11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar

...Cerita berlanjut....

^^^28 : 27 : 59 . Arcan-41 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode sebelas.

Setelah beberapa menit melaju lebih dalam di kota kuno, suhu udara semakin dingin, dan kabut juga semakin tebal.

Lebih banyak puing yang berserakan di sepanjang jalan rusak, sampai aku cukup kewalahan menghindarinya walau lajuku sekarang tidak cukup kencang.

Sudah tidak terlihat lagi Horn Rabbit di sekitar, hanya sesekali terdengar suara monster lain di kejauhan, dan itu membuat suasana semakin mencekam.

Sedangkan pemandangan di atas langit yang sebelumnya hanya sedikit terhalang kabut. Kini terhalang oleh gedung-gedung tinggi yang terlihat agak miring, serta celahnya dilapisi oleh kabut yang lebih tebal.

Itu membuatku merasa was-was kalau saja itu runtuh menimpaku, sebab walau jarang, akan ada beberapa puing yang jatuh di tepi jalan.

Sekitar 30 menit kemudian, akhirnya aku melewati gedung-gedung yang agak miring di sepanjang sisi jalan itu. Walau sekarang kabut tebal masih menutupi pandangan di sekeliling ataupun atas, tetapi langit kini samar terlihat.

Dan jumlah puing yang berserakan di tengah jalan akhirnya berkurang, tetapi jumlah rerumputan dan lumut mulai bertambah di sepanjang jalan.

Bahkan ada genangan air yang terlihat jernih. Horn Rabbit yang terlihat sedang asik minum di genangan air itu, melompat menginjak rerumputan berbunga putih kecil di sekitar genangan saat aku melewati mereka.

!!

Tetapi tiba-tiba pandanganku melebar, saat melihat di ketinggian sisi kanan jalan.

Walaupun samar dan terhalang kabut, aku bisa melihat sebuah pohon yang terlihat sangat besar di kejauhan.

Itu terhalang oleh gedung-gedung tinggi, tetapi aku masih dapat melihat puncak pohon yang menyebar seperti jamur.

Aku lantas melaju mencari cabang jalan yang menuju ke arah utara, sebab kini aku sedang melaju ke arah barat.

Beberapa menit kemudian, aku akhirnya menemukan jalanan rusak yang lebih kecil, tetapi cukup luas untuk dilewati motor kinetik.

Setelah beberapa menit melaju, akhirnya posisiku sejajar dengan pohon besar.

Tetapi jaraknya cukup jauh di arah barat dari posisiku sekarang. Jadi akupun berlari menyelinap di antara celah bangunan, meninggalkan motor kinetik yang ku parkir di tepi jalan.

Setelah beberapa lama aku berlari melewati batuan puing berlumut, kini rerumputan di sekitar semakin tinggi. Saat aku menyeka rerumputan, ada beberapa serangga serta moluska yang menghuninya.

Aku kesulitan berlari di sini, sepertinya ini bukan jalan yang sering dilalui.

Walau begitu, aku terus bergerak maju. Akhirnya rerumputan semakin rendah.

Setelah beberapa lama kemudian, aku kembali melebarkan mata, sebab pandanganku kini tidak lagi terhalang oleh gedung-gedung tinggi.

Melainkan tanah lapang dengan susunan batu yang sudah rusak, ditumbuhi lumut serta rerumputan. Bunga-bunga kecil berwarna putih ungu, dan tanaman Berry kecil berwarna merah tumbuh di setiap celahnya.

Sedangkan pohon yang sangat besar nan tinggi terlihat di tengah tanah lapang, tingginya mungkin ratusan meter lebih.

Sinar Rigelius terlihat sedikit menembus melalui dahannya, dan beberapa burung putih terlihat beterbangan serta bertengger di atas atap dedaunan.

Batang dan dahannya meliuk seperti bonsai, sedangkan atap daunnya menyebar seperti jamur pipih, banyak akar gantung di setiap dahan yang terlihat ditumbuhi lumut.

Walaupun samar, aku melihat ada makhluk yang bergelantungan di antara akar gantungnya itu.

Sedangkan di bagian bawahnya terdapat akar yang mencuat meliuk, dengan beberapa lubang di antaranya.

Dan beberapa makhluk bulat lucu terlihat di sekitar, mereka terlihat sedang asik menyantap buah tanaman Berry berwarna merah.

Ukuran mereka sebesar Horn Rabbit, dengan wajah yang lebih mungil mengerucut, dan kaki mereka juga lebih kecil.

Tapi jangan salah sangka dengan penampilan imut mereka, atau tubuhmu akan berlubang jika sembarangan mendekatinya.

Namanya adalah Torn Harold, monster landak lucu yang memiliki banyak duri tajam. Mereka sama seperti Horn Rabbit,

Binatang dari dunia ini yang terkontaminasi energi negatif, dan ber-evolusi menjadi monster, mereka lebih berbahaya dari Goblin.

Sebab mereka adalah monster rank 'E terendah sama seperti Hob Goblin, belum lagi mereka adalah penyerang jarak jauh.

Walau sifat mereka cukup pemalu, dan akan langsung melarikan diri saat kamu mendekat, tetapi mereka akan melarikan diri sembari menggembungkan tubuh, untuk meluncurkan duri mereka sampai puluhan meter jauhnya.

Itu cukup berbahaya. Apalagi area luas ini sepertinya bekas taman atau alun-alun yang luasnya hampir satu kilometer. Tidak ada tempat bersembunyi dari mereka, tetapi ada satu keuntungan besar di sini.

Yaitu ada makhluk yang bergelantungan di atas pohon, ya, aku mengetahuinya, mereka cukup berguna untuk membantuku memburu makhluk bulat itu.

Untuk sekarang, ayo kita bersiap. Aku mengambil item lainnya yang disiapkan oleh kepala pelayan. Parfum penghilang aroma, botolnya kecil jadi mudah disimpan.

Walau hidung Torn Harold kecil tapi penciuman mereka cukup tajam, sedangkan penglihatan mereka tidak terlalu bagus di siang hari seperti ini, makannya jumlah mereka tidak terlalu banyak di luar sarang.

Setelah aku menyemprotkannya, aku mengambil beberapa tanaman sulur, dan melilitkannya di seluruh tubuh. Penglihatan makhluk yang bergelantungan itu cukup bagus, tetapi aku akan menjaga jarak, seharusnya tidak masalah.

Setelahnya aku mulai mengendap mendekati pohon. Di sekitar tidak ada jenis monster lain, jadi seharusnya aman.

Kini jarakku sekitar 80 meter dari pohon. Aku bertiarap menyembunyikan diri di antara rerumputan yang cukup tinggi.

Ada beberapa Torn Harold yang mulai mendekatiku, mereka terlihat lucu, sekarang mereka sedang mengendus-endus tanah,

Sepertinya mereka mencium bau yang berbeda dengan rerumputan di sekitar, sebab tanaman sulur di tubuhku ini.

Akupun mengatur napas untuk menenangkan diri, akan bahaya kalau sampai mereka terkejut. Sekarang aku mulai membidik.

Tentu saja bukan makhluk bulat di sekitarku yang aku bidik, melainkan makhluk yang sedang asik bergelantungan di atas pohon.

Mereka adalah Sleep Ape, mereka akan mengeluarkan gas saat mereka sedang terancam. Rank mereka adalah Normal, mereka tidak memiliki skill serangan, tetapi gas yang mereka hasilkan cukup merepotkan.

Dan aku akan memanfaatkan itu. Aku membidik secara diagonal, ke arah salah satu Sleep Ape yang sedang asik bergelantungan, tetapi...

!

Cuyuyut.

Tiba-tiba saja salah satu Torn Harold mendekati wajahku, setelah ia muncul dari balik semak sampai aku sedikit tersentak.

Ya, aku hanya tidak harus mengagetkan mereka. Jadi akupun mengalirkan lebih banyak energi untuk menenangkan diri.

Aku menunggu beberapa saat sampai dia bosan. Akhirnya ia pergi sebab menganggap aku bukan makanan, ya, jarakku cukup dekat dengan kelompok mereka.

Dan ini cukup berbahaya. Aku segera kembali membidik salah satu Sleep Ape, dan...

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Nguuuk! gedebuk!

Astaga.

Tiba-tiba saja Sleep Ape yang sedang asik bergelantungan itu terjatuh, ya, salahku yang membidik lengannya itu. Tak lama dari itu, pantat merah tanpa ekornya mulai mengeluarkan gas berwarna merah muda bergelembung.

Aku lantas menutup hidung. Itu adalah salah satu debuff yang dinamakan Sleep, yang akan membuatmu terbius jika terlalu banyak menghirupnya.

Aku memantau sekitar, dimana Sleep Ape itu jatuh dan tergeletak dengan pantatnya yang mengeluarkan gas. Jaraknya memang jauh, tetapi aku harus mengantisipasi kalau saja aku ikut menghirupnya.

Dan beberapa saat kemudian, Torn Harold yang memiliki hidung sensitif itu berhenti bergerak, dan mata mereka perlahan menutup saat terkena gas.

Sedangkan Sleep Ape lain yang masih bergelantungan, terlihat sedikit panik.

Akupun kembali membidik salah satunya, setelah melihat tidak ada Torn Harold di sekitarku. Mereka mendekati Sleep Ape sebab tertarik dengan baunya.

Ya, walau itu keluar dari pantat mereka, seharusnya itu berbau seperti Berry yang mereka makan, dan itu menarik perhatian Torn Harold yang menyukai Berry.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Nguuk! Ngukk! Nguk!...

Jadi aku mulai menembaki lengan Sleep Ape, sampai mereka terjatuh mengeluarkan gas tidur, dan membius Torn Harold di bawahnya.

Tetapi melihat kawan mereka mulai berjatuhan, sepertinya mereka mulai mengamuk, mereka melempari buah Berry pada Torn Harold yang masih tersadar.

!!

Melihat itu, aku yang kini sedang tiarap lantas bangkit dan segera menendang tanah, sebab merasa akan segera terjadi kekacauan.

Shot shot shot...

"Haish..."

Benar saja, ketika aku sedang berlari, tubuh Torn Harold yang dilempari oleh Sleep Ape itu menggembung untuk meluncurkan durinya dan hampir mengenai kakiku.

Akupun lantas mempercepat lajuku, sejauh mungkin aku menjaga jarak dari jangkauan serangan duri Torn Harold.

"Haah... haah..."

Aku terengah-engah, setelah bersembunyi di balik rerumputan tinggi, sembari melihat kekacauan.

Sleep Ape yang melempari Berry itu mulai berjatuhan setelah terkena duri Torn Harold. Aku hanya menontonnya, sampai pandanganku mulai terhalang oleh gas merah muda bergelembung, yang mulai menyebar di sekitar pohon.

Aku menunggunya sampai beberapa menit. Akhirnya itu mereda, dan pemandangan yang menggiurkan mulai terlihat, seringai kini terukir pada wajahku.

"Haha... ini jackpot."

Tanpa perlu banyak usaha, monster-monster itu terkapar tidak berdaya. Tetapi aku masih perlu berhati-hati, sebab duri Torn Harold akan otomatis meluncur saat nyawanya terancam, walau sekarang mereka tidak sadarkan diri.

Jarakku sekarang 75 meter dari mereka, sedangkan jarak serangan maksimum Torn Harold kalau tidak salah, adalah sekitar 50 sampai 60 meter, ini jarak aman, duri mereka akan segera terjatuh sebelum mencapai ku.

Akupun lantas membidik Torn Harold terlebih dulu.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Cyut! [+ 10 exp] Cuyut! [+ 10 exp] Cuyuyut! [+ 10 exp]...

Ada sekitar 63 Torn Harold, sepertinya mereka keluar dari sarang, saat terjadi kekacauan dan mengendus bau Berry yang kuat.

Merasa situasi sudah aman, aku segera mendekati mereka. Kemudian aku mengambil belati dan menusuk jantung Sleep Ape ape satu persatu.

Tetapi kawannya yang masih bergelantungan, melempari ku dengan Berry.

Nguuk nguk ngukk...

Sampai baju putihku dipenuhi noda merah, bahkan rambutku juga. Mungkin aku sekarang terlihat seperti manusia semak berlumuran darah.

Serangan mereka tidak sakit, dan aku juga tidak ingin terkena gas tidur mereka, jadi aku hanya membiarkannya saja.

Ada sekitar 51 Sleep Ape yang tumbang. Setelah itu aku mulai membedah tubuh mereka satu persatu, untuk mengambil batu energi.

Tidak seperti monster murni, aku tidak akan mendapatkan apapun kalau membiarkan mereka begitu saja, mereka tidak akan menyisakan apapun kalau sudah kembali menjadi energi.

Ada sekitar 33 batu energi grade 'E, dan 18 grade Normal, ya, monster normal tidak banyak memiliki batu energi.

Akupun menyimpannya dalam tas, sedangkan untuk drop itemnya, aku harus memilihnya sendiri.

Aku mengumpulkan beberapa duri dari Torn Harold, dan kantung gas Sleep Ape yang masih berupa cairan. Hanya itu yang berguna, aku tidak butuh daging atau semacamnya dari mereka.

Setelahnya aku bergegas menjauhi area sekitar pohon, sebab makhluk di atas tiada hentinya melempari ku. Aku sekarang menuju ke arah barat dari tanah lapang.

Sebab walau samar aku mendengar suara monster yang familiar.

Kali ini akan cukup berbahaya. Jadi aku kembali mengisi ulang energi ku dan memenuhi penyimpanan artefak, setelah bersembunyi di antara celah bangunan.

Kemudian aku kembali melewati batuan licin berlumut, dan menyeka rerumputan tinggi.

Setelah beberapa lama berlari, mataku kembali melebar. Aku melihat sebuah pemukiman, walau ini adalah pemukiman monster.

Aku mengetahui sebab penghuninya serupa, kulit mereka hijau seperti Goblin tetapi tubuh mereka gempal dan lebih besar,

Mereka lebih tinggi dari Hob Goblin, perut mereka sangat buncit, dan wajah mereka seperti babi, taring mereka juga sangat besar.

Ya, mereka adalah Orc.

Mereka adalah monster rank D terendah. Mereka sangat kuat dan juga cukup cerdas, sebab mereka bisa membuat peradaban yang cukup maju.

Jika saja aku tidak memiliki artefak yang cukup over powered ini, dan tidak membawa beberapa item yang aku siapkan, aku tidak akan berani menyerang mereka.

Rumah-rumah mereka terbuat dari puing-puing bangunan yang disusun, dengan atap yang terbuat dari tanaman sulur dan kulit binatang yang dikeringkan, serta kerangka atap yang sepertinya terbuat dari tulang-belulang binatang besar.

Mereka juga membatasi pemukiman mereka, dengan puing-puing yang sudah ditumbuhi banyak lumut dan tanaman sulur. Luas pemukimannya sekitar puluhan meter.

Beberapa terlihat sedang berpatroli, jadi aku harus berhati-hati.

Aku kembali menyemprotkan parfum penghilang aroma, sebab penciuman mereka juga cukup tajam, dan aku mulai beraksi mengendap.

Ini cukup berbahaya, jadi usahakan untuk tidak membuat banyak suara.

Bam! Bam! Bam!...

Grroook! Grook! Grook!...

Seperti itu yang aku rencanakan. Tetapi sepertinya mereka marah, saat aku melempar beberapa peledak yang membakar sekeliling pemukiman mereka.

Mereka sangat panik saat dikelilingi oleh api, jadi akupun mencoba menenangkan mereka.

"Rasakan ini, haha..."

Shout shout shout... Jess...

Aku menyeringai lebar, kemudian melempar beberapa bom asap yang diikat dengan kantung gas Sleep Ape, sembari berlari cepat di antara puing, mengelilingi pemukiman mereka yang tidak cukup luas ini.

Swooooosh...

Setelah beberapa waktu, keadaan yang sebelumnya sangat kacau kini berangsur menjadi tenang.

Grook! Grook! Khuok!

Setelah beberapa menit melihat kekacauan dari kejauhan, akhirnya aku mendapatkan hasilnya.

[+ 20 exp] [+ 20 exp] [+ 20 exp]...

Notifikasi mulai bergulir tanpa henti. Sedangkan kini raungan kematian para Orc kembali memekakkan telinga, kemungkinan mereka tersadar saat tubuh mereka terlalap api.

Pemukiman mereka banyak memiliki semak kering, dan kulit binatang yang mengandung minyak, jadi api mudah menyebar.

Sedangkan di luar pemukiman hanya ada rerumputan basah dan batuan puing berlumut.

Grook! Grokk!

!!

Aku lantas tersentak, saat melihat masih ada yang bertahan dan melarikan diri. Salah satu dari mereka berlari ke arahku dengan tubuhnya yang terbakar.

Jadi akupun segera berlari, dan memusatkan lebih banyak energi pada kaki, kemudian aku menendang tanah tinggi-tinggi.

Wussh...

Lantas tubuhku melayang di udara, ketinggiannya sekitar sepuluh meter dari permukaan tanah, tetapi aku tidak mempedulikan pemandangan sekitar, sebab yang ku pedulikan sekarang adalah...

Tap.♪.♪.♪

Aku segera menggapai sisi jendela gedung yang kacanya pecah, dengan kedua tanganku yang dialiri energi. Kini tubuhku bergelantungan, dan aku lebih banyak mengalirkan energi, kemudian...

Wussh...

Aku memutar tubuh kebelakang, hingga akhirnya aku mendarat di bagian dalam gedung.

Tap.♪.♪.♪

Cit cit cit... klap klap klap.♪.♪.♪

"Haish..."

Ada beberapa Blood Bat yang beterbangan keluar, dan hampir menyerempet wajahku. Aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka, asalkan aku tidak terluka dan mengeluarkan darah mereka tidak akan menyerang.

Yang lainnya juga terlihat masih bergelantungan dengan santai, di langit-langit gedung yang cukup tinggi ini.

Tingginya sekitar lima meter, ini sepertinya merupakan bekas ruang suatu fasilitas yang cukup luas, dengan interior yang sudah hancur dan lapuk.

Walau begitu gedung ini berdiri stabil dan tegak, tidak miring seperti kebanyakan gedung tinggi lainnya, posisinya berada di sisi selatan dari pemukiman Orc.

Sekarang pandanganku sudah lebih luas.

Ada beberapa Orc yang melarikan diri, dari berbagai sisi pemukiman yang tampak kacau itu. Api semakin membumbung tinggi.

Api berkobar hebat pada rumah yang berukuran lebih besar di tengah pemukiman, sepertinya itu tempat penyimpanan atau rumah kepala suku.

Untuk sekarang, aku akan mengatasi Orc yang mencoba kabur dari pemukiman terlebih dahulu. Aku sudah menancapkan banyak duri Torn Harold di sekeliling pemukiman mereka, jadi seharusnya itu dapat menghambat pergerakan mereka.

Pewww!✧✧✧ Shoooot!

Grrookk! [+ 20 exp].

Akupun membidik mereka dengan santai.

Setelah beberapa waktu, tidak ada lagi Orc yang kabur. Sepertinya pemimpin mereka juga sudah mati lebih dulu, sebab aku tidak melihat Orc yang lebih besar.

Setelah hampir satu jam, akhirnya api mulai padam. Aku tidak bisa menghitung jumlah mereka, sebab notifikasi bergulir terlalu cepat.

Kini sarang Orc hanya tinggal puing-puing yang sangat gosong, yang tersisa hanya tulang belulang hewan yang gosong pula.

Akupun lantas kembali mengalirkan energi, dan melompat keluar dari gedung.

Wussh... Tap.♪.♪.♪

Aku mendarat dengan ringan seperti bulu. Jika tubuhmu dilapisi energi, tubuhmu akan terasa sangat ringan, tetapi seranganmu akan terasa sangat berat.

Ya, tepi jendela bangunan yang kugapai sebelumnya juga terlihat agak retak.

Kemudian aku segera mengumpulkan batu energi yang berserakan di sekitar pemukiman.

Setelahnya aku menuju ke tengah pemukiman yang masih terasa panas.

Untungnya mereka monster dari dimensi berbeda, jadi aku tidak harus membedah jasad hangus mereka.

Ada sekitar 23 batu energi grade D. Ini berisi 100 energi, jadi aku akan menggunakannya untuk meningkatkan level artefak. Sisanya akan ku simpan.

Sedangkan drop item mereka, adalah beberapa talisman, yang cukup berguna untuk meningkatkan kekuatan saat dipakai, dan juga beberapa kapak rusak, aku tidak membutuhkannya, dan itu juga sangat berat.

!

Mataku lantas melebar saat melihat sesuatu yang berkilau hijau, dari balik tumpukan arang bangunan tengah pemukiman. Aku lantas mengoreknya.

"Hoho... bukankah ini batu pemulihan?"

Tidak salah lagi, sebab crystal ini memiliki bentuk belah ketupat dengan sudut halus, berwarna hijau muda transparan, dengan guratan seperti tulang daun berwarna kuning cerah.

Batu pemulihan merupakan drop item yang cukup langka, kemungkinan ini drop item yang dijatuhkan oleh kepala suku,

Batu pemulihan dapat menyembuhkan mu dari kondisi fatal walau hanya sekali. Ini sangat berguna untuk menghindari kondisi kritis.

Aku lantas segera menyimpannya.

Kemudian aku kembali ke arah motor kinetik, jaraknya lumayan jauh. Jadi aku lebih banyak menggunakan energi, untuk berlari lebih cepat seperti membelah udara, sembari melompat di antara puing-puing bangunan.

Swooooosh...

Tidak ada monster yang terlalu berbahaya di sekitar jalur, jadi aku tidak perlu mengendap di antara rerumputan dan batuan berlumut licin lagi.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

ada 3 itu

2024-12-22

0

Filanina

Filanina

kentut yg bikin tidur

2024-12-22

1

UNKNOW-KUN

UNKNOW-KUN

katanya ada emoticon hewan, kok gak ada?

2024-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2 02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3 03 Gadis Itu Sumber Informasi
4 04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5 05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6 06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7 07 Dominasi Ibu Tiri.
8 08 Kehangatan Pagi
9 09 Pergi Menyelinap
10 10 Berburu Di Kota Kuno
11 11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12 12 Jalan Pulang
13 13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14 14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15 15 Mendapat Artefak Baru
16 16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17 17 Siap Berburu Kembali
18 18 Luput Dari Pengepungan
19 19 Menjelajah Dungeon
20 20 Melawan Boss Dungeon
21 21 Setelah Penaklukan
22 22 Kembali Untuk Pulang
23 23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24 24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25 25 Penghasilan Dari Berburu
26 26 Persiapan Selesai
27 27 Menyerang Dungeon
28 28 Melawan Great Serpent
29 29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30 30 Di Ujung Cakrawala
31 31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32 32 Gadis Yang Merepotkan
33 33 Ketenangan Malam
34 34 Membuat Item Konsumsi
35 35 Di Pinggiran Kota Kuno
36 36 Di Kedalaman Kota Kuno
37 37 Musuh Yang Menyulitkan
38 38 Menjelajahi Reruntuhan
39 39 Di Hadapan Yang Agung
40 40 Kotak Pandora
41 41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42 42 Menuju Kota Tambang
43 43 Sesampainya Di Kota Tambang
44 44 Bertemu Dengan Villainess
45 45 Di Balik Pertemuan Queen
46 46 Awal Kesombongan
47 47 Pandangan Berkabut
48 48 Di Bawah Celah Bumi
49 49 Benih Keretakan
50 Pengumuman Remake.
Episodes

Updated 50 Episodes

1
01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2
02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3
03 Gadis Itu Sumber Informasi
4
04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5
05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6
06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7
07 Dominasi Ibu Tiri.
8
08 Kehangatan Pagi
9
09 Pergi Menyelinap
10
10 Berburu Di Kota Kuno
11
11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12
12 Jalan Pulang
13
13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14
14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15
15 Mendapat Artefak Baru
16
16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17
17 Siap Berburu Kembali
18
18 Luput Dari Pengepungan
19
19 Menjelajah Dungeon
20
20 Melawan Boss Dungeon
21
21 Setelah Penaklukan
22
22 Kembali Untuk Pulang
23
23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24
24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25
25 Penghasilan Dari Berburu
26
26 Persiapan Selesai
27
27 Menyerang Dungeon
28
28 Melawan Great Serpent
29
29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30
30 Di Ujung Cakrawala
31
31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32
32 Gadis Yang Merepotkan
33
33 Ketenangan Malam
34
34 Membuat Item Konsumsi
35
35 Di Pinggiran Kota Kuno
36
36 Di Kedalaman Kota Kuno
37
37 Musuh Yang Menyulitkan
38
38 Menjelajahi Reruntuhan
39
39 Di Hadapan Yang Agung
40
40 Kotak Pandora
41
41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42
42 Menuju Kota Tambang
43
43 Sesampainya Di Kota Tambang
44
44 Bertemu Dengan Villainess
45
45 Di Balik Pertemuan Queen
46
46 Awal Kesombongan
47
47 Pandangan Berkabut
48
48 Di Bawah Celah Bumi
49
49 Benih Keretakan
50
Pengumuman Remake.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!