Dulu

Di sebuah Cafe...

"To the point aja... Ngapain kamu panggil Aku kesini" kata seorang pria yang menggunakan jas hitam kemeja Abu - Abu kepada seorang wanita dengan lipstick merah jambu.

"Aku rasa udah jelas omonganku kan? Kita sudah SELESAI" ucap pria itu yang ternyata adalah Saga. "Kamu ga ngerti gimana perasaan Aku? Coba kamu ada di posisi Aku" balas wanita itu yang tak lain adalah Xena. Xena memegang kedua tangan Saga diatas Meja.

"Aku udah lebih dulu kenal kamu.

Dan tiba - tiba kamu dijodohin, trus kamu terima begitu saja tanpa tahu gimana sakitnya Aku?" kata Xena mengeluarkan isi hatinya. Saga menarik tangannya yang dipegang oleh Xena.

"Ya... Waktu itu... Aku juga ga punya pilihan lain!! Aku harus memilih menuruti perjodohan itu kalau tidak... Ayah ga izinin Aku buat pimpin Perusahaan yang ada di tangan Aku sekarang" jelas Saga.

"Okey... Kalau untuk alasan itu Aku terima. Tapi Aku lihat kamu akhir - akhir ini makin deket kan sama Ara? Bahkan kamu memilih memutuskan hubungan kita begitu saja? Dimana Saga yang Aku kenal dulu?" Suara Xena mulai meninggi.

Saga menyesapi Kopi Americano dicangkir miliknya perlahan lalu meletakannya dan berkata...

"Aku yang dulu bukanlah yang sekarang... Xena ".

"Aku sudah tahu bagaimana tingkahmu dibelakangku Selama ini".

"Ya... Kamu pasti menganggapku hanya ATM berjalan bukan?" Saga mulai mengeluarkan unek - uneknya.

"Seiring berjalannya waktu Aku bisa membedakan mana cinta yang tulus dan mana yang hanya memanfaatkanku" kata Saga penuh penekanan.

"Dalam Hal ini Ara tidak melakukan kesalahan apapun jadi jangan sampai Aku melihatmu menyentuh ISTRIKU, camkan itu" ancam Saga kemudian berdiri meninggalkan Xena yang menahan emosi dengan mengepalkan tangannya.

"Bahkan kecelakaan waktu itu belum ada apa - apanya untuk Istrimu... Aku akan menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkanmu. Tunggu pembalasanku" kata Xena penuh emosi yang sudah tak terdengar lagi oleh Saga.

Tanpa Xena sadari, ada seorang pria yang mendengar semua percakapannya sedari tadi.

"Ternyata kamu dari dulu tak pernah berubah Xena, selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginanmu".

"Willy... tolong selesaikan laporan ini secepatnya. Semua sudah ku tanda tangani, Aku mau pulang dulu" kata Saga dengan nada pelan tapi pasti kepada asistennya, Willy.

"Siap bos, hmmm... Akhir - akhir ini Aku liat bos cepat pulang mulu ga kayak biasanya" Willy mulai berbicara mode santai jika sedang berdua dengan Saga.

"Makanya kamu buruan nikah, biar Tau rasanya punya bini. Jangan jadi Jones terus" kata Saga sambil berlalu meninggalkan asistennya yang hanya garuk - garuk kepala.

"Punya bos kok Gini amat... Nasir... Nasir ..." kata Willy yang kemudian melanjutkan kegiatannya mengetik laporannya.

**Sesampainya Saga dirumah**..

"Tumben kamu pulangnya cepat banget" kata Ara setelah mencium tangan suaminya dan mengambil tas yang ditenteng Saga membawa ya masuk.

"Iya... Kalo ada istri cantik dirumah, masa dianggurin kan sayang" Saga sambil tersenyum pada Ara dan menaikkan kedua alisnya.

"Gombel.... " kata Ara sambil berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Loh kok gombel? Setan dong... Awas kamu Ra" kata Saga sambil mengejar istrinya masuk ke dalam kamarnya. Lalu...

"Kena... Mau kemana lagi ha?" kata Saga memeluk Ara dari belakang.

"Ampun... Haha ampuni hamba Tuan" kata Ara yang tertawa namun sulit untuk bergerak.

"Tak semudah itu Ara... Setelah Aku bersih - bersih Kamu harus dihukum" kata Saga sambil melirik Ara dari samping.

Ara menelan salivanya ketika Saga mulai mode serius.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!