Bab 19 ; Kemarahan Maya.

mendengar cerita dari tetangganya seketika membuat Maya berubah ekspresi wajahnya dan Maya bersiap untuk mencari tau siapa perempuan yang Rina maksud san ada kepentingan apa sampai minta pertanggung jawaban kepada Dika.

"Maya Allah masak iya mbak?...,mbak Rina tau ciri-ciri perempuan itu atau mungkin mbak Rina kenal dengan perempuan itu?..."

Rina hanya bisa menggeleng kepada,namun ketika Rina mengatakan bahwa ia sempat mendengar percakapan mereka dan menyebutkan tempat kejadian di apartemen membuat Maya menjadi semakin penasaran,tanpa basa basi Maya lalu bergegas pulang dan ingin menanyakan langsung kepada Dika,namun niatnya di urungkan karena anaknya terbangun.

ketika Dika ingin makan siang dan Dika menanyakan kepada Maya tentang lauk makan siang,namun Maya hanya terdiam saja dan lebih asyik dengan anaknya,benar-benar sikap Maya mulai membuat Dika sedikit emosi.

"Dek udah buat lauk untuk makan siang belum?...pasti masak,masakan kesukaan abang kan?.."

tanya Dika berusaha menyakitkan suasana yang dari tadi terasa sunyi bahkan sikap Maya berubah drastis ketika Dika mulai ingin berbicara kepada nya.

melihat sepertinya tidak akan ada jawaban dari sang istri,lalu Dika pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada istrinya dalam hatinya tentu kesal karena melihat sikap istrinya mulai kembali seperti sikap semula.

melihat Dika sudah berlalu dengan mobilnya,lalu Maya mengikutinya dari arah belakang dengan menggunakan ojek online yang sudah ia pesan setelah Dika keluar.

tentu bukan tanpa tujuan Dika pergi,satu-satunya tempat yang membuatnya nyaman adalah apartemen,Dika segera memacu arah mobilnya menuju apartemen.

Maya yang mengikuti dari belakang menjadi banyak mengetahui beberapa rahasia Dika dan Maya lebih mudah menemukan alamat apartemen yang selama ini sering Diak kunjungi tanpa sepengetahuannya.

tentu tidak mudah bagi Maya untuk segera menerobos masuk apartemen,karena pasti ada yang mengawasinya meski pun hanya sekedar CCTV tapi Maya harus lebih banyak berhati-hati.

sesampainya di apartemen Dika segera masuk dengan memegang sebotol minuman keras yang ia beli sebelum menuju apartemen.

sedangkan Maya hanya bisa menunggu di depan halaman apartemen,namun Maya tidak tinggal diam Maya meminta petugas yang memasang CCTV di ruangan Dika untuk di lihat kan hasil rekaman CCTV yang ada di ruangan Dika.

awalnya petugas itu menolak,namun karena Maya memaksa dan memperlihatkan kartu identitasnya.

Maya juga mengarahkan bahwa ia adalah istri dari Dika jadi membuat petugas itu percaya di tambah lagi Menyodorkan segepok uang kepada petugas tersebut.

"Bapak saya mohon bantuan ya kepada bapak saat ini saya merasa suami saya sedang menyembunyikan sesuatu kepada saya jadi saya mohon kepada bapak untuk memperlihatkan hasil rekaman CCTV yang terpasang di ruangan suami saya,jual bapak tidak ingin berurusan dengan polisi dan bapak pun menjadi tenang karena membantu saya".

mendengar ucapan Maya membuat petugas tersebut merasa sedikit terancam jika tidak menunjukkan rekaman tersebut,karena tadi Maya sempat mengatakan bahwa kasus ini akan berurusan kepada polisi.

"wah jangan bawa bawa saya ke polisi dong mbak,kan saya di sini hanya menjalankan tugas saya,jika saya di bawa ke kantor polisi lalu siapa yang akan menafkahi anak dan isteri saya,baiklah jika mbak menginginkan hasil rekamannya saya akan perlihatkan kepada mbak".

maya bersama dengan petugas segera menuju ruangan tersembunyi dan mereka mulai memutar rekaman CCTV dan benar saja dari rekaman tersebut terlihat Dika sedang menarik lengan seorang perempuan,tak puas sampai di situ Maya juga meminta petugas tersebut memperlihatkan rekaman yang ada di dalam ruangan Dika.

seketika rekaman itu di putar isinya sangat membuat Maya terkejut di dalam ruangan Dika berani berbuat kepada wanita lain bahkan sampai ganas perbuatanya membuat perempuan yang di nodai nya sampai pingsan.

sungguh isi rekaman tersebut membuat Maya menjadi emosi sejadi-jadinya dan membuat Maya tak sabar ingin menampar habis pipi Dika.

dengan geramnya Maya keluar dari ruangan dan menuju ke ojek online yang di minta Maya untuk menunggu di luar,dan sebelum pulang Maya sempat mengempis ban mobil Dika.

bagaikan mimpi yang harus terkubur dalam-dalam dengan cara tiba-tiba,harapan Maya ingin rumah tangganya aman dan damai hilang seketika.

sesampainya di rumah Maya langsung membanting semua barang milik Dika,bahkan foto pernikahan Maya dan Dika hangus di bakar oleh api amarahnya Maya.

Maya menangis sejadi-jadinya dalam hati Maya sangatlah hancur,pembantunya yang melihat Maya menangis langsung mencoba menghubungi Dika,namun tak satu pun panggilan pembantu di respon oleh Dika.

hampir saja membuat Maya putus sasa dan ingin mengakhiri hidupnya dan semua kepedihan yang Maya tahan-tahan sampai saat ini Maya merasa tidak lagi dapat menahannya.

melihat Maya yang dari tadi memegang pisau,membuat pembantunya was was...firasat pembantunya Maya akan mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

ketika pisau sudah mengarah ke tubuh Maya,lalu dengan sigap pembantunya menahan tangan Maya untuk tidak melayangkan pisau ke badanya.

"non jangan begini,non harus memikirkan anak non yang masih membutuhkan kasih sayang dari ibunya,bik Ena tau kesedihan non,bik Ena juga dapat merasakan,tapi tolong jangan seperti ini non".

teriakan pembantunya seketika membuat Maya tersadar dan lalu melepaskan pisau tersebut lalu memeluk pembantunya dan menangis sejadi-jadinya di pelukan pembantunya.

dalam isak tangisnya Maya meratap seakan siapa pun yang mendengar akan merasa terharu dan tersentuh hatinya,luka yang menyayat begitu dalam membuat Maya tidak ada harapan untuk bangkit bahkan menahan rasa sakit pun Maya sudah tidak sanggup.

"bik kenapa ini terjadi pada rumah tanggaku,bik aku jahat ya sehingga membuat mas Dika berani mengambil tindakan tanpa memikirkan ku,bik kenapa harus aku yang mengalami ini semua,aku gak tau harus bercerita kepada siapa bah akan kepada kedua orang tua ku saja aku tak sanggup menceritakannya".

di antara isak tangisnya sungguh haru mendengar ratapannya,sampai tak terasa air mata Ena menetes karena haru dan Ena hanya bisa berusaha menguatkan hati majikannya,walaupun bagaimana pun Ena sendiri yang menyaksikan kekejaman Dika kepada Maya,bahkan saat kejadian Dika di mintai pertanggung jawaban perempuan tersebut Ena pun tau,namun emang Enak sengaja tidak ingin menceritakan semua yang ia libat karena Ena sendiri tidak tega melihat Maya sehancur ini.

"enon....gak salah semua ini terjadi karena campur tangan dari Allah,yang non harus lakukan saat ini adalah perbanyak istighfar dan sabar semua ini adalah cara Allah menguji kesabaran non,pokoknya non jangan sampai kepikiran ingin bunuh diri,itu semua tidak akan menyelesaikan masalah dan kasihan anak non masih terlalu kecil untuk kehilangan ibu tersayang nya".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!