Aku Bukan Dia
POV SAHARA
"Hati - hati Sahara".
Masih terngiang ucapan terakhir Saga dengan senyuman khasnya namun tiba - tiba sebuah Mobil truk besar menghadangku yang sedang menyebrang jalan dan... "Arghhhh........"
Akupun jatuh terpental hingga beberapa meter di rerumputan dan kehilangan kesadaran.
Ketika membuka mata perlahan - lahan yang ku lihat hanyalah buram lalu aroma obat - obatan yang sangat menyengat di hidungku dengan nuansa putih yang terlihat samar dan lama kelamaan mulai jelas kemudian aku meringis ketika merasakan sakit dikepalaku. Tetapi...
"sshhh.. apa yang terjadi padaku? Dan... Kakiku... mengapa kakiku lemas begini?".
POV AUTHOR
"Kau sudah bangun?".
Terdengar suara bariton yang tidak asing di telinga Ara membuatnya menatap lekat - lekat.
"Dava? kenapa kamu ada disini?".
Berbagai pertanyaan dibenak Ara.
"Loh, bukannya Aku yang harusnya ngomong gitu sama kamu? kenapa kamu ceroboh banget sih nyeberang jalan nggak lihat kiri kanan yang ujung - ujungnya malah berakhir disini kan?" kata Dava yang berbalik menyalahkan Ara. "Trus, kemana Saga? Kok dia gak disini?" Tanya Ara yang penasaran dengan keberadaan suaminya kemudian Dava berkata..
"Terakhir kulihat Dia pergi bersama Xena setelah menurunkanmu Dari Mobil".
Deggg
Bagaimana bisa Aku terluka disini sedangkan dia pergi bersama wanita lain, batinku.
"Mmm...mungkin kau salah lihat Dav, kali aja kan teman kerjanya" ucap Ara sambil melemparkan pandangannya ke arah lain dan mencoba berpikir positif.
"Terserahlah mo percaya atau nggak" kata Dava cuek.
"Yang pasti kamu nggak boleh stress, makan yang banyak biar cepat sembuh dan balik kuliah lagi" kata Dava dengan senyuman yang tulus.
"Okey, kalau gitu... waktunya buat aku istirahat" kata Ara sambil menaikkan selimutnya.
" Oh iya Mommyku Tau ga kalo Aku kecelakaan?" tanyaku. "Udah kamu istirahat aja.. bentar lagi juga sampai kok, udah Aku telpon trus bilangin ga usah khawatir soalnya anaknya ini punya Tulang Baja pasti ga bakal peyot" ledeknya.
"What? dipikir Aku kawat apa pake peyot segala..hah Ninja gini" kata Ara sambil singsingkan lengan baju dan mengusap hidungnya.
"Tapi akhirnya tumbang juga kan?dahlah merem gih" ucap Dava yang mulai terlihat lelah. Dan tak lama kemudian Ara pun tertidur lelap.
Di sebuah ruangan kantor...
"Udah Xena cukup, tinggalkan Aku sendiri" kata Saga mendorong pelan tubuh Xena dengan Dua kancing atas yang terbuka dan masih ingin mencium Saga.
"Tapi Aku Masih ingin.." kata Xena penuh nafsu.
"Sorry, sejam lagi Aku ada meeting sama klien" kata Saga sambil merapikan pakaiannya yang berantakan juga dasinya.
Mereka berdua sedang berada diruang pribadi Saga yang biasanya khusus untuk tempatnya beristirahat ketika sedang banyak tugas dikantor dan tak sempat untuk pulang ke rumah.
"Baiklah, awas kalau sampai kamu berbohong" kata Xena menghentikan kegiatannya lalu merapikan bajunya. "Kamu bisa tanyakan dengan asistenku untuk lebih jelasnya" balas Saga sambil melangkah ke ruangan kerjanya.
" Okey, Kalau begitu Aku pergi.. " kata Xena kemudian berdiri setelah memakai sepatu High heels-nya lalu kembali mendekati Saga dan....
Cup
Sebuah kecupan ditinggalkannya sebelum keluar dari ruangan Saga.
Makin berani aja.. jangan lupa kalo kamu hanya bawahanku disini, batin Saga sambil menghapus bekas lipstick yang menempel dipipinya.
Saga lalu beralih ke Meja kerjanya untuk melanjutkan menandatangani berkas laporan yang belum sempat diselesaikannya akibat kedatangan Xena yang mengalihkan perhatiannya.
Tiba - tiba ponsel Saga berdering...
"Halo.. Mom" Saga bertanya-tanya ada apa mertuanya menelpon secara mendadak.
"Saga, Apa kamu ga denger kabar.. kalo istrimu kecelakaan???" suara Bu Rani terdengar cemas.
"A...apa??? Dimana Ara Sekarang??" jantung Saga tiba - tiba berdetak kencang.
Lalu tak lama...
"Baiklah, Aku kesana Sekarang!!!" Ucap Saga lalu mematikan Ponselnya.
Ceklek
" Bos... Ini berkas laporan yang anda minta untuk meeting hari ini"
Willy yang terbiasa masuk tanpa mengetuk pintu heran melihat bosnya meninggalkan laptopnya yang sudah tak Menyala terbuka begitu saja dan mengambil kunci Mobil dimeja.
"Kita tunda dulu meeting hari ini Wil,istriku kecelakaan dan masuk Rumah Sakit" tanpa aba - aba Saga langsung keluar ruangan menuju basement. "Siap... bos" kata Willy yang jelas - jelas sudah ditinggalkan sendiri diruangan.
Sementara itu di Rumah Sakit...
"Apakah Dia benar - benar melupakanku Mom?" Tanya Ara kepada ibunya yang sudah menggantikan sahabat Ara yaitu Dava menjaga putrinya.
"Tunggulah nak, sebentar lagi Dia pasti datang,kamu tenang saja" kata Ibunya menenangkan anak semata wayangnya yang terlihat gelisah.
"Lalu kakiku kenapa lemas begini? Apa kata Dokternya tadi? Mengapa kalian bicara diluar lama sekali?" Tanya Ara penasaran sebab kakinya sulit sekali digerakkan.
"Kakimu hanya Luka ringan nak, mungkin butuh sedikit terapi saja pasti akan sembuh" kata Ibunya agar anaknya tak semakin gelisah.
"Padahal Aku baru Sebulan menikah, mengapa cobaanku datang secepat ini Ya ALLAH" kata Ara menunduk sedih dengan mata berkaca - kaca.
"Sabarlah nak, itu artinya Allah sayang sama kamu. Bukankah dengan itu semakin dinaikkan derajatmu oleh-Nya? Asal kamu jangan lupa untuk selalu Berdoa, Insya Allah semua pasti akan ada jalan keluarnya percayalah" terang ibunya sehingga nampak secercah senyum diwajah Ara yang terlihat sedikit pucat.
"Makanlah dulu, kamu harus punya banyak energi biar cepat sembuh dan kembali berkuliah lagi bukan?Jangan lupa juga Ara kecil buat Mommy yah" kata Ibunya. "Maksudnya mom?Ara kan sudah besar kok dibilang Ara kecil gimana sih?"bingung Ara. "Iya maksud Mom jangan lupa Kasih Mommy Ara junior...gitu loh" jelas ibunya dengan senyum mengembang.
"Ya elah ga bilang aja langsung Cucu, gampang.. ntar Ara cetak banyak - banyak biar jadi kesebelasan sekalian" kata Ara sambil menaik turunkan alisnya.
"Emang anak Mommy ini mesin fotocopy yah?sekalian aja ntar dijilid jadi satu"balas ibunya.
"Eh, dipikir makalah apa? Lagian tuh Aku kan baru juga dijodohin kan Mom.. butuh proses, mana Aku Tau juga si Saga.. Kali aja, sebelum kenal aku udah punya pacar duluan" kata Ara sambil melirik Ibunya.
"Sudah... Makin ngawur aja kamu ngomongnya cepetan mangap Mom suapin Aaa..."kata Ibunya tak ingin berpikiran macam - macam tentang menantu kesayangannya itu.
"Iya deh Aaaa... Duh, pelan - pelan Mom ih.. Ga ada lembut - lembutnya ma anak sendiri baru juga mangap diseruduk nasi aja nih.. keselek ntar akunya kayak Mommy Tiri aja" kata Ara.
"Jangan banyak protes, ntar Mommy masukin lagi diperut kamunya.. Mau?"ancam ibunya.
"Dih...amit - amit deh" sambil ketuk kepalanya Ara tiga Kali dengan tangannya. Setelah menghabiskan makan siangnya, Ara kembali membaringkan tubuhnya diatas ranjang tempat tidurnya.
Tak lama muncullah Saga...
Ceklek
" Sayang kamu kenapa?" Tanya Saga pada Ara yang bengong tiba - tiba dipanggil sayang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Odette/Odile
Mantap lah!
2024-03-01
1