Menemukan Harta Karun

Setelahnya Ranis dan Citra memutuskan untuk mencari uang kertas yang dimaksud diah tadi. Tak lupa Ranis singgah dimasjid sebentar untuk menunaikan sholat dhuhur yang waktunya sebentar lagi akan habis.

" Eh, jadi tadi beneran loe kasih no HP loe?" Tanya Citra saat dia mengikat tali sepatunya didepan masjid lantaran selesai sholat.

" Enggak lah, jadi tadi gue ngasih dia nomor loe." Jelas Ranis.

" Sumpah? Serius? Ya allah Ranis pengertian banget deh." Citra langsung sumringah. " Pantesan,gue pikir loe udah move on dari Ammar?"

" Enggak lah, Ammar tu calon imam gue tau."

" Apanya, PD banget si ngarepnya."

" Tiap malam gue doain, gue tahajutin, gue istikhoroin biar gue bisa jadi makmumnya.

" Iya iya yang lagi di tinggal imam mondok jauh, jadi galau kan loe." Seloroh Citra

" Gue nggak galau Citra, lagian emang gue pingin mendem perasaan ini sendiri. Ammar gak boleh tau perasaan gue, biar gue lihat dia dari jauh. " Ranis menjeda penjelasannya." Lagian kalo Jodoh dia bakal datang sendiri."

" Iya iya."

Begitulah Ranis yang selama ini memendam perasaannya sendiri. Dia sudah lama menaruh rasa kepada Ammar teman sekelasnya sudah dari kelas dua SMP, Ammar sosok yang dingin, dan irit bicara, dia dibesarkan dari keluarga yang paham agama, maka dari itu AMMAR sekarang lebih memilih melanjutkan sekolahnya di pondok pesantren.

Ammar tak banyak bicara, bahkan terhadap Ranis dia malah terkesan jutek namun Ranis bahagia dengan itu karena menurutnya kejutekannya Ammar adalah wujud perhatian Ammar kepadanya.

Pernah suatu ketika saat Ranis dan Citra sedang bergurau laki-laki yang sekelas dengan mereka tiba-tiba Ammar datang dan bilang. " Jika memang belum pandai tutup aurot setidaknya belajarlah menjaga wudhu." Hanya itu dan kemudian Ranis paham artinya.

Sejak itu Ranis mulai belajar menjaga wudhunya meski belum sepenuhnya menutup aurot namun Ranis selalu memakai baju yang sopan.

***

Setelah habis isya' Ranis dan Citra janjian untuk mencari uang kertas yang dimaksud oleh senior mereka, disebuah mini market yang masih satu komplek dengan rumah mereka, Citra sudah menunggu kedatangan Ranis.

' suka ngaret memang si Ranis ini' berulang kali Citra menggerutu menunggu kemunculan Ranis, namun yang ditunggu malah sedang berulang kali memutar motor maticnya untuk melewati rumah Ammar. Sekarang Ranis seolah mempunyai kebiasaan baru, sejak seminggu yang lalu Ammar berangkat kepondok pesantren dia sering tanpa alasan lewat depan rumah Ammar, Ranis bilang walau gak ketemu orangnya tidak masalah, bisa melihat barang sang pujaan hati saja sudah bikin hati berdebar.

Setelah puas, Ranis langsung menuju tempat dia janjian dengan Citra. Hatinya sudah lega sekarang rasanya sudah plong. Tak butuh waktu lama karena areanya msih satu komplek, kini Ranis sudah memarkirkan motor maticnya didepan mini marker.

" Lama bener sih loe?" Citra mencebik kesal dengan sahabatnya itu.

" Iya iya maap."

"Loe gak tau apa? Ada berita buruk gue" Mendengar ucapan Citra, Ranis langsung ikut duduk disamping Citra.

" Apaan?"

" Tadi, kakak kelas yang minta nomor loe telpon ke nomor gue akhirnya. Setelah tau itu bukan nomir loe dia marah-marah sampek mati kutu gue." Jelas Citra.

" Mampus loe" Seloroh Ranis melonggo.

" Loe yang mampus, bisa-bisa nya loe ngerjain kakak kelas."

" Loe tau sendiri gue gak pernah ngasih nomor gue kesiapapun orang yang baru gue kenal."

" Duh, Ranis. Ini beda, kita tu lagi masa orientasi yang ada nanti kita malah kena mental." Citra menjeda ucapannya. " Kenapa pake bawa - bawa gue ngasih nomor gue, sialan loe." Citra mengerucutkan bibirnya sebal.

" Udah ah, ayo masuk." Ranis menarik tangan sahabatnya dan langsung menuju meja kasir. Sementara Citra masih terus kepikiran masalah telepon kakak kelasnya...

" Mbak permisi." Ujar Ranis dengan senyum ramah.

" Ya mbak, ada yang bisa saya bantu?" Si mbak kasir mini market langsung menanggapi Ranis dengan tak kalah ramah.

" Mbak, maaf kalo boleh saya mau tuker uang barang kali mbak ada uang lembaran yang mempunyai nomor seri yang kembar?"

" Ha? Gimana?" Si mbak Kasir kasir mendengar ucapan Ranis.

" Jadi mbak, tolong dilihat di drawernya mbak, barang kali ada uang kertas yang serinya kembar saya mau ter mbak." Kembali Ranis menjelaskan. " Ini kita dapet tugas sekolah mbak." Tambahnya.

" Oh. . . Bentar ya" Mbak kasirnya terlihat ragu dengan mereka. Dipandangi satu satu Ranis dan Citra.

" Ini bukan gendam kan?" Tanya mbak kasir lagi waspada.

" Ya elah embak, kita kan juga warga komplek sini masa nggak percaya sih" Kilah Citra sebal lantaran secara tidak langsung dia dituduh sebagai pelaku kriminal.

Si mbak kasir langsung nyengir merasa tidak enak hati, kemudian si embaknya mulai mencari nomor seri yang dicari oleh kedua gadis muda yang mulai beranjak dewasa itu.

Hampir setengah jam pencarian uang kertas itu dilakukan namun nihil, akhirnya mereka menyerah dan pergi mencari ke mini market lain mulai terdekat hingga jauh dari kawasan perumahan kecil mereka.

Sudah mulai malam namun mereka juga belum kembali menemukan uang bernomor seri sama, padahal tidak hanya mini marker- mini market saja yang mereka datangi melainkan pedagang kaki lima yang dipinggir jalan pun jadi tempat mereka singgah hanya untuk menanyakan apakah mereka mempunyai uang tersebut. Namun masih saja nihil.

Hingga pada akhirnya mereka melihat sekumpulan pengamen dan juga ada seorang pengemis dipinggir jalan, " Loe ke para pengamen, gue ke pengemis itu ya" Ranis mencoba memberi arahan.

" Ok"

Mereka pun langsung memberanikan diri mendekati mereka semua dan memberitahu maksud dari mereka masing-masing. Dan sungguh diluar dugaan mereka, akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Dengan senyum bahagia seperti mendapatkan harta karun mereka kembali kerumah masing-masing dan juga beristirahat, lantaran besok masih ada kegiatan orientasi.

TBC

Terpopuler

Comments

AraaAjaa

AraaAjaa

semangat Ranis Citra menjalani masa mos

2024-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!