04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan

...Cerita berlanjut....

^^^28 : 09 : 32 . Arcan-40 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode empat.

"Tuan muda, tuan muda... Apa anda merasa sakit lagi?"

Pikiranku lantas ter-buyar. Ketika elusan lembut terasa pada punggungku yang tengah membungkuk, dibarengi dengan suara Amy yang terdengar nyaring.

Aku melepas remasan di dada yang sesaknya mulai berkurang, sembari terengah-engah...

"Haah... haah..."

Kemudian meluruskan posisi duduk, dan beralih pada Amy yang entah mengapa terduduk di sampingku. Tangan mungilnya tiada henti mengelus punggungku,

Wajahnya terlihat lebih khawatir dari sebelumnya, bibirnya yang bergetar juga ikut bicara.

"Tuan muda, apa anda merasa lebih baik?"

Manik obsidian Amy terlihat sangat berkaca, seolah hampir saja mengeluarkan air mata. Aku benar-benar telah membuatnya khawatir. Aku memandangi paras Amy sejenak, kemudian menjawab.

"Ya, aku sudah tidak apa-apa."

Setelah memikirkan hal yang menyesakkan tentang keadaan kakakku, tubuhku jadi mengeluarkan banyak keringat dan terasa sangat gerah.

Aku harus mendinginkan tubuh serta pikiran, agar aku dapat berpikir jernih. Kemudian mencari solusi, untuk mencegah kejadian menyedihkan yang akan menimpa kakakku.

Pandanganku kembali menelusuri ruang. Aku tidak tau seluk beluk tempat ini. Lebih baik aku meminta bantuan pada...

"Amy."

"Ya, tuan muda."

Pandanganku kembali beralih pada Amy, kemudian aku meminta.

"Aku ingin mandi."

Amy menghentikan elusan pada punggungku. Sejenak ia memperhatikan keadaanku, sebelum kemudian ia bertanya seolah memastikan.

"Apa anda benar-benar sudah tidak sakit lagi?"

Sepertinya dia masih khawatir. Aku mengangguk, dan menjawab singkat.

"Ya."

Kemudian beralih pandang. Dan mengibas kerah kemeja, untuk mengipasi tubuh yang semakin terasa gerah.

Setelah menarik napas, perlahan Amy beranjak dari sisiku. Kemudian menunduk sopan dan berkata.

"Kalau begitu, saya akan menyiapkan air hangat untuk anda."

Dan ia beranjak dari kamar luas ini. Beberapa waktu setelahnya, Amy kembali dengan penampilan yang berbeda.

Seragam pelayan berlengan panjang, dengan bawahan sampai menutupi mata kaki. Berganti dengan seragam pelayan berlengan pendek, dengan bawahan yang panjangnya hanya menutupi lutut.

Memperlihatkan sepatu hitam dan stoking putih yang menghiasi kakinya.

Rambut hitam sebahu yang sebelumnya tergerai, sekarang ia ikat ke samping.

Senyuman manis tergambar pada paras cantik Amy, ketika pandangan kami bertemu.

Dia juga terlihat membawa sebuah keranjang yang berisi sesuatu. Kemudian Amy beranjak menuju pintu putih yang berada di sisi kanan dari pintu masuk.

Ternyata itu benar-benar kamar mandi. Bahkan ada kamar mandi yang terhubung dengan ruang luas ini.

Beberapa saat setelahnya, suara gemericik air disertai senandung merdu samar terdengar, dari balik pintu putih yang agak terbuka itu.

Membuat ruang yang terasa agak hampa ini sedikit ter-hiasi. Dan entah kenapa itu membuat pikiranku jauh lebih tenang.

Beberapa waktu kemudian, Amy keluar dengan ekspresi lebih baik dari sebelumnya. Entah kenapa dia terlihat bersemangat.

Pandangan Amy sedikit menunduk, seakan menyembunyikan wajahnya yang agak tersipu, ketika ia sampai di hadapanku.

Apa dia merasa malu, ketika menyadari aku mendengar senandungnya? Dia bersikap cukup manis. Dan bibirnya yang ter-katup mulai bersuara.

"Tuan muda, saya sudah selesai menyiapkan air hangat untuk anda."

Akupun beranjak dari tepi tempat tidur. Tubuhku yang kaku seakan berderit, kakiku juga masih terasa berat untuk melangkah.

Apa Astin sebelumnya mengalami kecelakaan atau bagaimana?

"Biar saya bantu tuan muda."

Aku agak tersentak. Ketika Amy tiba-tiba melingkarkan lengannya pada bahuku. Walau begitu, dia benar-benar sangat membantu.

Senyum manis pada paras cantiknya begitu memanjakan pandangan, tangan mungilnya yang mulai menggenggam erat tangan kiriku juga terasa lembut,

Kaki mungilnya yang agak berisi perlahan mulai melangkah. Dan kami perlahan beranjak menuju kamar mandi.

Setelah sampai di depan pintu kamar mandi, Amy melepas rangkulannya padaku kemudian berkata.

"Saya akan melepas pakaian anda tuan muda."

Aku lantas tertegun ketika mendengarnya. Tanpa disadari, jemari mungil Amy mulai melepas kancing kemejaku dengan hati-hati.

Aku hanya terdiam, sembari memandangi pakaianku dilucuti satu-persatu, oleh gadis muda yang sangat cantik ini. Rasanya menyenangkan, mendapat perlakuan seperti ini dari gadis secantik Amy.

Setelah melepas semua pakaianku, Amy memasukkannya dalam keranjang. Kemudian ia melepas alas kaki, membuat kaki mulusnya terlihat.

Sedangkan aku segera memasuki kamar mandi. Aroma buah-buahan segar mulai menggelitik hidung. Tetapi perhatianku segera teralihkan oleh sebuah cermin yang berada di wastafel.

Hah? Aku lantas melebarkan mata, ketika melihat bayangan pada cermin tersebut. Bukankah bajingan ini terlihat sangat tampan?

Aku memegangi dagu, sembari memiringkan kanan kiri, untuk melihat segala sisi. Raut wajahnya terlihat sempurna, dibalut kulit putih pucat, dengan hidung mancung dan bibir tipis berwarna cream pucat.

Kemudian aku menatap mataku yang melebar. Warna merahnya berkilau tajam, bak permata ruby yang cukup mengintimidasi.

Agak tertutupi oleh helaian rambut berwarna putih bersih. Tunggu... Bukankah ini sangat panjang? Yang aku ingat Astin tidak memiliki rambut sepanjang ini.

Pandanganku sedikit melebar, ketika melihat sesuatu yang aneh pada leherku.

Apa-apaan yang melingkari leherku ini? Aku lantas memiringkannya kanan kiri, untuk melihat segala sisi, sembari bergumam.

"Ini terlihat seperti Rune."

Terlihat deretan huruf kecil, memiliki bentuk layaknya Rune berwarna hitam, yang melingkar menyerupai tato.

Apa ini sesuatu yang tidak diketahui dalam statusku?

Atau ini item yang berpengaruh buruk terhadap kondisiku?

Kalau ini tidak bisa di deteksi oleh artefak grade 'EX, paling tidak ini item grade Mythic. Kemungkinan besar yang memasang item ini adalah orang yang berniat mencelakai ku.

Aku tidak tahu item ini berfungsi untuk apa, tetapi yang jelas ini berpengaruh buruk padaku. Ini juga terlihat sudah menyatu dengan tubuh. Bagaimana cara melepasnya?

Apa Amy mengetahui tentang ini? Aku lantas berpaling pada gadis di belakangku, yang ekspresi wajahnya tidak ceria seperti beberapa waktu lalu.

Akupun menunjukkan leherku padanya, kemudian bertanya.

"Amy, apakah kamu mengetahui hal ini?"

Dan ekspresi Amy tiba-tiba menegang. Perlahan ia membuka bibirnya yang terlihat agak berat, kemudian mengeluarkan suara yang tercekat.

"Itu..."

Sedangkan pandangannya menyusuri setiap jengkal tubuhku yang tidak berbusana. Sebelum kemudian ia kembali tenang, dan menjawab.

"Itu sudah muncul dari kemarin tuan muda, saat anda belum sadarkan diri."

Setelah itu Amy segera beranjak, mengambil kursi jongkok berwarna putih yang berada di sudut kamar mandi.

Mau dipikir bagaimanapun, reaksinya sangat mencurigakan. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Apa dia dikendalikan?

Tidak, kondisi di statusnya normal. Apa dia bersekongkol dengan pelakunya?

Tidak, dia bersikap sangat baik dan lembut padaku, dan dia benar-benar terlihat sangat khawatir tentang keadaan ku.

Kalau begitu, apa dia di an...

"Tuan muda, silahkan duduk, saya akan menyeka tubuh anda terlebih dulu."

Pikiranku lantas ter-buyar, ketika Amy berbicara sembari tersenyum manis. Ya, untuk sekarang lebih baik aku menenangkan diri terlebih dulu, yang jelas Amy tidak berbahaya.

Aku beranjak dari wastafel. Menuju Amy yang tengah berjongkok, sembari memegang kursi kecil berwarna putih dengan desain yang cukup mewah.

Setelahnya akupun terduduk. Amy memeras handuk, yang direndam dengan air hangat dan juga sabun beraroma buah, kemudian mulai menyeka tubuhku.

Aromanya sangat menyegarkan. Ini membuatku rileks, ditambah dengan sentuhan lembut Amy yang terasa begitu nyaman.

Berangsur-angsur rasa penat mulai menghilang. Pikiranku yang mulai tenang juga kembali bekerja.

Di situasi yang cukup menenangkan ini, aku kembali mengajukan pertanyaan yang membuat diriku merasa penasaran.

"Amy,"

"Ya, tuan muda."

Aku men-jeda sejenak, merasakan sentuhan Amy yang semakin terasa nyaman, kemudian melanjutkan.

"Kenapa aku bisa tidak sadarkan diri?"

Tetapi tiba-tiba tangan Amy yang tengah menyeka tubuhku terhenti. Beberapa saat kemudian itu kembali bergerak, dan Amy menjawab dengan suara agak terguncang.

"Apa anda melihat bekas noda terbakar di atas meja samping tempat tidur anda?"

Apakah ada noda seperti itu? Aku tidak terlalu memperhatikannya, sebab tertarik dengan artefak yang berada di dalamnya.

"Anda mengutak-atik sebuah artefak yang belum teridentifikasi,"

"Kemudian itu rusak dan terjadi kecelakaan, yang membuat anda tidak sadarkan diri selama dua arcan."

^^^Arcan : hari.^^^

Apakah memang begitu? Apa item di leherku terpasang sebab ulah Astin sendiri? Walaupun begitu, masih ada sesuatu yang terasa janggal.

Aku harus mengkonfirmasinya nanti. Sepertinya pertanyaan tadi membuat suasana jadi terasa canggung. Lebih baik aku mengganti topik pembicaraan.

"Amy,"

"Ya, tuan muda."

"Apa kamu biasa memandikanku seperti ini?"

Dia terlihat sangat terbiasa melihat dan menyentuh tubuh Astin.

"Ya, saya selalu membantu anda untuk bersiap dan merapikan diri."

Beberapa waktu setelahnya, Amy memeras handuk dan menaruhnya ke dalam wadah.

Kemudian menggosokkan sabun dengan kedua telapak tangan, dan mulai menyeka bagian bawahku dengan lembut.

!

Aku lantas terkejut, sampai membuat mataku terpejam, menahan sensasi menggelitik dari sentuhan jemari Amy, yang membuatku merasa sangat nyaman sekali...

.

Setelah selesai menyeka tubuhku, Amy bangkit untuk menyalakan shower. Wajahnya benar-benar terlihat memerah, ya, aku juga merasa malu, walau aku lebih menikmati.

Amy agak membungkukkan tubuh. Kedua telapak tangan mungilnya mulai menyusuri setiap jengkal tubuhku, untuk membersihkan busa yang tersisa.

Tangan Amy terasa lembut sekali. Aku menundukkan pandangan, menikmati gemericik air yang berpadu dengan perlakuan lembut Amy.

Setelah selesai membilas tubuhku, Amy kembali berdiri untuk mematikan shower, kemudian berkata.

"Tuan muda, saya akan mulai mencuci rambut anda."

Iapun berjongkok, dan mulai menyisir rambutku ke belakang, dengan tangan serta sela jemari mungilnya. Dan menggosokkan sampo di kedua telapak tangan,

Kemudian mulai mencuci setiap helaian rambutku, yang panjangnya sampai sepinggang ini.

Ini benar-benar sangat merepotkan. Aku agak menengadah, ketika jemari Amy mulai memijat kulit kepala, kemudian berkata.

"Amy..."

"Ya, tuan muda."

"Apa setelah ini kamu bisa merapikan rambutku? Kurasa ini terlalu panjang."

Seharusnya dia memiliki banyak keterampilan. Kalau hanya merapikan dan memangkas rambut, dia pasti dapat mengatasinya.

"Serahkan pada saya, tuan muda."

Setelah selesai mencuci rambutku, Amy berdiri kemudian berkata.

"Tuan muda, tolong pejamkan mata anda, saya akan membilas rambut anda."

Akupun agak menunduk, sembari memejamkan mata.

Suurrr.♪.♪.♪ Air hangat shower yang me-mancur, kembali membasahi tubuh. Ini terasa sangat nyaman, dan membuat pikiranku semakin tenang.

Amy kembali berjongkok, dan mulai membilas rambutku dengan hati-hati. Dan tiba-tiba suara lembutnya kembali terdengar.

"Tuan muda,"

"Ya,"

Apa dia ingin menanyakan sesuatu?

"Apa anda ingin memangkas rambut anda jauh lebih pendek?"

Sebenarnya aku sudah memutuskan, untuk mengganti model rambut seperti desain karakter Astin dalam game-nya. Ada beberapa alasan tertentu, tetapi alasan utamanya tentu saja sebab itu terlihat cukup keren.

"Aku akan menjelaskannya nanti."

"Baik."

Setelah selesai membilas rambutku, Amy membantuku untuk berdiri. Kemudian menuntunku menuju bak mandi porselen.

Tetapi bukan hanya air hangat yang mengisi bak mandi porselen yang cukup luas itu. Terlihat banyak buah-buahan dan juga bebek mandi yang mengapung.

Itu terlihat kekanakan sekali. Apa Amy menyiapkan semua ini sembari bersenandung tadi? Tetapi entah kenapa itu terlihat sangat nyaman.

Clup. Clup. Byuurrr.♪.♪.♪

Aku lantas memasukkan kaki, kemudian duduk bersandar dengan santai. Membuat air dalam bak mandi melimpas melewati tepian, dan aroma segar buah-buahan mulai menggelitik hidungku.

Sedangkan di sekeliling tubuhku banyak terapung bebek mandi dan buah Chersei. Ini buah yang hanya ada di dalam game, aromanya benar-benar segar dan menenangkan. Sepertinya aku cukup menyukainya.

.

Setelah berendam sembari bersantai beberapa lama, akupun berdiri.

Amy yang melihat itu segera mendukungku untuk beranjak dari bak mandi. Kemudian mengeringkan tubuhku dengan handuk, dan memakaikan pakaian mandi.

Setelahnya Amy kembali memapah ku menuju tempat tidur. Dia benar-benar sangat membantu. Sejenak senyuman terukir pada wajahku, ketika aku terduduk di tepi tempat tidur,

Sembari melihat Amy yang beranjak pergi, untuk kembali mengganti seragam pelayannya. Dan juga menyiapkan sesuatu yang diperlukan untuk merapikan rambutku ini.

*

Amy berdiri di belakang aku yang tengah terduduk di kursi putih, yang telah ia pindahkan di depan cermin besar.

Kemudian ia mengambil sebuah kain putih, untuk menyelimuti tubuhku, dan mengambil sisir di atas meja kecil yang ia bawa, bersama beberapa peralatan lainnya.

Setelahnya ia menyisir lembut rambutku. Kemudian dia mengambil gunting yang telah ia siapkan, sembari berkata.

"Tuan muda, saya akan mulai memangkas rambut anda."

Aku yang tengah terduduk santai sembari memandangi bayangannya di cermin, hanya menjawab singkat.

"Ya, tolong."

Amy menjepit beberapa helai rambutku menggunakan kedua sela jari, dan mulai memangkasnya.

Ckriss. Ckriss.♪.♪.♪

Aku memandangi cerminan Amy yang mulai memangkas rambutku. Dia terlihat begitu lihai seperti seorang ahli. Setelah beberapa waktu, aku mulai membuka obrolan.

"Amy..."

"Ya, tuan muda."

"Apakah semua pelayan memiliki banyak keahlian seperti ini?"

Senyuman lembut terlihat pada parasnya, sedangkan pandangannya tetap fokus pada pekerjaan, dengan santai ia mulai menjawab.

"Tidak, sebenarnya kami memiliki tugas masing-masing, dan hanya perlu menguasai pekerjaan tertentu."

"Saya mempelajari cukup banyak keahlian, agar dapat memenuhi tugas saya sebagai pelayan pribadi anda..."

Amy mulai bercerita dengan santai. Akupun mendengarkan sembari sesekali menanggapi. Entah kenapa aku merasa begitu nyaman berada di dekat gadis ini.

Setelah beberapa waktu, Amy selesai memangkas rambut bagian belakangku. Akupun memejamkan mata, ketika Amy mulai memangkas bagian poniku yang sama panjangnya.

Aroma sejuk nan menyegarkan bak pepohonan samar tercium, saat tubuh Amy berdekatan dengan wajahku. Ini semakin membuatku merasa nyaman.

Beberapa waktu kemudian, Amy selesai memangkas rambutku. Ia menyisir rambutku yang sekarang hanya lima senti lebih panjang dari bahu.

Ya, walau ini masih terlihat agak panjang, sebab leher Astin yang cukup jenjang. Amy mulai menatanya sesuai permintaan. Beberapa waktu kemudian...

"Sudah selesai tuan muda."

Akupun memandangi cerminan diri. Poniku yang panjangnya hampir menutupi mata, disisir belah tengah. Sedangkan bagian lainnya ditata agak acak, agar terlihat lebih maskulin.

Kurasa ini sudah sesuai dengan desain karakter game-nya. Bajingan ini benar-benar terlihat sangat tampan.

Saat di dunia sebelumnya aku cukup percaya diri dengan penampilanku, tetapi setelah melihat ini aku jadi merasa minder.

Aku bahkan tidak pernah melihat ada aktor yang memiliki wajah setampan ini.

Amy tersenyum manis sembari melihat karyanya pada cermin. Ada sedikit rasa bangga tergambar pada paras cantiknya.

Beberapa saat kemudian, kedua tangan Amy bertumpu pada sandaran kursi. Perlahan ia mendekatkan wajah pada rambutku, dengan lembut ia berkata.

"Anda jadi terlihat lebih tampan tuan muda."

Amy menundukkan pandangan, seolah menyembunyikan wajah yang agak tersipu setelah mengatakan hal itu. Dia benar-benar bersikap manis.

Akupun sedikit menengadah, ketika hembusan hangat mulai terasa dari hidung mungil Amy yang hampir menyentuh rambutku. Dengan santai aku menanggapi perkataan Amy.

"Bukankah aku terlihat seperti berandal?"

Sebenarnya aku sedang memuji penampilanku yang terlihat keren ini.

Mata obsidian Amy sedikit menutup, ketika bibir mungilnya kembali tersenyum. Ia semakin mendekatkan wajah pada rambutku, kemudian berkata.

"Hmmm... Anda seperti anak nakal yang sangat tampan tuan muda."

Tubuhku agak bergidik, ketika napas Amy semakin terasa menggelitik. Apa hubungannya dengan Astin memang sedekat ini?

Beberapa waktu kemudian, Amy perlahan memundurkan wajahnya yang sedikit memerah. Jemari lentiknya menggapai simpul di belakang leherku, untuk melepas kain putih yang menyelimuti tubuhku.

Setelahnya Amy kembali mendukungku menuju tempat tidur. Kemudian dia menuju lemari besar, untuk mengambil pakaian. Setelah selesai merapikan penampilanku, ia berkata.

"Anda bisa beristirahat lagi tuan muda, saya akan membereskan sisanya."

Dan ia kembali menuju kaca besar. Sedangkan aku mulai membaringkan tubuh, sembari memperhatikan Amy yang mulai membersihkan kamar luas ini.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998.

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

apa dia masih anak2 karena masih dimandikan dan mandi dg bebek karet?

2024-12-19

1

Filanina

Filanina

Enak banget dilayani cewek cantik.
Emang perlu halu dulu.

2024-12-19

1

Filanina

Filanina

Penggambarannya benar-benar menghayati.

2024-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2 02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3 03 Gadis Itu Sumber Informasi
4 04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5 05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6 06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7 07 Dominasi Ibu Tiri.
8 08 Kehangatan Pagi
9 09 Pergi Menyelinap
10 10 Berburu Di Kota Kuno
11 11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12 12 Jalan Pulang
13 13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14 14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15 15 Mendapat Artefak Baru
16 16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17 17 Siap Berburu Kembali
18 18 Luput Dari Pengepungan
19 19 Menjelajah Dungeon
20 20 Melawan Boss Dungeon
21 21 Setelah Penaklukan
22 22 Kembali Untuk Pulang
23 23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24 24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25 25 Penghasilan Dari Berburu
26 26 Persiapan Selesai
27 27 Menyerang Dungeon
28 28 Melawan Great Serpent
29 29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30 30 Di Ujung Cakrawala
31 31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32 32 Gadis Yang Merepotkan
33 33 Ketenangan Malam
34 34 Membuat Item Konsumsi
35 35 Di Pinggiran Kota Kuno
36 36 Di Kedalaman Kota Kuno
37 37 Musuh Yang Menyulitkan
38 38 Menjelajahi Reruntuhan
39 39 Di Hadapan Yang Agung
40 40 Kotak Pandora
41 41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42 42 Menuju Kota Tambang
43 43 Sesampainya Di Kota Tambang
44 44 Bertemu Dengan Villainess
45 45 Di Balik Pertemuan Queen
46 46 Awal Kesombongan
47 47 Pandangan Berkabut
48 48 Di Bawah Celah Bumi
49 49 Benih Keretakan
50 Pengumuman Remake.
Episodes

Updated 50 Episodes

1
01 Apakah Aku Menjadi Karakter Sampingan?
2
02 Bukankah Ini Sebuah Artefak?
3
03 Gadis Itu Sumber Informasi
4
04 Sepertinya Aku Harus Mengubah Penampilan
5
05 Pertemuan Dengan Ibu Tiri
6
06 Ibu Apa Yang Kamu Lakukan Padaku?
7
07 Dominasi Ibu Tiri.
8
08 Kehangatan Pagi
9
09 Pergi Menyelinap
10
10 Berburu Di Kota Kuno
11
11 Berburu Di Sekitar Pohon Besar
12
12 Jalan Pulang
13
13 Kemesraan Di Atas Rasa Pilu
14
14 Berkeliling Distrik Perbelanjaan
15
15 Mendapat Artefak Baru
16
16 Peningkatan Dan Uji Coba Artefak
17
17 Siap Berburu Kembali
18
18 Luput Dari Pengepungan
19
19 Menjelajah Dungeon
20
20 Melawan Boss Dungeon
21
21 Setelah Penaklukan
22
22 Kembali Untuk Pulang
23
23 Sebagai Gantinya Hari Ini
24
24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi
25
25 Penghasilan Dari Berburu
26
26 Persiapan Selesai
27
27 Menyerang Dungeon
28
28 Melawan Great Serpent
29
29 Setelah Krisis Adalah Waktu Santai
30
30 Di Ujung Cakrawala
31
31 Bertemu Dengan Calon Tunangan
32
32 Gadis Yang Merepotkan
33
33 Ketenangan Malam
34
34 Membuat Item Konsumsi
35
35 Di Pinggiran Kota Kuno
36
36 Di Kedalaman Kota Kuno
37
37 Musuh Yang Menyulitkan
38
38 Menjelajahi Reruntuhan
39
39 Di Hadapan Yang Agung
40
40 Kotak Pandora
41
41 Gairah Dibalut Rasa Lelah
42
42 Menuju Kota Tambang
43
43 Sesampainya Di Kota Tambang
44
44 Bertemu Dengan Villainess
45
45 Di Balik Pertemuan Queen
46
46 Awal Kesombongan
47
47 Pandangan Berkabut
48
48 Di Bawah Celah Bumi
49
49 Benih Keretakan
50
Pengumuman Remake.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!