19 Menjelajah Dungeon.

...Cerita berlanjut....

^^^28 : 24 : 22 . Arcan-43 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode sembilan belas.

Aku mencari pintu masuk area tersembunyi, di sela-sela akar pohon besar yang tingginya dua sampai tiga meter ini.

Hanya ada beberapa lubang selebar setengah meter yang merupakan sarang Torn harold, tidak mungkin aku masuk dari sini.

Setelah tidak menemukan hasil, akupun memperhatikan struktur pohon besar pada peta dengan seksama. Bentuk batangnya meliuk spiral, tapi ada yang aneh dibagian tengahnya.

Apa ini sebuah rongga? Akupun kembali menengadah. Apa pintu masuknya ada di atas sana? Tapi dahan pohon terendahnya saja sudah 20 meter lebih.

Kalau aku melompat menggunakan energi, hanya bisa mencapai tidak lebih dari 15 meter. Belum lagi tidak ada tempat untuk ku gapai dengan mudah.

Jadi mari gunakan ini. Tali fleur, tali merah pipih ini dapat memanjang tanpa batas selama kamu mengalirkan cukup energi, ini juga dapat digerakkan sesuka hati hanya menggunakan sedikit energi.

Akupun mulai melilitkan tali fleur pada lengan, kemudian mengalirkan energi, lantas tali merah ini semakin erat melilit lenganku.

Aku mulai mengangkat tangan tinggi-tinggi, sembari mengatur aliran energi, membuat tali fleur terulur dengan sangat cepat,

Kemudian melilit salah satu dahan, yang berdekatan dengan batang pohon besar yang diameternya puluhan meter itu.

Syuuut...

Akupun mengurangi aliran energi, lantas tali fleur memendek dengan instan, membuat tubuhku tertarik ke atas dengan kecepatan tinggi.

Sialan! Aku belum terbiasa menggunakannya. Akupun kembali mengalirkan lebih banyak energi, kemudian menguranginya perlahan.

Sekarang aku sedang bergelantungan, sial! Walau dari bawah terlihat dekat, tetapi ini masih cukup jauh untuk sampai ke batang pohon,

Untung saja ada beberapa akar gantung. Akupun mulai berayun, kemudian segera meraih salah satu akar gantung.

Sialan! Ini berlumut dan agak licin, belum lagi anginnya cukup kencang. Aku tidak ingin menengok ke bawah, kakiku akan terasa lemas jika saja melakukannya.

Aku mengencangkan cengkraman pada akar gantung, kemudian aku melepas lilitan tali fleur pada dahan besar ini, dan melilitkannya pada cabang dahan yang lebih dekat dengan batang.

Kemudian kembali berayun.

Wussh... tap.♪.♪.♪

Akhirnya aku berhasil meraih sisi batang pohon besar, dan berpijak pada celah kulit pohon. Walau kulit pohon ini juga ditumbuhi lumut, tetapi memiliki tekstur yang cukup kasar, jadi tidak terlalu licin.

Akupun mulai memanjat, dengan meraih dan memijak kulit pohon yang dalamnya beberapa senti.

Tap. Tap.♪.♪.♪

"Fiuh... akhirnya aku sampai."

Setelah memanjat beberapa waktu, aku berhasil sampai di batang yang posisinya agak miring, dan lebih mudah untuk di pijak.

Wow... mereka benar-benar menyimpan banyak makanan disini. Banyak sekali berry-berry merah yang dikumpulkan oleh sleep ape.

Tetapi sepertinya bukan disini pintu masuknya. Akupun berjalan di atas batang pohon yang luasnya puluhan meter. Bentuknya benar-benar seperti bonsai, ini meliuk seperti di pelintir sampai ke atas.

Aku seperti sedang berjalan di tangga yang melingkar. Akupun mulai naik ke atas sembari melilitkan tali fleur pada dahan, agar tidak terjatuh.

Angin di atas semakin kencang, walau daunnya cukup rindang, tetapi bentuk ranting yang menyebar pipih mempersilahkan angin untuk masuk.

Nguk nguk nguk...

Semakin ke atas semakin terlihat beberapa sleep ape yang ketakutan. Kawanan mereka berkurang drastis, jadi mereka pasti tidak percaya diri.

Seharusnya lubang rongga pohon ada di atas liukan batang itu. Aku terus memanjat, sekarang ketinggian sudah beberapa ratus meter, bahkan kabut tebal kota kuno sepertinya sudah berada di bawahku.

Cahaya Rigelius terlihat cukup menyilaukan menembus sela-sela atap dedaunan.

"Apa itu pintu masuknya?"

Terlihat lubang yang menghadap ke atas, akupun mendekatinya. Lantas mataku melebar ketika melihat pemandangan yang indah

Didalam rongga pohon yang seharusnya gelap, terlihat cukup terang dengan warna biru langit, serta butiran-butiran cahaya putih melayang di sekitarnya.

Apa itu lumut lunar? Tapi biasanya itu akan bersinar hijau. Didalam game, biasanya lumut lunar akan tumbuh di goa-goa yang menjadi sarang monster atau dungeon.

Akupun menelan ludah ketika memikirkan itu. Apa ini pintu masuk dungeon? Ini sangat dalam. Tentu saja, itu berada di bawah tanah, sedangkan aku berada di ketinggian ratusan meter.

Aku memasukkan tangan ke dalam rongga, kemudian menggosokkan jari.

Permukaannya terasa licin dan cukup halus. Kalau melihat dari strukturnya, ini terlihat seperti perosotan.

Seharusnya itu akan mengurangi hantaman saat aku turun kebawah, tetapi aku tidak tahu apa yang akan menungguku ketika aku menuruninya.

Bukan hanya monster rank 'D saja yang ada di bawah sana, ada beberapa monster dengan rank berbeda juga.

Oke, walau ini agak ekstrem, aku akan mencobanya. Kalau ini merupakan dungeon, kemungkinan aku akan mendapatkan beberapa item bagus.

Hadiah sebanding dengan resiko, belum lagi merupakan kesempatan langka bisa menemukan dungeon seperti ini.

Oleh sebab itu akupun bersiap. Aku mengambil beberapa item dari tas spasial.

Batu pelindung, crystal bening dengan kilauan silver Ini akan melindungi dari luka fatal seharian penuh. Akupun mengkonsumsinya.

Sedangkan item lainnya aku simpan di saku, untuk persiapan bertarung segera setelah aku turun.

Setelah semuanya siap, aku terduduk di tepi rongga kemudian memasukkan kaki.

Jujur saja ini agak menyeramkan, membuat napasku terasa agak sesak, melihat betapa dalamnya rongga yang akan ku masuki.

Banyak berpikir akan memperbesar keraguan, jadi akupun memejamkan mata sembari menahan napas, kemudian...

Syuuut... wussh...

Tubuhku lantas meluncur dengan kecepatan tinggi.

Sialan! Ini benar-benar cepat, untung saja permukaannya benar-benar halus, beralaskan lumut berpendar biru yang tergilas sebab jalur yang ku lintasi.

Cahaya putih yang merupakan serangga mulai membuatku merasa sakit, ketika menghantam wajahku yang melaju dengan cepat, bahkan beberapa dari mereka sampai memasuki hidung.

Akupun lantas menutup muka. Tubuhku yang setengah terbaring meluncur meliuk mengikuti rongga berbentuk spiral ini. Setelah beberapa waktu...

Swusssh...

"Sialan!"

Mata serta mulutku lantas terbuka lebar, ketika tubuhku terpelanting dan terjun bebas. Dibawahku merupakan ruang luas dengan beberapa pendaran cahaya.

Akupun segera mengalirkan banyak energi untuk mengurangi efek hantaman, dan...

BAM!

Aku menghantam tanah cukup keras, sehingga membuat batuan dibawahku menjadi lekukan kawah. Untung saja aku mengonsumsi batu pelindung. Akupun mulai bangkit, dan segera memeriksa sekeliling.

Kikiki... kikik... kiki...

!

Akupun lantas mundur dan segera mengambil posisi membidik. Ada makhluk kecil yang muncul dari balik akar berlumut serta jamur-jamur bercahaya, yang berada di sekitar ruang yang sepertinya adalah sebuah goa ini.

Mereka adalah Gremlin. Tubuh mereka lebih kecil dari goblin, tetapi memiliki taring dan kuku yang lebih tajam, kulit mereka berwarna abu-abu, dengan mata hitam bulat yang tidak terlalu besar.

Mereka adalah pemakan sesuatu yang keras, seperti kayu maupun tulang. Jadi tubuhku akan mudah dikoyak oleh mereka.

Belum lagi mereka sangat gesit sekali.

Kikiki... Kiki... kikik... syaaaat...

Swusssh...

Mereka langsung saja melompat menerjang dengan kecepatan tinggi, sampai kuku mereka menggores tubuhku, walau aku sudah berusaha menghindar.

Serangannya dikurangi oleh efek batu pelindung, jadi tidak terlalu fatal. Kecepatan ku benar-benar kalah telak dari mereka, tetapi...

Bam! Bam! Bam!

Daya serang mereka bukanlah ancaman yang nyata, dan ketahanan fisik mereka juga bukan apa-apa. Mereka langsung terkapar setelah aku lempari peledak.

Sialan! Kukira akan langsung bertemu dengan monster rank 'D, ternyata hanya monster rank 'F belaka.

Duak! Buk!

Kieek! Kikiik!

Akupun menendang dan menghajar mereka yang sedang menerjang. Akan sia-sia menghabiskan energi ku untuk mereka.

Bam! Bug!

Kiiikk! Kikek!

Aku menginjak salah satu kepala gremlin sampai pecah, kemudian menghantamkan lainnya ke dinding. Dan terus menghajar sisanya dengan tangan kosong.

"Haah... sialan! Apa mereka kroconya?"

Kikiek... kikiiii... kikie...!

Beberapa dari mereka kabur menuju kedalaman goa, setelah melihat kawan mereka dihabisi dengan mudah.

Akupun segera mengecek peta. Ternyata monster grade 'D nya ada didepan sana.

Setelah mengkonfirmasi posisi, aku mulai menelusuri lorong yang dikelilingi akar serta ditumbuhi lumut juga jamur bercahaya ini.

Setelah beberapa waktu menelusuri, ada sebuah tangga kecil batuan rusak, yang dikedua sisinya terdapat akar yang cukup besar.

Monster grade 'D itu berada di atas sana, mari kita lihat siapa mereka. Akupun mulai menaiki tangga yang agak licin ini, kemudian mengintip.

!

Troll? Tidak salah lagi, mereka adalah troll, beberapa gremlin juga terlihat bersama mereka. Troll merupakan monster rank 'D menengah, satu tingkat di atas orc.

Postur tubuhnya lebih tinggi dan kurus dibanding orc, dengan taring panjang nan besar mencuat dari bawah mulut layaknya gading.

Kulit mereka adalah biru muda, dengan beberapa corak merah seperti tato.

Kemampuan regenerasi mereka sangat tinggi, sampai bisa menumbuhkan anggota tubuh yang putus dalam waktu singkat.

Kamu harus menghancurkan kepala atau intinya, agar mereka tidak dapat bangkit kembali. Mereka benar-benar musuh yang sangat merepotkan.

Ya, kalau saja aku tidak memiliki artefak dengan efek true damage ini. Kemampuan regenerasi mereka benar-benar tidak berguna dihadapan skill White Bullet' Sadr.

!

Greek Greek Greek...

Sial! Apa mereka menyadari keberadaan ku? Tidak, itu pasti ulah si gremlin sialan yang melaporkannya. Seharusnya aku habisi saja mereka tadi.

Ada puluhan yang terlihat, tetapi artefak menunjukkan kalau jumlahnya ada ratusan, dan mereka bersenjatakan tombak serta pedang melengkung.

Rank mereka lebih tinggi dariku, sudah pasti serangannya sangat fatal, walau itu tidak sefatal orc. Peledak tidak berguna untuk troll, oleh sebab itu...

'Rasakan ini...'

Shout... jssss...

Aku melempar bom asap yang diikat dengan kantung gas tidur sleep ape. Ini cara yang sama saat aku menghabisi para orc.

Swooooosh...

Akupun segera berlari menjauh agar tidak terkena dampaknya.

Greek! Greek! Greek!...

Merekapun mulai kacau, dan menyembul keluar dari asap untuk mengejarku.

Sial! Tingkat pemulihan mereka benar-benar diluar nalar. Itu tidak terlalu berefek pada mereka.

Shooot...

Kugh!

Sialan! Salah satu dari mereka melempar tombak sampai menancap di bahuku. Untung saja ini tidak terlalu dalam, aku segera mencabut dan membuangnya.

Swooooosh...

Ini benar-benar semakin berbahaya. Akupun mempercepat laju, kemudian bersembunyi dibalik salah satu jamur besar, dan...

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greeak!

Segera membidik salah satu dari mereka.

Greek! Greek! Greek!...

Yang lainnya terkejut setelah melihat temannya tumbang, ya, kalian tidak akan bisa menyembuhkan luka setelah terkena skill White Bullet' ini.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek!

Wussh... Tap.♪.♪.♪

Setelah membidik troll lainnya, akupun lantas menendang tanah tinggi-tinggi, dan mendarat di salah satu atap jamur.

Shooot Shooot Shooot...

Para troll itu lantas menghujani dengan tombak mereka, yang membuatku segera bertiarap.

Setelah hujaman tombak berlalu, aku segera membalas dengan membidik troll yang posisinya sejajar.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Ada yang mencoba melompat ke atas jamur yang ku naiki, sembari menghunuskan pedang melengkung. Tetapi aku langsung membidiknya, sembari menghindari tombak yang mereka lempar.

Setelah beberapa waktu, jumlah mereka berkurang, dan para troll itu menjadi waspada.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Saat aku kembali membidik, merekapun kabur menuju di kedalaman goa, dan segera menghilang di telan cahaya biru yang meredup dikejauhan.

Akupun turun, sembari memegangi bahuku. Bidikanku agak kacau tadi, sebab menahan rasa sakit ini. Aku mengambil ramuan tingkat menengah untuk menyembuhkannya.

Kemudian aku mengambil drop item yang cukup bagus. Beberapa tulang gading troll dan juga darahnya, Ini merupakan item-item mahal.

Hoho... mereka juga menjatuhkan beberapa batu pemulihan, dan juga sebuah jackpot, yaitu batu peningkatan yang sangat jarang dijatuhkan. Aku cukup beruntung.

Troll seharusnya monster yang sangat sulit untuk diburu, sebab kemampuan regenerasi mereka, dan mereka cukup jarang di temui.

Sepertinya ini akan menjadi panen. Setelah itu, aku kembali menuju dimana sarang troll berada, kemudian kembali menaiki tangga.

Tidak ada satupun troll di atas sini, hanya ada beberapa gremlin yang tidak sadarkan diri, akupun menghabisi mereka dengan belati.

Kemudian memeriksa gubuk-gubuk troll yang terbuat dari tulang belulang dan juga akar. Hanya ada beberapa tanaman kering, juga serangga dan daging yang jadi makanan mereka.

Ada beberapa ornamen yang terbuat dari tulang menghiasi gubuk-gubuk mereka, dan pilar-pilar dengan corak tertentu ditancapkan di sekelilingnya.

Dalam deskripsi game, seharusnya itu menjadi talisman untuk melindungi kediaman mereka, ya, nyatanya ini tidak terlalu berguna.

Benar-benar tidak ada barang yang berguna. Jadi akupun melihat peta untuk mencari kemana mereka kabur.

Setelah memperhatikan medan sekeliling pada peta, ada sebuah akar yang terlihat aneh, akupun mendekatinya, kemudian menggapainya.

!

Astaga.

Tiba-tiba saja akar itu bergerak memperlihatkan sebuah lorong dibaliknya, akupun lantas melihat peta untuk memastikan. Tidak ditampilkan medan apapun selain ruang ini.

Akupun mengulurkan tangan. Apa ini penghalang dimensi? Sebagian jariku seperti menghilang, dan disekitarnya ada gelombang seperti riak air.

Dibalik ini merupakan tempat yang benar-benar terpisah. Kemungkinan aku akan berpindah di tempat yang jauh, atau bahkan dimensi yang berbeda.

Tetapi biasanya di tempat seperti ini terdapat banyak item-item bagus. Jadi akupun memberanikan diri, dan mulai melewati penghalang dimensi.

Lantas akar dibelakangku menutup rapat, kemudian menghilang. Menyisakan dinding batuan kasar yang ditumbuhi lumut. Sedangkan dihadapanku hanya ada lorong panjang yang disinari lumut lunar.

Udara disini cukup lembab dan dingin, suara langkahku agak menggema.

Pandanganku sesekali memperhatikan peta, didepan sana ada sebuah ruang yang cukup luas. Setelah beberapa waktu, aku menemukan jalan buntu.

Ya, ini terhalang oleh akar, tetapi aku tidak akan langsung membukanya.

Sialan! Apa mereka bersiap mengepungku?

Sepertinya monster-monster di luar sudah siap menyergap ku. Akupun menarik napas, kemudian mengembuskan nya.

"Fiuh... huuuh."

Senjata sudah siap membidik, beberapa peledak untuk menghalau mereka sudah tersedia.

Sepertinya tombak mereka akan langsung meluncur ke arahku, kalau saja aku keluar, dan jumlah mereka lebih banyak dari sebelumnya.

Ada lebih dari 200. Seharusnya dengan ini aku bisa memenuhi syarat kenaikan level. Setelah bersiap akupun menyentuh akar, dan...

Shooot Shooot Shooot...

Aku segera merapatkan tubuh ke dinding untuk menghindari hujaman tombak-tombak mereka, kemudian...

Bam! Bam! Bam!

Greek! Greek! Greek!...

Aku segera melempar peledak ke arah kerumunan troll, dan mulai membidik mereka yang sudah panik.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Tetapi para troll yang sudah pulih segera kembali melempari tombak mereka, dan yang membawa pedang...

Syaaaat...

Wussh...

Maju menebas tubuhku, tidak mempedulikan hujaman tombak kawannya yang juga menancap ditubuhnya. Akupun segera menunduk, dan beberapa helai rambutku yang di ikat kebelakang terpotong karenanya.

Kemudian berguling menghindari hujaman tombak-tombak mereka, yang kini patah setelah menusuk lenganku yang dilapisi energi juga efek batu pelindung, meninggalkan luka yang cukup dangkal.

Walau begitu, ini cukup menyakitkan.

Duak!

Akupun lantas menyapu kaki-kaki ramping mereka.

Greek! Greek!

Bruk!

Beberapa dari mereka terjatuh, dan lainnya menghindari dengan melompat.

Tetapi bodohnya mereka melompat terlalu tinggi, sampai kepalanya menancap di batuan runcing langit-langit lorong.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Tidak membiarkan kesempatan itu, akupun lantas membidik kaki serta tangannya, sembari menghindari hujaman tombak yang kembali menerjang.

Aku menghabisi sisanya. Sedangkan troll yang sudah ku lumpuhkan ini, aku gunakan sebagai tameng hidup, ya, dia memiliki regenerasi yang cukup cepat, jadi tidak perlu khawatir mati hanya sebab hujaman tombak.

Kaki serta tangan yang aku bidik tidak dapat disembuhkan, jadi dia tidak akan bisa melawan. Akupun membidik para troll sembari menghalau tombak dengan tubuh kawannya ini.

Tetapi pengguna pedang kembali menerjang, dia menebas kepala tameng troll ku, ya, tenang saja, tameng ku ini tidak akan mati dan memecah menjadi asap hitam, dan lehernya hanya ter tebas setengahnya saja.

Jadi akupun mulai melumpuhkan troll yang kini tengah kesulitan mencabut pedang, dari tubuh kawannya yang mulai beregenerasi.

Greek!

Dengan begitu, akupun menumpuk tubuh-tubuh troll pengguna pedang yang sudah ku lumpuhkan, untuk menghalau serangan troll pengguna tombak.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Sialan! Ini benar-benar merepotkan.

Aku dengan susah payah membidik para troll dari balik tumpukan tubuh kawan mereka, dan berhasil mengurangi jumlahnya hingga puluhan, dengan beberapa luka di sekujur tubuhku.

Sial! Bahkan pakaian ku sudah banyak lubang. Sepertinya aku harus memesan perlengkapan dengan fitur ketahanan, tetapi itu sudah pasti mahal.

Aku akan menjual tulang dan darah troll ini untuk menutupi biayanya.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greeaak!

"Haah... haah..."

Sepertinya itu troll pengguna tombak yang terakhir.

Duak!

Greek! Greek!

Akupun menendang tubuh troll yang kugunakan sebagai benteng daging ini, sampai mereka berguling.

Dengan ini seharusnya persyaratan kenaikan level ku sudah terpenuhi.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Greek! Greek!

Akupun membidik titik vital troll troll yang tengah menggeliat dan meraung ini.

Setelah itu, akupun mengambil drop item yang mereka jatuhkan. Aku mendapat beberapa batu pemulihan, juga dua buah batu peningkatan, yang lainnya batu energi, tulang serta darahnya.

Sebenarnya darah troll ini bisa menyembuhkan luka dengan mudah, tetapi sayangnya ini memiliki rasa yang sangat buruk.

Kamu harus mengolahnya terlebih dulu, agar menjadi ramuan yang memiliki rasa dan aroma yang cukup enak ini.

Akupun menenggak ramuan tingkat menengah. Kemudian menjatuhkan diri dan terengah-engah.

"Haah... haah... ini benar-benar sangat melelahkan."

Akupun ambruk dan membaringkan tubuh di batuan keras nan lembab ini, sampai pandanganku menangkap langit-langit goa yang merupakan batuan runcing. Dengan lumut lunar yang berpendar biru, juga beberapa serangga berkelip putih sebagai penerangnya.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

Terpopuler

Comments

Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

Buanyak ngap....🫡

2024-03-19

1

Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

Apa itu motor kinetik?

2024-03-19

1

Darien gap

Darien gap

ini berapa kata per bab nya?? salut

2024-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!