Si Junior

Ara sedang menatap dirinya dicermin lalu tiba - tiba Saga datang sambil membawa sebuah buket mawar untuk Ara setelah membuka pintu.

Ceklek

"Aku punya sesuatu buat kamu" Saga memberikan buket mawar itu pada Ara.

"Makasih" kata Ara yang menerima buket itu menghirup aromanya sambil mengerutkan keningnya sebab aroma parfum berbeda lebih tajam di Indera penciumannya Dan jelas bukan aroma parfum Saga. "Kenapa? Ga suka?" Tanya Saga melihat perubahan wajah Ara.

" Bunga mawar keliatannya indah dan baunya harum namun durinya bisa menyakiti siapapun yang tak hati - hati menyentuhnya untuk itu harus dijaga dengan ketulusan dan keikhlasan seperti sebuah cinta " kata Ara seketika menjadi puitis setelah menerima bunga mawar dari Saga.

" Kamupun secantik mawar ini " Kata Saga terdengar seperti menggombal sambil memeluk Ara dari belakang. "Lalu...apakah Selama ini kamu tulus dan ikhlas mencintaiku?" Tanya Ara sambil menengadah keatas menatap suaminya yang lebih tinggi darinya. Saga yang tiba - tiba ditanya seperti itupun langsung meregangkan pelukannya namun seketika Ara berbalik memeluk Saga.

" Kuharap kamulah yang pertama dan yang terakhir untukku " bisik Ara sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Saga.

Aku tak bisa berjanji untuk saat ini Ra, Aku butuh waktu untuk menyelesaikan apa yang Telah kumulai sebelum adanya kamu dihatiku tapi Aku akan berusaha untuk mencintaimu mulai saat ini. Aku janji, batin Saga.

" Oh iya Aku mo mandi dulu ya bentar lagi Ibu pasti dateng. Soalnya dah nelpon dari tadi, ga sabar ketemu menantu kesayangan katanya " sambil menahan senyum melihat wajah Ara yang merona Saga pun lekas masuk ke dalam kamar mandi.

Ting tong

Bel rumahpun berbunyi setelah terdengar suara deru Mobil memasuki pekarangan rumah Saga.

" Assalamualaikum menantuku... cantik banget dandannya hari ini kayak mo ada acara aja " Kata Ibu Saga sambil mengerling pada suaminya.

" Gak apa - apa kan bu, dandan cantik didepan suami biar cepat dapat Junior gitu " kata Ayah. Wajah Ara pun memerah namun cepat cepat dia mencium tangan kedua mertuanya untuk menghilangkan rasa gugup sekaligus malu.

" Ayah... Bisa aja... baru datang udah sebut - sebut junior segala, kita kan Masih pengantin baru ya Masih proseslah" kata Saga yang tiba-tiba turun dari tangga lalu cipika cipiki dengan kedua orang tuanya.

"Proses boleh aja sih tapi jangan kelamaan keburu jamuran atuh nanti ditinggal istri gimana. Istri kamu masih muda loh, kamu yang Umur tiga puluhan buru buru deh kasih junior. Bahaya... istri kamu cantik gitu pasti dikampus banyak yang naksir loh " kata Ibu Saga.

Bener juga sih kata Ibu, Aku harus siaga satu nih... batin Saga. "Biasa aja Bu, ah... Yuk kita makan malam udah Aku siapin loh... dibantu sama bi Inah pastinya" kata Ara sambil tersenyum ke arah bi Inah.

Setelah selesai makan malam dilanjutkan dengan canda tawa diruang keluarga tak terasa kantukpun menyerang, hingga satu persatu masuk kedalam kamar.

Di dalam kamar...

"Ra... Ara, kamu udah tidur?" Tanya Saga sambil mencolek bahu Ara yang membelakanginya.

Tiba - tiba guling Ara terjatuh dan dia berbalik tepat didepan Saga hingga hidung merekapun bersentuhan. "Kena..pa.." sambil mengelus hidung Ara sekaligus kaget karena bagian depan tubuh mereka bersentuhan. "Kamu membangunkan si Junior" Bisik Saga. "Apa? Aku ga paham.. Bukannya Juniornya belum ada yah, yang diminta sama ibu?" Ara mencoba memahami tapi dengan pikiran berbeda.

"Dahlah...Soal Junior yang itu..., yuk kita buat sama - sama" Kata Saga sambil bergerak menelusuri leher Ara dan tangannya mulai membuka satu persatu kancing Piyamanya. Dan terjadilah olah raga dimalam hari oleh pasangan suami istri itu🤭

Hingga paginya...

Mata Ara tak berhenti memperhatikan wajah Saga lalu senyum - senyum sendiri mengingat kejadian yang pertama Kali sangat berkesan baginya. Kemudian secara tak sadar tangannya menyusuri rahang tegas, bibir dan tiba - tiba..

Hap... tangannya dipegang oleh Saga yang sedang tersenyum sambil menutup mata. "Kamu Masih mau lagi lanjutin yang semalam? "tanya Saga. "Ah enggak kok,heran aja kenapa nih janggut banyak banget yah tumbuhnya...tapi tetep ganteng kok suami Aku beneran.." kata Ara yang berusaha menarik tangannya namun Masih ditahan Saga.

"Beneran ganteng nih?" Sambil membuka mata Saga tersenyum melihat pipi Ara yang memerah bak kepiting rebus menahan malu. "Iyalah... Brad Pitt mah lewat, beneran deh" kata Ara. Lewat dibawah kolong jembatan maksudnya, batin Ara.

"Ya udah mandi gih atau mau Aku gendong trus mandi bareng?" Tanya Saga sambil menaik turunkan alisnya. "Ah, Aku bisa sendiri kok tapi..ah" sambil mencoba berdiri Ara tiba - tiba duduk lagi setelah merasakan perih disela sela pahanya. "Tuh kan Aku bilang juga apa" tanpa aba - aba Saga langsung menggendong Ara yang menutup matanya karena malu digendong suaminya karena keduanya tanpa busana.

Sementara itu setelah sarapan bersama mertuanya tiba - tiba...

"Ara... Nih Aku punya sesuatu buat kalian, diminum ya soalnya kata mbok jamunya untuk kesuburan katanya" kata Ibu Saga sambil menyerahkan sebuah bungkusan kepada Ara yang terlihat kesulitan menelan makanannya.

"Ibu ngapain sih pake beli jamu segala, ntar yang ada Ara malah mual lagi ga terbiasa minum gituan" kata Saga. "Eng...gapapa kok nanti Aku berdua habisin. Oia ini kue buatan Ara dicoba yah... Sambil menyodorkan kue setelah selesai dengan sarapannya" kata Ara.

"Wah benar benar menantu idaman nih,klo Aku jadi kamu nak.. Si Ara bakal dikurung dirumah terus takut dilirik orang tar banyak saingan"kata Ibu Saga kepada anaknya. "Ga segitu juga Kali buk, dia juga butuh suasana lain bosan Kali dirumah terus sedangkan Aku pulangnya malem" kata Saga.

" Nah itu... kamu harus punya Quality time bersama istri kamu juga, jangan forsir terus kerjaannya. Istri kamu juga berhak dibahagiain sama kamu " wejangan Ibu Saga. Bener juga sih... maaf ya Ra Aku selalu lupa waktu buat nemenin kamu, batin Saga sambil tersenyum ke Ara.

" Ya udah Ayah sama Ibu pamit, kalian jangan lupa jaga kesehatan ya jangan lupa pesan kami... JUNIOR " kata mertua Ara penuh penekanan di kata terakhirnya. Ara dan Saga saling menatap dan serempak menelan salivanya. Tak lama merekapun pulang meninggalkan Ara dan Saga pun juga pamit pada istrinya menuju kantornya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!