14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan.

...Cerita berlanjut....

^^^16 : 27 : 45 . Arcan-42 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode empat belas.

Tok tok tok.♪.♪.♪

"Tuan muda, saya sudah selesai bersiap."

Mendengar itu, akupun membereskan kembali hasil buruanku yang aku hitung sebelumnya. Kemudian bergegas menuju pintu.

Setelah membuka pintu, akupun sedikit melebarkan mata. Pandanganku dimanjakan oleh sosok gadis manis, yang mengenakan pakaian kasual dress putih dengan aksen hitam. Sangat cocok dengan penampilannya.

Iapun memakai topi bulat untuk menghiasi rambut hitamnya, yang kini kedua sisinya ia ikat kebelakang dengan simpul indah, sedangkan bagian lainnya ia gerai seperti biasa.

Dia pun merias tipis wajah cantiknya. Dia terlihat sangat manis.

Akupun tersenyum lembut, kemudian mengulurkan tangan, sembari berkata.

"Mari nona."

"Tuan muda."

Amy merasa malu mendapatkan perhatian seperti ini dari tuan muda, tetapi ia merasa sangat senang, kemudian ia menggapai tangan tuan mudanya itu.

Dan kami berjalan berdampingan menelusuri lorong lantai dua.

Setelah berjalan beberapa lama kami pun menuruni tangga. Kemudian menuju teras utara, dan berjalan ke arah barat melalui lorong utara mansion.

Ada beberapa pelayan serta prajurit yang memperhatikan kami sembari berkomentar, tetapi aku tidak mempedulikannya.

Disepanjang sisi kanan lorong, hanya berderet pilar-pilar besar yang di luarnya adalah taman utara mansion. Sedangkan di sisi kiri terdapat deretan jendela dan pintu yang cukup tinggi. Kami melewati beberapa ruang besar lainnya.

Seperti ruang makan dan ruang tamu. Sisi utara ruang tamu cukup indah, dengan bilik kayu yang diberi jarak sejajar untuk memperlihatkan teras di luarnya.

Beberapa pot tanaman hias tergantung di kayu bilik-bilik itu, dan ada kursi santai di depan kedua sisi bilik. Sedangkan di terasnya terdapat hiasan kaca yang digantung, itu bergemerincing walau hanya tertiup angin sepoi.

Kemudian kami melewati deretan jendela yang lumayan tinggi. Setelahnya pemandangan dari balik deretan jendela itu berubah menjadi ruang luas aula.

Setelah beberapa lama, kami pun berbelok ke arah selatan melewati lorong depan mansion, hingga sampai di teras depan mansion yang sangat luas.

Kami menuruni tangga menuju lapangan depan, dimana terdapat air mancur yang besar. Tetapi kami menuju sisi lapangan, yang terdapat beberapa motor dan mobil kinetik diparkirkan.

Sedangkan pria tua terlihat didekat salah satu motor kinetik, kami pun menghampirinya, dan pria tua lantas buka suara.

"Silahkan tuan muda, nyonya menitipkan ini untuk anda."

Pria tua menyodorkan sebuah kartu berwarna putih dengan aksen emas, ada lambang Keluarga Augustine di sudut depannya.

Sedangkan dibelakangnya ada lambang kerajaan 'Orione' yang berwarna biru langit metalik, dan dibawahnya terdapat garis memanjang berwarna platinum.

Akupun menerimanya, kemudian bertanya.

"Apa ini kartu transaksi?"

Hanya ada nomor seri dan nama lengkap Haumea, jadi kemungkinan ini memang hanya digunakan untuk transaksi.

Setelah mendengar pertanyaan dari subjek yang sedang membolak-balikkan kartu ini, pria tua pun menjawab.

"Ya, anda bebas untuk memakainya."

Kemudian pria tua kembali menyodorkan kartu lainnya, kali ini terlihat familiar, tetapi dengan identitas yang berbeda. Akupun beralih pandang kemudian berkata.

"Amy, apa kamu bisa memegang ini?"

Akupun menyerahkan kartu transaksi pada Amy. Amy merasa sangat malu, sebab kakeknya melihat dia tengah berpegangan tangan dengan tuan muda.

Mungkin dia akan diceramahi nanti, tetapi untuk sekarang ia hanya ingin melayani tuan mudanya sebaik mungkin.

"Baik tuan muda."

Setelah Amy menerimanya, akupun mengambil kartu emas dari pria tua. Kemudian melepas genggaman pada tangan Amy.

Akupun menaiki salah satu motor kinetik, dan menyelipkan kartu itu pada lubang pipih. Setelahnya akupun berkata, pada gadis yang masih berdiri disamping motor kinetik yang ku naiki ini.

"Ayo Amy."

Kakeknya tidak mengatakan apapun, tetapi tatapannya membuat Amy menjadi canggung dan malu. Setelah melirik sekilas ekspresi datar kakeknya, Amy pun mulai terduduk menyamping di jok belakang motor kinetik dengan sopan.

Setelah Amy terduduk akupun berkata.

"Amy, pegang pinggangku dengan erat, nanti kamu terjatuh."

Mendengar itu, Amy pun mulai memeluk tuan mudanya, sembari berkata.

"Kalau begitu, permisi tuan muda."

Dan sekarang rasa lembut empuk nan hangat pun mulai menjalari punggungku, sebab kini lengan Amy melingkar erat di pinggangku, hingga tangan mungil dengan jemari lentik yang bertautan pun terlihat didepan perutku.

Tetapi sepertinya Amy agak tegang, jadi akupun kembali berkata.

"Amy, kamu bisa lebih bersantai, kamu akan cepat lelah jika terduduk kaku seperti itu."

Sepertinya tuan muda agak tidak nyaman, jadi Amy segera mematuhinya.

"Baik tuan muda."

Kemudian Amy pun mulai mengendurkan posturnya yang kaku, dan iapun mulai bersandar pada tuan mudanya itu.

Karena dia sudah bersantai, akupun bisa berkendara dengan nyaman. Aku mulai mengalirkan energi pada kemudi, dan motor kinetik pun mulai melaju perlahan.

Kami melewati jalan utama mansion ke arah barat, meninggalkan pria tua yang tengah menunduk hormat.

Setelah beberapa lama melaju, aku melihat sebuah jalan setapak yang lumayan lebar, di antara pepohonan tinggi di sisi utara jalan. Dan akupun lantas bertanya pada...

"Amy."

Mendengar tuan mudanya memanggil, Amy yang kini mulai nyaman bersandar sembari memeluk erat tuan mudanya itu, menjawab lembut.

"Ya... tuan muda."

Mendapat respon, akupun lanjut bertanya.

"Mengarah kemana jalan tadi? Bukankah di sebelah utara hanya ada pepohonan?"

Atau lebih tepatnya itu adalah hutan. Sebelumnya aku tidak melihatnya sebab suasana sudah gelap, dan aku lebih fokus melihat sisi depan mansion, belum lagi pria tua melaju cukup kencang.

Sedangkan Amy yang mendengarnya, berpikir sesaat, sebab ia kini duduk menyamping menghadap arah selatan. Tetapi kalau tentang cabang jalan disekitar sini, Amy mengetahui, dan iapun menjawab dengan santai.

"Hmm... jika tuan muda melewatinya, disana ada beberapa rumah yang ditinggali oleh beberapa pekerja, yang mengurus kebun serta hewan peliharaan."

"Disana juga terdapat kandang kuda yang sangat luas, serta kandang hewan peliharaan lainnya."

Setelah men Jeda sesaat, Amy pun melanjutkan.

"Dan juga... ada kolam ikan hias yang cukup indah nan luas disana."

Kemudian Amy pun sedikit mengingat masa lalu, ia ingin mengatakannya, tetapi ia merasa itu akan mengganggu jika mengatakan hal tidak perlu.

Setelah rasa penasaranku terjawab, akupun merespon singkat.

"Begitu."

Sebab tidak ada yang spesial jika hanya beberapa hewan dan kuda, karena motor kinetik sudah cukup membuatku tertarik.

Setelah melewati gerbang utama mansion, kami melaju ke arah selatan.

Amy pun memandu arah. Beruntung toko pertama yang kami tuju melewati kawasan elit, jadi kesempatan untuk bertemu bangsawan lain akan sedikit.

Setelahnya kami pun menyeberang ke sisi barat jalan, sebab toko artefaknya ada di seberang. Kami sedikit menyusuri jalan kearah utara, sebelum kemudian memarkir motor kinetik didepan toko.

Tokonya cukup bagus, ya, ini yang direkomendasikan oleh Amy.

Setelah kami masuk dalam toko, akupun bertanya pada penjaga toko yang adalah seorang pak tua.

"Pak tua, apa ada batu peningkatan disini?"

Setelah mendengar pertanyaan itu, pak tua sedikit menggaruk janggutnya, sebelum kemudian ia menjawab pelan dan cukup lama...

"Hmm... tunggu sebentar... aku akan coba memeriksanya dibelakang."

Dan sosok yang agak bungkuknya pun perlahan menghilang di balik tirai toko.

Sebelum kemudian terdengar keributan di belakang, dan seorang gadis muncul menggantikannya. Gadis itu berkata sembari mencoba memasang wajah ceria.

"Oh pelanggan, maaf, sepertinya kakekku sudah pikun, kami tidak memiliki batu peningkatan yang tersisa."

Sudah kuduga, tidak akan mudah mendapatkan batu peningkatan kalau tidak memesan cukup lama, tetapi aku ingin bertaruh sekali lagi.

"Kalau batu kenaikan level?"

Setelah mendengar pertanyaan itu, gadis penjaga toko memasang wajah yang bermasalah.

"Maaf, tapi batu kenaikan level hanya bisa didapatkan di ibukota, sebab pihak kerajaan yang langsung mengelolanya."

"Dan kami dilarang untuk memperjual belikannya tanpa izin, jika kami menjualnya, toko kami akan dianggap ilegal."

Ya, tidak heran, sebab di dalam deskripsi game, itu adalah item yang sangat berbahaya jika dipakai sembarangan. Dan hanya ada di toko-toko tertentu.

Sepertinya hukum di kerajaan 'Orione' cukup ketat, sampai tidak membiarkan satu toko pun menjualnya. Tetapi kemungkinan masih ada toko lain yang menjualnya, aku akan coba tanyakan pada toko lain nanti.

Setelah memikirkan itu, akupun kembali berkata.

"Kalau begitu, aku ingin memesan 100 batu energi grade 'D."

"Batu pemulihan dan batu pelindung."

Aku memesan beberapa batu energi untuk persediaan nanti, serta batu pemulihan, juga batu pelindung untuk meningkatkan keselamatanku.

Sebab setelah ini aku akan menuju ke tempat yang lebih berbahaya.

Setelah mendengar itu, wajah gadis penjaga toko lantas menjadi cerah, dan segera menjawab.

"Baik, kalau begitu saya akan segera menyiapkannya."

Setelahnya iapun pergi ke beberapa etalase yang berjejer di sisi meja toko, dan mengambil beberapa kotak. Setelah ia selesai menyiapkannya, akupun kembali memesan beberapa item lainnya.

Dan ada beberapa item yang tidak tersedia, jadi dia merekomendasikan toko sebelah. Iapun mulai menghitung total belanjaan kami.

"Untuk batu energi grade 'D, satuannya 300 Orion, jadi totalnya 30.000 Orion."

"Ditambah batu pemulihan dan batu pelindung, satuannya 12.000 Orion, masing-masing 5 buah jadi total 120.000 Orion, ditambah dengan..."

Sembari menunggunya menghitung akupun lantas berpikir.

Apa mata uang disini lebih tinggi?

Mata uang umum didalam gamenya adalah Vallis, dan itu nilainya paling tinggi.

Bisa digunakan di berbagai kerajaan, sebab itu mata uang internasional milik guild petualang, yang memiliki cabang di seluruh dataran Arcania*.

^^^*Arcania : Nama dunia ini.^^^

Guild petualang didirikan oleh persatuan internasional, jika kamu memiliki kartu guild petualang, kamu dapat keluar masuk kerajaan lain dengan mudah.

Dan tentu saja, kamu bisa berbelanja dimana pun, tanpa perlu memikirkan perbedaan mata uang kerajaan lain.

Sepertinya mata uang Kerajaan 'Orione'. 5,4 kali lebih tinggi, sebab didalam game harga satuan batu energi grade 'D, adalah sekitar 1600 Vallis.

Setelah gadis penjaga toko selesai menghitung, serta mengemas belanjaan dengan rapih didalam kotak yang cukup bagus, akupun bertanya.

"Apa disini bisa melakukan pembayaran dengan Vallis?"

Mendengar itu wajah gadis penjaga toko kembali bermasalah, kemudian berkata.

"Itu... pihak kerajaan juga melarang keras penggunaan mata uang asing, jadi kami hanya bisa menerima Orion."

Setelah mendengar jawaban itu, akupun kembali berpikir.

Apa kerajaan 'Orione' tidak tergabung dalam persatuan internasional?

Mereka benar-benar ketat.

Sepertinya gadis di depanku sangat bermasalah dengan pertanyaan tadi. Jadi akupun berkata pada...

"Amy."

"Ya, tuan muda."

Amy pun menyodorkan kartu transaksi yang dititipkan padanya.

Melihat sesuatu yang disodorkan padanya, mata serta mulut gadis penjaga toko itu melebar, dan iapun lantas membungkuk, sembari menerimanya dan berkata.

"Terimakasih telah berbelanja di toko kami."

Dan gadis penjaga toko mulai menggesek kartu, dengan hati berbunga serta wajah sumringah, sebab dengan ini nama tokonya akan semakin terkenal.

Ia kurang mengenal pemuda yang sangat tampan juga gadis cantik dihadapannya ini, tetapi ia mengetahui lambang pada kartu yang ia berikan,

Jadi dia pasti adalah penerus wilayah ini, yang sangat terkenal dengan rumor akan ketampanannya. Sedangkan gadis cantik ini, apa dia kekasihnya? Tapi dia memanggilnya tuan muda.

Ya, apapun itu, yang penting dia bisa membuat promosi dengan ini, sebab akhir-akhir ini tokonya kekurangan pengunjung. Oleh sebab itu kakeknya yang berjaga, karena tidak perlu melayani banyak pelanggan.

Setelah memikirkan itu sembari tersenyum lebar, gadis penjaga toko lantas kembali membungkuk, mengiringi pelanggan VIP nya pergi, sembari berkata.

"Terimakasih telah berbelanja, jangan lupa berkunjung kembali."

Setelahnya kami pun beranjak dari toko, meninggalkan gadis yang tampaknya terlihat bersemangat, tidak seperti reaksi sebelumnya. Ya, setidaknya dia merekomendasikan toko lain, yang kemungkinan ada item yang aku cari.

Oleh sebab itu, aku dan Amy pergi menyusuri cabang jalan yang menuju arah barat. Setelah mengunjungi beberapa toko, akhirnya aku mendapatkan 3 buah batu peningkatan, yang satuannya seharga 50 ribu Orion.

Ini benar-benar sulit didapat, sebab banyak orang yang memerlukannya. Sedangkan batu pemulihan atau pelindung masih mudah dicari, walaupun termasuk item langka, sebab jarang yang membutuhkannya.

Kebanyakan orang hanya akan melindungi diri mereka, dengan mengalirkan energi untuk menyelimuti seluruh tubuh mereka. Dibanding harus membuang banyak uang untuk membeli item mahal, yang bahkan mungkin lebih dari penghasilan mereka dari berburu.

Seperti yang dikatakan oleh gadis penjaga toko, setelah bertanya dengan beberapa penjaga toko lain, mereka juga menjawab dan memiliki ekspresi serupa, saat aku bertanya mengenai batu kenaikan level.

Setelah berkeliling cukup lama, akupun melihat jarum jam yang sudah menunjuk pukul 9 pagi, aku belum sarapan, Amy tentu saja belum, jadi akupun berkata pada...

"Amy."

Mendengar tuan mudanya memanggil, Amy yang kini sedang memangku dan memegang beberapa kotak dengan tangan kiri, sembari tangan kanannya merangkul tuan mudanya pun menjawab.

"Ya, tuan muda."

"Apa disekitar sini ada restoran yang bagus? Aku ingin makan."

Mendengar pertanyaan itu, Amy sedikit berpikir, kemudian menjawab.

"Kalau begitu, bagaimana bila restoran yang berdekatan dengan toko artefak selanjutnya? Tuan muda bisa langsung menyeberang setelah makan di sana."

Mendengar jawaban yang praktis, akupun lantas menyetujuinya.

"Kedengarannya bagus."

.

Tetapi segera setelah sampai, akupun lantas kecewa, sebab restoran bagus yang ia sebutkan adalah didekat kawasan elit. Sedangkan toko artefak yang cukup besar terlihat di seberang jalan.

Ada beberapa bangsawan yang sudah pasti mengenalku menyapa, akupun turun dari motor kinetik.

"Tuan muda Astin."

"Bukankah ini tuan muda Astin?"

"Apakah anda mengubah penampilan anda? Anda semakin terlihat tampan."

"Kudengar anda jatuh sakit, apa kondisi anda sudah baik-baik saja?"

Dan sekarang sekelompok gadis mulai berkerumun, aku benar-benar tidak bisa menghadapi situasi ini.

Merasa tuan mudanya tengah kesulitan, Amy pun maju untuk menyingkirkan mereka.

"Nona-nona sekalian, sepertinya tuan muda kami merasa kesulitan, mohon untuk tidak terlalu mendekat."

Merasa tidak terima, salah satu gadis bangsawan itu maju dan mencela.

"Ya ampun, bukankah ini nona buangan dari keluarga Vaniella?"

Gadis lainnya pun ikut mencela.

"Oh, sepertinya kamu berdandan, apa kamu ingin menggoda tuan muda Astin dengan wajah cantikmu itu?"

Yang lainnya ikut menimpali.

"Ih, luar biasa memang nona buangan, tingkah lakunya vulgar sekali."

Sebenarnya mereka melakukan ini, untuk memancing perhatian lelaki dihadapannya. Biasanya dia akan membela pelayannya ini, melihat aksinya itu entah kenapa membuat jantung mereka berdebar kencang.

Apa mereka mencoba memprovokasi Amy?

Sepertinya mereka anak-anak bangsawan kelas bawah atau menengah, yang bekerja di bawah ayahku. Tidak ada untungnya berdebat dengan mereka, lebih baik kami pergi saja.

Belum lagi orang-orang semakin berkerumun.

Sedangkan Amy yang sudah terbiasa dengan tingkah mereka, hanya memasang wajah tenangnya yang datar. Tetapi ekspresi datarnya segera tersipu, saat tuan muda menggenggam dan menarik tangannya. Tuan mudanya pun berkata.

"Ayo Amy."

Amy yang tiba-tiba ditarik pun berkata.

"Tuan muda."

Sepertinya Amy ingin memprotes, tetapi aku tidak peduli.

Sedangkan gadis-gadis bangsawan itu mulai berkicau.

"Kyaaa... tuan muda Astin keren sekali."

"Tuan muda Astin aku juga mau."

"Kuuh... ini juga terlihat bagus."

Walau biasanya lelaki yang mereka kagumi itu, akan berdiri didepan pelayannya sembari menghalau mereka, tetapi sikap dinginnya ini juga cukup mengena.

Apa mereka sedang meledekku?

Amy pun semakin merasa malu, melihat tingkah gadis-gadis itu, biasanya tidak seperti ini. Sebelumnya tuan muda akan kembali kebelakang Amy setelah digoda oleh mereka, dan sekarang tuan muda hanya berlalu begitu saja.

Sikap tuan muda sedikit berubah. Kamipun segera memasuki restoran, untung saja ada penjaga yang menghalau keributan, jadi mereka tidak mengikuti.

Setelah sampai di dalam, beberapa gadis cantik pelayan restoran segera menyambut, kemudian memandu dan mempersilahkan duduk, setelahnya memberikan buku menu.

Tetapi Amy tidak lekas duduk, padahal aku menyuruhnya untuk memakai pakaian kasual adalah untuk momen seperti ini. Jadi akupun lantas berkata.

"Amy, kamu juga duduk."

Amy yang masih merasa malu pun hanya bisa menurutinya.

"Baik, tuan muda."

Kemudian menaruh kotak yang ia bawa, dan duduk berhadapan dengan tuan mudanya itu. Setelah melihat Amy duduk, akupun bertanya padanya.

"Amy, kamu mau memesan apa?"

Merasa tidak enak, Amy pun menjawab.

"Apa saja tuan muda."

Mendengar jawaban yang familiar akupun lantas berpikir.

Bahkan disini juga, perempuan menjawab pertanyaan itu dengan perkataan yang serupa. Tetapi Amy tidak mungkin mengomel, setelah aku memesankannya menu yang ku mau.

Oleh sebab itu, akupun lantas menjahilinya.

"Oke, aku akan memesan menu yang pedas untukmu."

Mendengar perkataan tuan muda yang terlihat sedang menyeringai, Amy pun merasa gentar, kemudian berkata agak lantang sembari memejamkan mata.

"Saya memesan menu yang ringan saja tuan muda."

"Bagus, kalau begitu aku juga memesan menu yang sama."

Jadi akupun memesan bubur dengan sedikit bumbu, ditambah topping daging buffalo beast yang agak banyak, sedangkan Amy lebih banyak sayuran.

Sepertinya Amy tidak terlalu menyukai makanan yang memiliki rasa dan aroma kuat, bahkan dia juga terlihat tidak menyukai manisan, yang digemari oleh gadis seusianya. Sangat berbanding terbalik dengan Haumea.

Jadi akupun makan dengan santai, sembari menggoda Amy yang sepertinya masih tersipu.

Setelah itu akupun memesan hidangan penutup, yang adalah berupa minuman.

Amy memesan avogado delight, sedangkan aku hanya jus Chersei, sebab aku sudah ketagihan dengan rasa serta aromanya.

Kamipun sedikit mengobrol santai, sembari melihat pemandangan ramai dibalik jendela restoran.

!

Itu bukan hanya terlihat lagi, tetapi benar-benar ramai sialan!

Apa mereka sedang menonton kami?

"Amy, apa mereka selalu bersikap seperti itu?"

Amy yang sudah terbiasa dengan keadaan itu, hanya menjawab santai.

"Ya, mereka selalu mengerumuni dan menggoda anda setiap kali ada kesempatan."

Akupun hanya menghela napas dengan pemandangan yang tidak mengenakkan itu. Jangan tanya siapa yang sedang menonton kami, kalian pasti sudah bisa menebaknya.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

Terpopuler

Comments

Rey

Rey

Ketampanan Astin sudah melegenda 😁

2024-03-19

1

Rey

Rey

Astinnn 😆.

2024-03-19

1

Darien gap

Darien gap

lanjuttkan

2024-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!