Menganga

Siangnya di Rumah Sakit...

"Duh Mom...kok lama banget sih datengnya..."kata Ara sambil sesekali melirik ke arah pintu ruangannya. "Sabar... Dikit lagi sampai kok, kamu makan dulu gih... Mom suapin ya Aaaa..." kata Ibunya yang sudah memegang sendok siap dimasukkan ke dalam mulut Ara.

Ceklek

Drap...drap..drap..

Terdengar suara langkah kaki yang terburu - buru masuk ke dalam ruangan dimana Ara sedang dirawat. Dan benarlah, orang yang ditunggu - tunggu oleh Ara akhirnya datang juga.

"Sayang... Kamu ga papa kan?" terdengar suara bariton yang khas ditelinga Ara menyapanya membuatnya mengerjapkan matanya beberapa Kali dengan mulutnya yang menganga saking tak percaya pada apa yang dia dengarkan barusan.

"Sayang.." panggil Saga sambil mengelus pelan pipi Ara membuat lamunannya buyar. Seketika makanan yang belum dikunyah sempurna langsung dipaksa masuk ke dalam tenggorokannya.

"Uhuk..uhuk..uhuk.."

Ara menjadi terbatuk - batuk seketika tersadar bahwa dia tidak sedang bermimpi.

"Makannya pelan - pelan dong nak, tuh.. pangeranmu sudah datang.. Mommy tinggal dulu ya... ke kantin sebentar, soalnya perut Mommy udah laper juga sih dari tadi" kata Ibunya sambil menyodorkan air minum di gelas untuk anaknya. Tak lama ibunya pun keluar meninggalkan dua insan yang terpaku sejak tadi.

Saga mengambil langkah lalu duduk dibangku tepat di samping tempat tidur Ara.

"Aku minta maaf, Karena... Aku terlambat datang menjengukmu" kata Saga memecah keheningan diantara mereka berdua. Dia berpikir seharusnya dia bisa datang lebih awal dengan mengesampingkan pekerjaannya di kantor sedari tadi dan menemani istrinya itu.

"M...maaf? untuk apa...? Ga ada yang perlu dimaafin kok! Buktinya kamu udah disini kan sekarang?" kata Ara sambil tersenyum pada lelaki yang berstatus suaminya itu. Setidaknya suaminya mau datang saja sudah membuat hati Ara berbunga - bunga.

"Ehmmm...jadi gimana keadaan kamu Sekarang?" Tanya Saga setelah berdehem untuk mencairkan suasana. "Yah, seperti yang kamu lihat.. Aku udah baik - baik aja kok" kata Ara berpura - pura tegar dengan senyuman khasnya.

Tiba - tiba ponsel Saga berdering lalu dia merogoh sakunya untuk melihat si penelpon di layar ponselnya yang ternyata adalah Xena. Diapun mendesah lalu melirik Ara sebentar kemudian berkata..

"A...Aku keluar bentar yah, klien Aku menelpon soalnya" sambil ternyum hambar Saga pun lekas keluar dari ruangan setelah dijawab dengan anggukan oleh Ara. Saga sempat menyesal tidak melakukan silent pada panggilan telponnya karena sebenarnya dia juga sudah mulai Jengah menghadapi Xena sampai harus berbohong kepada istrinya sendiri.

Setelah berada didepan pintu kamar Ara, Saga langsung Menggeser tombol hijau tanpa basa - basi lalu berkata " Kamu ngapain sih, pake nelpon segala? tadi kan kita udah ketemu dikantor.

Bisa ga sih, ngertiin Aku?"

" Kamu Tau sendiri kan Aku sudah menikah sebulan yang lalu, So... Plis kurangin gangguin hidup aku. Oke? Kita ga bisa bebas kayak dulu lagi, ngerti?? " kata Saga mengeluarkan unek - uneknya dengan Xena yang sudah melewati batas menurutnya.

" Iya iya... Aku paham kok posisi Aku "

" Aku cuman mo nanya aja.. kamu jadi kan sayang, temenin Aku shopping ntar malem? " Tanya Xena dengan nada selembut mungkin dan sehalus sutra.

" Gini aja.. Aku transfer kamu 10 juta tanpa perlu nemenin kamu shopping, gimana... impas bukan?" Tawar Saga karna yang dia tahu yang paling Xena sukai adalah membahas soal transferan. " Okelah Deal... Gitu dong sayang to the point-nya biar Aku makin Cintaaaaa... Ma kamu " kata Xena mengebu - gebu dengan senyum smirk-nya.

"Oke Bye..." tutup Saga yang tak ingin lagi berbasa - basi dengan Xena.

Tiittt.

Saga pun langsung mematikan ponselnya agar tak ada lagi yang mengganggunya tapi setelah melakukan transfer melalui mobile banking ke rekening Xena tentunya. Diapun masuk kembali ke dalam ruangan Ara yang telah menunggunya sedari tadi dan duduk ditempatnya semula. Lalu tiba - tiba Ara menanyakan sesuatu kepada suaminya tentang hal yang sedikit mengganjal dihatinya...

"Kamu... masih mau ga sama Aku, kalo misalnya.. Aku lumpuh?" Tanya Ara pelan dan menjadi takut setelah melihat ekspresi terkejut dari Saga. Namun Saga langsung merubah ekspresinya seperti biasa dan berkata "Udah.. kamu tenang saja, Aku akan mencari dokter terbaik di kota ini yang bisa menyembuhkanmu secepatnya" dengan senyum optimis Saga mengatakannya.

Seketika Ara menjadi sedikit terharu, dia merasa tidak akan menjadi istri yang terpuruk walaupun terpaksa harus menggunakan kursi roda untuk beberapa lama.

"Makasih ya sayang" saking bahagianya Ara tiba - tiba memeluk Saga dengan mata berkaca - kaca. Saga yang kagetpun langsung menjadi diam ketika merasa detak jantungnya sedikit tak beraturan seperti biasanya saat dipeluk Ara, ada gelenyar aneh yang dia rasakan.

Berbeda dengan Xena dan wanita - wanita yang pernah dia kenal sebelumnya.

" Eh.. Maaf.. Maaf Aku jadi kegirangan begini " kata Ara yang baru tersadar sambil melepas pelukannya pada Saga yang masih mematung mencerna perasaannya.

Lalu tak lama kemudian ibu Ara datang setelah sarapan dari kantin Rumah Sakit sehingga Saga pun berdiri dari tempat duduknya dan berkata.. " Mohon maaf ya Mom, Aku harus keluar kota malam ini.. apa boleh Aku menitip Ara?? "

" Tiba - tiba perusahaan cabang yang dikelola Ayah mendapat masalah dan harus ditangani langsung olehku " Kata Saga sambil menatap wajah Ara dan ibunya.

Sebenarnya Saga tak rela meninggalkan Ara begitu saja apalagi dalam keadaan pasca kecelakaan, tapi kondisi yang sulit membuat dia dilema sebab harus dia sendiri yang turun tangan mengatasi masalah anak Perusahaan Ayahnya yang berada diluar kota.

"Oh Ga papa... Kamu baik - baik ya disana, lagian kamu kerja kan juga buat masa depan Ara.. ya kan Nak?" kata Ibu Ara sambil mengedipkan matanya sebelah pada Ara yang langsung mengangguk paham. "Iya Aku gapapa juga kok ditinggal, paling dirawat beberapa hari juga bakal sembuh" kata Ara yang sedikit sok tau mengenai kondisinya saat ini.

"Thanks ya Mom, nanti Ibu Aku kesini kok buat gantian jagain Ara" ucap Saga sambil mengecup pipi Ara dan menyalim tangan mertuanya sebelum beranjak pergi. "Eeehhh...",kata Ara dengan wajah bersemu merah merona. Tanpa Salam Saga pun mengambil langkah seribu sambil tersenyum dan dalam hati dia berkata.. Wanginya beda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!