07 Dominasi Ibu Tiri.

...Cerita berlanjut....

^^^46 : 07 : 03 . Arcan-40 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode tujuh.

Ruangan yang sebelumnya bercahaya terang, kini terlihat redup, dengan hanya disinari oleh lampu tidur yang bersinar kekuningan, sedangkan sudut lain ruangan terlihat cukup gelap.

Ada seorang wanita yang berada di tengah ruangan yang luas itu, ia memeluk erat tubuh anak laki-laki yang hanya berdiri terdiam.

Sisi tubuh mereka disinari cahaya redup, sedangkan sisi lainnya terlihat gelap.

Wanita itu membenamkan wajahnya pada sisi leher anak laki-laki itu, sembari berbicara lirih.

"Astin Astin Astin... akhirnya kamu menjadi milikku sayang."

Kemudian iapun terkikik sembari menghirup aroma tubuh anak laki-laki itu, dan kembali berkata.

"Fu fu fu... hmmm... aroma tubuhmu benar-benar enak jika menghirupnya dari dekat, ini sangat nyaman."

Wanita itu berbicara dengan perasaan yang diliputi kegembiraan serta di penuhi oleh nafsu. Ia terus mengendus anak laki-laki itu seakan mengalami ekstasi.

Setelah puas memeluk dan menghirup tubuh anak laki-laki itu. Wanita itu melepas pelukannya, kemudian iapun menangkup wajah anak laki-laki itu dengan kedua tangannya, sembari mendekatkan wajah padanya.

Setelahnya ia berkata dengan nada manja.

"Fu fu fu... Astin, bukankah kamu terlihat sangat tampan? Apakah kamu mengubah penampilanmu untuk menggodaku?"

Ia berkata tanpa mengharapkan sebuah balasan, dan hanya tenggelam dengan kesenangannya sendiri.

Setelah puas melihat wajah anak laki-laki itu, diapun mengecup ringan bibirnya.

"Chu~♡."

Sebelum kemudian dia menatapnya kembali.

Dan berkata genit, sembari menekan unjung telunjuknya pada ujung hidung anak laki-laki itu.

"Fu fu fu... kamu berani menggodaku dasar anak nakal."

Tuil ujung hidung pun ter sentil.

Tak lama dari itu, ia mulai melingkarkan tangannya pada kepala anak laki-laki itu, iapun berkata sembari menariknya menuju arah wajahnya.

"Sebab itu, anak nakal harus dihukum, haum..."

Wanita itu lantas melahap, melumat, dan menciumi bibir anak laki-laki itu dengan penuh nafsu.

Sedangkan anak laki-laki itu tidak memiliki reaksi apapun, dan hanya terdiam membiarkan perlakuan wanita itu pada dirinya.

Setelah puas mencium dan menjilati bibir, serta bagian dalam mulut anak laki-laki itu dengan penuh nafsu, wanita itu mencabut ciumannya.

Dengan lidahnya yang terulur dan nafasnya yang terengah-engah, iapun berkata.

"Haah... haah... haah... Fu fu fu... bukankah bibirmu sangat manis sayang? Baik aroma maupun rasamu benar-benar sangat enak."

Wanita itu merasa terpuaskan, karenanya kini wajahnya dihiasi dengan senyuman yang cukup lebar.

Sedangkan anak laki-laki itu hanya menatap kosong dengan bibirnya yang basah.

Setelahnya wanita itu melepaskan anak laki-laki itu, dan telunjuknya kini menunjuk tepi tempat tidur, sembari terkikik dan berkata.

"Fu fu fu... apakah kamu bisa duduk disana sayang? Aku akan memberikanmu sesuatu yang bagus."

Ia tersenyum dengan matanya yang kini melengkung membentuk bulan sabit.

Mendengar perkataan dari wanita itu, anak laki-laki yang sebelumnya hanya terdiam, kini mulai beranjak menuju tempat tidur, dan terduduk di tepinya tanpa bersuara.

Sedangkan wanita itu mengambil kotak merah yang ia sembunyikan diantara tumpukan buku. Ia mengambilnya tergesa seakan tidak sabar, hingga membuat buku-buku itu kini berjatuhan dilantai.

Tidak mempedulikan itu, ia lantas berputar arah, dan segera pergi menuju persinggahan anak laki-laki itu.

Kemudian ia menaruh kotak merah itu di sisi anak laki-laki itu. Saat wanita itu membukanya, coker hitam elegan dengan huruf 'H', yang berbahan emas putih platinum menghiasi bagian depannya pun terlihat.

Iapun menggapainya, sembari berkata.

"Hihihi... dengan begini akhirnya sempurna."

Wanita itu terkikik senang, sebab semua berjalan sesuai keinginannya.

Ia tersenyum lebar sembari menunjukkan coker itu pada anak laki-laki itu. sedangkan tubuhnya kini membungkuk untuk menyamakan posisi.

Sembari berkata.

"Lihat sayang, bukankah ini terlihat cocok untukmu?"

Tanpa mengharap balasan, wanita itu kembali berkata.

"Biar aku memasang kan ini untukmu sayang."

Senyuman wanita itupun semakin melebar, sebab keinginannya akan segera terpenuhi.

kemudian tangan wanita itu mulai menyelinap pada leher anak laki-laki itu. Iapun dengan segera melingkarkan coker pada leher subjek dihadapannya, dan kini coker itu sudah melingkar dengan sempurna.

Wanita itupun terkikik senang sebab tujuannya tercapai, dan ia menikmati pemandangan anak laki-laki itu, sembari berkata.

"Fu fu fu... sudah kuduga ini terlihat sempurna, kamu terlihat semakin tampan sekarang."

Segera setelahnya ia mengecup ringan bibir anak laki-laki itu.

"Chu~♡."

Dengan penuh cinta dan kasih sayang.

...(Dominate Necklace terpasang silahkan berikan maksimal tiga perintah).♪.♪.♪...

Kemudian wanita itu berbicara dengan nada yang sedikit berbisik.

"Sekarang... mari kita mulai."

Iapun kembali mendekap lembut anak laki-laki itu, dan berbisik pada telinganya.

Wanita itu menitahkan dengan suara pelannya yang lembut.

"Mulai sekarang, kamu harus mencintaiku, sampai-sampai rasanya ingin mati jika kamu berniat untuk meninggalkanku."

...(Perintah disimpan).♪.♪.♪...

Wanita itu menitahkan dengan suara pelannya yang lembut.

"Kamu boleh memiliki wanita lain, tetapi jangan pernah mencintai mereka, sebab orang yang kamu cintai hanya aku seorang."

...(Perintah disimpan).♪.♪.♪...

Wanita itu menitahkan dengan suara pelannya yang lembut.

"Kamu harus memperlakukanku dengan penuh kasih sayang dan perhatian, serta menuruti semua kemauanku."

Dan kini wajah cantiknya dihiasi dengan senyuman yang manis mempesona, hatinya diliputi dengan kebahagiaan yang tidak terbendung, layaknya seorang gadis yang tengah jatuh cinta.

...(Perintah di simpan).♪.♪.♪...

...(Tiga perintah dikonfirmasi).♪.♪.♪...

...(Terdeteksi Soul Bind Rune yang terukir pada target).♪.♪.♪...

...(Efek perintah telah diperkuat menjadi True Dominate).♪.♪.♪...

...(Perintah akan diukir pada jiwa target dan tidak bisa dibatalkan kecuali kematian).♪.♪.♪...

...(Memulai sinkronisasi).♪.♪.♪...

...(Selesai).♪.♪.♪...

...(Jiwa dari Astin Van' Augustine telah terikat dengan perintah dari Haumea Van' Augustine).♪.♪.♪...

Kemudian wanita itu tertawa anggun, dengan suaranya yang begitu halus seakan menggelitik.

"Fu fu fu... dengan ini akhirnya sempurna."

*

Setelah kesadaranku kembali, entah kenapa tubuhku terasa sangat ringan, tidak seperti sebelumnya yang terasa berat walau hanya untuk berjalan.

Aku tidak mengingat kejadian setelah aku kehilangan kendali pikiranku.

Dan sekarang tubuhku diselimuti oleh kehangatan, sebab seorang wanita kini sedang memelukku lembut, ini terasa sangat nyaman, tidak seperti perlakuan kasarnya sebelumnya.

Wanita itu kini mulai melepaskan pelukannya dariku, sebenarnya aku masih ingin merasakan kehangatan dari tubuhnya, tetapi jika itu kehendaknya, aku tidak bisa mencegahnya.

Sekarang pandangan kami bertemu, wajahnya begitu cantik layaknya seorang dewi, walau sekarang hanya disinari cahaya redup, tetapi aku bisa melihatnya dengan jelas, dia terlihat lebih cantik dari ingatanku sebelumnya.

Kini ia berjongkok di hadapanku, dengan wajahnya yang menengadah ke arahku, sedangkan kedua tangannya menggapai lututku. Tingkahnya terlihat sangat manis, jadi akupun menggapai kepalanya, dan mulai mengelusnya lembut.

"Hehehe... sayang geli."

Bahkan dia sekarang terlihat sangat menggemaskan, aku menyukainya, tidak! Kurasa aku mencintainya, aku benar-benar menginginkannya, aku ingin wanita ini berada di sisiku selamanya.

"Sayang peluk."

Sekarang dia mengulurkan kedua tangannya padaku, melihat tingkahnya itu, membuatku tidak bisa menahan diri, akupun ingin segera memeluknya kembali.

Sebab itu, akupun menggapai kedua tangannya, dan menariknya hingga jatuh dalam pelukanku.

"Kyaaa...! Sayangku nakal."

Dia berteriak dengan aksiku yang tiba-tiba, dan akupun menjatuhkan diri ke atas tempat tidur sembari memeluk erat dirinya.

Karena tubuh kami yang masih menjuntai di tepi, sedangkan dirinya melipat kakinya ke atas. Akupun lantas mengalirkan energi, kemudian berguling sembari memeluknya.

"Kyaaa... sayang."

Entah kenapa dia terus memanggilku sayang. Apakah dia juga mencintaiku?

Aku semakin menginginkannya, aku sangat menyukai wanita yang jujur dengan perasaannya, apalagi aku juga sudah mencintainya.

Setelah berguling memutar menyamping, kami sekarang berada di tengah tempat tidur, dengan posisi kami melintang. Itu tidak masalah, sebab tempat tidur ini sangat luas, bahkan sepuluh orang bisa tidur diatasnya.

Aku sekarang menindihnya, sembari memandangi paras cantiknya yang kini berada di bawahku, sebelumnya aku bahkan tidak sanggup menatapnya terlalu lama, tetapi sekarang aku ingin terus memandanginya.

Aku membelai pipinya dengan tangan kananku, sedangkan tangan lain menopang tubuh untuk memberi jarak, sedangkan tubuh bagian bawahku menekan erat dirinya.

"Hngh..."

Sepertinya tubuhku sudah bereaksi, hingga membuatnya mengerang. Ini sudah sangat mengeras, menekan erat bagian bawahnya yang dilapisi gaun, tetapi ini terasa hangat dan lembut, aku sangat menyukai sensasi ini, jadi akupun lebih menekannya.

Jantungku kini berdebar begitu kencang, hingga membuat dadanya yang empuk nan lembut ini ikut terguncang, aku mengetahui sebab dadaku menempel erat padanya.

"Haah... haah..."

Nafasku juga mulai memberat, sampai menghembus wajah cantiknya yang kini begitu dekat, dengan mata coklatnya yang sedikit menutup memandangiku, sepertinya pipi putihnya mulai memerah. Ya, wajahku juga sudah mulai memanas.

Aku semakin mendekatkan wajahku padanya, sembari memanggil namanya, kalau tidak salah namanya...

"Haumea..."

Aku men jeda sesaat sembari tersenyum lembut, kemudian akupun mengungkapkan perasaanku.

"Aku mencintaimu."

Setelahnya aku melihat wajah cantiknya terlihat kaget, dengan mata coklatnya yang sedikit melebar, itu terlihat sangat menggemaskan, akupun lantas melahap bibir manisnya yang kini terbuka.

"Haum..."

"Sayang hmphh..."

Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu.

Aku tidak peduli, bibirnya benar-benar lembut dan terasa manis, bahkan didalam mulutnya juga sangat manis nan hangat, aku sangat menyukainya. Jadi akupun menjilati seluruh bagian dalam mulutnya, ini sangat nyaman dan enak.

Akupun menciuminya begitu lama, hingga akhirnya aku kehabisan napas.

"Haah... haah... haah..."

Akupun menghentikan ciumanku untuk mengambil napas.

Setelahnya akupun berbisik lembut pada telinganya.

"Haumea, aku menginginkanmu."

"Haah... haah... sayang, biar aku yang memimpin karena ini pertama kalinya bagimu."

Dia terengah-engah dengan wajah yang memerah, aku tahu sebab aku sedang memandanginya sekarang. Setelah mendengar tawarannya akupun menjawab.

"Tidak apa-apa, aku bisa melakukannya, Chup~♡."

Akupun mencium lembut keningnya, matanya menutup saat aku melakukannya, dia benar-benar terlihat sangat menggemaskan, aku semakin menyukainya.

Aku sudah memiliki pengalaman di dunia sebelumnya, jadi aku bisa memanjakannya. Akupun mulai beranjak dari atas tubuhnya, kemudian membenarkan posisi kami pada tempat tidur.

Akupun kembali menindih dan menciuminya, sembari meraba seluruh tubuhnya, sepertinya dia sudah sangat basah, akupun lantas membuka gaunnya.

Tubuhnya yang sebelumnya ditutupi dengan gaun putih beraksen lavender yang anggun, kini terbalut dengan gaun malam berwarna hitam tembus pandang.

"Haumea, apa kamu sengaja memakai ini?"

Aku menanyakan itu sembari mengangkangi tubuhnya, sedangkan tangannya terlipat di atas dadanya yang proposional.

Itu benar-benar indah, bahkan tubuhnya terlihat sempurna, terlihat ramping tetapi berisi, dia benar-benar tipeku.

"Fu fu fu... aku sudah menyiapkannya. Apa kamu menyukainya?"

"Ya, aku sangat menyukainya."

Dia benar-benar terlihat menggoda, dengan senyumnya yang manis itu. Akupun mulai melepas pakaianku, sebab merasa tidak sopan kalau aku masih memakai pakaian, saat akan memberinya kasih sayang.

Kemudian akupun mulai turun pada tubuh bagian bawahnya, dan paha montok nan mulusnya pun terlihat. Celana dalam yang berwarna hitam dihiasi dengan motif yang indah ikut terlihat, saat pandanganku menyusurinya.

Penampilannya benar-benar berbeda, dari yang biasanya terlihat anggun, kini ia terlihat sangat menggoda.

"Sayang, apa kamu benar-benar bisa melakukannya?"

"Ya, kamu bisa mengandalkan ku."

Sepertinya dia khawatir, jadi aku menegaskan kembali. Kemudian akupun perlahan menurunkan celana dalamnya, diapun ikut membantu dengan menarik kaki mulusnya.

Kini pemandangan yang membuat nafsuku memuncak pun terlihat. Bahkan bawahnya juga terlihat indah, dengan warna cream merah muda, dihiasi bulu lavender yang halus, dan itu terlihat sangat basah.

Aku juga sudah sangat mengeras, jadi akupun mulai mengarahkan diriku pada dirinya, sembari berkata.

"Haumea, aku akan memulainya."

"Um, hng..."

Ia mengangguk dengan patuh, dan akupun mulai masuk dalam dirinya, hingga membuatnya mengerang dan memejamkan mata dengan erat.

Apa dia merasa kesakitan?

Setelah aku sepenuhnya berada dalam dirinya, cairan merah panas pun mulai merembes dari celahnya. Akupun melebarkan mata sebab tidak percaya, dan lantas bertanya.

"Haumea, bukankah kamu sudah melahirkan?"

"Itu... kamu tahu, aku belum pernah melakukannya lagi setelah mengandung kakakmu, sebab ayahmu hanya mencintai ibumu, dan tidak pernah menyentuh ku lagi, jadi mungkin itu beregenerasi."

Ia berkata sembari mengalihkan pandangan, dan menggigit bibirnya.

Mendengar perkataannya itu, membuatku tidak habis pikir. Tetapi aku tidak ingin memikirkannya, aku hanya ingin fokus menyayanginya sekarang.

"Kalau begitu, aku akan mulai menggerakkannya perlahan."

"Hiik..."

Saat aku menggerakkan diriku dalam dirinya, tubuhnya agak tersentak, dia benar-benar merasa kesakitan. Ya, aku bisa mengatasinya.

Setelah beberapa waktu.

"Ahh... sayang... punyamu nikmat... ahh... kamu luar biasa... hngh... meskipun ini pertama kalinya bagimu... heungh... uhh..."

"Ahh... Haumea... tubuhmu sangat nikmat... uhh..."

Dia pun berkicau kenikmatan, dan akupun kini memeluknya erat sembari berciuman dengannya, dan terus mendorongnya dengan penuh nafsu.

-

Udara ruangan yang sebelumnya tenang, kini sedikit bergetar sebab kicauan kenikmatan mereka yang semakin menjadi.

Dengan begitu, mereka pun saling berbagi kasih sayang, dan harapan yang didambakan oleh wanita itu akhirnya kini terwujud.

*

"Hiks... nyonya, anda benar-benar melakukannya pada tuan muda, hiks... hiks...

Sedangkan dibalik pintu, berdiri seorang gadis berambut hitam yang sedang terisak sebab hatinya terasa sangat sakit, saat mendengar suara dari balik pintu.

Tangannya meremas erat baju pelayannya, dan darah terlihat merembes keluar dari bibir bawahnya yang ia gigit dengan erat.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

Terpopuler

Comments

Bilqies

Bilqies

sampe sini dulu yaa kak aku bacanya....
jangan lupa mampir juga di karyaku...

2024-04-21

1

Amelia

Amelia

wkwk 😀😀😀

2024-04-30

0

➳ᴹᴿ᭄°Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

➳ᴹᴿ᭄°Agatha Hayatosuou😮‍💨🤧

Panjang Thor /Chuckle//Chuckle/

2024-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!