Bandara

" Makasih ya pak, ambil aja kembaliannya " Ara memaksakan senyumnya dengan memberikan beberapa lembar uang Biru pada si pengemudi. " Sama - sama Mbak, semoga mbaknya selalu mendapat kebahagiaan Aamiin " ucap si supir kemudian berlalu setelah menurunkan kopernya Ara.

" Bahkan Kebahagiaanpun selalu menjauh dariku Tuhan " Ara pun tersenyum miris dengan wajah sembabnya memandang ke arah langit. Diapun bingung ingin pergi kemana tanpa arah Dan tujuan. Ara kemudian melangkahkan kakinya menuju ke bangku panjang yang ada dihadapannya untuk rehat sejenak.

Ara melihat orang - orang terlihat sibuk berlalu lalang kemudian tiba - tiba...

" Ara...?? Kamu ngapain sendirian disini?? " Tanya seseorang yang sepertinya dari suaranya sangat familiar baginya. Kemudian setelah berbalik

" Da... Va ??? " Ternyata suara yang memanggilnya dari samping bangkunya adalah Dava, sahabatnya yang sudah lama tak terdengar lagi kabarnya.

" Kok kamu disini ?? " Tanya Ara. " Kebetulan Aku baru balik dari luar kota, habis ketemu klien penting disana sambil buka anak cabang Perusahaanku " jelas Dava panjang lebar.

" Yah seperti yang kamu lihat Sekarang... Akulah yang menjadi pemimpin di Perusahaan yang sejak dulu dirintis oleh mendiang Ayahku " kata Dava.

Ara menjadi pangling sebab penampilan Dava berubah seratus delapan puluh derajat dari yang biasanya pelayan cafe berstatus mahasiswa sekarang menjadi bos di Perusahaan yang diwariskan Ayahnya kandungnya.

Ara memang tahu latar belakang Dava yang sebenarnya tetapi melihat penampilan sahabatnya yang berbeda diapun sempat terkesima sekian detik.

" Kamu emangnya mau kemana?? Ini sudah malem loh " kata Dava sambil menunjuk ke atas.

" Tolong bawa Aku pergi Dav... Aku dah putus asa ga Tau mau kemana ??!! " sambil menunduk Ara kemudian mengambil lengan Dava.

" Terus keluarga kamu gimana?? Suami kamu pasti lagi pusing loh nyariin kamu " kata Dava memberikan penjelasan. " Atau Gini aja, kamu di Apartment lama Aku biar Aku anterin kamu. Ntar Aku tidur dirumahku aja jadi kalo ada apa - apa kamu bisa hubungi aku. Gimana ? ".

" Jaraknya juga deket kok " usul Dava sebab dia memang sedari dulu sengaja mencari apartment yang dekat dengan rumah Ayahnya untuk memantau apa saja yang dilakukan istri muda dari mendiang Ayahnya itu.

" Makasih ya Dav... Kamu baik banget deh " kata Ara yang tiba - tiba memeluk Dava saking bahagianya mendapat tempat yang aman. Dia sampai lupa waktu akibat melamun memikirkan kemana nasib akan membawanya hingga malampun tak terasa.

Kemudian mereka berduapun berlalu menuju parkiran yang sudah ditunggu oleh asisten dan supir pribadi Dava.

Sementara itu...

" Target sudah ditemukan bos " kata seorang pria yang berseragam serta kacamata hitam melalui earpiece-nya. Dia lalu memasuki parkiran dan meninggalkan bandara setelah mendapatkan instruksi dari atasannya.

" Apa lagi ini Ara ??? " Teriak Saga sambil menggenggam erat ponselnya dan...

PRANGGG...

Ponsel keluaran terbaru bergambar apel itupun terlempar dilantai dengan layar yang retak.

Bodyguard suruhan Willy berhasil menemukan Ara namun dia mengirimkan foto saat dimana Ara dan Dava berpelukan di Bandara. Sehingga memancing emosi Saga.

Di Apartment Dava....

" Sekali lagi makasih ya Dav, sudah ngasih tumpangan buat Aku " kata Ara saat Dava hendak beranjak meninggalkan apartment-nya. " Kamu ga usah sungkan, anggap aja Rumah sendiri " kata Dava dengan tulus.

" Kalo kamu laper dikulkas ada Frozen food, buah, sayur pokoknya lengkap kok... Soalnya Aku kadang kalo lagi males pulang ke Rumah ya... Nginap disini, karna jaraknya lebih dekat sih dari kantor Aku " jelas Dava.

" Ya udah Aku masuk dulu yah... Bye " ucap Ara sambil melambaikan tangannya. Dava hanya mengangguk kemudian tersenyum dan melangkah menuju Mobil Mercedes-Benz miliknya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***