Kantor

Keesokan harinya...

Ara yang penasaran dengan kehidupan Saga dikantornya memilih memberikan Kejutan dengan membawakan bekal makan siang Karna kebetulan kuliahnya juga lagi off dihari itu. Mengingat ekspresi Saga saja membuat Ara tersenyum sendiri sambil memasak makanan kesukaan Saga yaitu sayur Capcay dengan ayam geprek pedas yang pasti memanjakan lidahnya.

Bi Inah tiba - tiba menghampirinya "Tumben non semangat bener masaknya,sampai ga mau dibantuin segala?"Tanya bi Inah. "Udah bi Inah istirahat aja dulu soalnya Ara mau kasih surprise bawain bekal buat suami tercinta hihi" sambil terkekeh Ara menutup mulut dengan tangan kirinya yang tak memegang spatula.

Tak lama Ara pun bersiap dengan dandan seminimalis mungkin karena aslinya udah cantik, tinggi, langsing, ngademin banget pokoknya dimata kaum Adam tapi bukan mesin ATM loh ya🤭

Di Perusahaan Saga...

"Siang Mbak, mau ketemu sama pak Saga bisa?" Tanya Ara kepada si Resepsionis yang sedikit menor dandannya. "Mohon maaf udah buat Janji apa belum? Kalo boleh Tau Atas nama siapa?" Tanya si Resepsionis kepada Ara yang memang sama sekali belum pernah menampakkan wajahnya di Perusahaan Saga sebelumnya.

"Atas nama Sahara" kata Ara. "Bentar ya bu soalnya biasanya Tamu yang datang mengunjungi Pak Saga sudah buat Janji sebelumnya" terang Resepsionis itu sambil mencoba menelpon ke Ruangan Saga.

Namun tiba - tiba, "Mohon maaf, anda kemari mencari Tuan Saga? Mari saya antar" Tanya Willy kepada Ara yang kebetulan lewat depan Resepsionis. Ara pun yang tadinya duduk hanya mengangguk dan mengikuti Willy dari belakang.

"Lain Kali kalo istrinya Tuan Saga datang, jangan berbelit - belit langsung antar aja ke ruangannya atau kamu saya pecat. Paham?" emosi Willy yang melihat tingkah si Resepsionis tadi. "I...Istri?? Pa..paham pak. Maaf ya bu, maaf" Sambil menyatukan kedua telapak tangannya tanda permohonan maaf kepada Ara.

"Gapapa kok Aku ngerti, soalnya Aku juga baru kesini"senyum Ara sambil berlalu bersama Willy menaiki lift menuju ruangan Saga.

Tiba depan ruangan Saga Willypun mengetuk pintu dan terdengar suara bariton dari dalam mengatakan... "Masuk".

Siapa lagi kalau bukan Saga. Willy pun membukakan pintu untuk Ara dan pamit keluar. Saga yang mode serius melihat laporannya langsung melepas kacamatanya perlahan seketika terpana melihat kedatangan istrinya yang tak terduga.

"Surprise..." Kata Ara sambil tersenyum mengangkat bekal makanan untuk diperlihatkan pada Saga yang kebetulan sudah melewati waktu makan siangnya. "Kamu kok ga ngabarin Aku dulu sih" kata Saga sambil menarik kursi untuk istrinya. "Ya... kalo dikabarin, bukan Surprise dong namanya" Jelas Ara. "Iya juga sih, temenin Aku makan ya" kata Saga sambil memanggil OB melalui intercome untuk membawakan peralatan makan lengkap dengan minumnya.

Setelah selesai makan dan membereskan peralatan makan mereka, Ara pun bertanya "Loh,ini cookies yang Aku buat kok bisa disini?" Sambil tunjuk toplesnya. "Iyalah biar kalo kangen istri bisa dinikmatin juga kuenya" Kata Saga sambil menaik turunkan alisnya.

" Alesan... bilang aja kalo enak " sambil mencolek hidung suaminya Ara tersenyum simpul. "Iya deh no debat pokoknya masakan istri Aku tuh JUARA" kata Saga. "JUARA juga dong dihati kamu" Tanya Ara dengan senyum yang tak dapat diartikan. "Yes of Course" balas Saga.

"Ya udah Aku pulang dulu ya takutnya pekerjaan kamu malah terganggu lagi"Kata Ara yang ingin pulang dan istirahat dirumah setelah bercerita dengan Saga yang sedikit membahas tentang kesehariannya diperusahaan.

"Take care yah kalo ada apa apa telpon Aku aja" Kata Saga mengingatkan dan kemudian mencium kening Ara. Ara yang terpaku sedetik kemudian menganggukkan kepalanya lalu mengambil tangan Saga dan menciumnya setelah itu berlalu meninggalkan ruangan Saga.

Tiba - tiba Ara teringat Ponselnya yang ternyata ketinggalan namun dia merasa telah berpapasan dengan seorang wanita yang tak asing baginya tetapi terlihat terburu - buru masuk ke Ruangan Saga. Hanya saja karena merasa penting sehingga Ara putar balik dan kembali ke ruangan Saga yang pintunya tidak tertutup rapat.

"Ara yang ingin masuk ke dalam seketika ditahan tangannya oleh Willy yang kebetulan ingin masuk juga namun mengetahui Xena didalam ruangan iapun hanya berdiri didepan pintu ruangan Saga. Dari luar terdengar jelas pembicaraan mereka "Mau apalagi wanita itu datang kesini?" Tanya wanita yang terlihat memakai rok kekurangan Bahan berwarna Cokelat.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu untuk apa kamu datang kemari Xena? bukankan semalam sudah cukup duit belanjanya?" Balas Saga. "What???Cukup kamu bilang??Sepuluh juta aja udah Aku pas - pasin malah kamu kasih separuhnya doang??" kata Xena mengeluarkan unek - uneknya. "Aku akan berhenti dari semua kebodohan ini. Kita CUKUP sampai disini dan wanita yang kamu katakan tadi adalah ISTRIKU, kalau kamu lupa" terang Saga sambil tersenyum namun menyimpan emosi.

" Kamu, harus jelasin semua ini " bisik Ara pada Willy yang terlihat pucat pasi sambil menelan salivanya dan melepaskan genggaman tangannya di lengan Ara. "Sebaiknya Anda tanyakan langsung pada Tuan Saga, nyonya".

Tak lama Xena langsung keluar ruangan, Ara yang melihatnya menaikkan sebelah kakinya dengan senyuman dan... "Oh.. Maaf, Aku tak tahu kalu ada orang yang mau lewat" kata Ara sambil tersenyum penuh kemenangan karena Xena hampir saja terjatuh jika tidak menjaga keseimbangan badannya.

"Jangan berani - berani kamu bermain - main denganku" tunjuk Xena sambil menahan emosinya. "Main? Siapa juga yang mau main dengan Siluman Ular berkepala Manusia" sambil melirik Xena. Ketika tangan Xena ingin menampar Ara tiba - tiba tangannya tertahan oleh orang yang muncul disamping Ara tidak lain adalah Saga.

"Jangan berani - beraninya kamu menyentuh ISTRIKU" kata Saga pada Xena penuh penekanan. "Awas kamu" Kata Xena yang sudah menarik tangannya dan Masih sempat mengancam Ara kemudian berlalu pergi. Ara menatap Saga lalu masuk kedalam ruangannya mencari ponselnya, setelah didapatkannya ia langsung keluar dari ruangan Saga.

"Kalian berdua harus menjelaskan tentang semua ini" tunjuk Ara kepada Willy dan Saga. "Aku akan menjelaskannya nanti dirumah, jangan Salahkan William... Dia hanya asistenku sayang" kata Saga sambil menggenggam tangan Ara.

"Lepas... Aku mau istirahat dirumah Aku sudah Lelah dengan semua dramamu ini" kata Ara sambil menarik paksa lengannya yang dipegang suaminya kemudian pergi berlalu dengan air mata yang sudah tak terbendung lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!