliyah saja.
Seseorang itu sangat mencuri perhatiannya karena dari sekian banyak siswa siswi yang ikut dalam kegiatan upacara, dia adalah yang paling terang diantara mereka.
Sebagai siswa Menengah Pertama, terlihat dia sendiri yang paling besar menjulang dalam barisannya. Lebih tepatnya dia seperti Siswa Menegah Atas yang memakai seragam Siswa Menengah Pertama....
##qiqiqiqi bisa dibayangkan kan pemiarsahh 🤭🤭😄😄##
Setelah bertanya dan dari informasi yang ia dapatkan,, akhirnya ia tau bahwa dia adalah siswi yang selama ini jadi incaran teman temannya...
Dari informasi yang ia dapatkan juga bahwa ternyata dia merupakan siswi yang sangat terkenal bukan hanya di sekolahnya tapi juga di semua sekolah yang ada di kota kecamatan itu.
Maklum disana jarak antar sekolah tidak berjauhan, dan disaat jam pulang sekolah mereka akan sama sama berjalan ke terminal untuk pulang dan naik angkot ke tujuan masing masing.
Dari kebiasaan itulah mereka biasanya saling mengenal satu sama lain meskipun berasal dari sekolah yang berbeda dan tingkatan yang berbeda pula...
"Dang, maneh apal teu ka awewe itu? "
(Dang, kamu tau nggak sama perempuan itu)
Anjar bertanya pada temannya.
"Numana? " ( yang mana).. Dadang menjawab sambil celingukan.
"Ituu tuh nu make seragam SMP nu jangkung". ( ituu tuh yang memakai seragam SMP yang tinggi)
Anjar menjawab sambil menunjuk ke arah yang dia maksud.
" Oooh si eta,, nu keur di udag udag ku barudak , teuing saha ngarana mah urang ge can nyaho. "
( ooh dia, yang lagi di kejar kejar sama anak anak,, tidak tau siapa namanya saya juga belum tau)... Dadang menjawab.
"Atuh tanya keun ka Adi maneh, pan sa sakolaan, pasti apaleun. "
( tanya dong sama adikmu, kan satu sekolahan, pasti tau)... Dadang memberikan solusi dari pertanyaan Anjar.
"Oh hooh nya. "🤦♂️ (oh iyaa ya)
###
jauuh banget lamunan Anjar, sampai menembus belasan tahun yang lalu,, ngeriii kesasar dimasa lampau.. xixixixi 🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments