Garis Dua

Brakkk....

Suara berkas terakhir yang dilempar oleh Saga dari atas mejanya. Setelah semua terlihat porak poranda seperti kapal pecah diruangan kerjanya.

Usai kemarin berada dalam posisi terjebak dengan tidur bersama wanita yang sangat dibencinya, hari ini Saga harus dihadapkan dengan Headline News berisi foto - foto dan berita miring tentangnya yang sedang tidur bersama wanita lain tanpa busana.

Bahkan dari kemarin Saga belum bertemu dengan Ara karena harus balik ke kantor dengan alasan sibuk dan tertidur diruangan pribadinya. Entah hari ini alasan apa lagi yang harus diungkapkannya pada istri tercintanya itu. Kepalanya terasa seakan - akan mau pecah saat ini juga.

" B...bos... " kata Willy yang kaget setelah memasuki ruangan bosnya yang acak - acakkan itu. " Wil, Cari tahu siapa yang menyebarkan fitnah itu dan tangkap dia hidup - hidup " tunjuk Saga kepada asistennya dengan emosi yang sudah di ubun - ubun.

" Siap bos " kata Willy kemudian beranjak pergi. Kedua kaki Saga tiba - tiba lemas Dan air matanya menetes tanpa suara. " Aku harus bertemu dengan Ara secepatnya. Ya, dia harus mengetahui kejadian yang sebenarnya " kata Saga berusaha tegar dan menghapus air matanya serta bergegas pergi.

Sementara itu dirumah Saga..

" Hiks... Ara bukankah seharusnya kamu bahagia? " tiba - tiba Ara terduduk setelah meratapi dirinya didepan cermin sambil menahan isak tangisnya. Tangannya memegang sebuah test pack bergaris Dua.

Ara sejak tadi siang hanya menonton televisi karena kuliahnya lagi Off hari ini namun dia menjadi terkejut setelah mendengar kabar miring tentang suaminya dimana seorang pengusaha ternama sedang tidur bersama wanita lain yang dia tau orang itu adalah Xena dan suaminya sendiri.

Tiba - tiba perutnya terasa mual dan dia berlari ke dalam kamar mandi kemudian mengingat siklus menstruasi yang lambat dibulan ini. Pergilah Ara menuju apotek terdekat dari rumahnya untuk membeli test pack yang hasilnya ternyata positif.

Ara yang pikirannya sedang kacau tiba - tiba mengambil seluruh pakaian dan barang - barang yang ada dilemari miliknya kemudian dimasukkannya ke dalam sebuah koper.

" Aku sudah tak sanggup lagi harus tetap disini " kata Ara sambil turun tangga dan menyeka air matanya. Dia memesan taksi online keluar dari rumahnya yang kebetulan sedang sepi karena Bi Inah sedari tadi pergi ke pasar diantar supir.

Dalam kebimbangannya Ara tak tahu harus kemana lagi sehingga dia memilih pergi menuju bandara. Dia ingin pergi sejauh - jauhnya dari kehidupan Saga.

Sementara itu dirumah Saga..

" Ara... Sayang... " kata Saga setelah membuka pintu kamar. " Kamu dimana ?? " Tanya Saga namun hanya sepi yang didapatkannya. Tiba - tiba matanya menangkap sesuatu didepan cermin diatas meja rias Ara. Sebuah test pack bergaris dua, tak terasa air matanya lolos begitu saja. " Ya Allah, Aku akan menjadi seorang Ayah " kata Saga sambil menutup mulut menggunakan tangannya.

" Tapi dimana kamu Ra? Kamu harus dengerin penjelasan Aku dulu.." kata Saga sambil memegang kepalanya yang sakit mengingat beberapa kejadian yang dialaminya mulai dari tadi malam. " Kenapa semuanya jadi begini ??? Kenapa ? " teriak Saga mulai frustasi setelah melihat beberapa pakaian dan barang - barang Ara tak ada didalam lemarinya.

" Awas kamu Xena, Aku akan membuatmu membusuk dipenjara... Aku pastikan itu " kata Saga sambil mengepalkan kedua tangannya dengan sorot mata penuh kebencian.

" Den... ??? Ada apa?? " kata Bi Inah yang mendengar suara teriakan dari lantai atas, kamar Saga. " Ara bi .. Ara pergi " kata Saga sambil menunduk melihat test pack yang dipegangnya.

" Maafin Bibi ya Den? Bibi ga bisa jagain Non Ara " kata Bi Inah sambil terisak.

Karena Ara sudah dianggap anak oleh Bi Inah sama seperti Saga walaupun belum lama mengenalnya namun dia tau hati wanita itu sangat lembut dan juga tulus mencintai Saga.

" Bibi ga Salah kok bi... Aku lah yang pantas disalahkan atas semua ini " kata Saga. " Sabar ya Den, mudah - mudahan Non Ara segera ditemukan. Den... jangan lupa istirahat ya, sebentar saya bawakan makan siangnya kesini. Aden pasti belum makan karena mencari non Ara " jelas Bi Inah. " Iya bi, makasih " kata Saga tersenyum getir.

Aku harus tetap kuat untuk segera menemukanmu Ra... Juga Calon bayi kita, batin Saga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!