15 Mendapatkan Artefak Baru.

...Cerita berlanjut....

^^^22 : 11 : 06 . Arcan-42 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode lima belas.

"Ho ho... bukankah ini tuan muda Astin?"

""Selamat berkunjung di toko kami.""

-

Dan sekarang kami berada di toko artefak yang berada di seberang, setelah dengan susah payah melewati para bangsawan, yang sudah banyak berkerumun untuk itu.

Setelah masuk, kami disambut oleh pria kurus, dengan dandanan nyentrik dihiasi oleh kumis runcing melengkungnya. Sedangkan disampingnya ada beberapa gadis cantik berbaris rapih yang ikut menyambut kami.

Setelah disambut, akupun lantas mengedarkan pandangan, sembari berpikir.

Toko ini cukup besar, seharusnya mereka memiliki beberapa item yang aku cari, jadi aku ingin melakukan pertaruhan terakhir.

Kemudian akupun bertanya, pada pria kurus yang memasang senyum melengkung serupa dengan kumisnya ini.

"Apa disini ada batu peningkatan atau batu kenaikan level?"

Tidak seperti penjaga toko lain, setelah mendengar pertanyaan itu, lengkungan senyum pria kurus masih setia menghiasi wajahnya, kemudian ia berkata.

"Sepertinya kami masih memiliki 5 buah batu peningkatan."

Setelah mengatakan itu, entah kenapa pria kurus datang mendekat, kemudian berbisik.

"Untuk batu kenaikan level, saya dapat merekomendasikan toko ilegal di pelosok kota, jika saja tuan muda mau membeli item eksklusif kami."

Setelah mendengar penawarannya, akupun lantas berpikir.

Hmm... walau itu toko ilegal, terdengar menggiurkan jika bisa mendapatkan batu kenaikan level. Walau harus mengambil resiko, itu lebih mudah daripada harus berburu banyak monster untuk mendapatkannya.

Aku juga penasaran dengan item yang ia tawarkan. Aku akan langsung memeriksanya, kalau itu item 'sampah, aku hanya akan mengabaikannya.

"Tunjukan."

Setelah mendengar jawaban yang memuaskan, senyuman pria kurus semakin melebar hingga membuat kumisnya memantul, tuing. Kemudian ia lantas menjentikkan jari.

Tidak perlu waktu lama, beberapa gadis cantik lainnya muncul dari balik tirai, sembari membawa sebuah kotak mewah yang dilapisi kaca crystal bening.

Didalamnya terdapat sebuah item yang terlihat mewah nan cantik, berupa sebuah kompas saku berwarna emas putih dengan ukiran indah.

Akupun lantas melebarkan mata saat melihatnya, sebab aku mengetahui.

Bukankah itu salah satu artefak over powered di dalam gamenya?

Tidak salah lagi, sebab bentuk serta warnanya serupa, walau aku tidak terlalu mengingat detail coraknya.

Ada salah satu scene, dimana protagonis dan salah satu heroine, yang adalah seorang putri kerajaan menghadiri sebuah pelelangan, dan item ini yang menjadi pameran utamanya.

Tetapi seperti yang diharapkan dari skenario game, organisasi penjahat pun menyerang pameran itu, untuk mencuri item-item berharga termasuk artefak ini, dan ini sangat membuat kerepotan saat menghadapi skenarionya.

Walau begitu, protagonis bisa merebutnya kembali bersama heroine lainnya. Tetapi sasuga protagonis naif, dia hanya memberikan artefak ini begitu saja pada pihak academy, setelah mendapatkannya dengan susah payah.

Memikirkannya saja sudah membuatku merasa kesal.

Apa ini berasal dari benua langit?

Tidak heran, sebab aku juga sedang memakai artefak dari benua langit yang lebih over powered, untuk melihat...

...Item name : »★Pyxis★«...

...Grade: A+...

...Type: Support...

...Function: Navigation...

...Condition: Excellent....

Astaga.

Ini benar-benar asli. Setelah melihat keasliannya, akupun menekan nama artefak untuk melihat deskripsi.

«★Pyxis★» ⟩ A+ ›(Cost energy : 1 - 100) : Compass saku berwarna emas putih dengan ukiran indah, pernah digunakan oleh pengemudi kapal udara kerajaan 'Orione' kuno.

(Berfungsi untuk pemetaan, navigasi, deteksi, serta menandai target tertentu).

Ini benar-benar sangat over powered. Ini akan mempermudah perburuanku.

Melihat subjek dihadapannya kini terperangah, senyuman pria kurus semakin melebar, dan iapun lantas buka suara.

"Ho ho... sepertinya tuan muda sangat tertarik."

Kemudian ia kembali berbisik.

"Sebenarnya, ada beberapa bangsawan dan pedagang dari benua barat, yang menawar item ini dengan harga mahal saat aku berkunjung kesana.

"Tetapi sangat sulit untuk mengurus perizinan serta surat kepemilikannya, sebab pihak kerajaan menghalangi.

"Jadi saya akan memberi harga diskon. Seharusnya item ini senilai 30 juta Orion, untuk tuan muda, bagaimana dengan 25 juta?"

Setelah mendengar harga yang fantastis, akupun lantas tersentak.

"Ugh."

Bukankah itu sekitar 135 juta Vallis?

Walau begitu, jika dibandingkan dengan tawaran tertinggi di pelelangan yang akan terjadi di masa depan, itu termasuk harga yang sangat murah. Sebab ada bangsawan yang sampai berani menawar item ini dengan harga 5 miliar Vallis.

Apa aku harus menggunakan uang mommy Haumea untuk membeli item semahal ini?

Tetapi aku benar-benar menginginkannya, belum lagi akan merepotkan kalau sampai ini jatuh ke tangan organisasi penjahat.

Oleh sebab itu, akupun beralih pandang, pada gadis di belakang, yang sedari tadi mengikuti dengan tenang, kemudian memanggil...

"Amy."

"Ya tuan muda."

"Apa ini tidak apa-apa?"

Melihat ekspresi tuan muda yang sangat menginginkan item dihadapannya itu, membuat Amy tersenyum, kemudian menjawab dengan santai.

"Kurasa nyonya tidak akan mempermasalahkan nya."

Tidak heran, sebab dia bahkan membeli item tingkat Mytic yang harganya mungkin miliaran Orion, hanya untuk menangkap ku. Sebab itu akupun berkata.

"Bagaimana dengan 20 juta?"

"Ho ho... itu sudah harga rugi tuan muda, bagaimana dengan 24,5 juta?"

"22 juta?"

"Ho ho... itu juga masih belum bisa, bagaimana dengan 24 juta?

"22,5 juta?"

"Ho ho... ini penawaran terakhir, bagaimana dengan 23 juta?"

"Setuju."

Tanpa basa-basi kamipun bersalaman.

Sebenarnya aku tidak ingin menawar sebab mengetahui harga aslinya, tetapi aku tidak ingin menggunakan uang Haumea seenaknya, aku akan mengembalikan nya nanti.

Setelah bersalaman deal, pria kurus lantas memerintah para gadis cantik untuk...

"Kalian, cepat bungkus item ini dengan rapih."

""Baik.""

Lantas para gadis cantik itu menghilang dibalik tirai toko.

"Mari ikuti saya tuan muda."

Setelahnya, pria kurus memandu jalan melewati tirai belakang toko.

Dan kami menaiki tangga setelah menelusuri lorong, hingga sampai di sebuah pintu yang cukup mewah. Kami memasukinya, dan ruangan luas dengan sofa mewah pun terlihat.

Kemudian pria kurus mempersilahkan duduk, tetapi Amy masih berdiri, jadi akupun menyuruhnya untuk duduk di sebelahku.

Setelah beberapa waktu, seorang gadis cantik pun mengantarkan manisan serta teh. Sedangkan pria kurus terlihat sedang membuka laci meja besar, yang terdapat di sisi jendela yang cukup besar pula.

Ini berada di lantai dua, dan toko berada di sisi barat jalan utama, jadi pemandangan ramai jalan utama terlihat jelas dari balik jendela.

Setelahnya pria kurus memberikan beberapa dokumen, yang sepertinya adalah surat kepemilikan artefak. Ada beberapa ketentuan yang sepertinya dari pihak kerajaan 'Orione' dibaliknya. Kemudian pria kurus berkata.

"Silahkan tanda tangan disini tuan muda."

Aku tidak mengetahui tanda tangan Astin seperti apa, jadi aku hanya menulis nama lengkapnya saja.

Setelahnya Amy menyodorkan kartu transaksi milik Haumea, dan senyum pria kurus kembali melengkung, kemudian berkata.

"Ho ho... seperti yang diharapkan dari tuan muda, senang berbisnis dengan anda."

Kemudian ia lanjut berkata, sembari menjentikkan jari.

"Untuk toko yang saya sebutkan, biar orang ku yang akan memandu anda."

Dan lantas seorang pemuda muncul dari balik pintu. Setelah masuk, pemuda itu lantas membungkuk saat melihatku.

Setelah menyelesaikan transaksi, kamipun keluar dari ruangan dan kembali menuju depan toko. Dimana beberapa gadis cantik berdiri rapih, dengan sebuah kotak yang sangat mewah.

Akupun ingin mengambilnya, tetapi pria kurus kembali berbisik.

"Tuan muda, karena ini tempat ilegal yang dirahasiakan, saya sarankan anda untuk menitipkan barang-barang anda di toko kami."

kemudian ia melanjutkan sembari kembali menjentikkan jari.

"Untuk pembayaran saat disana, anda bisa menggunakan ini."

Dan lantas pria kurus menyodorkan sebuah kartu, yang memiliki lambang merek tokonya. Tidak butuh waktu lama, beberapa gadis lainnya muncul sembari membawa dua jubah hitam bertudung. kemudian pria kurus kembali berkata.

"Dan anda juga harus menyembunyikan identitas anda."

Tetapi setelah Amy mengetahui, iapun lantas memprotesnya.

"Tuan muda, bukankah ini berbahaya?"

Mendengar itu akupun lantas membalasnya.

"Amy, lebih baik kamu tunggu disini sembari menjaga barang-barang kita."

Mendengar tuan mudanya akan menuju tempat berbahaya tanpa dirinya, Amy pun mana mungkin membiarkannya.

"Saya akan ikut juga tuan muda."

Sepertinya akan sulit untuk meyakinkannya, sebab wajah cantik nan manisnya kini terlihat sangat serius.

"Baiklah, kamu jangan sampai terpisah dariku."

Oleh sebab itu akupun kembali menggandeng tangannya.

"Tuan muda."

Seperti biasa, dia akan memanggil saat aku menggenggam tangannya tiba-tiba, tidak mempedulikan itu, akupun mengikuti pemuda yang mulai memandu dan keluar dari toko.

Kami berjalan melewati cabang jalan yang menuju arah barat. Setelah beberapa lama, kami melewati sebuah gang menuju utara, di antara bangunan ada sebuah lapangan yang tidak terlalu luas, dan sebuah kereta kuda terlihat disana.

Kemudian kami memakai jubah yang diberikan oleh pria kurus. Pemuda itu membukakan pintu kereta, setelah kami masuk iapun menutupnya, dan lantas menaiki kursi kusir untuk memacu kuda.

Kami kembali menuju cabang jalan menuju arah barat. Setelah satu jam, kami memasuki sebuah gang ke arah selatan, pemandangan gedung-gedung tinggi mulai berubah menjadi rumah-rumah penduduk.

Setelah dua jam, kami kembali menuju arah barat, dan pemandangan yang kontras pun terlihat, ya, ini pemukiman kumuh, walau tidak ada sampah atau apapun yang memiliki bau menyengat, tetapi hunian disekitar terlihat bobrok.

Penampilan penghuninya juga terlihat kumal, dan suasananya cukup sepi.

Setelah beberapa lama, kamipun melewati jalan yang terdapat sebuah lorong yang cukup sempit. Kemudian kami berhenti di tengah lorong.

Ada sebuah tangga berlumut yang menuju ruang bawah tanah, sepertinya ini jarang dilalui. Kamipun meninggalkan kereta kuda ditepi lorong jalan, dan mulai menuruni tangga.

Tetapi Amy tiba-tiba menghentikan langkahnya, sembari menggenggam erat tanganku yang menggandeng nya, kemudian berkata.

"Tuan muda, sudah kuduga ini berbahaya, lebih baik kita kembali."

Tidak memedulikan perkataannya, akupun lantas menarik tangan Amy kemudian lanjut berjalan.

Melihat tuan mudanya tidak merespon perkataannya, Amy pun kembali berkata, sembari mengikuti tuan muda yang kini semakin menggenggam erat tangannya.

"Tuan muda..."

Tetapi sayang sekali, ucapannya kembali terpotong, sebab tuan mudanya berkata.

"Ikuti saja."

Dan Amy pun hanya bisa mematuhinya.

Setelah beberapa waktu menuruni tangga, kamipun sampai di sebuah lorong yang cukup luas, tetapi disekitar hanya terlihat bangunan-bangunan terbengkalai, yang berada di bawah tanah.

Kami memasuki salah satu bangunan terbengkalai itu. Dan pemuda yang memandu kami mengetuk sebuah pintu yang berada di sudut bangunan.

Setelahnya terdengar suara seorang pria, sepertinya dia menanyakan sebuah kode, dan pemuda itu menjawab dengan segera, setelahnya pintu itu terbuka dengan suara berderit.

Dibaliknya terlihat dua pria besar dengan penampilan menyeramkan. Melihat itu, akupun lantas merangkul bahu Amy, agar bisa bertindak dengan segera, jika saja terjadi sesuatu.

"Tuan muda."

Ternyata mereka cukup sopan, dan kamipun melewatinya dengan mudah. Tetapi mataku lantas melebar saat melihat pemandangan di balik pintu, yang sepertinya adalah sebuah kota bawah tanah yang sangat luas.

Bahkan ini sangat ramai, walau dandanan orang-orang terlihat seperti preman.

Oleh sebab itu, akupun semakin mengeratkan rangkulanku pada bahu Amy, agar tidak terjadi masalah, hanya sebab tidak sengaja menabrak preman yang sedang berlalu lalang, seperti di cerita lain.

"Tuan muda."

Entah kenapa Amy sedari tadi memanggil sembari memandangiku, Apa dia ketakutan? Sampai wajahnya pun terlihat memerah. Dia pasti sangat ketakutan dengan preman-preman itu, jadi akupun berkata.

"Tenang saja, aku akan melindungi mu jika terjadi sesuatu."

"Tuan muda, hngg..."

Entah kenapa dia semakin memerah sembari kini matanya berkaca. Dia pasti sangat ketakutan, jadi akupun kembali berkata.

"Tenang saja Amy, aku cukup kuat untuk melindungi mu."

Merasa tuan mudanya tidak sadar juga, Amy pun lantas buka suara sembari menyembunyikan wajah tersipu nya.

"Bukan itu tuan muda, tapi tangan anda."

Mendengar itu, akupun lantas melihat tangan kananku yang merangkul Amy.

Astaga.

Pantas saja rasanya berbeda dan lebih empuk, kukira sebab jubah tebal yang Amy pakai, ternyata peganganku yang kelewatan. Jadi akupun lantas menggeser peganganku ke posisi yang benar, sembari berkata.

"Maaf Amy, aku tidak menyadarinya, tetapi aku tidak bisa melepaskan mu, sebab akan berbahaya jika sampai kita terpisah."

"Hngg... tuan muda."

Merasa sangat malu, Amy hanya bisa menunduk, untuk menyembunyikan wajah tersipu nya. Ia hanya bisa menerima perlakuan tuan mudanya itu, walau sekarang tubuhnya terasa aneh, apalagi bagian yang sebelumnya digenggam erat oleh tuan mudanya itu.

Setelah beberapa lama berjalan sembari menghindari orang-orang yang berlalu-lalang. Kamipun memasuki sebuah toko yang terlihat usang.

Walau begitu suasana cukup tenang, jadi akupun melepas rangkulanku pada Amy, sedangkan Amy terlihat masih menunduk.

Tidak mempedulikan itu, akupun mengedarkan pandangan dan didalamnya juga terlihat usang. Hanya ada beberapa pelanggan yang sedang mengobrak-abrik barang, yang berada di kotak kayu usang pula.

Sepertinya itu barang-barang bekas.

Sedangkan seorang wanita tua yang sedang santai mengisap cerutu, terlihat dibalik meja usang namun cukup besar, dengan beberapa item yang terpajang berserakan di atasnya.

Kamipun lantas mendekatinya. Setelah kami mendekat, wanita tua lantas buka suara, dengan asap cerutu mengepul dari mulutnya.

"Apa yang kau perlukan?"

Wanita tua berbicara dengan nada acuh tak acuh, kemudian mengisap kembali cerutunya. Melihat itu akupun lantas menjawab.

"Batu kenaikan level serta batu peningkatan."

Setelah mendengarnya, wanita tua mendecakan lidah sembari berkata.

"Ck, berapa uang yang kau punya?"

Akupun lantas menyodorkan kartu yang diberikan oleh pria kurus. Melihat itu, wanita tua lantas berkata.

"Batu kenaikan level hanya tersisa 2, batu peningkatan tersisa 4."

"Mau ambil berapa?"

2 buah seharusnya cukup untuk naik ke level 3, dan aku juga butuh lebih banyak batu peningkatan, jadi aku akan ambil...

"Semua."

"Baiklah tunggu sebentar."

Setelah mengatakannya, wanita tua lantas pergi kebelakang, sembari menyingkap tirai yang nampak berdebu, dia kembali agak lama. Jadi akupun melihat barang yang terlihat berserakan keluar dari wadah setelah diobrak-abrik.

Akupun lantas bertanya pada pelanggan yang sedang asik mengacak-acak barang dagangan itu. Sepertinya dia mencari item yang bisa dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.

Akupun iseng mengambil salah satu barang, berupa tas pinggang yang terlihat rusak, sembari mengarahkan artefak.

!

Tetapi mataku lantas melebar saat melihat informasinya.

...Item name : »Spacial waist bag«...

...Grade : E-...

...Type: Support...

...Function: Storage...

...Condition: Damaged ›[Repair stone: 23 / 100]....

Apa- apa ini tas penyimpanan spasial?

Akupun lantas menekan nama item untuk mengkonfirmasi.

«Spacial waist bag» ⟩ E- : Tas pinggang rusak, yang dulunya memiliki fungsi penyimpanan dimensi.

...(Tidak berfungsi, arahkan repair stone untuk memperbaiki).♪.♪.♪...

.

Melihat subjek yang sedang fokus mengamati tas bobrok, wanita tua yang kembali sembari membawa sebuah kotak hitam pun berkata.

"Itu sudah tidak berguna, aku akan segera membuangnya."

Mendengar itu akupun lantas berbalik, kemudian berkata.

"Apa disini ada batu perbaikan?"

Mendengar itu, wanita tua pun memicingkan mata, sembari mengembuskan kepulan asap di mulutnya.

"Itu percuma, aku sudah mencobanya dan tidak ada yang terjadi."

Apa dia menyerah memperbaikinya?

Ya, tidak heran, sebab biasanya kamu hanya perlu menggunakan 10 sampai 20 batu perbaikan, untuk memperbaiki suatu item.

Condition: Damaged ›[Repair stone: 23 / 100].

Sudah ada 23, ternyata dia cukup gigih. Melihat dari jumlah batu perbaikan yang diperlukan, seharusnya ini item dengan grade tinggi, ya, setidaknya ini grade 'B.

Setelah memikirkan ini sangat menguntungkan, akupun lantas berkata.

"Tidak apa, aku akan membelinya."

Mendengar itu, wanita tua memasang wajah tidak peduli, kemudian berkata sembari kembali mengepulkan asap di mulutnya.

"Ambil saja, kalau mau mencoba. Mau ambil batu perbaikan berapa?"

"80."

Setelah mendengar itu, wanita tua kembali menghela kepulan asap yang sudah keluar dari mulutnya itu, sembari berkata.

"Hah... itu cukup banyak, apa kau ingin melakukan ujicoba?"

Tanpa menunggu jawaban, wanita tua memberikan kotak yang ia bawa. kemudian berkata.

"Baiklah ambil ini dulu, kau bisa mengeceknya disini, tapi jangan sekali-kali membukanya saat berada di luar, atau kau akan mendapat masalah besar."

Setelahnya iapun berlalu menuju balik meja toko, meninggalkanku yang menjawab singkat.

"Baiklah..."

Kemudian aku sedikit membuka kotak. Setelah mengkonfirmasi, akupun segera menutupnya kembali.

Setelahnya aku kembali mencoba peruntungan, dengan mengarahkan artefak pada item yang berserakan lainnya. Tetapi item lainnya memang benar-benar sampah sungguhan, pantas saja wanita tua tidak mempedulikannya walau itu diacak-acak.

Ya, aku sudah sangat beruntung mendapatkan item-item yang kuperlukan.

Setelahnya, wanita tua memberikan sebuah kotak yang terlihat usang. Tidak seperti kotak yang aku pegang sekarang.

Kemudian wanita tua kembali berkata, namun kali ini ia mematikan cerutunya.

"Baiklah, apa itu saja?"

"Ya."

Setelah mendengarnya, wanita tua mengambil secarik kertas lusuh, kemudian ia mengambil pena bulu kusut dan lantas mencoret-coretnya. Setelahnya, ia memberikan kertas lusuh itu pada subjek didepannya, sembari berkata.

"Kalau begitu, ini tagihannya, kau katakan pada pria menyebalkan itu, kalau aku sekarang hanya menerima uang tunai."

Setelah melihat tulisan yang tidak bisa terbaca, akupun hanya menjawab singkat.

"Baiklah."

Tetapi tiba-tiba, pemuda yang memandu kami meminta kertas tagihan itu. Kemudian ia mengeluarkan sebuah kantung yang ia bawa, dan memberikan beberapa koin emas serta dua koin berwarna biru langit metalik pada wanita tua.

Sepertinya pemuda itu sudah mengetahui kalau ini akan terjadi.

Atau mungkin memang pria kurus sengaja memberikan kartu, agar wanita tua mengetahui aku memiliki koneksi dengannya? Ternyata dia cukup pengertian.

Ya, pasti sebab aku membeli item mahalnya yang belum bisa ia jual. Kalau dia tau nilai sebenarnya dimasa depan, mungkin dia akan menyesalinya, tetapi itu bukan urusanku.

*

Setelah selesai bertransaksi, kamipun kembali ke toko pria kurus. Tetapi ketika pemuda itu memberikan secarik kertas lusuh dari wanita tua, entah kenapa senyum pria kurus semakin melebar, dan itu membuat perasaanku tidak enak.

Apalagi saat dia mulai buka suara.

"Ho ho... sepertinya anda berbelanja cukup banyak tuan muda."

Dan akupun lantas terperangah, saat pria kurus menyebutkan totalnya lebih dari dua Juta.

Ternyata koin biru langit metalik itu senilai satu juta Orion!

Sialan! kenapa aku tidak memeriksanya?!

Merasa rugi, akupun lantas buka suara.

"Anu, bukankah ini sepuluh kali lipat dari harga yang seharusnya?"

Harga batu kenaikan level, seharusnya hanya sekitar 500 ribu Vallis sialan!

Kenapa ini lebih dari 5 juta Vallis? Apa aku ditipu?

"Ho ho... itu sudah harga wajar tuan muda, sebab resiko yang ditanggung juga sangat tinggi, kalau ketahuan, toko kami akan dipaksa tutup oleh pihak kerajaan.

Mendengar itu akupun lantas menghela napas,

Haah...

Pada akhirnya aku mengeluarkan 25 juta pada pria kurus juga.

Setelah memikirkan itu, akupun lantas memesan item lainnya, itu salah satu item untuk memper bagus tampilan tas spasial yang kudapat.

-

Setelah selesai bertransaksi dan mengeluarkan banyak uang, aku dan Amy pun kembali ke mansion. Sudah cukup sore sekarang, sebab perjalanan menggunakan kereta kuda, saat ke distrik toko ilegal memakan waktu yang lama.

Sebenarnya hari ini aku ingin segera kembali berburu, setelah mendapat item yang ku butuhkan. Tetapi mendengar aku bisa mendapat batu kenaikan level dengan cukup mudah, akupun lantas menundanya tanpa banyak pikir.

Apalagi sekarang aku mendapatkan artefak dan item baru yang sangat berguna. Aku jadi tidak sabar untuk segera menguji cobanya.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

aku kasih 🌹 buatmu Thor...
semangat terus

2024-04-24

1

iinEzz

iinEzz

smngattt kakk lanjutt seru bangett/Drool/

2024-03-13

2

V

V

semangat

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!