LUKA

Luka, luka, luka

yang kurasakan

bertubi, tubi, tubi

engkau berikan

cinta ku bertepuk sebelah tangan

tapi aku balas senyum keindahan

Bertahan satu cinta

bertahan satu C.I.N.T.A

Terdengar alunan syahdu D'Bagindas dari ponsel Ara menghibur hatinya yang sedang pilu meratapi kisah asmaranya sendiri sambil menunduk dan menahan isak tangis yang tak dapat dibendung lagi malam itu. Tiba - tiba datang Saga memeluk Ara dari belakang dan berkata...

"MAAF, Aku Tau maafku ini sangat terlambat dan tak ada artinya untukmu. Tapi yang pasti saat ini hanya kamu didalam hatiku. Percaya padaku" Kata Saga yang sepulang dari kantor tak tega melihat Ara menahan tangis di balkon kamarnya dan terlihat sangat kesepian. Ara pun semakin tak dapat membendung tangisannya dengan bahunya yang makin bergetar disertai isakannya.

"Aku Salah apa? Coba jelasin sama Aku? Apa kurangnya Aku sama kamu?" Kata Ara meminta penjelasan Saga. "Kamu ga Salah Ra,Aku yang Salah sudah membawamu ke dalam pernikahan yang malah Aku sendiri yang menodainya"Tangis Saga pun pecah sambil mengelus kepala Ara yang Masih dipeluknya.

"Please Ra, Beri Aku kepercayaan sekali ini saja. Aku janji ga bakal mengulangi semua ini lagi" Kata Saga sambil kedua tangannya memegang wajah Ara yang semakin memucat setelah menangis sedari tadi. "Aku pegang janji kamu, Ingat... Pahami batasanmu...!! Aku bukan lagi Ara yang diam saja ketika harga dirinya di injak - injak oleh orang lain. Camkan itu" Kata Ara sambil mengusap airmatanya yang berlalu pergi dan masuk ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya.

" Kamu boleh pegang janjiku Ra... Aku Janji "ucap Saga yang sudah tak terdengar lagi oleh Ara.

Esoknya di kampus Ara...

"Dava kamu darimana aja? kok sekarang jarang keliatan?". Tanya Ara yang melihat Dava terburu - buru. " Yah... Begitulah mahasiswa semester akhir Ra, kalo udah fokus skripsi pasti pagi sama malam ga bisa dibedainlah pokoknya depan komputer seharian. Belom lagi part time Aku kan kamu Tau sendiri.

"Iya juga sih.."kata Ara. "Tapi kamu jangan lupa istirahat sama makan, ntar jatuh sakit gimana?kan kamu juga yang repot" kata Ara sambil memegang bahu Dava. "Cie...cie yang perhatian banget,tumben elah minta ditraktir kayaknya nih pasti ada maunya" kata Dava sambil tersenyum penuh arti. "Ah... enggaklah biasa aja..."

Tiinn...tiin...

Terdengar suara klakson dari sebuah Mobil SUV berwarna hitam "Waduh jemputan Aku udah dateng nih bye..." kata Ara melambaikan tangannya pada Dava sambil melihat keluar dan berjalan menuju parkiran kampus.

Ternyata bunyi klakson tadi berasal dari Mobil sang suami yang tak ada hujan dan angin tiba - tiba menjemput istrinya. "Tumben jemput, biasanya Aku dianter jemput juga sama sopir kan soalnya kamu sibuk meeting dikantor" Tanya Ara sambil masuk ke dalam Mobil menduduki kursi depan, disamping kemudi.

"Emang ga boleh, suami sendiri menjemput istrinya?Kali aja ada bronis yang Caper gangguin yakan?"kata Saga sedikit menyindir istrinya. "Ya Salah kamu dong punya istri secantik bunga gini kan kumbang - kumbang pada deketin"balas Ara sambil mendelik suaminya.

Tadinya Saga sedikit merasakan Hawa panas melihat istrinya dari jauh berbicara sambil bercanda tawa dengan Dava, adik Juniornya semasa SMA. Akhirnya Merekapun pergi meninggalkan kampus Ara setelah memakai seatbelt masing - masing.

"Mau makan dimana? Atau mau nonton dibioskop mungkin... Mumpung Masih sore?" tawar Saga sambil mengemudikan Mobilnya. "Bolehlah nontonnya... soalnya Aku dah makan dikantin kampus tadi,emangnya kamu belum makan?" tanya Ara balik. "Belum sih... Ya udah kamu nemenin Aku di Food court Mallnya aja... abis itu kita langsung ke bioskop gimana?" kata Saga.

" Emang gapapa, pekerjaan kamu dikantor gimana? " Tanya Ara sedikit ragu. " Ya gapapalah... Buat apa Aku gaji si William kalo ga bisa Handel kerjaan Aku? " Balas Saga. " Ya deh nyerah.... Aku mah... apa atuh? Serpihan rengginang"kata Ara sambil mengangkat kedua tangannya. "Pokoknya mulai hari ini Aku bakal lebih sering nemenin kamu... Suerrr deh"ucap Saga sambil tersenyum dan mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V. " Ututu.... Suaminya siapa sih gemesin Gini"kata Ara menggombal sambil cubit gemas pipi suaminya. "Ya suami kamulah, masa suami bi Inah" balas Saga.

" Sstt... Ga boleh ngomong sembarangan ingat ucapan adalah doa " kata Ara sambil menaruh telunjuk dibibir Saga. " Dih...amit - amit,udah buruan yuk" kata Saga Karna sudah mencapai parkiran Mall dan menghentikan Mobilnya lalu buru - buru melepas seatbeltnya. Ara hanya terkekeh melihat tingkah suaminya itu sambil turun dari Mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!