09 Pergi Menyelinap

...Cerita berlanjut....

^^^15 : 16 : 44 . Arcan-41 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode sembilan.

Setelah Haumea merasa puas, ia mengenakan gaunnya kembali, dan sedikit merapikan rambutnya. Kemudian ia beranjak dari kamarku.

Sedangkan aku segera menyembunyikan bekas-bekas kekacauan, dengan melipat sprei kemudian menaruhnya di keranjang, dan menyemprotkan banyak pengharum ruangan untuk menyamarkan aroma.

Walau itu hanya aroma lavender dari tubuh Haumea yang bercampur dengan aroma Chersei dari tubuhku, masih ada kemungkinan Amy akan menyadari.

Tetapi setelah beberapa lama, Amy tidak kunjung datang, jadi aku memutuskan untuk pergi mandi sendiri.

Namun ketika aku selesai mandi, ada dua gadis pelayan yang mengetuk pintu. Katanya dia disuruh Haumea, untuk menggantikan Amy yang sedang sakit.

Aku ingin mengecek kondisi Amy, tetapi mereka bilang aku tidak perlu mengkhawatirkannya, sebab ada pelayan lain yang sudah mengurusnya.

Ya, aku juga harus melakukan beberapa hal. Aku ingin pergi menyelinap, untuk melihat daerah sekitar, dan tentu saja akan mencari tempat perburuan.

Aku akan menjenguk Amy saat sudah pulang nanti. Ini kesempatan yang cukup bagus untuk pergi, sebab hanya sedikit yang mengawasi.

Haumea juga harus pergi melakukan pekerjaannya. Dia mengatakan kalau ada bisnis yang perlu diurus, bersama keluarga bangsawan yang bekerjasama dengan keluarga kami.

Aku segera bersiap, dibantu oleh dua gadis pelayan yang sepertinya adalah pelayan pribadi Haumea. Entah kenapa rasanya agak canggung, sebab bukan Amy yang melakukannya.

-

Kamarku berada di atas lantai dua, aku harus menuruni tangga yang tingginya puluhan meter.

Seorang pria tua yang mengenakan jas berekor terlihat berdiri dengan rapi di bawah sana, dia adalah kepala pelayan kediaman ini. Setelah melihatku ia membungkuk dan berkata.

"Mari ikuti saya tuan muda."

Dan aku mengikutinya. Kami berjalan melewati ruang luas yang sisi utaranya terbuka, memperlihatkan taman utara mansion, tempat di mana pertama kali aku bertemu dengan Haumea.

Tetapi kami menuju ke arah selatan. Setelah sampai di tengah ruang, kami melewati lorong yang menuju ke arah timur.

Sangat panjang sekali, bahkan aku tidak dapat melihat ujungnya, ya, bisa dilihat dari pemandangan dari balik jendela kamarku, yang merupakan hamparan atap runcing mansion.

Aku sedikit membuka buku yang kupegang, di dalamnya berisi peta geologi serta nama-nama wilayah yang berada di kerajaan Orione.

Setelah beberapa lama melewati lorong, akhirnya kami sampai di sebuah lapangan yang sangat luas. Beberapa pria besar yang merupakan prajurit dan kesatria kediaman ini terlihat sedang berlatih.

Namun kami melewati lorong belakang mansion, menuju arah selatan, di mana terdapat banyak sekali gedung-gedung besar, yang merupakan tempat berbagai fasilitas kediaman ini.

Ada sebuah jalan selebar sepuluh meter, yang terdiri dari batu yang disusun. Kami menyusuri jalan ke arah timur, menuju lapangan luas lainnya, yang berada tepat di sisi selatan lapangan pelatihan.

Sebuah gedung berbentuk kubah besar berwarna putih, terlihat di sisi selatan lapangan yang sepertinya merupakan area parkir.

Beberapa kendaraan unik dengan desain futuristik terlihat mengapung di sana, ya, mereka tidak memiliki roda.

Tetapi kepala pelayan menghampiri seorang pria besar yang sedang berjaga di depan gedung besar, yang sepertinya merupakan gudang senjata.

Kami pun memasukinya, dan aku terperangah ketika melihat isi di dalamnya. Sangat luas, dengan beberapa pilar besar melingkar mengelilingi ruang sebagai penyangga.

Di hadapan kami berderet beberapa kendaraan yang sepertinya adalah motor dan mobil kinetik. Pandanganku yang terbuai mulai menyapu pemandangan sekitar,

Sepertinya gedung ini memiliki beberapa lantai, walau dari luar terlihat cukup pipih, sebab bentuknya yang bulat melebar.

Di kedua sisi timur dan barat terdapat tangga melengkung, yang mengikuti lekuk ruang untuk naik menuju lantai dua.

"Bagaimana tuan muda? Apa anda ingin mencobanya?"

Aku lantas mengalihkan pandangan, ketika suara kepala pelayan mencapai pendengaran. Tentu saja aku ingin mencobanya, itu merupakan niatku dari awal.

"Ya,"

"Kalau begitu, tunggu sebentar."

Kepala pelayan terlihat berbicara dengan pria besar yang mengikuti kami, dan pria besar tersebut menyerahkan sebuah kartu berwarna emas.

Setelah menerimanya kepala pelayan kembali padaku dan berkata.

"Mari ikuti saya tuan muda."

Kami menuju ke tengah ruang. Di sana terdapat patung raksasa, dengan bentuk kesatria berkepala singa yang tengah memegang pedang. Itu merupakan lambang kebanggaan keluarga kami.

Kepala pelayan menghentikan langkah, pada salah satu kendaraan unik yang merupakan motor kinetik.

Itu benar-benar melayang. Tetapi sepertinya tidak ada tekanan udara di bawahnya, jaraknya sekitar setengah meter dari permukaan tanah.

Dengan bentuk seperti peluru yang pipih di bagian bawah, namun benar-benar rumit dan terlihat mewah. Apalagi dipadukan dengan warna putih beraksen emas, yang membuat penampilannya terlihat lebih elegan.

Kaca crystal melengkung terlihat di bagian depan sebagai penghalang udara. Itu seperti Jetski, namun dengan body ramping dan desain yang lebih futuristik.

Kepala pelayan mulai menaikinya, setelah memasukkan kartu emas pada lubang pipih ia berkata.

"Silahkan tuan muda."

Dia terlihat kaku sekali. Aku juga mulai naik di belakangnya. Woo... Ini benar-benar terasa nyaman. Sepertinya kartu emas itu merupakan kunci sekaligus lisensi berkendara.

"Saya akan mulai melaju perlahan."

Setelah berkata demikian, kepala pelayan mulai mengalirkan energi pada kemudi, dengan perlahan motor kinetik mulai melaju.

Tidak kuduga ini bergerak sangat stabil, tidak ada guncangan sedikit pun, benar-benar mulus. Bahkan suaranya benar-benar kecil seperti hanya membelah udara yang dilewati.

Bukankah ini sangat bagus, untuk mencari sarang monster sampai ke pelosok?

Setelah kepala pelayan membawaku beberapa kali berkeliling lapangan parkir di depan gedung, aku memintanya untuk mengajariku.

Walau sepertinya dia terlihat enggan, tetapi dia tetap menuruti. Aku mulai mengendarai motor kinetik sembari mendengar instruksi kepala pelayan.

Mengejutkan. Walau kelihatannya rumit, tetapi mekanismenya cukup mudah dipahami. Setelah menyelipkan kartu emas pada lubang pipih, aku perlahan mengalirkan energi pada kemudi,

Yang membuat motor kinetik otomatis berjalan. Untuk mempercepat dan memperlambatnya aku tinggal mengatur aliran energi, ini seperti mengendarai motor matic.

Namun motor kinetik bisa melaju mundur, hanya dengan memutar kemudi ke belakang. Ugh... Sial, sepertinya efek kejutnya lebih besar, hampir saja aku membentur crystal penghalang di depan.

Setelah beberapa lama aku berlatih, akhirnya aku semakin lancar mengendarai. Ya, sebelumnya aku juga cukup mahir dalam berkendara.

-

Hari semakin siang, jadi aku memutuskan untuk beristirahat dan makan terlebih dulu. Sembari menunggu kepala pelayan menyiapkan beberapa item yang aku minta, ya, aku berniat untuk langsung berburu.

Entah kenapa, setelah kejadian semalam tubuhku sekarang jadi merasa bugar.

Sehabis beristirahat aku kembali berlatih. Dan akhirnya aku sudah lebih menguasai. Aku segera menepi, menuju di mana kepala pelayan berada.

"Sepertinya anda sudah cukup mahir mengendarainya tuan muda."

Beberapa pelayan terlihat di belakangnya, mereka menyerahkan beberapa item yang aku minta. Membuat wajah datar kepala pelayan terlihat sedikit bermasalah.

"Kalau boleh saya tahu, apa yang akan anda lakukan dengan membawa semua itu tuan muda?"

Aku tidak memiliki alasan yang bagus. Bagaimana cara untuk melewati pengawasan mereka? Para pria besar itu juga terlihat sudah bersiaga.

"Hanya untuk jaga-jaga. Aku ingin melihat-lihat di sekitar jalan utama."

Alis kepala pelayan sedikit berkedut, ketika mendengar alasan dangkal ku. Tetapi entah kenapa dia tidak terlalu menentangnya.

"Kalau begitu, biarkan beberapa kesatria untuk menemani anda."

"Tidak apa-apa, aku tidak akan terlalu jauh. Kalian lanjutkan saja pekerjaan kalian."

Dan alis kepala pelayan kembali berkedut. Ia segera merogoh sakunya, kemudian menyodorkan sesuatu padaku.

"Setidaknya anda harus membawa ini, agar anda dapat segera menghubungi kami jika terjadi sesuatu."

Crystal komunikasi? Apa dia ingin melacak ku? Crystal bulat ungu transparan ini dapat digunakan untuk berkomunikasi, dan mengetahui posisi lawan bicara seberapa pun jauhnya.

Ya, untuk sekarang yang terpenting adalah meloloskan diri dari mereka terlebih dahulu. Aku akan melemparnya ke suatu tempat setelah cukup jauh.

Aku menyimpan item-item dan juga makanan serta minuman pada bagasi depan motor kinetik. Setelah mengalirkan energi pada kemudi, aku berkata pada mereka.

"Kalau begitu, aku pergi dulu."

Kemudian mulai melaju, meninggalkan kepala pelayan dan lainnya yang membungkuk sembari berkata.

""Hati-hati tuan muda.""

Tetapi setelah beberapa saat menjauh, punggungku sedikit begidik, seperti ada seseorang yang sedang mengawasi. Ya, sepertinya itu hanya prasangka ku saja.

Aku lantas semakin mempercepat laju, membuat motor kinetik seperti sedang membelah udara.

Swooooosh...

.

Dari lapangan parkir gudang senjata, aku menyusuri jalan ke arah barat di mana jalan utama berada. Pandanganku beredar menelusuri sekeliling.

Di sisi selatan merupakan deretan gedung-gedung tinggi sejauh mata memandang. Sedangkan di sisi utara adalah tembok putih mansion yang tinggi menjulang.

Aku pun mendongak ke atas. Kemungkinan tingginya beberapa ratus meter. Ada berapa lantai sebenarnya mansion ini?

Setelah beberapa lama, akhirnya aku bisa melihat ujung tembok besar ini. Deretan pagar besi putih beraksen emas terlihat di sepanjang sisi utara jalan.

Di balik pagar berderet pepohonan yang dipangkas rapi sejauh mata memandang, menghalangi pandanganku untuk melihat bagian depan mansion.

Ada beberapa tukang kebun yang sedang memangkas daun pepohonan yang cukup tinggi itu. Mereka menaiki tangga lipat yang tinggi, seakan terlihat akan jatuh walau hanya didorong sedikit saja.

Sedangkan di sisi selatan kini tidak ada gedung tinggi lagi. Melainkan terdapat deretan gedung yang terlihat lebih landai, suara bising terdengar dari dalamnya, sepertinya itu tempat untuk mengolah sesuatu.

Para pekerja yang mulai beraktivitas terlihat berlalu lalang di sekitarnya. Dan sesekali ada prajurit yang sepertinya sedang berpatroli.

Entah kenapa orang-orang di kediaman ini memakai pakaian berwarna putih. Apa itu ciri khas keluarga kami? Bahkan semua pakaian dan peralatan yang dimiliki Astin diwarnai putih.

Ya, aku juga sangat menyukainya, itu terlihat bersih dan rapi.

Orang-orang yang melihatku mencoba menyapa, walau aku tidak bisa merespon sebab melaju cukup cepat. Setelah menyusuri jalan beberapa waktu, akhirnya aku dapat melihat jalan utama.

Bukankah itu terlihat ramai?

Walaupun masih di kejauhan, aku sudah dapat melihatnya. Tetapi ada gerbang pagar besi, dan dua orang prajurit yang menjaganya.

Untungnya mereka membiarkan ku lewat begitu saja.

Setelah sampai, berbelok, dan melaju di jalan utama, aku lantas melebarkan mata sembari mengedarkan pandangan.

Bukankah ini perkotaan yang cukup maju?

Banyak gedung-gedung tinggi di sekitar. Walau desainnya memang abad pertengahan, tetapi itu menyaingi gedung pencakar langit yang ada di dunia sebelumnya.

Jalannya juga sangat lebar, mungkin sekitar 25 meter, terbuat dari batuan yang disusun rapi. Sedangkan di tengahnya terdapat pembatas jalan untuk mengatur jalur, dan ada deretan lampu penerang di atasnya.

Aku melaju ke arah selatan sebab tidak ingin menyeberang. Walau tempat penyeberangan jalur berada di depan gerbang utama mansion, tetapi itu masih cukup jauh, jadi aku memilih jalur yang lebih mudah.

Banyak kereta kuda, pesepeda, dan pejalan kaki yang berlalu lalang. Tentu saja pejalan kaki akan berjalan di jalur pejalan kaki, yang berada di kedua sisi jalan jika tidak ingin tertabrak.

Tetapi dandanan mereka cukup kuno seperti di dalam game-nya, terlihat merepotkan namun mewah.

Banyak sekali toko-toko di sepanjang jalan. Apa di depan mansion adalah distrik perbelanjaan?

Swooooosh...

Aku lantas semakin mempercepat laju. Ada beberapa orang yang mengenakan pakaian mewah mencoba menyapaku, sepertinya mereka adalah bangsawan.

Akan merepotkan jika aku harus berurusan dengan mereka.

Walau begitu, jarang terlihat motor maupun mobil kinetik yang lewat. Ya, kemungkinan hanya keluarga bangsawan saja yang memilikinya.

Kalau tidak salah kota ini bernama Albireo, kota yang berada di ujung tenggara perbatasan kerajaan Orione. Penghasilan utama penduduk di sini adalah dari berburu monster, itu berarti banyak monster yang dapat ku buru di luar kota.

Tetapi sepertinya mereka juga banyak yang memiliki mata pencaharian lain, kemungkinan sebab bisnis yang di kembangkan oleh Haumea, aku belum mempelajari lebih banyak, nanti akan ku baca lagi.

-

Sekitar setengah jam, jumlah gedung mulai berkurang, dan jumlah gang serta cabang jalan semakin bertambah. Sepertinya ini pemukiman warga.

Banyak rumah-rumah dengan desain abad pertengahan didirikan, serta warga yang ramai berlalu lalang. Penampilan mereka jauh lebih sederhana dibanding orang-orang di sekitar mansion.

Kemungkinan di sekitar mansion memang kawasan elit.

Populasi di sini ternyata cukup tinggi. Kukira daerah ini akan terlihat lebih sepi dan kumuh, tetapi ini lumayan ramai dan juga bersih.

Kehidupan mereka juga terlihat cukup makmur, ya, aku belum sampai ke pelosok jadi aku tidak mengetahui semua.

Setelah melaju lebih jauh, aku kembali melebarkan mata.

Itu- itu Buffalo Beast, apa ini peternakannya?

Mereka besar sekali, aku tidak menyangka akan sebesar ini. Tinggi mereka sekitar empat meter, walau begitu daging mereka sangat lembut. Semalam aku memakannya bersama Haumea, itu benar-benar makanan kaum elit.

Peternakannya juga terlihat sangat luas, tetapi tidak ada bau menyengat binatang ternak atau semacamnya, mereka berbau rerumputan segar.

Dari mana mereka mendapatkan rumput sebanyak itu?

-

Sekitar dua jam melaju dari persimpangan jalur selatan mansion, terlihat tembok tinggi putih yang sepertinya melingkari kota ini.

Apa itu semacam benteng?

Ya, tidak heran sebab ini perbatasan. Walau begitu, tidak ada satu pun pohon yang terlihat, hanya ada beberapa rumput liar setelah jauh dari pemukiman.

Aku berhenti di depan gerbang besar benteng yang tingginya puluhan meter ini. Prajurit yang menjaga gerbang benteng selatan kota Albireo memberhentikan ku.

Tetapi sepertinya mereka segera mengenaliku, mereka segera membungkuk kemudian membiarkanku lewat begitu saja.

Setelah melewati lorong benteng yang dalamnya lebih dari sepuluh meter. Aku segera mengambil crystal komunikasi, dan melemparnya di dekat tembok benteng.

Kini pemandangannya benar-benar sangat berubah, hanya hamparan lahan kosong yang terlihat di luar benteng kota. Itu benar-benar gersang, tetapi entah kenapa udaranya tetap terasa sejuk, padahal cuacanya sangat terik.

Apa sebab atmosfer yang terlalu tebal, makannya tidak terlalu panas?

Aku sudah melaju cukup jauh, sampai tembok benteng yang tinggi itu semakin mengabur seakan terdistorsi jarak.

Sedangkan di kejauhan terlihat siluet bangunan yang mencuat dengan posisi tidak wajar, itu terlihat miring, dan sepertinya hancur.

-

Setelah melaju lebih dari setengah jam, ke arah selatan yang jalannya sudah rusak dan terkubur tanah. Aku menemukan jalanan rusak yang terlihat seperti aspal retak.

Seharusnya aku akan menemukan tempat berburu jika mengikuti jalan ini. Aku pun menyusurinya dan melaju ke arah barat.

Benteng putih sudah tidak terlihat sedari lama, sedangkan kini samar terlihat hamparan siluet bangunan di ujung barat. Aku melaju mendekat.

-

Sekitar dua jam melaju dari benteng kota. Berarti sekarang aku sudah menempuh perjalanan empat jam lebih, dan sekarang sudah tengah hari.

Kini gugusan siluet bangunan itu terlihat sangat jelas. Aku lantas melebarkan mata, sebab itu terlihat seperti kota metropolitan,

Dengan bangunan-bangunan futuristik yang menjulang ke langit, tetapi sayangnya itu terlihat hancur dan banyak yang sudah runtuh.

Mari sebut saja ini kota kuno, sebab di buku sejarah kerajaan Orione. Ini merupakan peninggalan peradaban 5600 rigelia silam.

Aku berhenti sejenak sebelum memasuki kota. Kemudian membuka buku yang aku bawa. Kota kuno yang ada di sekitar sini... Ah, ketemu. Sialan, kota ini sangat luas sekali...

Setelah memastikan jalur yang sudah dipetakan. Aku mulai memasuki kota kuno melalui jalanan rusak, sembari menghindari puing-puing yang berserakan.

Udara di sini terasa lembab dan mulai dingin, banyak tanaman menjalar, rerumputan, serta lumut tumbuh di jalanan maupun di gedung-gedung tinggi.

Sesekali aku melihat Horn Rabbit di antara celah bangunan. Itu merupakan monster Kelinci dengan satu tanduk runcing seperti Unicorn,

Tetapi aku melewatinya sebab mereka hanya monster rank Normal. Aku sudah level 2 atau rank F, jadi mereka hanya akan memberikan 1 exp. Setidaknya aku harus memburu monster dengan tingkatan yang sama, agar aku mendapat 5 exp.

Semoga saja ada sarang Goblin di sekitar sini.

Sekitar beberapa menit melaju, ada beberapa kelompok warga yang sepertinya sedang berburu. Yang terlihat lebih muda membawa tas besar, sedangkan yang lebih dewasa membawa senjata.

Aku lantas berhenti untuk menanyakan beberapa informasi. Tetapi mereka segera berjongkok hormat ketika melihatku, apa mereka mengenaliku?

Ya, apapun itu, yang terpenting aku mendapat informasi yang sangat berguna.

Sarang Goblin biasanya berjarak sekitar 30 menit dari pintu masuk kota kuno.

Aku semakin melaju menuju kedalaman kota kuno. Udaranya semakin lembab dan dingin, kini pandanganku sedikit terhalangi kabut.

Untuk sekarang, aku akan memfokuskan energi pada indra pendengaran dan penglihatan, untuk mencari sarang Goblin sembari melaju perlahan.

!!

Aku lantas menghentikan kendaraan. Walaupun samar, aku dapat mendengar suara monster. Aku memarkirkan motor kinetik di tepi jalan rusak, berdekatan dengan gedung pencakar langit berbentuk setengah oval yang menjulang tinggi.

Kemudian aku mencabut kartu emas, dan mengarahkannya pada bagasi depan yang kini terbuka secara otomatis.

Aku mengambil tas pinggang kecil dan melingkarkan nya. Kemudian mengecek barang-barang yang aku minta dari kepala pelayan, dan memasukkannya dalam tas.

Aku menenggak botol crystal bening berisi jus Chersei, sebab tenggorokanku kering setelah melakukan perjalanan jauh. Kemudian aku kembali menutup bagasi dan menyimpan kartu emas dalam tas.

Setelahnya aku semakin menajamkan indra. Kemudian aku berlari mengendap dengan kaki yang dialiri energi.

Swooooosh...

Aku melewati jalan setapak yang terdapat bekas jejak kaki, di antara celah bangunan yang ditumbuhi lumut serta rerumputan. Ini terasa agak licin, jadi aku pun lebih berhati-hati.

Pandanganku sangat jelas walau di sekitar banyak kabut, sebab aku mengalirkan energi pada mata. Bahkan gerakan di sekitar seakan melambat.

Setelah berlari cukup lama, akhirnya aku menemukannya. Itu berada di bawah bangunan yang mencuat miring, dengan banyak tanaman sulur yang merambati nya.

Ada sebuah lubang di tengah sudut ceruk bangunan miring itu, seolah bangunan miring tersebut menjadi atap sarang mereka. Sedangkan beberapa makhluk hijau itu nampak sedang berpatroli di sekitarnya.

Aku lantas mengedarkan pandangan, sembari mempertajam indra untuk memeriksa keamanan sekitar, dan juga menjaga jarak cukup jauh.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998.

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

kalau gini enak jadi ga ada polusi hehe

2024-12-20

1

UNKNOW-KUN

UNKNOW-KUN

jadi goblin slayer aja...

2024-06-24

1

UNKNOW-KUN

UNKNOW-KUN

entah kenapa jadi agak aneh... tapi tak pa, masih enak dibaca...

2024-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2 02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3 03 Gadis Itu Sumber Informasi
4 04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5 05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6 06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7 07 Dominasi Ibu Tiri.
8 08 Kehangatan Pagi
9 09 Pergi Menyelinap
10 10 Berburu Di Kota Kuno
11 11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12 12 Jalan Pulang
13 13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14 14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15 15 Mendapat Artefak Baru
16 16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17 17 Siap Berburu Kembali
18 18 Luput Dari Pengepungan
19 19 Menjelajah Dungeon
20 20 Melawan Boss Dungeon
21 21 Setelah Penaklukan
22 22 Kembali Untuk Pulang
23 23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24 24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25 25 Penghasilan Dari Berburu
26 26 Persiapan Selesai
27 27 Menyerang Dungeon
28 28 Melawan Great Serpent
29 29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30 30 Di Ujung Cakrawala
31 31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32 32 Gadis Yang Merepotkan
33 33 Ketenangan Malam
34 34 Membuat Item Konsumsi
35 35 Di Pinggiran Kota Kuno
36 36 Di Kedalaman Kota Kuno
37 37 Musuh Yang Menyulitkan
38 38 Menjelajahi Reruntuhan
39 39 Di Hadapan Yang Agung
40 40 Kotak Pandora
41 41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42 42 Menuju Kota Tambang
43 43 Sesampainya Di Kota Tambang
44 44 Bertemu Dengan Villainess
45 45 Di Balik Pertemuan Queen
46 46 Awal Kesombongan
47 47 Pandangan Berkabut
48 48 Di Bawah Celah Bumi
49 49 Benih Keretakan
50 Pengumuman Remake.
Episodes

Updated 50 Episodes

1
01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2
02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3
03 Gadis Itu Sumber Informasi
4
04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5
05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6
06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7
07 Dominasi Ibu Tiri.
8
08 Kehangatan Pagi
9
09 Pergi Menyelinap
10
10 Berburu Di Kota Kuno
11
11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12
12 Jalan Pulang
13
13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14
14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15
15 Mendapat Artefak Baru
16
16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17
17 Siap Berburu Kembali
18
18 Luput Dari Pengepungan
19
19 Menjelajah Dungeon
20
20 Melawan Boss Dungeon
21
21 Setelah Penaklukan
22
22 Kembali Untuk Pulang
23
23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24
24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25
25 Penghasilan Dari Berburu
26
26 Persiapan Selesai
27
27 Menyerang Dungeon
28
28 Melawan Great Serpent
29
29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30
30 Di Ujung Cakrawala
31
31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32
32 Gadis Yang Merepotkan
33
33 Ketenangan Malam
34
34 Membuat Item Konsumsi
35
35 Di Pinggiran Kota Kuno
36
36 Di Kedalaman Kota Kuno
37
37 Musuh Yang Menyulitkan
38
38 Menjelajahi Reruntuhan
39
39 Di Hadapan Yang Agung
40
40 Kotak Pandora
41
41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42
42 Menuju Kota Tambang
43
43 Sesampainya Di Kota Tambang
44
44 Bertemu Dengan Villainess
45
45 Di Balik Pertemuan Queen
46
46 Awal Kesombongan
47
47 Pandangan Berkabut
48
48 Di Bawah Celah Bumi
49
49 Benih Keretakan
50
Pengumuman Remake.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!